Demografis Masyarakat Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan,

B. Demografis Masyarakat Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan,

Kota Depok 1. Kependudukan Jumlah penduduk di kota depok pada berdasarkan data dari BPS adalah 1.204.687 jiwa, sehingga dengan luas wilayah yang ada yaitu 207,06 km2, maka kepadatan penduduk rata-rata adalah 5.818 jiwa km2. Jumlah penduduknya berkisar antara 115.575 jiwa kecamatan Beji dan 331.778 jiwa kecamatan Cimanggis, sedangkan kepadatan penduduknya berkisar antara 2.918 jiwakm2 kecamatan Sawangan sampai dengan 11.371 jiwakm2 kecamatan Sukmajaya. Jumlah penduduk kota depok berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, ditinjau dari penyebaran lokasi kegiatannya. Kegiatan industri sebagian besar berkembang pada kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya wilayah kota bagian timur, yaitu sepanjang jalan raya Bogor, sedangkan kawasan pertanian masih banyak terdapat di kecamatan Sawangan, kecamatan Pancoran Mas bagian selatan dan sedikit di kecamatan Limo wilayah kota bagian barat. Untuk kegiatan perkantoran, jasa, perdagangan dan kegiatan pendidikan berkembang di wilayah kota bagian tengah, terutama di sepanjang jalan Margonda dan kawasan perumahan banyak berkembang di wilayah kota bagian utara yang berdekatan dengan Jakarta, yaitu Kecamatan Limo, Beji, Sukmajaya, dan Pancoran Mas bagian utara. Untuk sarana dan prasarana dasar perkotaan, direncanakan untuk terus dikembangkan sistem transportasi jaringan jalan dan angkutan intra kota yang efisien dan terintegrasi dengan inter kota. Selain itu kapasitas produksi dan distribusi air bersih perpipaan sedang ditingkatkan, selain itu juga masalah permukiman karena sesuai dengan arahan kegiatan fungsional kota Depok. Potensi sumber daya manusia antara jumlah laki-laki dengan perempuan diwilayah Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok terlihat sangat signifikan, perbedaan antara jumlah laki-laki dengan perempuan hampir sekitar 1000 orang yaitu laki-laki berjumlah 7.728 orang, dan peremupan berjumlah 5.643 Orang, dan jumlah kepala keluarga di Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok sekitar 11.371 KK. 2. Pendidikan Masyarakat Tingkat pendidikan dikelurahan Sawangan baru kecamatan Sawangan berdasarkan pada data pendidikan dikelurahan sawangan antara lain: Tamatan SD sederajat yaitu berkisar 185 siswa, tamatan smp sederajat berkisar 1374 siswa, tamatan SMA sederajat berkisar 1691 siswa, tamatan D-1 berkisar 940 orang, tamatan D-2 berkisar 268 orang, tamatan D-3 berkisar 314 orang dan tamtan S-1 berkisar 223 orang. 3. Sosial Dan Ekonomi Perkembangan kelurahan sawangan baru, kecamatan sawanga kota Depok dari aspek geografis, demografis maupun sumber pendapatan begitu pesat, terutama di bidang administrator pembangunan. Lompatan yang begitu cepat, serta pancaran keberhasilan dalam pembangunan adalah merupakan prestasi bersama, antara pemerintah daerah dan kesadaran masyarakatnya. Mata pencaharian pokok masyarakat kelurahan Sawangan Baru kecamatan Sawangan kota Depok adalah buruh tani, yaitu sebanyak 1396 laki-laki, dan 1403 perempuan, pekerjaan bertani dilakukan masyarakat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari masyarakat, sedangkan masyarakan yang menjadi pengrajin industri rumah di wilayah tersebut sebanyak 25 orang, yakni terdiri dari 12 orang lak-laki, dan 13 orang perempuan 4. Keagamaan Agama yang dianut oleh penduduk sawangan baru kecamatan sawangan kota Depok beragama. Menurut data pemerintah kota depok, kelurahan sawangan baru kecamatan sawangan pada tahun 2010, komposisi penganut agama di wilayah ini adalah sebagai berikut: a. Islam 84,4 b. Kristen Protestan 6,2 c. Katolik 5,7 d. Hindu 1,2 e. Buddha 3,5 Jumlah umat buddha terlihat agak besar mungkin karena umat konghucu juga ikut tercakup di dalamnya. Berbagai tempat peribadatan agama-agama seperti masjid dan mushola juga banyak ditemukan di kelurahan ini. 5. Data-data perceraian Angka perceraian terus saja meningkat. Menurut data yang disampaikan Pengadilan Agama Kota Depok, perceraian yang terjadi pada 2010 di Depok mencapai 1.200 pasangan. Jumlah ini merupakan perceraian yang sudah selesai diproses. penggugat kebanyakan berasal dari pihak wanita atau istri. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perceraian ini.Yang paling umum adalah ketidakcocokkan dalam rumah tangga. Faktor ekonomi pun cukup berpengaruh. suami tidak memberi nafkah atau semacam itu. Gugatan yang dilaporkan juga karena suami berselingkuh atau suka melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, lingkungan pun dapat menjadi pemicu perceraian. Sementara itu, jumlah pernikahan di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Di 2010, kantor Kementerian Agama Kota Depok hanya menerima sekitar tiga ribu pasang saja. Sedangkan, pada tahun 2009 tercatat ada sekitar 11 ribu orang yang menikah pada tahun tersebut. faktor pendorong mengapa orang banyak menikah di tahun 2009. Orang-orang menganggap 2009 merupakan tahun yang spesial, jadi banyak yang memilih untuk menikah pada tahun itu. Sedangkan pada tahun 2010, orang kebanyakan menikah pada 10-10-2010.dan perceraian di KUA Kecamatan Sawangan pada tahun 2009-2010 khususnya di Kelurahan Sawagan baru Kota Depok sangat memperihatinkan, dimana tercatat pernikahan dan perceraian di KUA kecamatan itu sekitar 1 orang di tahun 2009, dan 2 orang di tahun 2010 yang menikah dan bercerai secara resmi.dari hasil data melalui observasi yang diperoleh tercatat 15 orang yang menikah dan kemudian bercerai secara tidak resmi dibawah tangan, yang kemudian ber imbas kepada biaya hidup anak setelah perceraian. KUA di Depok masih berada di enam kecamatan induk, yakni Cimanggis, Pancoran Mas, Sukmajaya. Sawangan, Beji, dan Limo. Kementerian Agama pada 2010 telah menerima sekitar 500 pengajuan pemekaran KUA di seluruh Indonesia, namun baru terealisasisetengahnya. 38

BAB IV BIAYA HIDUP BAGI ANAK SETELAH PERCERAIAN