38
BAB IV BIAYA HIDUP BAGI ANAK SETELAH PERCERAIAN
A. Kehidupan Mantan Istri Beserta Anak Setelah Terjadi Perceraian
Perlu disadari, bahwa Negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan atas Hukum rechtstaat, Hukum mempunyai status dan
kedudukan yang sangat menentukan kehidupan ketatanegaraan. Konsekuensi logis dari kenyataan tersebut adalah keharusan adanya
tatananperangkat Hukum
yang mampu
mengatur kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara secara Nasional. Hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian Hukum
dalam masyarakat. Hukum menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak main Hakim sendiri. Setiap sengketa, apakah sengketa rumah
tangga atau sengketa mengenai Harta dan lainnya, harus diselesaikan melalui proses Hukum di Pengadilan berdasarkan hukum yang berlaku
tanpa kecuali, oleh karena setiap orang terikat oleh Hukum, setiap perbuatan mereka harus sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
Apabila Akad Nikah telah berlangsung dan Sah memenuhi rukunnya, maka akan menimbulkan akibat Hukum. Dengan demikian,
akan menimbulkan pula Hak dan kewajiban suami istri dalam
keluarga.
23
Jika suami istri sama-sama menjalankan tanggung jawab masing-masing, maka akan terwujudlah ketentraman dan ketenangan
hati, sehingga sempurnalah kebahagiaan hidup berumah tangga. Kata cerai dalam kamus bahasa Indonesia berarti berpisah atau putus
hubungan sebagai suami istri.
24
Anggapan mengenai perceraian sama dengan suatu kegagalan yang biasa karena semata
–mata mendasarkan perkawinan pada cinta yang romantis, padahal pada semua sistem
perkawinan paling sedikit terdiri dari dua orang yang hidup dan tinggal bersama dimana masing
–masing memiliki keinginan, kebutuhan serta latar belakang sosial yang berbeda satu sama lain. Akibatnya sistem ini
biasanya memunculkan ketegangan dan ketidakbahagiaan yang dirasakan oleh semua anggota keluarga.
Perceraian merupakan akhir dari suatu pernikahan, Ketika suatu perkawinan sering diwarnai pertengkaran, merasa tidak bahagia,
ketidaksetiaan pasangan, atau masalah lainnya, seringkali terpikir untuk segera mengakhiri pernikahan tersebut. Bercerai dengan
pasangan hidup dianggap sebagai solusi terbaik bagi banyak pasangan yang menikah. Alasan lain bercerai adalah memberi pasangan hidup
pelajaran sebagai jalan keluar yang baik untuk mengakhiri rasa sakit
23
Abd. Rahman Ghajali, Fiqh Munakahat, JakaRta : Kencana, 2006, Ed. 1, Cet. 2, h. 155.
24
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, JakaRta:Balai Pustaka, 1989, h.168.
hati. Tetapi dengan bercerai tidak berarti bebas dari masalah. Ada masalah-masalah lain yang harus dihadapi pasca perceraian.
Kehidupan mantan istri dan anak setelah perceraian dalam masyarakat Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota
Depok mengenai masalah biaya hidup anak setelah perceraian awalnya berjalan cukup sulit Anak yang mengandung banyak arti
apalagi bila kata anak diikuti dengan kata lain misalnya anak Turunan, anak Kecil, anak Sungai, anak Negeri, dan lain sebagainya.
25
Anak adalah putra putri kehidupan masa depan Bangsa dan Negara. Oleh karena itu anak memerlukan pembinaan agar dapat berkembang
mental dan spiritualnya secara maksimal.
26
faktor Psikologis dan ekonomi sangat mempengaruhi hidup anak pasca perceraian, hari demi
hari di lalui tanpa adanya sosok seorang bapak, namun hal itu lama- lama akan terbiasa dengan sendirinya, dimana anak yang seharusnya
mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya akan tetapi ini malah hanya mendapat kasih sayang hanya dari salah satu orang tuanya saja,
hal ini sangat mempengaruhi terhadap perkembangan anak. Dalam membiayai keidupan anak mereka tak segan-segan
meminta bantuan kepada keluarga dari pihak mereka sendiri, mantan
25
Hilman Hadikusuma, Bahasa Hukum Indonesia, Alumni, Bandung, 1992, h. 83
26
Darwan Prints dalam Iman Jauhari 1, Hak-Hak Anak dalam Hukum Islam, Pustaka Bangsa Press, Jakarta, 2003, h.80.
suami yang seharusnya ikut membantu tetapi malah tidak peduli terhadap anak, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, seperti
fakktor Ekonomi dan faktor orang ketiga. faktor Ekonomi seperti halnya suami yang tidak bekerja dan tidak mau berusaha dalam
memberikan biaya hidup bagi anaknya, faktor pihak ketiga yakni suami yang setelah bercerain dengan istri pertamanya kemudian
menikah lagi dengan wanita lain, dalam hal ini mantan suami sudah tidak perduli lagi terhadap biaya anaknya. Hak maupun kewajiban
orang tua terhadap anak dalam hukum dikenal dengan istilah salah teknis hukum sebagai “kekuasaan orang tua” ouderlijkemacht.
Kekuasaan orang tua ini penting artinya bagi kehidupan seorang anak terutama yang belum dewasa karena melalui lembaga hukum ini Hak-
Hak dasar anak akan dipenuhi. Dalam Keluarga yang orangtua bercerai pertumbuhan anak
dalam standar yang ideal kemungkinan sulit tercapai karena kebutuhan jasmani dan rohaninya tidak dapat dipenuhi secara sempurna. Apabila
dikaitkan pula dengan kebutuhan materijasmani anak yang hidup dalam keluarga yang kedua orang tuanya sudah bercerai, pertumbuhan
dan perkembangan anak tentu akan mengalami hambatan yang serius apabila kebutuhan materi atau jasmani anak berupa biaya
pemeliharaan dan biaya pendidikan anak sampai dewasa tidak ada kejelasannya.
Perceraian dan perpisahan orangtua menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Banyak
studi dilakukan untuk memahami akibat-akibat perceraian bagi anggota keluarga khususnya seorang anak. Dalam kasus perceraian tidak hanya
orang tua yang menanggung kepedihan, tapi yang lebih merasakan beratnya perceraian adalah anak.
Mengemukakan bahwa anak bukannya tidak tahu tapi ia tidak mampu menjelaskan, mengapa ia tidak ingin ada orang tahu bahwa ia
sedang pedih hatinya, dia juga tidak ingin mengatakan apapun yang dapat memperburuk keadaan di rumah. Pada dasarnya, anak dapat
melihat ketegangan yang dialami orang tuanya. Tetapi seorang anak khawatir untuk mengungkapkan emosinya, hal ini akan menambah
kepedihan setiap orang. Inilah alasan mengapa sebagian besar anak tidak pernah bicara dengan orang tuanya tentang perasaannya mengenai
perceraian. Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, perceraian berarti
menunjukkan cara yang sah mengakhiri perkawinan, meskipun Islam memperkenankan perceraian jikalau alasan kuat baginya, Hak cerai itu
hanya dipergunakan dalam keadaan terpaksa.
27
Meskipun perkawinan telah putus, namun pasca perceraian tersebut masing-masing pihak
antara suami dan istri masih memiliki kewajiban yang harus dipenuhi
27
Djaman Nur, Fiqih Muamalah Cet. 1; Semarang, Dina Utama, 1993, hlm. 130
dan ada Hak-Hak yang dapat dituntut. Salah satunya adalah pemenuhan Nafkah dari seorang mantan suami terhadap anaknya.
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok setelah terjadi perceraian masih banyak mantan
suami yang kurang memperhatikan anak, mulai dari faktor pertumbuhan, pendidikan dan kesejahteraan anak, bahkan kebanyakan
acuh dan tidak peduli terhadap nasib anak. Masalah nafkah sangatlah penting, namun setelah terjadinya perceraian kebanyakan yang bekerja
keras untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya adalah mantan istri. keluarga dengan orang tua tunggal memiliki serangkaian
masalah khusus, hal ini disebabkan karena hanya ada satu orang tua yang membesarkan anak. Bila diukur dengan angka, mungkin lebih
sedikit sifat positif yang ada dalam diri suatu keluarga dengan satu orang tua dibandingkan keluarga dengan orang tua lengkap. Orang tua
tunggal ini menjadi lebih penting bagi anak dan perkembangannya, karena orang tua tunggal ini tidak mempunyai pasangan untuk saling
menopang. Ada semacam kekhawatiran dalam keluarga dengan orang tua
tunggal, dimana orang tua tersebut harus bekerja sekaligus membesarkan anaknya. Seorang yang menjadi orang tua tunggal harus
memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dan juga keuangan, karena berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus, serta mengendalikan
kemarahan atau depresi yang dialami oleh anaknya maupun dirinya sendiri. Orang tua yang demikian mengalami masalah, karena terkucil
secara sosial dari kelompok orang tua yang masih lengkap berpasangan, semuanya ini memperberat tugas sebagai orang tua
tunggal. Seorang ibu dapat menjadi orang tua tunggal mungkin karena kematian suaminya atau perceraian, dan beberapa ibu tentu tidak
pernah menikah lagi, termasuk mereka yang memilih menjadi ibu tunggal. Saat ini perceraian menjadi cara yang umum untuk menjadi
orang tua tunggal. Ibu yang bercerai lebih banyak memiliki kesulitan dalam masalah kekuasaan dan kedisiplinan. Beberapa ibu menjelaskan
tentang beratnya mengemban tugas tersebut. Para ibu ini mungkin terpaksa mulai bekerja di luar rumah untuk pertama kalinya guna
memenuhi kebutuhan keuangan keluarganya dengan penghasilan yang tidak begitu banyak.
Dimana ibu yang seharusnya mengurus anak dengan dibantu dengan uang dari mantan suami, namun kali ini tidak, ibu mantan
istri mengurus, membesarkan dan membiayainya hidup anak dengan sendiri tanpa mengandalkan uang dari mantan suami, ini yang
memberatkan mantan istri, anak yang seharusnya masih menjadi tanggung jawab mantan suami, yang seharusnya bertanggung jawab
untuk memberikan nafkah kepada mereka sampai nanti anak-anaknya mampu untuk mencari nafkah sendiri. Dan sang ayah pun
berkewajiban untuk terus mendukung anak-anaknya secara moral dan membantu mereka dalam urusan keuangan ini tidak dilaksanakan oleh
sang ayah atau mantan suami, hal ini yang sangat memberatkan kehidupan mantan istri beserta anak akibat putusnya perceraian.
Dalam ajaran Islam, Anak adalah amanat Allah kepada kedua orang tuanya, Masyarakat, Bangsa dan Negara sebagai waris dari
ajaran Islam, anak menerima setiap ukiran dan mengikuti semua pengarahan yang diberikan kepadanya
28
. Oleh karena itu anak perlu dididik dan diajari dengan kebaikan. Menurut Abdullah Bin Abdul
Muhsin At Tuna sebagai mana dipaparkan oleh Abdul Rozak Husein dalam bukunya yang berjudul Hak Anak dalam Islam
„Disebutkan bahwa masa kanak-kanak merupakan sebuah periode penaburan benih,
pendirian tiang pancang, pembuatan pondasi yang dapat disebut dengan periode pembentukan. Kepribadian dan karakter dari seorang
manusia agar mereka kelak memiliki kemampuan dan kekuatan serta mampu berdiri tegar dalam meniti kehidupan.
Dalam pandangan dunia internasional, Hak-Hak anak menjadi aktual sejak dibicarakan pada tahun 1942 yang dinyatakan dalam
Deklarasi Jenewa yang menggelompokkan Hak-Hak manusia dan memuatpula Hak Asasi anak selain itu Hak anak dituangkan dalam
28
Safuddin Mujtaba dalam Iman Jauhari I,Hak-Hak Anak dalam Hukum Islam,Pustaka BangsaPress, Jakarta, h. 84.
Declaration Onthe Rights of the child yang dikenal dengan deklarasi Hak Asasi Anak pada Tanggal 20 November 1989
29
. Menurut Hukum Islam mengasuh Anak yang masih kecil
hukumnya wajib,
30
sebab mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak yang masih kecil kepada bahaya kebinasaan. Adapun
terhadap anak yang masih dibawah umur dalam KHI Impres No 1 Tahun 1991 Pasal 105 a di jelaskan bahwa pemeliharaan anak yang
belum Mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah Hak ibunya. Meskipun begitu, kewajiban ayah tetap dituntut terhadap anaknya,
menurut Undang-undang Perkawinan No 1 tahun 1974 pasal 45 2 karena pada dasarnya kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik
anaknya sampai anak dewasa dan dapat berdiri sendiri. Secara bahasa Nafkah Nafaqoh berasal dari kata infak artinya
membiayai, dengan demikian kata nafaqah berarti biaya dalam Al- Munawir disbebutkan bahwa Nafkah mempunyai arti biaya, belanja
dan pengeluaran uang.
31
Sementara dalam kamus Bahasa Indonesia, Nafkah adalah belanja untuk memelihara kehidupan, uang belanja
29
Thaha Abdullah Al Afifi, Hak Orang Tua Pada Anak dan Hak Anak Pada Orang Tua, diterjemahkan oleh Zaid Husein Al Hamid, Dar El Fikr Indonesia, Jakarta, 1987
30
Satria Efendi, M.Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontenporer, Jakarta : CV Predana Media, 2004, ed. 1, cet. 1, h. 166.
31
Ahmad Warson Al-Munawir, Kamus Bahasa Arab Indonesia Surabaya: Pustaka Progresif, 1997 h. 1449
yang diberikan kepada istri.
32
Dalam suatu perkawinan, pembebanan untuk menafkahi anak-anaknya terdapat kepada kedua orang tuanya.
Pembebanan untuk pembiayaannya pun tidak hanya pada keutuhan keluarga, akan tetapi setelah terjadinya perceraian pun kedua orang tua
masih harus membiayai anak-anaknya Hadhanah. Biaya hidup anak Dikelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok sangat
menjadi sorotan banyak orang, dimana sebagian besar biaya hidup anak di bebankan kepada pihak istri atau ibu, sedangkan ayah yang
seharusnya membiayai hidup anak sampai besar nyatanya tidak. Sebagian besar ayah atau orang tua laki-laki setelah bercerai
malah menghilang
dan mengabaikan
begitu saja
anaknya, meninggalkan anak dengan mantan istrinya. Pada masa sekarang,
banyak dikalangan Masyarakat kurang sekali menyadari dalam masalah yang terkait dengan hal-hal yang berakibat pada perceraian, terlebih
pada masalah pemberian biaya hidup untuk anak. Pada kenyataannya banyak sekali hal yang menjadi faktor penyebab perceraian terjadi.
Diantara penyebab terjadinya perceraian yaitu mulai terjadinya percecokan yang terus menerus, yang di picu oleh masalah ekonomi,
kehadiran orang ketiga, intervensi campur tangan keluarga, bahkan
32
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya, Mitra Pelajar 2005 h. 346
perceraian yang terjadi karena sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga KDRT,
Begitupun yang terjadi di Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok. Akibat terjadinya perceraian
keluarga yang selalu menjadi korban adalah Anak. Dimana anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya tetapi
tidak mendapatkannya juga dapat mempengaruhi perkembangan hidup anak, dan biaya Nafkah anak pun sangat menjadi sorotan yang sangat
penting dari adanya perceraian tersebut. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai
dengan kepribadian bangsa untuk menjadi warga negara yang baik anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan baik semasa dalam
kandungan maupun sesudah dilahirkan. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang wajar.
33
B. Putusan Perceraian Di Pengadilan Agama Depok