Melandi Meha : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Tindakan Bidan Dalam Mengatasi Komplikasi Selama Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hessa Air Genting Kabupaten Asahan Tahun 2009,
2009.
kontrasepsi, diklat denyut jantung janin dan lain-lain. Namun ada juga bidan yang pernah mengikuti pelatihan, tetapi tidak diterapkan dengan alasan kurang
memahaminya. Peneliti juga menemukan informasi dari bidan, tidak adanya kegiatan
mempresentasikan kembali materi yang didapatkan selama mengikuti pelatihandiklat kepada rekan seprofesi yang tidak mengikuti kegiatan tersebut sehingga tidak ada
peningkatan kualitas sumber daya manusianya secara merata.
5.2 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Dalam Mengatasi Komplikasi Selama Persalinan
Hasil analisis bivariat menunjukkan 95,7 bidan berpengetahuan baik terhadap penanganan komplikasi persalinan yang bertindak baik dalam mengatasi
kasus komplikasi yang dihadapinya. Sedangkan bidan berpengetahuan tidak baik seluruhnya tidak mampu bertindak secara baik dalam mengatasi kompliksai selama
persalinan. Berdasarkan analisis chi square menemukan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan bidan dengan tindakan dalam mengatasi komplikasi
selama persalinan p= 0,001. Bidan dalam pemberian pelayanan kesehatan khususnya menangani kasus
komplikasi selama persalinan, selalu dimulai dari domain kognitif dalam arti bidan tersebut sudah tahu terhadap stimulus berupa materi-materi ilmu kebidanan yang
didapatkan secara teoritis sehingga menimbulkan pengetahuan baru. Selanjutnya menimbulkan respon bathin dalam bentuk sikap bidan terhadap pelayanan yang akan
Melandi Meha : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Tindakan Bidan Dalam Mengatasi Komplikasi Selama Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hessa Air Genting Kabupaten Asahan Tahun 2009,
2009.
diberikannya. Akhirnya rangsangan, yaitu objek yang telah diketahui dan disadari penuh tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan medis
terhadap kasus yang dialami pasiennya. Dengan adanya pengetahuan yang baik terhadap penguasaan materi-materi
kebidanan khususnya pelayanan kegawatan obstetri oleh bidan dapat secara langsung membentuk perilaku dalam pemberian pelayanan sehingga pasien merasa puas dan
selalu termotivasi melakukan hal-hal yang dianjurkan bidan di kehidupan sehari- harinya. Dengan adanya fenomena ini dapat meningkatkan mutu dan pemerataan
pelayanan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, bayi, anak balita dan menurunkan angka kelahiran serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat. Djiwandono 2006 mengutip dari Bloom bahwa pengetahuan termasuk dari
bagian urutan pertama dalam ranah kognitif. Pengetahuan meliputi ingatan akan hal- hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan yang dapat digali pada saat
dibutuhkan melalui bentuk mengingat kembali. Hal itu dapat meliputi metode, kaidah, prinsip dan fakta. Hal ini ditemukan 62,1 bidan dapat menunjukkan
teknikcara menangani pasien yang mengalami perdarahan pervaginam, 58,6 menangani tindakan pertolongan pertama pemberian suntikan 4G MgSO4 20 secara
benar kepada pasien pre-eklamsia berat, 82,8 penanganan pertama pada pasien yang mengalami perdarahan kala III dan IV secara benar.
5.3 Hubungan Sikap dengan Tindakan Dalam Mengatasi Komplikasi Selama Persalinan