BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES
2.1. Komposisi Kimia Susu Kedelai
Susu kedelai atau susu nabati dikenal di negara Cina sebagai air dadih kedelai atau hasil ekstraksi kacang kedelai yang telah lama dikonsumsi menjadi
minuman yang sangat populer karena mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dibandingkan dengan susu hewani Sibuea, 1990 didalam Sidabutar, 1994.
Di Indonesia pengolahan susu kedelai juga dikembangkan, dimana dengan kandungan protein 2,5-3 dapat dijadikan semacam minuman ringan soft drink
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan anak-anak. Bagi balita yang kekurangan gizi, susu kedelai dapat mengisi kekurangan gizi tersebut. Dimana, dengan
meminum dua gelas susu kedelai sudah terpenuhi 30 dari kebutuhan protein perhari Saraswati, 1986.
Dipandang dari segi gizi, susu kedelai yang dibuat dengan kadar protein 3 mempunyai nilai gizi mendekati susu, kedelai mengandung provitamin A
serta mengandung vitamin B kompleks tinggi, kecuali vitamin B
12
Menurut Miller 1961, secara komersil susu kedelai pertama kali dikembangkan oleh suatu perusahaan susu di Shanghai pada tahun 1935.
Perusahaan ini mula-mula mensterilisasikan susu kedelai hingga menyerupai susu sapi dan selanjutnya dibotolkan. Ada 2 macam susu kedelai yaitu berbentuk cairan
dan berbentuk bubuk, cairan susu dipanaskan kemudian dikeringkan dengan . Namun susu
kedelai mempunyai kandungan kapur yang rendah kira-kira 18,5 dari susu sapi Saraswati, 1986.
II-1
Universitas Sumatera Utara
menggunakan spray drayer, sedangkan untuk memperoleh susu kedelai cair, setelah selesai penyaringan biasanya dimasak sampai mendidih atau diseterilkan
dalam botol Winarno dan Rahman, 1974. Komposisi kimia dari berbagai jenis susu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Dari Berbagai Jenis Susu Dalam 100 gr Bahan
Komponen Susu Sapi Susu Kedelai Susu Kerbau
Kalori kal 61 41 60
Protein g 3,2 3,5 6,3 Lemak g