18
3. Korean Studies Centre
Korean Studies Centre ini pertama kali didirikan tahun 1996 di dua universitas negeri di Indonesia yaitu Universitas Gajah Mada UGM dan
Universitas Indonesia UI. Pembentukan Korean Studies Centre merupakan bagian dari program Korean Fondation untuk mendukung
pendidikan, penelitian, dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan “mutual understanding” antara Republik Korea dengan Republik Indonesia
kf.or.kr. Seiring bertambahnya Universitas yang mendirikan Korean Studies Centre
4
, maka pada tahun 2009 menurut Suray Agung Nugraha 2009 dalam Review INAKOS, para alumni Universitas Korea menggagas
dibentuknya perkumpulan pusat Studi Korea-Indonesia yang kemudian dinamai INAKOS International Association of Korean Studies Indonesia.
Dalam Review tersebut juga dijelaskan bahwa INAKOS berupaya mendukung perkembangan terbaru Pusat Studi Korea yang ada di Indonesia
melalui kerjasama dengan para sarjana Korea dan sarjana Indonesia, generasi muda, serta para peneliti dari institusi Korea.
4. Hallyu Forum dan Seminar
Pada Desember 2012 Kedutaan Besar Republic Korea mengadakan seminar bertema “The Cultural Cooperation Korean Wave Hallyu”.
4
Korean Studies Centre juga didirikan di Universitas Nasional, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Hasanudin
19 Disamping itu ada juga seminar online bertema
“Semangat Kreatifitas dalam Bahasa Korea” dan Seminar Pendidikan Bahasa Korea, bertema
“Cara dan Pembahasan tentang Mensosialisasikan Pendidikan Bahasa Korea dan Peningkatan Kualitas Pengajar Bahasa Korea”. Seminar-
seminar ini merupakan kegiatan yang juga bekerjasama dengan Korea Foundation for International Culture Exchange
KOFICE. 2.1.2
Kerjasama Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bentuk-bentuk kerjasama Ilmu Pengetahuan dan teknologi lain nya adalah sebagai berikut:
1. KBS World
Pada dasarnya kerjasama Ilmu Pengetahuan dan teknologi antara RI- RoK sudah dilakukan sejak diluncurkan nya siaran berbahasa Indonesia
oleh stasiun Radio Korean Broadcasting system World KBS World milik
Korea di wilayah Asia Tenggara pada 2 Juni 1975. Siaran Berbahasa
Indonesia itu meliputi semua kawasan yang berbahasa Melayu, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, kawasan selatan
kepulauan Filipina juga termasuk wilayah ujung selatan Thailand. selama 4 tahun, yaitu antara tahun 1975-1978, waktu siaran berbahasa Indonesia
tersebut disiarkan selama 15 menit sebanyak 3 kali setiap hari yang waktunya disesuaikan dengan waktu kawasan Asia Tenggara untuk dapat
menjaring lebih banyak pendengar dari kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia Yang Seung Yoon: 2005.
20 Dalam kerjasama siaran tersebut, juga dilakukan kerjasama
pertukaran tenaga kerja antara tenaga kerja KBS World dengan tenaga kerja Radio Republik Indonesia RRI, sebagaimana dikutip Yang Seung Yoon
2005 dalam laporan RRI, “sejak tahun 1978 sampai sekarang sebanyak 15 orang petugas RRI yang teridiri dari penyiar, wartawan dan insinyur telah
dikirim untuk bekerjasama dengan KBS World untuk membuat siaran berbahasa Indonesia”.
Pada saat dilakukannya kerjasama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Izin siaran berbahasa Indonesia di Asia Tenggara berada dibawah
Departemen Penerangan yang sejak 2005 mengalami perubahan nama menjadi Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
2. Kerjasama Perfilman