Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
Tingkat Kecamatan. Penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang KB-Kes. Kader berasal dari anggota PKK, Tokoh masyarakat, pemuda dan anggota
masyarakat lainnya. Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan
Posyandu dapat dilaksanakan ditempat pertemuan RTPKK atau ditempat khusus yang dibangun masyarakat sendiri.
Penimbangan berat badan balita disamping merupakan pengukuran yang dinilai tepat untuk menentukan status gizi, juga dalam melaksanakan operasionalnya
lebih mudah dan relatif akurat. Seperti dinyatakan Tarwotjo 1984, berat badan merupakan ukuran yang sensitif yang sangat dipengaruhi oleh ketelitian pengukuran
tidak pula banyak tergantung dari ketrampilan pengukur sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja dengan bekal latihan sederhana Biro Pusat Statistik, 1992.
2.6. Kerangka konsep
Karakteristik Ibu - Umur
- Pendidikan - Pekerjaan
- Pendapatan Keaktifan ibu balita
Keaktifan Kader Pertumbuhan Berat
Badan Balita
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah metode survei yang bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan ibu ke
posyandu dan pola pertumbuhan berat badan balita di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah :
1. Masih banyak dijumpai ibu-ibu yang tidak aktif untuk menimbangkan balita di Posyandu.
2. Belum pernah diadakan penelitian di daerah tersebut.
3.2.2. Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2008.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 12-59 bulan dan namanya terdaftar di posyandu serta mempunyai KMS yang ada di wilayah
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
kerja Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun sejumlah 150 ibu yang mempunyai balita.
3.3.2.Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara random sampling, populasi yang berjumlah 150 ibu yang mempunyai balita, diambil secara acak agar setiap
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan sampel dipergunakan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh
Notoatmodjo, 2005. Rumus :
N n =
1 + N 0,1² 150
n = 1 + 150 0,01
150 n =
1 + 1,5 150
n = 2,5
n = 60 ibu yang mempunyai balita
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan ibu-ibu yang mempunyai balita dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan.
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data tentang jumlah anak balita yang terdaftar di Posyandu yang meliputi tentang kegiatan Posyandu yang meliputi penimbangan anak
balita dan hasil berat badan anak balita yang diperoleh dari KMS. Sedangkan data mengenai gambaran umum lokasi penelitian diperoleh dari Kelurahan Perdagangan I
Kabupaten Simalungun.
3.5. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner 2. Kartu Menuju Sehat
3. Alat Penimbangan Balita Dacin.
3.6. Definisi Operasional
1. Karakteristik ibu adalah gambaran keadaan ibu yang terdiri atas umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan keluarga.
2. Umur adalah lamanya hidup responden dalam tahunan, yang dihitung sejak dilahirkan hingga saat responden diwawancarai.
3. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan atau ditamatkan responden.
4. Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan responden untuk mendapatkan imbalan berupa uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Pendapatan Keluarga adalah tingkat penghasilan keluarga baik yang diperoleh dari suami maupun istri.
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
6. Keaktifan ibu adalah keikutsertaan ibu ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan di Posyandu, ditinjau dari jumlah kehadiran ibu dan balitanya di
Posyandu, dan kesinambungan kunjungan ibu dan balita ke Posyandu. 7. Pertumbuhan berat badan balita adalah merupakan peningkatanpenurunan yang
ada pada tubuh, diukur dengan timbangan dacin, ketelitian 0,1 kg Soetjiningsih, 2001.
8. Keaktifan kaderterlatihnya kader setelah direvitalisasi terjadi peningkatan kegiatan dan juga keberhasilan posyandu menggalang perbaikan gizi
dikelompok balita. 3.7. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah untuk mengukur keaktifan ibu yang mempunyai balita dalam memantau pertumbuhan badan balita di Posyandu.
1. Umur, dikategorikan atas : a. 20 – 25 tahun
c. 31 tahun b. 26-30 tahun
2. Untuk tingkat pendidikan dibagi atas 5 lima kategori : a. Tidak tamat SD
d. Tamat SLTA b. Tamat SD
e. Tamat Perguruan TinggiAkademi c. Tamat SLTP
3. Untuk status pekerjaan responden dibagi atas : a. Tidak bekerjaibu rumah tangga
d. Tani b. PNS
c. Pegawai swasta
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
4. Untuk tingkat pendapatan keluarga berdasarkan UMP Upah Minimum Propinsi dari Pemkab Simalungun 2006, dibagi atas :
a. Rp. 600.000 b. Rp. 600.000 - Rp. 1.500.000
c. Rp. 1.500.000 5. Tingkat keaktifan ibu, dikategorikan atas :
a. Tinggi, apabila jumlah kehadiran 80 total kehadiran seharusnya, 9-12 kali b. Sedang, apabila jumlah kehadiran sebanyak 50-80 dari total kehadiran
seharusnya, 6-8 kali c. Rendah, apabila jumlah kehadiran dari 50 dari total kehadiran seharusnya,
≤ 5
kali Singarimbun, 1988. 6. Pertumbuhan badan balita, peningkatan berat badan balita yang ditimbang
mengalami perubahan. Cara menentukan berat badan naik atau tidak naik yaitu sebagai berikut :
Naik, apabila : - Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna
- Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya. Tidak naik, apabila :
- Garis pertumbuhannya menurun - Garis pertumbuhannya mendatar
- Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna dibawahnya Depkes RI, 2005.
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
3.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1. Teknik Pengolahan