Kelebihan dan Kekurangan Televisi

hanya sedikit, maka melalui media materi dakwah akan diakses pula oleh masyarakat luas, di manapun mereka berada. Kenyataan di atas mendasari Dit. Penais untuk meningkatkan jumlah siaran dakwah melalui media. Untuk tahun 2009 Dit. Penais telah menyiapkan program dakwah di dua media yang berbeda, yaitu televisi dan radio. Untuk televisi, dialokasikan 52 episode, begitupula dengan Radio. Direktur Penerangan Agama Islam, Drs. Ahmad Jauhari, M.Si, menegaskan bahwa peningkatan volume dakwah melalui media ini diharapkan dapat menyentuh lapisan masyarakat secara luas. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa selama ini masih banyak masyarakat yang tidak tersentuh dakwah. Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya masih konvensionalnya metode dakwah yang hanya melalui mimbar atau tabligh akbar. Bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi atau daerah terpencil, menghadiri sebuah ceramah tentunya sangat mengganggu aktifitas. Dengan adanya siaran di televisi dan radio diharapkan mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak sempat datang ke majlis taklim atau karena jarak, dapat mengaksesnya melalui siaran keduanya tanpa mengganggu aktifitasnya masing-masing. 3

B. Kelebihan dan Kekurangan Televisi

Media massa di negara kita pada umumnya berupa radio, televisi, surat kabar atau majalah. Media massa ini tepat sekali dipergunakan sebagai media dakwah, baik melalui rubrik atau acara khusus agama ataupun acara atau rubrik acara yang lain. 3 Artikel di akses pada 4 Juni 2010 dari http:www.bimasislam.depag.go.id Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi, dan rekreasi, atau istilah lain : penerangan, pendidikan, dan hiburan. Televise pada hakikatnya merupakan suatu system komunkiasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara tepat, berurutan dan diiringi unsure audio. Tetapi, pengertian ini harus dibedakan dengan media film yang merupakan rangkaian gambar yang diproyeksikan dengan kecepatan 24 bingkai perdetik sehingga gambar tampak hidup Televise juga bisa disebut sebagai sebuah alat atau benda untuk menyiarkan siaran-siaran yang membawakan suara gambar sekaligus, dari siaran televise itu maka penonton dapat mendengarkan dan melihat gambar-gambar yang disajikan. Televise juga bisa sebagai media komunikasi berfungsi dalam mendifusikan informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi yang sudah dipenuhi oleh hampir semua stasiun televise. Media televise telah menjadi sarana tayang realitas social yang penting bagi manusia untuk mngaca dan memantau keberadaan dan hubungan relasinya dalam realitas kehidupan social. Pantauan itu terkait dengan perilaku, trend, bahkan sikap ideology tertentu. Technology komunikasi dalam dunia televise broadcast telah mengajak masyarakat keluar dari pemahaman komunikasi sempit dalam skala regional. Jaringan CNN misalnya, dengan siaran 24 jam terus menerus, saat ini menjadi saluran komunikasi yang tidak pernah tidur. Peristiwa di suatu tempat akan dengan cepat diketahui oleh pemirsa di belahan lainnya. Bahkan pada detik-detik yang hampir sama. 4 Televise bisa diibaratkan sebagai “jendela rumah” yang dapat dimanfaatkan untuk melongok apa-apa yang adadi luar rumah. Oleh karenannya televise diharapkan mampu meneropong dengan kekuatan mata lensanya realitas social obyektif yang didapatkannya, menjawab kehausan informasi atasnya, menayangkan dan menyampaikan obyektifitas yang ditemuinya tanpa manipulasi, tanpa tending aling-aling dengan tetap berpijak pada etika. Dan dengan kelebihannya media massa lain, televise diharapkan mampu menyentuh aspek psikologi masyarakat pemirsanya. Menurut Onong Uchjana Effendy, acara televise pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan para penonton. Ini adalah hal yang wajar. Jadi, bila ada yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona dan latah, bukanlah sesuatu yang istimewa. Sebab, salah satu pengaruh psikologi dari televise seakan-akan menghipnotis para penonton, sehingga mereka seolah- olah hanyut pada kisah atau peristiwa yang dihidangkan televise. 5 1. Karakteristik Televisi Sebagai media massa televisi memiliki karakteristik tersendiri, hal tersebut di ungkapkan oleh Drs. H. Subrata sebagai berikut : a. Tidak bersifat alamiah tetapi tersusun, dibentuk dan di rencanakan dan bahkan melalui wadah organisasi 4 Priyo Soemandoyo, Wacana Gender dan Layar Televisi: Study Perempuan Dalam Pemberitaan Televisi Swasta, Yogyakarta: LP3Y Ford Foundation, 1999, h. 17 5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, cet ke-4, h. 122 b. Kegiatannya terarah dan bertujuan, sehingga merupakan hal yang direncanakan. 6 Televisi mampu menghadirkan sesuatu yang aktual dan secara serempak dapat diterima oleh khalayak penontonnya. Dalam ini televisi telah membuat suatu loncatan yang panjang, dimana hasilnya langsung terus dapat dilihat apa yang terjadi sekarang, demikian pula dapat didengar apa yang dibicarakan sekarang. Beberapa karakteristik kelebihan televisi:  Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan pendengaran manusia.  Dapat menghadirkan objek yang amat kecil atau besar, berbahaya atau yang langka.  Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.  Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.  Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi dan proses dengan baik.  Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film, foto dan gambar dengan baik.  Dapat menyimpan berbagai data, informasi dan serentak menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.  Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.  Membangkitkan perasaan intin atau media personal. Selain kelebihan tersebut, media televise juga mengandung kelemahan sebagai berikut: 6 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta wacana University, Press, 1994, h. 20.  Merupakan media satu arah, hanya mampu menyampaikan pesan, namun tidak bisa menerima umpan balik secara tepat.  Layar pesawat penerima yang sempit tidak memberikan keleluasaan penonton.  Bingkai cahaya flash dan rangsang kedip cahaya flicker dapat merusak atau mengganggu penglihatan penonton.  Kualitas gambar yang dipancarkan lebih rendah dibandingkan dengan visual yang diproyeksikan film layar lebar. 7 Televise swasta telah menjelma sebagai industry dengan beberapa karakteristik: 1. Memperlakukan tayangan sebagai komoditif. 2. Mengandalkan iklan sebagai nara sumber pemasukan dana terbesar. 3. Kompetisi sesame stasiun televise untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsa dengan harapan meningkatkan volume iklan. 4. Mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi dalam sector lain, yang mendukung operasi lain. 5. Berkembangnya televise sebagai stasium distribusi informasi tanpa harus memperbaiki materi tayangan. 6. Mengorientasikan tayangan pada kepentingan dan minat masyarakat yang dikaji berdasarkan penelitian kebutuhan khalayak sasaran sekalipun tidak menutup kemungkinan ditayangkannya kepentingan pihak sensor. 7. Televise berperan dominan sebagai lembaga komersial yang mendukung ide pokok kapitalisme, yakni produksi dan reproduksi. Hal ini Nampak pada 7 Sutisno P.C.S, Pedoman Praktik Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, Jakarta: PT. Grasindo: 1993, Cet ke-1, h. 3. kecenderungan media televise swasta untuk menerima transaksi barang- barang dan sekaligus iklannya. 8

C. Proses Produksi Program Televisi Siaran Langsung dan Rekaman