Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

A nak Merupakan Amanah Allah SWT yang telah di anugerahkan kepada pasangan suami istri yang telah menikah. Maka menjadi suatu kewajiban kepada suami istri untuk mendidik dan memelihara anak mereka selagi anak mereka masih belum bisa berdiri sendiri. 1 Keluarga adalah tonggak setiap masyarakat dan segala bentuk kegoncangan didalamnya akan melahirkan problema dalam masyarakat itu, pembahasan ini berkisar pada perceraian wanita dan laki-laki, dalam ayat ini nasib anak-anak khususnya para bayi setelah perceraian, akan dijelaskan pada ayat ini dengan memperhatikan emosional para ibu dan pentingnya pemberian air susu ibu asi untuk anak, menganjurkan penyusuan anak selama dua tahun penuh, sekalipun ibunya sudah bercerai dengan suaminya ataupun si ayah sudah meninggal dunia, ibu harus memperhatikan hak anak dan perselisihan antara dirinya dengan suaminya jangan menyebabkan terganggunya jasmani maupun jiwa anak. Sebagai timbal balik dari kewajiban yang di tetapkan Allah terhadap si ibu kepada anaknya itu, maka si ayah meskipun telah menceraikannya 1 Ayyub Hasan, Fiqih Keluaraga, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, Maret 2004, h.387. berkewajiban untuk memberi nafkah dan pakaian kepada ibu secara patut dan baik. Jadi kedua-duanya mempunyai beban dan tanggung jawab terhadap si kecil yang masih menyusui ini. Seorang ibu merawatnya dengan menyusui dan memeliharanya dan ayah harus memberi pakaian kepada si ibu agar dia dapat memelihara anaknya. 2 Pemeliharaan anak adalah wajib hukumnya bagi kedua orang tua dan sekiranya terjadi perceraian, maka anak tidak boleh menjadi korban perceraian tadi. Dalam Islam, laki-laki bertanggung jawab memenuhi keperluan-keperluan mendasar keluarga dan wanita tidak memiliki tanggung jawab mengenai pemenuhan biaya hidup. Sebagaimana diketahui bersama bahwa anak merupakan penerus bangsa yang mengemban tugas bangsa yang belum terselesaikan oleh generasi-generasi sebelumnya. Sebagai penerus cita-cita bangsa dan negara, anak harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat rohani dan jasmani, cerdas, bahagia, berpendidikan dan bermoral tinggi. untuk itu, anak tersebut harus memperoleh kasih sayang, perlindungan, pembinaan, dan pengarahan yang tepat. Selain mempunyai hak untuk dihormati dan dilindungi anak juga memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Anak secara Alamiah sebagai makluk Tuhan yang membutuhkan perlakuan dan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan potensinya, 2 Sayyid Quthub, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, jilid I. Jakarta: Gema Insani Press, 2000, h.302. sehingga tercerabutnya anak dari keadaan demikian berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan jiwa dan perkembangan yang optimal. 3 Anak adalah titipan Allah yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik, tapi pada kenyataannya masih banyak orang tua yang lalai dalam memelihara dan mendidik anaknya, baik dalam segi ekonomi ataupun sosial, banyak orang tua yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja, tanpa memikirkan nasip Anaknya. Di dalam wilayah kelurahan Sawangan Baru kecamatan Sawangan Kota Depok masih banyak yang terjadi masalah seperti ini yang dimana setelah terjadi pernikahan dan berakhir dalam perecaraian orang tua yang seharusnya berkewajiban membesarkan anak dari segi materi atau kasih sayang tapi tidak melaksanakanya, hal ini sering terjadi di pihak mantan suami, dimana mantan suami berkewajiban membiayayai anak sampai kelak sang anak dapat membiayai hidupnya sendiri tetapi kenyataannya tidak, biaya hidup anak di tangguhkan atau di bebankan kepada pihak mantan istri, hal ini sungguh memberatkan pihak istri tersebut, di karenakan berbagai faktor-faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Mengenai biaya hidup anak, seorang bapak yang seharusnya bertanggung jawab dalam membiayai penghidupannya, namun seorang bapak sering mengabaikan tanggung jawabnya terhadap pemenuhan nafkah hidup anak. Dari hasil penelitian diwilayah Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok penulis mengambil putusan untuk dijadikan bahan untuk analisis yaitu 3 Yuli Fajar Susetyo, Mengembangkan Perilaku Mengajar Yang Humanis, Jakarta: Warta Hukum dan Perundang-Undangan Vol. 8 No. 2, 2007, h. 26. salinan putusan perceraian dengan No.Reg.Perkara: Nomer :1329Pdt.G2009PA.Dpk yang mana pemohon HARRIS YUDHO BASKORO bin R. SOETRISNO ADIDengan termohon FEBBY SRI HANDAYANI binti HERI . Dari hasil analisis yang dilakukan juga dapat diketahui bahwa pembiayaan hidup anak pasca perceraian adalah orang tua perempuan ibu dengan dibantu oleh keluarga ibunya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembiayaan hidup yang seharusnya menjadi kewajiban seorang ayah, namun mengabaikan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Dan putusan pengadilan juga tidak dihiraukan oleh pihak ayah atau orang tua laki-laki.

B. Identifikasi Masalah