Novianty Syahfitri : Pengaruh Berat Dan Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Dari Bubuk Teh, 2009. USU Repository © 2009
UV- Vis pada = 273,5 nm
Catatan : Dilakukan hal yang sama untuk berat sebanyak 1 gram dengan waktu
penyeduhan selama 4 dan 6 menit serta berat sebanyak 2 dan 3 gram dengan waktu penyeduhan selama 2, 4, dan 6 menit.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pengolahan Data
4.1.1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum dari kafein dilakukan dengan menggunakan larutan kafein standar dengan kadar 4 mgL dan diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 266 – 280 nm. Data dari absorbansi pengukuran panjang gelombang dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Standar Kafein 4 mgL
Panjang Gelombang nm Absorbansi
266 0,3655
266,5 0,3712
267 0,3751
267,5 0,3823
268 0,3867
Novianty Syahfitri : Pengaruh Berat Dan Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Dari Bubuk Teh, 2009. USU Repository © 2009
268,5 0,3933
269 0,3964
269,5 0,3964
270 0,3977
270,5 0,4008
271 0,4011
271,5 0,4065
272 0,4063
272,5 0,4073
273 0,4087
273,5 0,4095
274 0,4060
274,5 0,4065
275 0,4045
275,5 0,4010
276 0,3965
276,5 0,3956
277 0,3893
277,5 0,3849
278 0,3810
278,5 0,3752
279 0,3665
279,5 0,3606
280 0,3512
4.1.2. Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kafein
Pengukuran absorbansi larutan standar kafein dibuat dengan kisaran 2 mgL sampai 7 mgL dan diukur pada panjang gelombang 273,5 nm yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Pengukuran absorbansi larutan standar kafein digunakan untuk pembuatan kurva kalibrasi Kurva Absorbansi Vs Panjang Gelombang dapat dilihat pada lampiran
Novianty Syahfitri : Pengaruh Berat Dan Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Dari Bubuk Teh, 2009. USU Repository © 2009
gambar 2. Persamaan garis kurva kalibrasi dapat dihitung dari persamaan garis regresi.
Tabel 4.2. Data Absorbansi Larutan Standar Kafein Berbagai Konsentrasi Pada Panjang Gelombang 273,5 nm
Konsentrasi Kafein mgL Absorbansi
2,0 0,174
3,0 0,283
4,0 0,384
5,0 0,458
6,0 0,547
7,0 0,640
4.1.3. Penurunan Persamaan Garis Regresi
Setelah diperoleh hasil pengukuran absorbansi dari larutan standar kafein maka absorbansi dialurkan terhadap konsentrasi larutan standar untuk mendapatkan kurva
kalibrasi berupa garis linier. Selanjutnya persamaan garis regresi kurva kalibrasi dihitung menggunakan metode Least Square sebagai berikut :
No Xi
Yi Xi - X
Yi – Y Xi – X
2
Yi – Y
2
Xi – X Yi – Y
1 2,0
0,174 -2,5
-0,2403 6,25
0,0577 0,6008
2 3,0
0,283 -1,5
-0,1313 2,25
0,0172 0,1970
3 4,0
0,384 -0,5
-0,0303 0,25
0,0009 0,0152
4 5,0
0,458 0,5
0,0437 0,25
0,0019 0,0219
5 6,0
0,547 1,5
0,1327 2,25
0,0176 0,1991
6 7,0
0.640 2,5
0,2257 6,25
0,0509 0,5643
Novianty Syahfitri : Pengaruh Berat Dan Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Dari Bubuk Teh, 2009. USU Repository © 2009
∑ 27,0
2,486 0,0002
17,5 0,1462
1,5983
Dimana harga X rata – rata :
X = =
= 4,5
Dimana harga Y rata – rata :
Y = =
= 0,4143
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan : Y = aX + b
Dimana : a = slope b = intersept
Nilai dapat ditentukan dengan : a =
sehingga diperoleh nilai a : a =
= 0,0913
Nilai diperoleh melalui substitusi nilai a ke dalam persamaan berikut : Y = aX + b
b = Y – aX = 0,4143 – 0,09134,5
= 0,0034
Novianty Syahfitri : Pengaruh Berat Dan Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Dari Bubuk Teh, 2009. USU Repository © 2009
Maka persamaan garis regresi yang diperoleh : Y = 0,0913X + 0,0034
4.1.4. Perhitungan Koefisien Korelasi