Masalah Kesejahteraan Sosial Usaha Kesejahteraan Sosial 1. Konsep Usaha Kesejahteraan Sosial

II.2. Masalah Kesejahteraan Sosial

Pada dasarnya masalah kesejahteraan sosial tidak berbeda dengan masalah sosial. Namun dalam penekanannya, masalah-masalah kesejahteraan sosial lebih berhubungan dengan segenap permasalahan sosial sebagai kesulitan dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial, baik yang dialami individu, kelompok maupun masyarakat. Permasalahan yang disebabakan ketidakmampuan menjalankan fungsi-fungsi kesejahteraan sosial karena adanya rintangan maupun hambatan-hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai, aspirasi, serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Secara umum ada 2 faktor penyebab timbulnya masalah-masalah kesejahteraan sosial, yaitu : 1. Faktor dari dalam individu intern, misalnya karena cacat fisik sehingga tidak mampu menjalankan fungsi sosial. 2. Faktor dari luar individu ekstern, misalnya dari lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Rustandi, 1989:57 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dapat diartikan sebagi berikut, yakni : perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang sedang mengalami hambatan sosial, moral dan material baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan minimum baik jasmani, rohani maupun sosial, oleh karenanya memerlukan bantuan orang lain atau pemerintah untuk memulihkan dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Adapun jenis-jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, adalah sebagai berikut : - Anak Balita Terlantar - Anak Terlantar - Remaja Bermasalah Sosial Universitas Sumatera Utara - Lanjut usia Terlantar - Penyandang Cacat - Korban penyalahgunaan Narkoba - Tunawisma dan Tunakarya - Wanita Tunasusila - Orang Terlantar - Korban musibah Sosial lainnya. http:www.mitranetra.or.id II.3. Usaha Kesejahteraan Sosial II.3.1. Konsep Usaha Kesejahteraan Sosial Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara konkret nyata berusaha menjawab kebutuhan ataupun masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial itu sendiri dapat diarahkan pada individu; keluarga; kelompok; ataupun komunitas. Berdasarkan hal di atas dapat dirasakan bahwa kesejaheraan sosial tidaklah bermakna bila tidak diterapkan dalam bentuk usaha kesejahteraan sosial yang nyata menyangkut kesejahteraan masyarakat. Dari terminologi tersebut terlihat bahwa usaha kesejahteraan sosial seharusnya merupakan upaya yang konkret nyata baik ia bersifat langsung direct service ataupun tidak langsung indirect service, sehingga apa yang dilakukan dapat dirasakan sebagai upaya yang benar-benar ditujukan untuk menangani masalah ataupun kebutuhan yang dihadapi warga masyarakat, dan bukan sekedar program, pelayanan ataupun kegiatan yang lebih dititikberatkan pada upaya menghidupi organisasinya sendiri ataupun menjadikan sebagai “panggung” untuk sekedar mengekspresikan penampilan diri person dalam suatu lembaga. Universitas Sumatera Utara Menurut Thelma Lee Mendoza, ada tiga tujuan utama yang terkait dengan kesejahteraan sosial yang pada umumnya berhubungan dengan upaya memperoleh sumber dana yang sangat tebatas., yaitu : 1. Tujuan yang bersifat Kemanusiaan dan Keadilan Sosial Humanitorian and Social Justice Goals. Berdasarkan tujuan ini, usaha kesejahteraan sosial banyak diarahkan pada upaya pengidentifikasian kelompok yang paling tidak mendapat perhatian; kelompok yang paling mempunyai ketergantungan; kelompok yang paling ditelantarkan; ataupun kelompok yang tidak mampu untuk menolong dirinya sendiri, dan menjadikan mereka kelompok sasaran dalam kaitan dengan upaya menjembatani sumber daya yang langka. 2. Tujuan yang terkait dengan Pengendalian Sosial Social Control Goal. Tujuan ini berdasarkan pemahaman bahwa kelompok yang tidak diuntungkan; kekurangan; ataupun tidak terpenuhinya kebutuhannya dapat melakukan “serangan” baik secara individu maupun kelompok terhadap masyarakat terutama yang sudah mapan. 3. Tujuan yang terkait dengan Pembangunan Ekonomi Economic Development Goal. Tujuan pembangunan ekonomi memprioritaskan pada program-program yang dirancang untuk meningkatkan produksi barang dan pelayanan yang dapat diberikan, ataupun berbagai sumber daya yang lain yang dapat memberikan sumbangan terhadap pembangunan ekonomi Rukminto Adi, Isbandi, 1994:6-9 Usaha Kesejahteraan Sosial yang baik dan bermanfaat mengandung ciri-ciri khas : a. Relevan: pelayanan atau bantuan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat yang menjadi sasaranpenyandang masalah. b. Konsisten: dilaksanakan secara terus menerus sampai terpecahkan masalah yang dialami oleh sasaran. Universitas Sumatera Utara c. Aksesibel: pelayanan atau bantuan yang disediakan dapat dijangkau dan digunakan oleh sasaran. d.Partisipasif: ketertiban semua terkait, termasuk sasaran, dalam pelaksanaan pelayanan atau bantuan http:www.jakarta.go.id Adapun bidang praktek pekerjaan sosial, yaitu : 1. Usaha Kesejahteraan Anak. 2. Usaha Bimbingan Kesejahteraan Keluarga. 3. Usaha Kesejahteraan Orang Lanjut Usia. 4. Usaha Kesejahteraan Para Cacat. 5. Usaha Kesejahteraan Umum Sumarnonugroho T, 1987: 103

II.3.2. Usaha Kesejahteraan Para Cacat.

Tahun 1981 dinyatakan sebagai International Year for Disable Persons Tahun Internasional Orang Cacat. Hal ini merupakan perhatian khusus terhadap penderita cacat sebagai suatu tindakan atau langkah untuk mewujudkan partisipasi secara penuh para penderita cacat di lingkungan masyarakat. Sumarnonugroho T, 1987: 113 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 Tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang cacat, disebutkan bahwa rehabilitasi pelatihan dimaksudkan agar penyandang cacat dapat memiliki keterampilan kerja sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Berdasarkan ketentuan tersebut perlu dilakukan berbagai upaya, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri penyandang cacat sebagai pemenuhan hak dan kewajiban penyandang cacat. Salah satunya adalah program rehabilitasi sosial dan vokasional. Rehabilitasi sosial dan vokasional yang dalam kegiatannya mempergunakan pendekatan pekerjaan sosial yaitu menekankan bahwa membantu penyandang cacat mengatasi masalahnya melalui peningkatan dan Universitas Sumatera Utara pemanfaatan poensi yang ada pada diri penyandang cacat dan menghubungkan sumber di sekitarnya Jurnal Media Informasi Penelitian No.179, Th. Ke 28 Juli-September 2004: 6 II.4. Tujuan Dan Fungsi-fungsi Kesejahteraan Sosial II.4.1. Tujuan