Kasus Posisi Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Studi Putusan No. 1902/PID B/2004/PN Medan)

BAB III ANALISA KASUS PUTUSAN NO.1920 PID B 2004 PN MEDAN

A. Kasus Posisi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengangkat kasus tentang mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar di wilayah hukum Pengadilan Negeri Medan. Pada kasus dengan No Putusan 1902 Pid B 2004 PN Medan, dengan terdakwa Nerawati. Bahwa terdakwa Nerawati pada hari Kamis tanggal 2 Oktober 2003, sekitar pukul 14.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2003, di toko obat Dwi jaya jalan Mayor No.7-f Pajak Palapa Medan atau setidak- tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, telah mengedarkan sedian farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edar, yang hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, terdakwa selaku pemilik toko obat Dwi Jaya, telah membuka toko tersebut sejak tahun 2000 untuk menjual obat-obatan pada pelanggan, dan tiba-tiba datang petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Medan yaitu Sahat T.Marpaung, Drs.Ramses Doloksaribu dan Dahlinar Astuty untuk melaksanakan tugas pemeriksaan terhadap toko obat berizin berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Balai Besar POM di Medan Nomor : PO.02.02.82.824.2550 tanggal 30 September 2003. 46 Universitas Sumatera Utara - Kemudian para petugas Balai Besar POM melakukan pemeriksaan obat-obatan yang berada di toko obat Dwi Jaya milik Nerawati, dan hasilnya petugas menemukan sejumlah obat-obatan yang tidak terdaftar atau tanpa izin edar yaitu : 13 tiga belas botol obat batuk, 60 enam puluh Tube Fluoclnonide Oitment, 20 dua puluh pot salap HL, 10 sepuluh kotak Niu Huang dan 16 enam belas tube cream Cinolone. - Selanjutnya petugas Balai Besar POM melakukan penyitaan terhadap obat- obatan tersebut dan terdakwa mengakui bahwa obat-obatan tanpa izin edar tersebut diperoleh dengan membeli dari toko obat Kemenangan dan toko obat Abadi, dan sebagian obat-obatan tersebut telah terjual secara eceran kepada orang-orang yang datang ke toko obat tersebut. - Berdasarkan keterangan ahli yaitu Dra. Florasari, Apt, menerangkan bahwa obat-obatan yang telah disita dari toko Dwi Jaya milik terdakwa tersebut, adalah benar obat yang tidak terdaftar atau tanpa izin edar. Dengan Dakwaan Diancam pidana dalam Pasal 81 ayat 2 huruf c “Barang siapa yang tampa keahlian dan kewenangan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edar sebagaimana diatur dalam pasal411 dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun dan atau pidana dendapaling banyak Rp. 140.000.000,00 seratus enpat puluh juta rupiah” Jo Pasal 41 ayat 1 “Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar” Undang-Undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Universitas Sumatera Utara Dengan Putusan Menyatakan terdakwa Nerawati telah terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar” sebagaimana yang diatur dalam Pasal 81 ayat 2 huruf c Jo Pasal 41 ayat 1 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selam 6 enam bulan dengan masa hukuman percobaan selama 1 satu tahun

B. Analisis Kasus 1. Unsur-unsur Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan farmasi tanpa Izin

Dokumen yang terkait

Penerapan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana Permufakatan Jahat Jual Beli Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 675/Pid.B/2010/PN.Mdn dan Putusan No. 1.366/Pid.B/2011/PN.Mdn)

3 76 145

Pemalsuan Dokumen Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 (Studi Putusan No. 2960/PID.B/2008/PN.Medan)

0 34 116

Tinjauan Yuridis Atas Tindak Pidana Paten Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten

4 76 135

Eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pemberantasan Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Di Semarang)

0 34 179

Kajian Yuridis Hak Pemeliharaan Anak Setelah Terjadinya Perceraian Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Kasus Terhadap Putusan Pengadilan No. 101/Pdt.G/2009/Pn/Mdn)

0 38 141

Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Studi Putusan No. 1902/PID B/2004/PN Medan)

8 97 79

Tinjaun Yuridis Tentang Aborsi Ditinjau Dari Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

0 46 110

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Penyalahgunaan Izin Keimigrasian Menurut Undang-Undang Ri No. 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

3 119 119

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana Permufakatan Jahat Jual Beli Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 675/Pid.B/2010/PN.Mdn dan Putusan No. 1.366/Pid.B/201

0 0 38

Kajian Yuridis Terhadap Tindak Pidana Abortus Kriminalis Dalam Kaitannya Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

0 0 124