Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian

xxv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian sensus, dimana informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Menurut Singarimbun 1989 : 3 penelitian sensus adalah penelitian yang mengambil seluruh sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Hipotesis disini termasuk dalam hipotesis kausal yaitu hipotesis yang menyatakan pengaruh antara suatu variabel yang menyebabkan perubahan lainnya. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh antara partisipasi anggaran dan motivasi terhadap kinerja kepala sekolah.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi pada obejk penelitian ini adalah kepala sekolah di Kotamadya Tanjung Balai tahun 2007-2008, jumlah populasi yang ada adalah 130 Kepala sekolah dengan sampel berjumlah 95 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling yaitu penarikan sampel dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam beberapa sub kelompok yang disebut dengan strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing- masing stratum Sugiono, 2004 : 8. Universitas Sumatera Utara xxvi Adapun tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isacc dan Michael, untuk tingkat kesalahan 5 , rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya sebagai berikut : Q P λ 1 N 2 D Q P N λ S 2 2 ⋅ ⋅ + − ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = Dimana : 2 λ dk = 1 d = 0,05 Tarif kesalahan 5 s = jumlah sampel P = Q Tabel 3.1 Jumlah Sampel dan Populasi No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Kepala sekolah Pria Wanita 1. SD 17 79 96 2. SMP 12 6 18 3. SMUSMK 11 5 16 Total 40 90 130 Jumlah populasi = 130 orang, kesalahan 5 , maka jumlah sampel = 95 kepala sekolah.

C. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel a. Variabel Bebas Independent Variable Variabel bebas Independent Variable adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, yang dalam penelitian ini adalah anggaran partisipatif. b. Variabel Terikat Dependent Variable Universitas Sumatera Utara xxvii Variabel terikat Dependent Variable adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam penelitian ini adalah kinerja kepala sekolah. c. Variabel Intervening Mediating Variable Variabel intervening Mediating Variable adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi hubungan tidak langsung, dalam penelitian ini adalah budget based-incentive. 2. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Anggaran partisipatif menurut Brownell 1982 dalam Supono, 1988 adalah proses dimana individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran, terlibat dan mempuyai pengaruh dalam penyusunan anggaran. Pengukuran variabel anggaran partisipatif menggunakan skala semantic differential, alat pengukur ini dikembangkan oleh Milani 1975. Skala ini berusaha mengukur arti objek atau konsep bagi seorang responden. Setiap responden diminta enam butir pertanyaan yang mengukur tingkat partisipasi, pengaruh yang dirasakan dan kontribusi responden dalam proses penyususnan anggaran. Masing-masing pertanyaan diberi skala satu sampai tujuan. Skala rendah point 1 menunjukkan tingkat partisipasi yang paling rendah, sebaliknya skala tinggi point 7 menunjukkan tingkat partisipasi yang paling tinggi. Kuesioner mengenai variabel anggaran partisipatif adalah mengenai keterlibatan dalam penyusunan anggaran, relasi terhadap usulan Universitas Sumatera Utara xxviii anggaran, frekuensi interaksi dengan atasan, pengaruh pada anggaran final, sumbangan terhadap anggaran yang tersusun, interaksi dari atasan ketika anggaran sedang disusun. Budget based incentive digunakan oleh perusahaan sebagai pemicu untuk meningatkan kinerja karyawannya, akan tetapi ada beberapa perusahaan justru dengan adanya budget based incentive dapat meurunkan motivasi kerja karyawannya. Banyaknya hal yang dapat diakibatkan oleh budget based incentive menjadikan faktor ini sebagai faktor yang penting bagi peningkatan kinerja karyawan sebuah perusahaan. Sistem pembagian budget based incentive di setiap perusahaan juga berbeda-beda. Pada penelitian ini budget based incentive digunakan sebagai variabel intervening atau variabel perantara dalam menguji pengaruh anggaran partisipatif terhadap kinerja manajer. Penggunaan budget based incentive dilandasi dengan pemikiran bahwa dalam perusahaan memiliki anggaran tersendiri guna meningkatkan kinerja perusahaan. Pengukuran budget based incentive dilakukan dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan para karyawan mengenai Incentive atas keterlibatannya dalam penyusunan anggara, kepuasan atas besarnya nilai budget based incentive. Penilaian kinerja manajerial menurut Mahoney, dkk 1963 dalam bentuk kinerja manajerial berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang meliputi delapan dimensi kegiatan yaitu kinerja perencanaan, investigasi, Universitas Sumatera Utara xxix pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pimilihan staf, negosiasi, dan perwakilan. Kinerja seorang manajer menurut Porter Lawler ditentukan oleh tiga faktor yaitu usaha, kemampuan dan bakat, serta persepsi terhadap peran Sugeng W, 1996. Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrumen self-rating yang dikembangkan oleh Mahoney, dkk 1963. Dalam instrumen ini setiap responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya dengan memilih angka dari satu sampai dengan sembilan. Pembagian skala terdiri dari 1 sampai dengan 3 untuk kinerja di bawah rata- rata, 4 sampai dengan 6 untuk kinerja rata-rata, dan 7 sampai dengan 9 untuk kinerja di atas rata-rata.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian