Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
4. Perkembangan erat kaitannya dengan maturasi sistem susunan syaraf, contoh : tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai sistem
saraf siap untuk itu, tetapi adanya kesempatan praktik akan menghambat kemampuan itu.
5. Aktivitas seluruh organ tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat
sesuatu yang menarik tetapi anak itu yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita
Menurut Jellife 1989 yang dikutip Soetjiningsih 2001, pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi
sampai remaja. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan anak yaitu Soetjiningsih, 2001 :
2.2.1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intesitas dan kecepatan pembelahan., derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.Termasuk faktor genetik lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin,
suku bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan
pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini, sedangkan di negara yang sedang berkembang gangguan pertumbuhan selain
diakibatkan oleh faktor genetik juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor dapat menyebabkan
kematian anak-anak sebelum usia balita.
2.2.2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya, sebagai contoh lingkungan tempat tinggal: bayi yang tinggal ditempat yang udaranya sejuk cukup
oksigen dapat melakukan proses pembakaran dengan lebih baik dibandingkan dengan bayi yang dapat ditangkap secara tepat selanjutnya diupayakan keadaan yang
nyaman bagi bayi kita Widyastuti, 2001.
2.2.3. Pengaruh Gizi
Lamiati Manurung : Keaktifan Ibu Ke Posyandu Dan Pola Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Perdagangan I Kabupaten Simalungun Tahun 2008, 2009.
USU Repository ©2009
Pertumbuhan anak memerlukan lebih banyak zat gizi dari pada orang dewasa. Pada masyarakat yang menjalani kekurangan gizi ringan dan berat pada situasi infeksi
yang tinggi umumnya dijumpai angka kematian yang tinggi pada anak-anak dibawah umur empat tahun dan bayi. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai
dengan potensi genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan.
Kekurangan atau kelebihan zat gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standart.Suhardjo, 2003.
Proses pertumbuhan dapat dilihat dari status gizi, jika seseorang mempunyai status gizi yang buruk, hal tersebut menggambarkan pertumbuhan yang buruk.
Almatsier, 2001.
2.2.4. Pendapatan Keluarga