Gambar 2.3 Korelasi antara t
1
dan t
2
sumber : Rekayasa Jalan Sony Sulaksono Wibowo, 2009
II.2.1 Pengaruh Kelandaian Terhadap Jarak Pandang Menyiap
Kelandaian merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap jarak yang diperlukan untuk mendahului. Mendahului akan menjadi lebih mudah pada jalan
dengan kelandaian menurun dibandingkan dengan jalan mendaki sebab kendaraan bisa dengan singkat memacu kecepatannya sehingga mengurangi waktu
penyiapan. Ketersediaan jarak untuk menyiap pada jalan yang mendaki
diperhitungkan lebih panjang daripada jalan datar. Ini disebabkan akibat menurunnya kecepatan pada kendaraan yang ingin mendahului akibat faktor
kelandaian. Kompensasi dari keadaan ini berdampak pada truk yang biasanya kehilangan kecepatan akibat beban yang berat. Untuk itu para pengendara,
khususnya mobil penumpang harus sadar akan kondisi ini.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan yang khusus untuk membahas masalah ini tidak ditemui. Solusi untuk masalah ini adalah cara membuat jarak menyiap yang lebih dari hasil
yang didapat sebagai “safety” dalam perencanaan.
II.2.2 Frekwensi Pengadaan Jarak Pandang Menyiap
Frekwensi untuk pengadaan jarak pandang menyiap pada seluruh panjang jalan akan sangat mempengaruhi volume pelayanan dari jalan tersebut level of
service. Keadaan topografi dan kecepatan rencana mempengaruhi pengadaan jarak pandang menyiap. Sebagai perencana, haruslah membandingkan effisiensi
dari ketersediaan jarak pandang menyiap dan biaya pembangunan jalan yang disesuaikan dengan fungsi dari jalan itu sendiri.
Frekwensi penyiapan juga bergantung kepada tingkat volume dari kendaraan yang ada. Apabila volume kendaraan tinggi, maka untuk terjadinya
penyiapan sangat rendah. Ini disebabkan dari pendeknya ketersediaan jarak untuk mengambil lajur sebelah kanan sebelum bertemu kendaraan lain.
Untuk pengadaan jarak pandang menyiap, Bina Marga menyarankan 30 dari panjang keseluruhan jalan, dan sekurang-kurangnya 10. Untuk AASHTO
2001 menyarankan 40 dari keseluruhan panjang jalan harus tersedia untuk penyiapan.
Universitas Sumatera Utara
II.3 Jarak Kebebasan Pandang Pada Lengkung Horizontal