1. Respon Kognitif
Respon kognitif meliputi peningkatan kesadaran belajar dan tambahan pengetahuan. Respon kognitif adalah tanggapan yang timbul pada diri komunikan
yang sifatnya informatif bagi dirinya. Respon kognitif ini meliputi tentang bagaimana media massa televisi dapat membantu khalayak mempelajari
informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Misalnya melalui media massa, pemirsa memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung. Respon kognitif berkaitan erat dengan pengetahuan, kecerdasan dan
informasi seseorang mengenai sesuatu, respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.
Untuk mengetahui sejauh mana respon masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor terhadap sinetron Cahaya yang ditayangkan di RCTI, maka terlebih dahulu
responden diberi pertanyaan, sejak kapan mereka responden menonton sinetron Cahaya. Biasanya sebuah sinetron terdiri dari banyak episode, ada episode di
mana penonton menyukainya, sehingga penonton pun tertarik untuk menyaksikannya, namun ada juga episode di mana penonton tidak menyukainya,
sehingga penonton tidak tertarik untuk menyaksikan episode tersebut. Dan untuk mengetahui sejak kapan responden menonton sinetron Cahaya, dapat dilihat pada
tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Mulai Menonton Sinetron Cahaya
No Mulai Menonton
Sinetron Cahaya F
Prosentase 1
Awal Episode 39
41,9
2 Pertengahan
Episode 23
24,7 3
Sampai Sekarang sejak menyebarkan
angket 12
13 4
a, b dan c 19
20,4 Jumlah
93 100
Sebanyak 41,9 responden menjawab mulai menonton sinetron Cahaya yang ditayangkan di RCTI pada awal episode, 24,7 menjawab pertengahan
episode, 13 menjawab sampai sekarang dalam hal ini sejak peneliti menyebarkan angket, dan 20,4 mulai menonton sinetron Cahaya sejak awal
episode sampai sekarang. Dari data tabel di atas, menunjukkan bahwa mayoritas responden
menonton sinetron cahaya pada awal episode sebanyak 39 orang, karena pada awal episode alur ceritanya tidak bisa diduga oleh penonton, di samping itu
banyak adegan-adegan lucu yang memancing penonton untuk tidak tertawa. Selain itu ada juga responden yang menonton pada pertengahan episode,
responden yang menjawab sebanyak 23 orang, namun ada juga responden yang menonton mulai dari episode pertama sampai sekarang dalam hal ini sejak
peneliti menyebarkan angket. Lagu, pemain, dan cerita dalam sinetron tidak jarang menjadi parodi
bagian integrasi verbal yang menarik. “ Ingatkah Engkau Kepada….” Adalah parodi dari thema song sinetron Cahaya. Banyak di antara para ibu dan remaja
putri yang menghafal lagu-lagu tema sinetron tersebut. Alasan untuk menyaksikan suatu tayangan televisi bermacam-macam.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui alasan responden, diajukan satu
pertanyaan dengan beberapa jawaban. Data lebih rinci mengenai alasan atau faktor responden menyaksikan sinetron Cahaya, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 6 A;asan Menyaksikan Sinetron Cahaya
No Alasan
Menyaksikan Sinetron Cahaya
F Prosentase
1 Ceritanya
32 34,4
2 Pemainnya
41 44,1
3 Soundtrack
Lagunya 13
14,0 4
… 7
7,5 Jumlah
93 100
Sebanyak 34,4 responden menjawab alasan menyaksikan sinetron Cahaya karena ceritanya, sebanyak 44,1 menjawab karena pemainnya, 14,0
karena soundtrack lagunya, dan 7,5 responden menjawab suka akan keseluruhannya, mulai dari ceritanya, pemainnya, sampai soundtrack lagunya.
Alasan responden menyaksikan sinetron Cahaya adalah 41 orang karena pemainnya, 32 orang menjawab karena ceritanya yang cukup menarik dan
membuat orang penasaran sehingga para penonton selalu menunggu cerita selanjutnya. Ada juga alasan menyaksikan sinetron Cahaya adalah karena
soundtrack lagunya yang cukup enak untuk didengar, dengan musiknya yang lembut dan suaranya yang merdu, menjadi salah satu alasan menyaksikan sinetron
Cahaya. Sedangkan 7 responden lainnya menjawab karena mereka menyukai semuanya cerita, pemain, dan soundtrack lagunya.
Banyaknya episode dalam sinetron Cahaya, ternyata menyebabkan pemahaman tentang isi cerita yang disampaikan dalam sinetron tersebut juga
beragam. Berdasarkan data mengenai responden terhadap pemahaman isi cerita sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7 Mengerti Isi Cerita Dari Sinetron Cahaya
No Mengerti Isi Cerita
Sinetron Cahaya F
Prosentase 1
Sangat Mengerti 15
16,1 2
Mengerti 58
62,4 3
Kurang Mengerti 20
21,5 4
Tidak Mengerti -
Jumlah 93
100
Sebanyak 16,1 responden menjawab sangat mengeri isi dari sinetron Cahaya. 62,4 menjawab mengerti, 21,5 menjawab kurang mengerti , dan 0
menjawab tidak mengerti. Menurut data di atas, menunjukkan bahwa responden mengerti isi dari
cerita yang disampaikan dalam sinetron Cahaya. Ini terbukti dai jawaban responden yang menjawab mengerti sebanyak 58 orang, dan yang menjawab
sangat mengerti sebanyak 15 orang. Walaupun ada yang menjawab kurang mengerti sebanyak 20 orang.
Dalam setiap sinetron, pemain mempunyai peranaan yang sangat penting. Karena apabila cerita sinetron itu bagus, namun tidak didukung oleh akting
pemain, maka ceritanya itu akan terlihat datar tidak bagus. Oleh karena itu, akting para pemain sangat menentukan bagus atau tidaknya suatu sinetron. Untuk
mengetahui apakah akting para pemain dalam sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8 Tanggapan Mengenai Akting Para Pemain Sinetron Cahaya
No Akting Para
Pemain Sinetron Cahaya
F Prosentase
1 Sangat Bagus
19 20,4
2 Bagus
65 69,9
3 Kurang Bagus
9 9,7
4 Tidak Bagus
- Jumlah
93 100
Sebanyak 20,4 responden menjawab sangat bagus akting para pemain sinetron Cahaya, 69,9 menjawab bagus, 9,7 menjawab kurang bagus, dan 0
menjawab tidak bagus. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa akting para pemain dalam
sinetron Cahaya bagus. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab bagus sebanyak 65 orang, 19 orang yang menjawab sangat bagus, 9
orang yang mengatakan kurang bagus, sedangkan yang menjawab tidak bagus 0 atau tidak ada.
Dari sekian banyak jawaban yang ditulis oleh responden, ternyata mayoritas responden menyukai adeganakting saat Satrya disangka sebagai tukang
ojek oleh Cahaya. Juga saat Elga mama Thalita marah-marah terhadap Cahaya sambil mengatakan Aya Cahaya Aya I sama You, karena menurut responden
akting para pemainnya sangat bagus dan dapat membuat orang tertawa. Selain itu ada juga adeganakting yang disukai oleh responden yaitu saat Cahaya dijual ke
tempat pelacuran dan diselamatkan oleh Teddy papa Thalita, dan juga saat Cahaya dijadikan pembantu di rumah Thalita dan menjadi sahabatnya Thalita,
responden beralasan karena pada adegan tersebut akting para pemain sangat meyakinkan, sehingga para penonton terbawa oleh alur cerita sinetron tersebut.
Selain akting para pemain, cara pengemasan sebuah sinetron juga mesti diperhatikan, karena ini juga berkaitan dengan baik dan buruknya suatu sinetron.
Jika cara pengemasan sebuah sinetron jelek, maka penonton pun akan segan untuk menyaksikannya. Namun jika pengemasannya baik dan bagus, maka penonton
pun dengan sendirinya akan tertarik untuk menyaksikan sinetron tersebut. Untuk mengetahui apakah cara pengemasan sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 9 Cara Mengemas Setting Sinetron Cahaya
No Cara Mengemas
Sinetron Cahaya F
Prosentase 1
Sangat Bagus 17
18,3 2
Bagus 64
68,8 3
Kurang Bagus 12
12,9
4 Tidak Bagus
- Jumlah
93 100
Sebanyak 18,3 responden menjawab sangat bagus pada cara mengemas setting sinetron Cahaya, 68,8 menjawab bagus, 12,9 menjawab kurang
bagus, dan 0 responden menjawab tidak bagus. Dari hasil data di atas, dapat dilihat bahwa cara mengemas setting
sinetron Cahaya bagus, hal ini dibuktikan dari jumlah responden yang menjawab bagus sebanyak 64 orang. 17 orang menjawab sangat bagus, sedangkan yang
menjawab kurang bagus berjumlah 12 orang dan 0 tidak ada responden yang menjawab tidak bagus.
2. Respon Afektif