BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sastra
Karya sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Ia mencerminkan satu budaya bangsa yang menjadi identitas bangsa itu yang dapat membedakannya
dengan bangsa lain. Sastra adalah cermin masyarakat, atau cermin suatu bangsa. Swingewood, 1972: 19 dalam Wilson, 2003:1.
Dalam bahasa Arab sastra disebut dengan
ﻷا بد
al-`adabu Al-Bisri, 1999: 312.
Menurut Muzakki 2006:32 :
ﺔ ﻜ نا :
ﻰ ثﺪ يﺬ اﺪ ا م ﻜ ا ﻮهو صﺎ ا ﻰ ﺎ بدﻷاﺎ هﺪ ا ةﺬ ﺎ و رﺎ
ﺔ, اﺮ مأ اﺮ م ﻜ ا اﺬه نﺎآأ ءاﻮ
. مﺎ ا ﻰ ﺎ بدﻷا ﺎ او
ا جﺎ اﻮهو م ﻜ ا ﻰ رﻮ يﺬ ا
, ﻜ ا ﻰ ﻜ و
. ﺔ ﺎ او ﺔ اﺮ ا ةﺪ
ﺎ اﺬه آ ةزﺎ ا ﺔ
او ةﺮ ﺆ ا ﺔ ا و ﺔ رﺎ ا
صﺎ ا ﻰ ﺎ بدأ ,
ؤﺮ ﻚ ﻷ ﻰ ﻮ ا ﻮ و ﻰ ا ءﺎ
ﺎهﺪ ا ةﺬ ﺎآ ﺔ ةﺬ ﺪ و
, و
ﺎ او ﺔ ا ةرﻮ ا ىﺮ
ﺪ ا ,
ﻮﻬ ﺔﻜ
و كرﻮ و ﻚ و ﻚ وﺬ نذا
ﻚ ﻰ لﺎ ا ﺮ ﺪ .
Inna likalimatin ma‘nayaini mukhtalifaini: ahadahum ā al-adabu bilma‘nā al-
kh āssi wa huwa al-kalāmu al-jayyidu al-lazi yuhdasu fī nafsi qāri`ihi wasāmi‘ihi
lazzatun fanniyyatun, saw ā’un `akāna hazā al-kalāmu syi‘ran am nasran. Wa al-
s ānī al-`adabu bilma‘nā al-‘āmmi wa huwa al-`intāju al-’aqlī al-lazī yusawwiru
f ī al-kalāmi, wa yaktubu fī al-kutubi. Falqasīdatu al-rā`i‘atu wa al-maqālatu al-
b āri‘atu wa al- khutbatu al-mu`assaratu wa al-qissatu al-mumtāzatu kullu hazā
adabun bilma‘n ā al-khāssi, li`annaka taqra’uhu wa tasma‘uhu fatajidu fīhi
lazzatun fanniyyatun k ā al-lazzati al-latī tajiduhā hīna tasma‘u ginā`u al-mugnī
wa tawq ī‘u al-mūsīqī, wa hīna tarā al-sūratu al-jamī’latu wa al-tamāsilu al-
bad ī‘u, fahua azinun yattasilu bizauqika wa hissika wa syu‘ūrika wa yamissu
malikatun taqd īrun al-jamāli fī nafsika. ‘Kata adab terbagi dalam dua arti yang
berbeda, yang pertama adalah adab dengan arti khusus, yaitu kata-kata indah yang dapat menimbulkan kelezatan estetika jiwa pembaca dan pendengar, baik kata-
kata itu berupa puisi maupun berupa prosa. Yang kedua adalah adab dengan arti umum yaitu karya yang ditimbulkan oleh pikiran, tergambar dalam kata-kata dan
tertulis dalam buku. Qasidah yang dapat menggetarkan jiwa, artikel yang dapat menimbulkan keindahan, pidato yang mengesankan, dan cerita yang istimewa,
semua termasuk kategori adab dengan arti khusus. Hal ini terjadi ketika membaca dan mendengar, kemudian menemukan kelezatan estetis seperti halnya mendengar
Universitas Sumatera Utara
nyanyian dan sentuhan musik dan seperti melihat gambar yang indah dan patung yang anggun. Semua itu berhubungan dengan perasaan menyentuh penilaian
keindahan’.
Mandur tt: 6 dalam Muzakki 2006: 33 mendefinisikan adab sebagai berikut:
ا ﺮ ا و ﺮ ا ﻮه بدﻷا نا
Inna al-`adaba huwa al-syi‘ru wa al-nasru al-fann ī. ‘Sastra adalah syair dan
prosa lirik’. Muzakki 2006: 39 mengatakan bahwa sastra dilihat dari segi objeknya,
dibagi menjadi dua macam yaitu: sastra kreatif ﻷا
ﺎ
ﻷا
بد
al
-`
adabu al- `insy
ā`iyyu dan sastra deskriptif
بدﻷا ا
ﻮ
al-`adabu al-wasfiyyu
.
Menurut Khafaji 1986: 45 dalam Muzakki 2006: 39 sastra kreatif adalah karya sastra yang dihasilkan dengan cara meniru dan menggambarkan
alam semesta baik alam itu muncul dari jiwa penulis itu sendiri, seperti adanya perasaan dan keinginan maupun alam di luar jiwa penulis seperti gunung, laut,
gurun pasir, dan lain-lain, yang kemudian ia transformasikan fenomena tersebut dalam bentuk tulisan atau lisan kepada para pembaca atau pendengar dengan
ungkapan kreatif ini yang sesuai dengan objek yang ditangkapnya. Materi atau objek sastra adalah alam tabi’ah, baik alam yang bersifat internal dakhiliyyah
maupun eksternal kharijiyyah. Menurut Al-Sayayib 1994: 44 dalam Muzakki 2006: 55 Sastra
deskriptif adalah bahasa seorang sastrawan ketika ia memperlihatkan pendapatnya baik dalam bentuk penjelasan atau kritikan terhadap hasil karya sastra kreatif.
Jenis sastra ini tidak diperoleh dengan menatap alam manusia secara langsung melainkan dengan mengkaji dan mengkritisi beberapa karya sastra kreatif dan
kemudian memberikan penilaian objektif. Menurut Khafaji 1986: 46 dalam Muzakki 2006: 55 jenis sastra ini dinamakan dengan kritik, karena
Universitas Sumatera Utara
keberadaannya muncul setelah penulis sastrawan memberikan penilaian terhadap karya sastra kreatif. Misalnya, seseorang memberikan penilaian,
penjelasan, atau penafsiran terhadap karya orang lain sehingga muncul karya baru. Berdasarkan cara pemerolehannya sastrawan Arab membagi sastra kreatif
menjadi dua bagian yaitu: puisisyair
ﺮ ا
al-syi‘ru dan prosa
ﺮ ا
al- nasru Muzakki 2006: 40
.
2.2 Pengertian Syair