Pada tahapan ini kita menggunakan tabel satu, yang mana setelah kita perhatikan bahwa awal bait syair di atas dimulai dengan tanda symbol
.
. Dan pola bunyi bahrun yang dimulai dengan taf‘ilah yang digunakan diatas tersebut
hanya ada 3 tiga pilihan yaitu :
ﺎ . . .
و . . .
و ﺎ
. .
Dan setelah kita perhatikan pada Al-kitabah Al- al-`arudiy dan al-syakal al-`arudiy bahwa taf‘ilah yang disamakan dengan wazan pada taf‘ilah
mustaf‘ilun . Maka pada tahapan ini kita telah mengetahui taf‘ilah awal bait syair yang digunakan penyair adalah:
ﻜ ا لو
ﺰ ق أ ﻮ ر
. . . . . . . . . ﺎ
نإ ﺬ رأ
ه ﺮ
ي . . . . . . . . .
ﺎ
Maka bahrun yang digunakan pada syair diatas adalah bahrun basit.
2.3.2.2 Perubahan Pola Bunyi Syair Arab
Hasyimi 1995: 126 mengatakan bahwa dalam perubahan bunyi pola syair Arab ada yang disebut dengan
ا تﺎ ﺎ ﺰ
al-zuh āfātu yaitu pembuangan
huruf pada pola bunyi syair Arab. Hasyimi 1995: 126 mengatakan bahwa
ا تﺎ ﺎ ﺰ
al-zuh āfātu adalah:
ا لوﺎ ﺮ او ضوﺮ او ﻮ
تﺎ ا ﺪ ﺄ ﺎ اﺰ ا و بﺮ
, ﻰ و
فﺎ ﺰ ا .
tagy īrun yatanawalu al-hasywa, wa al-‘arūda wa al-darba wa lā yajibu
iltiz āmuhu fīmā ya`tī ba‘duhu min abyātin, wa yusamma al-zuhāfu ‘zuhāf adalah
perubahan yang terjadi pada
ا ﻮ
al-hasywu yaitu potongan pola bunyi bait syair yang terdapat sebelum akhir
ضوﺮ ا
al-‘ar ūdu dan sebelum akhir
ﺰ ا
Universitas Sumatera Utara
al-‘ajzu ,
ا بﺮ
al-darbu yaitu potongan kata pada syair yang terdapat di
akhir baris pertama
ا رﺪ
al-sadru dan
ضوﺮ ا
al-‘arudu yaitu potongan kata pada syair yang terdapat di akhir baris kedua
ﺰ ا
al-‘ajzu . Hasyimi 1995: 126 membagi
ا ﺎ ﺰ
ﺎ ت
al-zuh āfātu ke dalam 2 dua
bagian yaitu:
. ا فﺎ ﺰ ا
دﺮ ةﺮ
ا يﺬ ا ﻮه و
ﻰ أﺮ يﺬ ا ﺮ ا ﻮه يأ ةﺪ او
ﺎﻬ ﺪ او ,
ا فﺪ آ .
Al-zuh āfu al-mufradu wahuwa al-lazī yusību al-taf‘īlata marratan wāhidatan ai
huwa al-tagy īru al-lazī yatra`u ‘alā sababin wāhidin minhā, kahazfi al-sīni min
mustaf‘ilun fatusbihu mutaf‘ilun. ‘ Perubahan dalam bentuk Al-zuh āfu ada dua
macam: Al-zuh āfu al-mufradu adalah proses membuang pada potongan kata bait
syair taf‘ilah atau mensukunkan huruf yang berharkat. Misal: membuang huruf sin pada taf‘ilah mustaf‘ilun’ sehingga menjadi mutaf‘ilun’.
Hasyimi 1995: 126-127 mengatakan bahwa perubahan dengan membuang satu huruf terdiri dari 8 delapan bagian yaitu:
. ا
آﺎ ا ﺎ ا فﺬ ﻮهو ,
: ﺎ
←
al-khubnu wahua hazfu al-s ānī al-sākinu, mislu : fā‘ilun → fa‘ilun ‘ al-khubnu
adalah membuang huruf kedua yang berharkat sukun pada potongan kata bait syair, contoh:
ﺎ
f ā‘ilun
menjadi fa‘ilun. Pada contoh tersebut
terjadi pembuangan satu huruf yaitu bunyi huruf kedua yang berharkat suk ūn
ا
alif .
. كﺮ
ا ﺎ ا فﺬ ﻮهو ﻮ ا
, :
ﺎ ←
ﺎ
al-waqsu wahuwa hazfu al-san ī al-mutaharriku, mislu: mutafā‘ilun →mafā‘ilun
‘al-waqsu adalah membuang huruf kedua yang berharkat hidup pada potongan kata bait syair. Contoh :
ﺎ
mutaf ā‘ilun menjadi
ﺎ
maf ā‘ilun .
Pada contoh tersebut terjadi pembuangan satu huruf yaitu bunyi huruf kedua yang berharkat fathah
ت
t ā`
.
Universitas Sumatera Utara
. كﺮ
ا ﺎ ا ﻜ ﻮهو رﺎ ﻹا ,
: ﺎ
← ﺎ
al-idm āru wa huwa taskīnu al-sānī al-mutaharriki, mislu: mutafā ‘ilun →
mutf ā‘ilun al-idmāru adalah mensukunkan huruf kedua berharkat hidup pada
potongan kata bait syair. Contoh:
ﺎ
mutaf ā‘ilun
ﺎ
menjadi mutf
ā‘ilun. Pada contoh tersebut membuang harkat hidup pada bunyi huruf kedua yaitu
ت
t ā` menjadi tā` yang berharkat sukun
ت
.
. آﺎ ا اﺮ ا فﺬ ﻮهو
ا ,
: ←
al-tayyu wa huwa hazfu al-r ābi‘i al-sākini, mislu mustaf‘ilun
→ musta‘ilun al- tayyu adalah membuang huruf keempat yang berharkat sukun pada potongan kata
bait syair. Contoh: mustaf‘ilun menjadi
musta‘ilun. Pada contoh ini membuang huruf keempat f
ā` yang berharkat sukūn yaitu
ف
.
. آﺎ ا ﺎ ا فﺬ ﻮهو
ا ,
: ﺎ
← ﺎ
al-qabdu wa huwa hazfu al-kh āmisi al-sākini, mislu : mafā‘īlun → mafā‘ilun ‘
al-qabdu adalah membuang huruf kelima yang berharkat sukun pada potongan kata bait syair. Contoh :
ﺎ
maf ā‘īlun menjadi
ﺎ
maf ā‘ilun . Pada
contoh ini membuang huruf kelima yaitu y ā` yang berharkat sukun
ي
.
. كﺮ
ا ﺎ ا فﺬ ﻮهو ا
, :
ﺎ ←
ﺎ
al-‘aqlu wa huwa hazfu al-kh āmisi al-mutaharriki, mislu mufā‘alatun →
muf ā‘atun ‘al-‘aqlu adalah membuang huruf kelima yang berharkat hidup pada
potongan kata bait syair. Contoh:
ﺎ
muf ā‘alatun menjadi
ﺎ
muf ā‘atun . Pada contoh ini membuang huruf kelima yang berharkat fathah yaitu
ل
l ām .
. كﺮ
ا ﺎ ا ﻜ ﻮهو ا
, :
ﺎ ←
ﺎ
al-‘asabu wa huwa task īnu al-khāmisi al-mutaharriki, mislu: mufā‘alatun →
muf ā‘altun al-‘asabu adalah mensukunkan bunyi huruf kelima yang berharkat
hidup potongan kata bait syair. Contoh :
ﺎ
muf ā‘alatun menjadi
ﺎ
muf ā‘altun . Pada contoh ini membuang harkat fathah pada huruf kelima yaitu
ل
l ām menjadi lām yang berharkat sukūn
ل
.
Universitas Sumatera Utara
. آﺎ ا ﺎ ا فﺬ ﻮهو ﻜ ا
, :
ﺎ ←
ت ﺎ
al-kaffu wa huwa hazfu al-sabi‘i al-s ākini, mislu fā‘ilatun → fā‘ilatu ‘al-kaffu
adalah membuang huruf ketujuh yang berharkat suk ūn pada potongan kata bait
syair. Contoh :
ﺎ
f ā‘ilātun menjadi
ت ﺎ
f ā‘ilātu . Pada contoh ini
membuang huruf ketujuh yaitu n ūn yang berharkat sukūn
ن
.
. ﺮ ﺔ
ا يﺬ ا ﻮه جودﺰ ا فﺎ ﺰ ا
, ﺎﻬ
ﻰ أﺮ يﺬ ا ﻮه يا ,
ءﺎ ا و ا فﺬ آ
.
al-zuh āfu al-muzdawwaju huwa al-lazī yusību al-taf‘īlata marrataini, ai huwa
al-laz ī yatra`u ‘alā sababaini minhā, kahazfi al-sīni wa al-fā`i min mustaf‘ilun
fatusbihu muta‘ilun. ‘ al-zuh āfu al-muzdawwaju adalah perubahan dengan
membuang dua huruf pada potongan kata bait syair. Contoh : membuang huruf s īn
dan f ā` pada taf‘īlah mustaf‘ilun menjadi muta‘ilun.
Hasyimi 1995: 127 mengatakan bahwa perubahan dengan membuang dua huruf terdiri dari 4 empat bagian yaitu:
. او
ا آﺮ ﻮهو ا
ﺔ ا آﺎ ا اﺮ ا و ﺎ ا فﺬ
: ←
al-khablu wa huwa murakkabun min al-tayyi wa al-khubun hazfu al-s ānī wa al-
r ābi‘i al-sākinaini min al-taf‘īlati, mislu : mustaf‘ilun → muta‘ilun . ‘ al-khablu
adalah gabungan dari al-tayyu dan al-khubnu yaitu membuang huruf kedua dan keempat yang berharkat sukun pada potongan kata bait syair. Contoh :
mustaf‘ilun menjadi muta‘ilun. Pada contoh tersebut terjadi pembuangan
2 dua huruf yaitu bunyi huruf kedua yaitu s īn yang berharkat sukūn yaitu
س
dan bunyi huruf keempat yaitu f ā` yang berharkat sukūn
ف
.
. رﺎ ﻹا و
ا آﺮ ﻮهو لﺰ ا كﺮ
ا ﺎ ا ﻜ و آﺎ ا اﺮ ا فﺬ ﺔ
ا :
ﺎ ←
.
al-khazlu wa huwa murakkabun min al-tayyi wa al-idm āri hazfu al-rābi‘i al-
s ākini wa taskīnu al-sānī al-mutaharriki min al-taf‘ilati, mislu: mutafā‘ilun →
mutf ā‘ilun ‘ al-khazlu adalah gabungan dari al-tayyu dan al-idmar yaitu
membuang huruf keempat yang berharkat sukun dan mensukunkan huruf kedua
Universitas Sumatera Utara
yang berharkat hidup pada potongan kata bait syair. Contoh:
ﺎ
mutaf ā
‘ilun menjadi
ﺎ
mutf ā‘ilun . Pada contoh tersebut membuang huruf
keempat yang berharkat suk ūn yaitu
ا
alif dan membuang bunyi harkat hidup pada huruf keempat yaitu
ت
t ā` menjadi
ت
t ā` yang berharkat sukūn
ت
.
. ﻜ ا و
ا آﺮ ﻮه و ﻜ ا ﺎ ا و ﺎ ا ﻜ و آﺎ ا اﺮ ا فﺬ
ﺔ ا آﺎ ا
, :
ﺎ ←
ﺎ ت
al-syaklu wa huwa murakkabun min al-khubun wa al-kaffi hazfu al-s ānī wa as-
s ābi‘i al-sākinaini min al-taf‘īlati, mislu : fā‘ilātun → fā‘ilātu ‘ al-syaklu adalah
gabungan dari al-khubnu dan al-kaffu yaitu membuang huruf ke-2 dua dan ketujuh yang berharkat sukun pada potongan kata bait syair. Contoh :
ﺎ
f ā‘ilātun menjadi
ﺎ ت
f ā‘ilātu . Pada contoh tersebut membuang 2
dua huruf yaitu bunyi huruf kedua yang berharkat suk ūn yaitu
ا
alif dan bunyi huruf ketujuh yaitu n
ūn yang berharkat sukūn
ن
.
ﻜ ا و ا آﺮ ﻮهو
ا ا
ﺎ ا ﻜ و كﺮ
آﺎ ا فﺬ ﺔ
ا :
ﺎ ←
ﺎ
al-naqsu wahuawa murakkabi min al-‘asabi wa al-kaffi taskinu al-kh āmisi al-
mutaharriki wa hazfu al-s ābi‘i al-sākini min al-taf‘ilati , mislu: mufā‘alatun →
muf ā‘altu ‘al-naqsu adalah gabungan dari al-‘asabu dan al-kaffu yaitu
mensukunkan huruf kelima yang berharkat hidup dan membuang huruf ketujuh yang berharkat sukun pada
potongan kata
bait syair.
Contoh :
ﺎ
muf ā‘alatun menjadi
ﺎ
muf ā‘altu . Pada contoh ini membuang
harkat hidup pada huruf kelima yaitu
ل
l ām menjadi berharkat sukūn
ل
dan membuang bunyi huruf ketujuh yaitu n
ūn yang berharkat sukūn yaitu
ن
.
Universitas Sumatera Utara
4.
ﺔ ﺎﻘ ا
Al-Q āfiyatu
’Sajak’
Al-Q āfiatu adalah kata akhir dari sebuah bait syair Muzakki, 2006: 46.
Menurut Ma‘ruf dan Al-As`adi 2001: 181:
ةﺪ ا تﺎ أﺮ اوأ نﻮﻜ ا ﺔ ﻮ ا ﺎ ا ه ﺔ ﺎ ا
, آ ﺎه راﺮﻜ مﺰ و
ﺎﻬ ﺎ ا .
Al-q āfiyatu hiya al-maqāti‘u al-sautiyyatu al-latī takūnu fī awākhiri `abyātin al-
qas īdati, wa yalzimu tikrāruhā fi kulli baitin min abyātihā. ‘ Al-qāfiatu adalah
potongan suara pada akhir bait syair, dan biasanya diulangi pada setiap bait-bait’.
2.4 Stuktur Batin puisi syair