Konsultasi Pembentukan Panel Mekanisme Penyelesaian Sengketa WTO dan GATT

Ayu Lestari : Mekanisme Penyelesaian Sengketa GATT Dan WTO Ditinjau Dari Segi Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai, 2007. USU Repository © 2009 a. kegagalan negara peserta lain untuk melaksanakan kewajiban- kewajibannya menurut perjanjian ini atau b. penerapan suatu tindakan oleh suatu negara-negara peserta lain apakah itu bertentangan atau tidak dengan ketentuan perjanjian ini atau c. adanya situasi-situasi lain Jika salah satu keadaan tersebut di atas terjadi, pihak yang merasa dirugikan dapat menghubungi pihak lain yang dianggap terlibat untuk mengadakan penyelesaian memuaskan. Pihak yang dihubungi harus memberi pertimbangan simpatik terhadap permintaan pihak lain tersebut. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam penyelesaian sengketa dagang di dalam WTOGATT: 39

1. Konsultasi

Pasal III dari WTO Agrreement menyatakan salah satu fungsi utamanya adalah pelaksanaan dari The Understanding on Rules Procedures Governing the Settlement of Disputes. Suatu dokumen yang telah disetjui dalam Uruguay Round adalah the dispute settlement understanding DSU yang merupakan the first fully integrated text of GATT dispute settlement procedures. 40 Konsultasi merupakan upaya yang dilakukan oleh para pihak yang berselisih sebelum perkara tersebut diproses oleh majelis hakim panels di WTOGATT. Jadi, sebenarnya yang dimaksudkan tidak lebih dari sekedar suatu 39 Syahmin AK, hukum dagang internasional…., Op. Cit, hal. 253-257. 40 Astim Ryanto, World Trade Organization Organisasi Perdagangan Dunia, Yapemdo, Bandung. 2003. hal. 58. Ayu Lestari : Mekanisme Penyelesaian Sengketa GATT Dan WTO Ditinjau Dari Segi Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai, 2007. USU Repository © 2009 upaya penyelesaian sengketa secara musyawarah di antara para pihak untuk mencapai suatu solusi yang memuaskan kedua belah pihak win-win solution. 41

2. Pembentukan Panel

Tujuan dari mekanisme penyelesaian sengketa dagang di WTO adalah menguatkan solusi yang positif terhadap sengketa. Tahap pertama adalah konsultasi antara pihak-pihak yang bersengketa. setiap anggota harus menjawab secara tepat dalam waktu sepuluh hari untuk meminta diadakan konsultasi dan memasuki periode konsultasi selama tiga puluh hari setelah waktu permohonan. Untuk memastikan kejelasannya, setiap permohonan untuk konsultasi harus diberitahukan kepada DSB secara tertulis, kemudian disebutkan alasan- alasan permohonan konsultasi termasuk dasar-dasar hukum untuk pengaduan. Bila konsultasi gagal dan kedua belah pihak setuju, masalah untuk dapat diajukan ke Direktur Jenderal WTO yang akan siap menawarkan diadakan good offices, konsiliasi, atau mediasi dalam menyelesaikan sengketa. Dengan dibentuknya sistem panel maka apabila suatu sengketa tidak dapat diselesaikan melalui konsultasi dan konsiliasi bilateral, jalan keluar yang tersedia adalah didirikannya suatu panel. Sejak dibentuknya sistem panel, banyak masalah GATT yang telah diselesaikan melalui panel. Pada masa mendatang, dalam WTO, jumlah panel akan lebih banyak lagi dan masalah yang akan ditangani juga semakin lebih luas sehingga memerlukan jaringan panel yang lebih luas. 42 Jika suatu anggota tidak memberikan jawaban untuk meminta diadakan konsultasi dalam waktu sepuluh hari atau jika konsultasi gagal untuk diselesaikan 41 Munir Fuady, Op. Cit., hal. 115. 42 H. S. Kartadjoemena, Op. Cit., hal. 147. Ayu Lestari : Mekanisme Penyelesaian Sengketa GATT Dan WTO Ditinjau Dari Segi Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai, 2007. USU Repository © 2009 dalam waktu enam puluh hari, prinsip dapat meminta ke DSB untuk membentuk suatu panel untuk menyelesaikan masalah pembentukan panel. Prosedur ini menuntut DSB untuk segera membentuk panel, selambat-lambatnya pada sidang kedua dari permintaan panel. Jika tidak, maka diputuskan secara konsensus. Hal ini dimaksudkan adalah negara yang digugat tidak boleh menghalangi pembentukan panel. Dalam hal ini penentuan term of reference dan komposisi panel juga diajukan. Panel harus segera disusun dalam waktu tiga puluh hari pembentukan. Sekretariat WTO akan menyarankan tiga orang panelis yang potensial pada pihak-pihak sengketa. Jika pihak-pihak tersebut tidak setuju terhadap panelis dalam waktu dua puluh hari dari pembentukan panel, direktur jenderal melakukan konsultasi kepada kedua DSB dan ketua dewan akan menunjuk panelis. Para panelis akan melayani sesuai dengan kapasitasnya dan tidak berpegang pada instruksi-instruksi dari negara yang bersangkutan.

3. Prosedur-prosedur Panel