Manfaat Grafik Pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat

Ekawaty Suryani Mastari : Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan Kms Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Glugur Darat 1, 2009.

2.1.2 Manfaat Grafik Pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat

Manfaat grafik pertumbuhan pada KMS-Balita adalah : • Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. • Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak • Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. Akan tetapi penggunaan grafik pertumbuhan pada KMS - Balita akan tepat guna apabila memperhatikan hal-hal sebagai berikut : • Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan • Semua kolom isian diisi dengan benar • Semua keadaan kesehatan dan gizi anak juga dicatat • Orang tua selalu memperhatikan catatan dalam KMS-Balita • Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan • Setiap ada gangguan pertumbuhan anak, dicari penyebabnya dan dilakukan tindakan yang sesuai. • Penyuluhan gizi dalam bentuk konseling dilakukan setiap kali anak selesai ditimbang dan hasil penimbangannya dicatat dalam KMS • KMS - Balita disimpan oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap mengunjungi Posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidandokter. Ekawaty Suryani Mastari : Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan Kms Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Glugur Darat 1, 2009.

2.1.3 Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua diisi lebih dahulu. Pada halaman muka KMS, nama anak dan nomor pendaftaran diisi sesuai dengan nomor registrasi yang ada di Posyandu. Kolom identitas yang tersedia pada halaman dalam KMS-Balita diisi dengan nama Posyandu, tanggal pendaftaran, nama balita, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir balita, berat badan lahir, nama orang tua, dan alamat. Berat badan lahir yang diisikan adalah angka hasil penimbangan berat badan anak saat dilahirkan, dalam satuan gram. Kemudian angka ini dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan 0. Selanjutnya, bulan lahir anak dicantumkan pada kolom 0, kemudian semua kolom bulan diisi secara berurutan. Misalnya, bulan lahir anak Agustus 2000, maka dicantumkan bulan Agustus 2000 di kolom tersebut. Kemudian, semua kolom bulan September 2000, Oktober 2000, dan seterusnya diisi. Setelah anak ditimbang, titik berat badannya diletakkan pada titik temu garis tegak sesuai dengan bulan penimbangan dan garis datar berat badan. Contohnya, berat badan Mia pada penimbangan bulan Mei adalah 7,5 kg. Apabila ini adalah penimbangan pertama maka hanya ada satu titik berat badan dan tidak dapat dibuat garis. Sedangkan apabila ini merupakan penimbangan lanjutan, maka titik berat badan bulan ini dengan bulan sebelumnya dihubungkan dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara Ekawaty Suryani Mastari : Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan Kms Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Glugur Darat 1, 2009. penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan sebelumnya. Semua kejadian yang dialami anak yang dapat mempengaruhi kesehatannya juga harus dicatat pada garis tegak sesuai bulan bersangkutan. Misalnya, anak tidak mau makan, anak sakit panas, dan anak diare. Setiap kali anak memperoleh imunisasi, maka dilakukan pula pengisian di kolom imunisasi. Pengisian ini dilakukan langsung oleh petugas. Kolom lainnya yang harus diisi adalah apabila anak memperoleh kapsul vitamin A. Periode pemberian ASI air susu ibu dan perkembangan konsumsi makanan pendamping dan pengganti ASI juga harus diisikan pada kolom yang sesuai. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2005

2.1.4 Cara Pembacaan Grafik Pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Pengetahuan Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita dan Status Gizi Balita di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

4 46 71

Hubungan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Ibu Balita serta Status Gizi Balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor

0 16 183

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Dan Status Imunisasi Dasar Balita Dengan Status Gizi Balita Di Daerah Polokarto Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KMS DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA Hubungan Lama Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang Kms Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174

50 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesm

0 0 15