2.8.2.2 Menentukan Tipe Roda Pendaratan Utama
a. Sumbu Tunggal Roda Tunggal Single
Gambar 2.3 Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat roda tunggal
Sumber : Yang, 1984 .
b. Sumbu Tunggal Roda Ganda Dual wheel
Gambar 2.4 Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat roda ganda
Sumber : Yang, 1984 .
Universitas Sumatera Utara
c. Sumbu Tandem Roda Ganda Dual Tandem
Gambar 2.5 Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat roda tandem ganda
Sumber : Yang, 1984 .
d.
Sumbu Tandem Roda Ganda Dobel DDT
Gambar 2.6 Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat roda ganda dobel
Sumber : Yang, 1984 .
Universitas Sumatera Utara
2.8.2.3 Menentukan Pesawat Rencana
Pesawat rencana dapat ditentukan dengan melihat jenis pesawat yang beroperasi dan besar MSTOW Maksimum Structural Take Off Weight dan data
jumlah keberangkatan tiap jenis pesawat yang berangkat tersebut. Lalu dipilih jenis pesawat yang menghasilkan tebal perkerasan yang paling besar. Pemilihan pesawat
rencana ini pada dasarnya bukanlah berasumsi harus berbobot paling besar, tetapi jumlah keberangkatan yang paling banyak melalui landasan pacu yang direncanakan.
Pesawat rencana kemudian ditetapkan sebagai pesawat yang membutuhkan tebal perkerasan yang paling besar dan tidak perlu pesawat yang paling besar yang
beroperasi di dalam bandara. Karena pesawat yang beroperasi di bandara memiliki angka keberangkatan tahunan yang berbeda-beda, maka harus ditentukan
keberangkatan tahunan ekivalen dari setiap pesawat dengan konfigurasi roda pendaratan dari pesawat rencana.
2.8.2.4 Menentukan Beban Roda Pendaratan Utama Pesawat W2
Untuk pesawat yang berbadan lebar yang dianggap mempunyai MTOW cukup tinggi dengan roda pendaratan utama tunggal dalam perhitungan Equivalent
Annual Departure R1 ditentukan beban roda tiap pesawat, 95 berat total dari pesawat ditopang oleh roda pendaratan utama, dalam perhitungannya dengan
menggunakan rumus :
W2 = P x MSTOW x
B A
1 x
1
2.3
Dimana : W2
= Beban roda pendaratan dari masing-masing jenis pesawat MSTOW
= Berat kotor pesawat saat lepas landas
Universitas Sumatera Utara
A = Jumlah konfigurasi roda
B = Jumlah roda per satu konfigurasi
P = Persentase beban yang diterima roda pendaratan utama
Tipe roda pendaratan utama sangatlah menentukan dalam perhitungan tebal perkerasan. Hal ini dikarenakan penyaluran beban pesawat melalui roda-roda ke
perkerasan.
2.8.2.5 Menentukan Nilai Ekivalen Keberangkatan Tahunan Pesawat Rencana