Pengendapan Klarifikasi Filtrasi Kebutuhan Air

• Air panas untuk perendaman dan ketel adukan = 33.120 kgjam. Sehingga total kebutuhan air adalah = 1.139,908 + 1600 + 7680 + 33.120 = 43.539,908 kgjam. Sumur air untuk pabrik pembuatan minuman yogurt adalah berasal dari sumur bor. Kualitas sumur bor didasarkan atas analisa hasil sumur bor PKS PTPN IV Kebun Adolina seperti tabel 7.1 berikut: Tabel 7.1. Kualitas sumur bor PKS PTPN IV Kebun Adolina Parameter Satuan Kadar PH - 5,7 Alumina Al 2 O 3 mgL 20,00 Silika SiO 3 mgL 56,45 Kalsium CaO mgL 5,85 Magnesium MgO mgL 3,45 Klorida Cl mgL 0,33 Sulfat SO 2 mgL 0,38 Besi FeO 3 mgL 9,50 Kandungan organik mgL 1,45 Sumber: PKS PTPN IV Kebun Adolina, 1999. Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air yang merupakan tempat pengolahan air sumur bor. Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Pengendapan 2. Klarifikasi 3. Filtrasi 4. Deminiralisasi 5. Daerasi

7.2.1. Pengendapan

Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada bak pengendapan, partikel-partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap Universitas Sumatera Utara secara gravitasi, sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya. Diameter padat dalam air berkisar antara 10 -4 m Alaerts, 1984. Untuk membunuh kuman-kuman dalam air dilakukan proses klorinasi yaitu dengan mereaksikan air dengan klor. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit CaClO 2  Kebutuhan air domestik = 1600 kgjam .  Kaporit yang digunakan mengandung 70 klorin Alaerts, 1984.  Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air Alaerts, 1984.  Kebutuhan kaporit = 000 . 000 . 1 7 , 1600 2 x x = 0,004 kgjam

7.2.2. Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari bak pengendapan dialirkan ke bak clarifier setelah diinjeksikan larutan alum Al 2 SO 4 3 dan soda abu Na 2 CO 3 , dimana alum Al 2 SO 4 3 berfungsi sebagai koagulan dan Na 2 CO 3 berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran, sambil dilakukan pengadukan maka akan terbentuk flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifier secara gravitasi dan air jernih akan keluar melimpah yang selanjutnya masuk ke penyaring pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian alum Al 2 SO 4 3 hingga 50 ppm terhadap air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum Al 2 SO 4 3 dan soda abu Na 2 CO 3  Total kebutuhan air = 43.539,908 kgjam adalah 1 : 0,54 Baron, 1982.  Larutan alum yang dibutuhkan = 50.10 -6 = 2,176 kgjam. x 43.539,908 kgjam  Larutan soda abu yang dibutuhkan = 0,54 x 50.10 -6 = 1,176 kgjam. x 43.539,908 kgjam Universitas Sumatera Utara

7.2.3. Filtrasi

Filtrasi bertujuan untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Pada proses filtrasi digunakan penyaring pasir sand filter yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu Hammer, 1996: • Lapisan I terdiri dari pasir hijau green sand setinggi 24 in • Lapisan II terdiri dari antrasit setinggi 12 in • Lapisan III terdiri dari gravel setinggi 7 in Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari sand filter , air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air umpan ketel, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi.

7.2.4. Demineralisasi