Hubungan Kerjanya Dilihat Dari Fasilitas Yang Disediakan Dan

Untuk mempererat hubungan dengan karyawan, pimpinan home industri konveksi ini juga memberikan tunjangan hari raya THR pada saat hari besar agama Islam. Sehingga karyawan memperoleh tambahan uang untuk pulang kampung dan merayakan hari besar agama Islam dikampung dengan keluarga masing-masing.

C. Analisis Konsep Upah Dalam Model Pengupahan pada Home Industri

Konveksi di Pulo Kalibata Jakarta Selatan Sebagaimana kita ketahui, konsep upah itu sangat tergantung dari aturan-aturan yang ada dalam Al-Quran dan Hadist. Akan tetapi semua itu tergantung pemahaman kita terhadap dalil-dalil tersebut. Banyak dalil yang menerangkan tentang pengupahan, penulis mencoba menganalisis pemahaman terhadap hadist upah dengan mengkomparatifkan antara teori dan aplikasi. Adapun hadist upah tersebut yaitu hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berbunyi: اݏثدح سا۹علا ݍب ديلولا ىقشمدلا اݏث بݒو ݍب ديعس ݍب ۻيطع ى݋لسلا اݏث د۹ع ݍ݋حܕلا ݍب ديܖ ملسا ݍع ݑيبا ݍع د۹ع ه ݍب ܕ݋ع لاق : لاق لوسر ه ىلص ه ݑيلع ملسو : اوطعا ܕيجاا ݐܕجا ل۹ق ݌ا فجي ݑقܕع ݐاور ݍبا ݑجام 12 Artinya: “Menceritakan kepada kami al-Abbas bin al-Walid al-Dimasqi menceritakan kepada kami Wahab bin Sa’id bin „Atiyah al-Salami menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari Bapaknya dari Abdullah bin Umar berkata: Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: bayarlah upah sebelum keringat mongering.” H.R. Ibnu Majah 12 Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qazwaini, Sunan Ibnu Majah, Beirut: Dar al-Fikr, 1994, Kitab al-Rahn, Juz 2, hlm. 817 Pada hadist di atas, jika kita memahaminya secara tekstual, maka banyak pelanggaran yang dilakukan manusia pada aplikasi pengupahan itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pada aplikasinya pemberian upah itu tergantung kesepakatan. Ada yan dibayarkan perbulan, perminggu, perhari atau bahkan begitu selesai pekerjaan dilakukan. Jika dilihat dari konteks hadist, makna pembayaran upah bukan berarti dilakukan pada saat buruh atau karyawan itu masih berkeringan. Akan tetapi, yang dimaksud dengan “bayarlah upah sebelum keringat mongering” adalah menyegerakan pembayaran upah tersebut kepada buruh atau karyawan tanpa menunda-nunda pembayarannya jika sudah waktunya. Dari situ penulis menyimpulkan bahwa aplikasi yang diterapkan home industri konveksi di Pulo Kalibata Jakarta Selatan mencakup makna kontekstual yang dituangkan dalam hadist di atas. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan dalam pembahasan tersebut di atas mengenai Pengupahan Karyawan Home Industri Konveksi di Pulo Kalibata Jakarta Selatan dilihat dalam perpektif fiqih muamalah, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah : 1. Konsep upah dalam fiqih muamalah menekankan pada sisi akad atau kontrak kerja yang harus disepakati oleh kedua belah pihak. Adapun akad dalam fiqih muamalah dalam hal upah-mengupah yaitu: a. Akad Ijarah. Akad ini merupakan akad sewa-menyewa suatu manfaat, baik dari manfaat suatu benda maupun manfaat dari jasa seseorang, yang membutuhkan imbalan atau balasan dari pihak yang menyewa. Dimana jumlah imbalan sudah ditentukan dan waktunya pun sudah ditentukan. Dalam hal menyewakan suatu manfaat dari jasa seseorang disebut juga upah-mengupah. b. Akad Ju’alah. Akad ini mempunyai perbedaan dengan Ijarah, akan tetapi tetap dalam konteks upah-mengupah. Hanya saja, dalam akad ju’alah ini, upah yang diterima ditentukan berdasarkan tingkat keberhasilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang ditawarkan. Dan dalam akad ini tidak membutuhkan qabul, sehingga akad ini memungkinkan untuk dilakukan berdasarkan ketetuan sepihak.