Sejarah dimulainya Siaran Program “Ust. Haryono” di JakTV

34

BAB III GAMBARAN UMUM PROGRAM “UST. HARYONO” DI JAKTV

A. Sejarah dimulainya Siaran Program “Ust. Haryono” di JakTV

Program “Ust. Haryono” merupakan program acara keagamaan yang dihadirkan stasiun televise swasta JakTV, atas pertimbangan selama ini program Ust. Haryono merupakan program dakwah dengan format dzikir akbar dan pengobatan alternatif oleh Ust. H. Muhammad Haryono, dengan hadirnya program acara keagamaan ini diharapkan dapat menyeimbangkan porsi program- program dakwah yang telah ada. Lahirnya program tersebut karena ide dari Ust. H. M. Haryono sendiri, karena sosok seorang ustad yang memiliki kelebihan dalam penyembuhan segala penyakit dengan dzikir, sehingga seluruh tim Ust. Haryono mempunyai suatu inisiatif agar dapat menjual dari apa yang telah diberikan Allah kepada seorang ustad Haryono dengan menciptakan suatu gagasan dengan membuat suatu program acara dakwah yang berhubungan dengan dzikir dan pengobatan alternative. Ust. Haryono off air pertama kali pada tahun 2009 dan termasuk program baru di JakTV. Jadwal acara Ust. Haryono setiap hari secara record rekaman pada pukul 06.00-06.30 WIB. Program Ust. Haryono menggunakan format Video On Sound yang menampilkan sajian visual diiringi audio seperti narasi, dialog, sound effect, dan musik dengan narasumber sekaligus talent yang tetap yaitu Ust. Haryono. Acara ini berdurasi 30 menit dengan dibagi 3 segmen. Pada dasarnya program Ust. Haryono telah ada semenjak tahun 1999, program ini sudah banyak tayang di stasiun-stasiun televise swasta lainnya, seperti ANTV, dan program ini pun tidak hanya selalu bersifat off air akan tetapi program ini terkadang bersifat on air siaran langsung ketika program ini pertama kali ditayangkan ditelevisi. Sehingga sudah hampir ribuan episode yang telah ditayangkan dari berbagai macam televise swasta lainnya hingga siaran terakhir yang saat ini ditayangkan di JakTV. 1 Tujuan acara ini adalah mengajak kepada seluruh umat islam agar selalu mengingat kepada Allah SWT dengan cara berdzikir bersama yang dipimpin oleh Ust. Haryono dan berdakwah dengan cara pengobatan. Target penonton acara Ust. Haryono adalah semua umur karena menurut Nugroho selaku Manager Produksi pada program acara ini sangat bermanfaat bagi setiap para penontonnya, karena mengingat kepada Allah adalah suatu kewajiban bagi seluruh umat islam dan penyakit pun selalu ada pada setiap umur, sehingga acara ini memiliki format dzikir bersama untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah dan pengobatan dimana Ust. Haryono adalah perantara untuk menyembuhkan setiap penyakit dan penyembuhnya tetap atas kehendak-Nya. Proses produksi program Ust. Haryono dilakukan secara rekaman Taping dengan proses pengeditan ketika disiarkan di akhir dengan menggunakan editing off lineon line. Berjalannya proses program ini diawali dengan mencari lokasi shooting oleh para tim kreatif, karena tempatlokasi sangat berperan ketika berjalannya proses 1 Wawancara pribadi dengan Nugroho, Manager Program Siaran Ust. Haryono, Bekasi 13 Juni 2010. produksi, lokasi yang sangat mendukung pada program ini adalah lokasi peribadatan atau yang dikenal dengan sebutan masjid, dikarenakan masjid itu sendiri memiliki nilai-nilai ibadah termasuk dzikir. Setelah lokasi ditentukan maka seluruh tim kreatifcrew melakukan persiapan untuk pelaksanaan shooting dengan mempersiapkan alat-alat atau perlengkapan produksi, diantaranya adalah; Kamera, kasettape, Ligting Pencahayaan, alat make up, dan lain sebagainya. Setelah mempersiapkan alat-alat pelengkapan dibutuhkan cheking up atau pengecekan ulang agar tidak terjadi kerancuan ketika pelaksanaan shooting sedang berlangsung. Lokasi yang tepat dan persiapan para tim kreatifcrew dengan alat-alat produksi adalah dua langkah awal untuk memulai kegiatan shooting. Program ini berbeda dengan pembuatan sinetron ataupun program dakwah yang membutuhkan scenario dan cutting scene ketika berjalannya shooting, karena program ini dibuat secara natural layaknya acara dzikir akbar yang biasa dilakukan di tempat peribadatan atau masjid tanpa rekayasa dan berjalan secara alamiah. Dalam berjalannya pelaksanaan shooting akan ditemukan beragam reaksi dari para jama’ah dzikir yang timbul akibat aksi yang dilakukan oleh seorang pemimpin dzikir yaitu Ust. H. M. Haryono, seperti halnya tak kuasa menahan isak tangis cerminan kekuatan dzikir tersebut. Sesuai dengan makna etimologi dari pada dzikir yang diambil dari bahasa arab Dzakara – Yazkuru – Zikraan yang berarti mengingat. Tujuan dari pada dzikir yang dilakukan Ust. Haryono adalah meninggalkan seluruh pikiran duniawi dan terpusat kepada sang pencipta dengan membasahi lisan, menerangkan pikiran dan membersihkan hati yang diiringi dengan lafadz-lafadz Ilahiah. Dan berakhirnya proses shooting bersamaan dengan ditutupnya acara dzikir oleh Ust. H. Haryono. Hasil liputan atau rekaman produksi acara tersebut akan diedit atau diolah sebaik mungkin sehingga penyiaran terhadap publik memenuhi kriteria produksi dan memiliki nilai penyampaian dakwah yang produktif. Proses editing rekaman dengan menggunakan editing off line dan editing on line. Sampai saat ini program Ust. Haryono sudah memiliki rating yang cukup tinggi, karena dari tayangan-tayangannya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan banyak diminati oleh masyarakat karena program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keimanan kepada sang pencipta, serta mengandung unsur-unsur rohani yang menentramkan hati dan akal pikiran. Penentu keberhasilan produksi adalah kerjasama tim produksi itu sendiri. Berikut ini adalah organisasi produksi program Ust. Haryono: 1. Eksekutif Produser : Hj. Nurul Aini 2. Produser : H. Hartono 3. Sutradara : Champlenk’s 4. Asisten Sutradara : Neneng 5. Kameramen : Harry, Joppy, Kemal dan Edy 6. Lighting : Bowo, Pandi, Zaenal dan Zaenul 7. Make Up : Hj. Taty dan Susan 8. Set dan property : Awi, Soleh, Pauzan dan Napid 9. Editor : Maman 10. Talent : Ust. H. M. Haryono 2

B. Visi dan Misi Siaran Program Ust. Haryono di JakTV