dimana : t
= Tebal perkerasan yang dibutuhkan inci P
= Beban pesawat yang dipikul roda pound p
= Tekanan udara pada roda psi
3.2 Metode FAA Federal Aviation Administration, 2009
Federal Aviation Administration FAA adalah metode yang pada dasarnya menggunakan analisa statistik perbandingan kondisi lokal dari tanah, sistem drainase
dan cara pembebanan untuk berbagai tingkah laku beban, dimana tofografi, jenis- jenis lapisan tanah serta evaluasi air tanah akan sangat berpengaruh terhadap kondisi
yang dihadapi di lapangan, tetapi dalam hal merencanakan tebal perkerasan landasan pacu suatu bandar udara metode ini juga sangat memperhatikan annual departure
tingkat keberangkatan tahunan pesawat dari pesawat yang akan direncanakan pada
perencanaan suatu perkerasan bandar udara. 3.2.1 Menentukan Pesawat Rencana
Pemilihan pesawat rencana tidak mutlak didasarkan besarnya beban pesawat, tetapi dipilih jenis pesawat yang mempunyai jumlah lintasan tahunan yang banyak
sehingga membutuhkan perkerasan yang paling tebal.
3.2.2 Menentukan Jumlah Keberangkatan Tahunan Pesawat
Tingkat keberangkatan tahunan dari pesawat rencana sangat dibutuhkan dalam hal menentukan jumlah lintasan tahunan yang nantinya akan diterima oleh
landasan pacu, oleh karena itu perlu adanya perkiraan keberangktan tahunan dari pesawat rencana.
3.2.3 Menentukan Single Gear Departure R2
Universitas Sumatera Utara
Setiap type pesawat mempunyai beragam bentuk roda pendaratan. Tetapi semuanya itu sudah dikelompokkan sesuai dengan pembahasan yang lalu.
Pengelompokan ini berguna untuk keseragaman semua tipe roda pendaratan utama sehingga didapat total keseluruhan beban yang dialami perkerasan. Tipe roda
pendaratan utama sangatlah menentukan dalam perencanaan guna mengetahui bagaimana berat pesawat dibagi bebannya kepada roda-roda dan diteruskan ke
perkerasan, selanjutnya akan menentukan berapa tebal perkerasan yang mampu melayani berat keseluruhan pesawat. Rumus yang digunakan untuk menentukan
Single Gear Departure adalah :
R2 = a x b
3.3
Dimana :
R2 = Single Gear Departure
a
= Forecast Annual Departure
b
= Faktor Konversi Roda Pendaratan Utama
3.2.4 Menentukan Beban Roda Setiap Pesawat W2
Pendaratan landing maupun lepas landas take off pesawat sangat bertumpu pada roda pendaratan belakang. Sehingga roda belakang benar-benar direncanakan
harus mampu mendukung seluruh beban pesawat saat beroperasi. Roda depan hanya berfungsi penyeimbang gerakan pesawat pada saat bergerak.
Dengan kondisi inilah maka ICAO maupun FAA mengeluarkan suatu ketentuan pembebanan pesawat guna keseragaman perhitungan. Ketentuan itu
dengan menganggap bahwa roda belakang sebagai roda pendaratan utama mengalami pembebanan sebesar 95 dari total berat total pesawat. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
dapat dihitung wheel load dari setiap jenis pesawat yang direncanakan. Perhitungan ini dilakukan dengan rumus :
3.4
Dimana : W2
= Beban roda pendaratan dari masing-masing jenis pesawat MSTOW
= Berat kotor pesawat saat lepas landas A
= Jumlah konfigurasi roda B
= Jumlah roda per satu konfigurasi
3.2.5 Menentukan Keberangkatan Tahunan Ekivalen R1