Mengacu pada prioritas utama pengembangan teknologi dan manajemen transportasi tersebut di atas, program-program yang dimungkinkan untuk
diprioritaskan dalam kurun waktu tiga tahun kedepan, diantaranya adalah:
a. Penelitian dan pengembangan manajemen dan sistem transportasi perkotaan
Permasalahan umum yang sering dijumpai di perkotaan adalah: ketidakdisiplinan pelaku transportasi dan angkutan umum yang didominasi
oleh tipe dan jenis angkutan yang tidak efisien, sehingga menyebabkan kemacetan lalu-lintas dan persoalan transportasi yang lain. Oleh karena itu,
penerapan sistem transportasi masal sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Kondisi yang ada saat ini, tidak satupun kota-kota besar di
Indonesia, memiliki sistem transportasi masal yang memadai. Dalam rangka mengatasi masalah-masalah di atas, pilihan program penelitian dan
pengembangan teknologi dan manajemen transportasi yang harus dilakukan adalah:
1. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan umum perkotaan baik yang bersifat konvensional maupun teknologi baru sesuai
dengan karakteristik dan klasifikasi kota di Indonesia; 2. Penelitian dan pengembangan manajemen dan sistem jaringan transportasi
perkotaan yang menuju pada penerapan Intelligent Transportation System ITS;
3. Penelitian prilaku consumer behaviour bagi pengguna maupun operator angkutan umum perkotaan;
4. Kajian regulasi dan penegakan law enforcement transportasi di perkotaan.
b. Penelitian dan pengembangan sistem transportasi antar pulau
Kondisi geografis Indonesia serta kenyataan adanya kesenjangan pembangunan antar wilayah maupun antar daerah, khususnya di Kawasan
Timur Indonesia, menuntut peran transportasi sebagai motor penggerak pembangunan dan sistem logistik nasional. Untuk tujuan tersebut dan sejalan
dengan upaya penerapan azas cabotage, pilihan program penelitian dan
59
pengembangan teknologi dan manajemen transportasi yang harus dilakukan adalah:
1. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan laut untuk pelayaran nasional dan perintis yang dapat dibangun oleh industri
galangan kapal nasional termasuk galangan kapal rakyat; 2. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan udara,
utamanya pesawat udara dengan kapasitas maksimum 19 penumpang yang dapat dibangun oleh industri dirgantara nasional;
3. Penelitian dan pengembangan alat bantu navigasi dan telekomunikasi untuk pelayaran perintis;
4. Penelitian dan pengembangan peralatan penunjang manajemen sistem transportasi antar pulau yang menuju kepada kerangka penataan sistem
tata ruang udara nasional.
c. Penelitian dan pengembangan elemen penunjang pengembangan teknologi dan manajemen transportasi.