Sejarah Singkat Perkampungan Betawi Srengseng Sawah

Perkampungan budaya betawi mempunyai fungsi yang sangat membantu penduduk setempat khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Fungsi dari perkampungan budaya betawi setu babakan, antara lain: sarana pemukiman, sarana ibadah, sarana informasi, sarana seni budaya, sarana penelitian, sarana pelestarian dan pengembangan, dan sarana pariwisata. 11 Pemanfaatan dan pengembangan perkampungan budaya betawi termasuk fasilitasnya menjadi tugas dan tanggung jawab masyarakat dengan didukung oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah berkewajiban melengkapi sarana dan program yang dianggap perlu. 12 Visi dari perkampungan budaya betawi ini adalah pembangunan prioritas ditingkat madya kotamadya diarahkan pada bagian wilayah kota yang memilki peran besar dan fungsi strategis bagi pengembangan ekonomi sosial, budaya dan lingkungan kota, seperti pengembangan perkampungan budaya betawi yang merupakan satu kesatuan budaya betawi yang didukung hutan kota yang serasi untuk kawasan wisata budaya. 13 Misi yang dimiliki perkampungan budaya betawi setu babakan merupakan pola pengembangan dan pelestarian seni budaya rencana tata ruang bagian dari wilayah jakarta selatan meningkatkan pendapatan masyarakat, seperti lapangan 11 Fitri Utami Ningrum, Strategi Meningkatkan Jumalah Pengunjung Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Indonesia, 2009, h.30 12 Faradillah , Konservasi Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Pendidikan Indonesia , h.60 13 Faradillah , Konservasi Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Pendidikan Indonesia , h.60 kerja yang lebih baik untuk masyarakat sekitar perkampungan budaya betawi khususnya dan diluar perkampungan betawi umumnya. 14

C. Ruang Lingkup dan Zona Perkampungan Betawi

Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 151 Tahun 2007 tentang pedoman pembangunan perkampungan budaya betawi di kelurahan srengseng sawah, kecamatan jagakarsa, kota administrasi jakarta selatan, ruang lingkup pembangunan perkampungan budaya betawi meliputi:  Pembangunan fisik yang terdiri atas bidang: 1. Prasarana, sarana dan fasilitas umum serta fasilitas sosial 2. Sarana dan fasilitas khusus kesenian 3. Penataan lingkungan 4. Penataan pemukiman pendudukmasyarakat 5. Penataan Perumahan pendudukmasyarakat 6. Pemeliharaan Setu 7. Penanaman tanaman dan pohon ciri khas jakarta 8. Penataan lahan terbuka hijau dan hutan kota 9. Penataan dan pengendalian pemanfaatan lahan oleh dan untuk masyarakat.  Pembagian non fisik yang terdiri dari bidang; 1. Tata kehidupan 14 Fitri Utami Ningrum, Strategi Meningkatkan Jumalah Pengunjung Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Indonesia, 2009, h.35 2. Nilai seni budaya 3. Penelitian dan Pengkajian seni budaya 4. Pendidikan dan pelatihan seni budaya 5. Pendokumentasian seni budaya 6. Permuseuman seni budaya 15 Untuk memudahkan pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik tersebut, pembangunan kawasan perkampungan betawi dibagi menjadi zona sebagai berikut:

1. Zona permukiman

Zona permukiman merupakan bagian dari kawasan perkampungan budaya betawi yang menjadi permukiman penduduk, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Rumah berarsitektur Betawi. b. Luas areal tertutup bangunan koefisiensi dasar bangunan KBD harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 16

2. Zona seni dan Budaya

Wisata budaya adalah suatu kegiatan sebagai upaya menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak 15 Fitri Utami Ningrum, Strategi Meningkatkan Jumalah Pengunjung Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Indonesia, 2009, h.35 16 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas Dan Budaya, Betawi Culture Village. ditonton dan layak dijual. Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah: a. Pergelaran seni musik, tari dan teater tradisional di arena teater terbuka. b. Pelatihan seni tari, musik dan teater tradisional bagi anak dan remaja. Bagian dari kawasan perkampungan budaya betawi yang dijadikan seni pusat budaya, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bangunan berarsitektur Betawi. 2. Dilengkapi gedung, fasilitas, sarana dan perlengkpan kesenian 3. Pusattempat pergelaran, pameran, lomba, pelatihan dan pendidikan kesenian. 4. Museum budaya betawi. 17

3. Zona wisata agro

Merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian argo sebagai objek wisata dengan tujuan rekreasi, keperluan ilmu pengetahuan, memperkaya pengalaman dan memeberikan peluang usaha di bidang pertanian. 18 Yang menjadi daya tarik dan keunikan wisata agro di perkampungan budaya betawi adalah lokasi pertanian tidak berada khusus, melainkan berada diperkarangan dan di halaman rumah-rumah penduduk, sehingga bila musim buah tiba, ranumnya aneka buah khas betawi dapat 17 Faradillah , Konservasi Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Universitas Pendidikan Indonesia ,h.60 18 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas Dan Budaya, Betawi Culture Village. menggiurkan para wisatawan untuk singgah di rumah-rumah penduduk dan biasanya tuan rumah akan segera menyapa wisatawan dan bergegas memetik buah untuk diberikan kepada wisatawan sebagai tanda hormat. 19 Bagian dari kawasan perkampungan budaya betawi yang dapat dilihatdijumpai dari kegiatan dan kenyataan tata kehidupan agraris masyarakat betawi, dengan bercirikan: 1. Pohon dan tanaman khas jakarta 2. Buah dan sayuran khas jakarta

4. Zona Wisata Air

Merupakan upaya meningkatkan daya tarik wisata dari aspek olahraga air yang mampu menarik wisatawan. Dua buah setu yang dimiliki oleh perkampungan budaya betawi yaitu: setu babakan dan setu mangga bolong telah menjadikan perkampungan budaya betawi sebagai tempat wisata yang paling menarik dan menjajikan. Wisata air yang dapat dinikmati saat ini adalah : Sepeda air, olahraga kano, dan memancing. 20 Zona wisata air adalah situ babakan dan situ mangga bolong yang terpelihara, bersih dan indah, dengan bercirikan: a. Kehidupan unggas 19 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas Dan Budaya, Betawi Culture Village. 20 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas Dan Budaya, Betawi Culture Village.