26
BAB III MASYARAKAT KELURAHAN SAWANGAN BARU
KECAMATAN SAWANGAN KOTA DEPOK
A. Sejaran dan Letak Geografis Keluraan Sawangan Baru Kecamatan
Sawangan Kota Depok
Awalnya Depok merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara dan semak belukar. Pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tinggi VOC,
Cornelis Chastelein, membeli tanah yang meliputi daerah Depok serta sedikit wilayah Jakarta Selatan, Ratujaya dan Bojonggede. Chastelein mempekerjakan
sekitar seratusan pekerja. Mereka didatangkan dari Bali, Makassar, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Jawa, Pulau Rote serta Filipina. Selain mengelola
perkebunan, Cornelis juga menyebarluaskan agama Kristen kepada para pekerjanya, lewat sebuah Padepokan Kristiani. Padepokan ini bernama De Eerste
Protestante Organisatie van Christenen, disingkat DEPOK. Dari sinilah rupanya nama kota ini berasal. Sampai saat ini, keturunan pekerja-pekerja Cornelis dibagi
menjadi 12 Marga. Adapun marga-marga tersebut adalah :
1. Jonathans
2. Laurens
3. Bacas
4. Loen
5. Soedira
6. Isakh
7. Samuel
8. Leander
9. Joseph
10. Tholense
11. Jacob
12. Zadokh
Tahun 1871 Pemerintah Belanda mengizinkan daerah Depok membentuk Pemerintahan dan Presiden sendiri setingkat Gemeente Desa Otonom.
Keputusan tersebut berlaku sampai tahun 1942. Gemeente Depok diperintah oleh seorang Presiden sebagai badan Pemerintahan tertinggi. Di bawah kekeuasaannya
terdapat kecamatan yang membawahi mandat 9 mandor dan dibantu oleh para Pencalang Polisi Desa serta Kumitir atau Menteri Lumbung. Daerah teritorial
Gemeente Depok meliputi 1.244 Ha, namun dihapus pada tahun 1952 setelah terjadi perjanjian pelepasan hak antara Pemerintah RI dengan pimpinan Gemeente
Depok, tapi tidak termasuk tanah-tanah Elgendom dan beberapa hak lainnya. Sejak saat itu, dimulailah pemerintahan kecamatan Depok yang berada dalam
lingkungan Kewedanaan Pembantu Bupati wilayah Parung, yang meliputi 21 Desa. Pada tahun 1976 melalui proyek perumahan nasional di era Orde Baru,
dibangunlah Perumnas Depok I dan Perumnas Depok II. Pembangunan tersebut memicu perkembangan Depok yang lebih pesat sehingga akhirnya pada tahun
1981 Pemerintah membentuk kota Administratif Depok yang peresmiannya dilakukan tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir
Machmud. Sejak tahun 1999, melalui UU nomor 15 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah
Tingkat II Cilegon, Depok meningkat statusnya menjadi Kotamadya atau Kota. Menurut Undang-Undang tersebut, wilayah Kotamadya daerah Tingkat II Depok
memiliki luas wilayah 20.504,54 Ha yang meliputi :
1. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan dengan luas wilayah 1614 Ha.
2. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan dengan luas wilayah 3.398
Ha. 3.
Kecamatan Pancoran Mas, dengan pusat pemerintahan berkedudukan dikelurahan Depok, terdiri dari 6 Kelurahan dan 6 Desa dengan jumlah
penduduk 156.118 jiwa dan luas wilayah 2.671 Ha. 4.
Kecamatan Limo, terdiri dari 8 desa dengan luas wilayah 2.595,3 Ha. 5.
Kecamatan Cimanggis, terdiri dari 1 kelurahan dan 12 desa dengan luas wilayah 5.077,3 Ha.
6. Kecamatan Sawangan, terdiri dari 14 desa dengan luas wilayah 4.673,8 Ha.
Pemekaran Kecamatan di Kota Depok dari 6 enam menjadi 11 sebelas kecamatan merupakan implementasi dari Perda Kota Depok Nomor 08 Tahun
2007 tentang Pembentukan Kecamatan di Kota Depok, yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah kecamatan
tersebut, akan semakin mendekatkan pelayanan sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluannya yang membutuhkan layanan
aparatur pemerintah di kecamatan. Di samping itu, dengan pemekaran ini menjadikan setiap kecamatan hanya akan membawahi empat hingga tujuh
kelurahan saja, di mana sebelumnya 6 hingga 14 Kelurahan, diharapkan camat dapat lebih intensif untuk berkoordinasi dengan para Lurah dan aparaturnya
sehingga dapat memperkokoh fungsinya dalam mensukseskan program-program yang digulirkan Pemkot melalui berbagai OPD.
Adapun selangkapnya nama-nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 sebagai berikut:
1. Kecamatan Beji
meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan
Kelurahan Tanah Baru. 2.
Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas,
Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkap Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.
3. Kecamatan Cipayung
meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan
Kelurahan Pondok Jaya. 4.
Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan
Mekarjaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya, dan Kelurahan Cisalak.
5. Kecamatan Cilodong
meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, dan Kelurahan Jatimulya.
6. Kecamatan Limo
meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan Grogol, dan Kelurahan Krukut.
7. Kecamatan Cinere
meliputi wilayah kerja: Kerurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan Pangkal Jati Lama, dan Kelurahan Pangkal Jati Baru.
8.
Kecamatan Cimanggis
meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan
Harjamukti, dan Kelurahan Curug. 9.
Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan
Leuwinanggung, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cimpaeun.
10.
Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan, Kelurahan
Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Pasir Putih.
11.
Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari, Kelurahan
Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Duren Mekar, dan Kelurahan Duren Seribu.
Kota Depok selain sebagai kota otonom yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota
Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, kota pariwisata, dan sebagai kota resapan air.
Kelurahan Sawangan Baru adalah suatu Kelurahan Kota Depok dengan Kecamatan Sawangan. Terletak di perbatasan kota Negara, Kelurahan Sawangan
Baru menempati di persilangan arus transportasi Parung-Depok dan Ciputat- Citayam. Yang mempunyai jarak ke ibukota kecamatan 5,4 km dan lama jarak
tempuh ke ibu kota dengan kendaraan bermotor selama 2 jam, jarak Ibu Kota ke kabupaten kota 5,4 km dan jarak ke ibukota provinsi 250 km.
Batas wilayah Kelurahan Sawangan Baru ini meliputi:
BATAS DESA KELURAHAN
KECAMATAN
Sebelah utara Kel. Rangkapan jaya
Pancoran mas Sebelah selatan
Kel. Bedahan Sawangan
Sebelah timur Kel. Pasir putih
Sawangan Sebelah barat
Kel. Sawangan Sawangan
Luas Wilayah menurut penggunaan, meliputi: Luas pemukiman
3 ham2 Luas kuburan
0,4 ham2 Tanahsawah irigrasi teknis
16 ham2 Tanah kering tegallading
196,48 ham2
Adapun iklim kelurahan sawangan baru beriklim tropis, yaitu dengan rata- rata curah hujan sepanjang tahun 2010 sebesar 60.00 Mm. Banyak curah hujan
tergantung pada kelembapan udara yang tinggi, tetapi tekanan udara yang rendah dengan kecepatan angin, suhu udara dan lama penyinaran matahari serta
penguapan sedang-sedang saja. Curah hujan sebanyak 433mm dengan kelembapan 87 persen, tekanan udara 1008,5 hpa, kecepatan angin 4knots, suhu
udara rata-rata 29 c dan lama penyinaran matahari 98jam serta penguapan air sebesar 127mm, tinggi tempat dari permukaan laut 100 mdl,
kondisi curah hujan di seluruh wilayah di
daerah depok relatif sama dengan rata-rata curah hujan sebesar 327 mmtahun. Kondisi curah hujan seperti diata, mendukung kegiatan di bidang
pertanian, terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis, sedangkan untuk daerah tinggi dan tidak ada saluran irigasi teknis akan lebih sesuai untuk tanaman
palawija. Kombinasi dengan padilahan basah pada musim hujan sebagai pertanian tadah hujan.selain penting sebagai sumber irigasi, curah hujan juga
penting untuk pemberian gambaran penentuan lahan terutama lokasi, pola cocok tanam dan jenis tanaman yang sesuai.
B. Demografis Masyarakat Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan,