Gambar 5 di atas menunjukkan rataan populasi imago B. tabaci Genn. yang lebih banyak terperangkap pada perlakuan P1W2 yaitu perangkap sintetis
chery glue dengan media plastik berwarna kuning dan terendah pada perlakuan P2W1 yaitu perangkap sintetis minyak goreng dengan media plastik berwarna
merah. Hal ini menunjukkan bahwa perangkap sintetis chery glue dengan media plastik berwarna kuning adalah perangkap yang efektif untuk memerangkap hama
kutu putih pada pertanaman tembakau.
2. Persentase Serangan Hama Kutu Putih B. tabaci Genn.
Data pengamatan persentase serangan B. tabaci Genn. pada 2 - 6 MST dan analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 13 - lampiran 17. Hasil
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan yaitu pada perangkap sintetis chery glue dengan media plastik
berwarna kuning terhadap populasi hama kutu putih yang terperangkap. Hasil uji beda rataan persentase serangan B. tabaci Genn. pada setiap perlakuan dapat
dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rataan Persentase Serangan B. tabaci Genn. Pada Perlakuan Jenis
Perangkap Sintetis chery glue, minyak goreng Pada Pertanaman Tembakau
Persentase Serangan Total
Rataan Perlakuan
2 MST 3 MST
4 MST 5 MST
6 MST P1W0
11.67c 10.00c
8.33d 1.67d
1.67de 33.34
6.668 P1W1
5.00d 0.00e
0.00e 0.00e
0.00e 6.668
1.00 P1W2
15.00b 13.33c
10.00cd 5.00c
3.33d 46.66
9.332 P1W3
6.67cd 3.33d
1.67e 1.67d
1.67de 9.332
3.002 P2W0
30.00a 23.33b
20.00b 13.33b
10.00ab 3.002
19.33 P2W1
15.00b 13.33c
11.67c 11.67b
6.67c 19.332
11.67 P2W2
33.33a 30.00a
25.00a 16.67a
11.67a 11.668
23.33 P2W3
26.67a 21.67b
20.00b 13.33ab
8.33bc 23.334
18.00 Total
143.34 114.99
96.67 63.34
43.34 461.68
Rataan 17.9175
14.3738 12.0838
7.9175 5.4175
57.71 11.54
Keterangan: Angka dengan notasi yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 menunjukkan bahwa persentssase serangan B. tabaci yang tertinggi pada perlakuan P2W2 yaitu 33,33 pada pengamatan 2 MST dan terendah
pada perlakuan P1W1 pada pengamatan 3 MST, 4 MST, 5 MST dan 6 MST karena pada perlakuan ini banyak kutu putih yang terperangkap sehingga
kerusakan pada tanaman lebih kecil bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Ini berarti penggunaan perangkap sintetis chery glue dengan media plastik
berwarna kuning dapat menekan populasi hama sehingga persentase hama berkurang. Pernyataan ini sesuai dengan Hartanto 2008 yang menyatakan bahwa
beberapa jenis hama tertentu sangat tertarik pada perangkap sintesis, oleh karena itu salah satu teknik untuk menekan populasi dari serangga hama kutu putih
adalah dengan menggunakan chery glue. Perangkap sintetis cukup efisien menjebak kutu putih untuk memantau populasi dan keberadaan kutu putih di
lapangan. Dari tabel 2 juga diketahui bahwa persentase serangan kutu putih pada
tanaman tembakau semakin rendah setiap minggunya dengan berkurangnya populasi imago kutu putih, hal ini dikarenakan umur tanaman semakin tua
sehingga kurang disukai kutu putih. Hal ini sesuai dengan Heinz et al 1982 yang menyatakan bahwa gejala serangan nimfa dan imago pada daun
menunjukkan suatu kecenderungan bahwa semakin tua umur tanaman semakin rendah persentase tanaman terserang, semakin tua umur tanaman semakin kurang
disukai kutu putih sebagai tempat untuk meletakkan telurnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih jelas data pengaruh jenis perangkap sintetis terhadap persentase serangan kutu putih dapat dilihat pada histogram gambar 6.
Rataan Persentase Serangan Bemisia tabaci Genn.
5 10
15 20
25 30
35
2 MST 3 MST
4 MST 5 MST
6 MST
Waktu Pengamatan
R at
aan
P1W0 P1W1
P1W2 P1W3
P2W0 P2W1
P2W2 P2W3
Gambar 6. Histogram Rataan Persentase Serangan B. tabaci Genn. Gambar 6 di atas menunjukkan rataan persentase serangan B. tabaci Genn.
yang lebih tinggi persentase serangan pada perlakuan P2W2 yaitu perangkap sintetis minyak goreng dengan media plastik berwarna merah dan terendah pada
perlakuan P1W1 yaitu perangkap sintetis chery glue dengan media plastik berwarna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa perangkap sintetis chery glue
dengan media plastik berwarna kuning adalah perangkap yang efektif untuk menekan kerusakan yang disebabkan oleh serangan B. tabaci.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Jenis perangkap sintetis dan warna berpengaruh nyata terhadap populasi kutu putih pada pertanaman tembakau
2. Jenis perangkap sintetis chery glue dengan media plastik berwarna kuning lebih efektif untuk menekan populasi hama kutu putih B. tabaci daripada
perlakuan perangakap sintetis chery glue dengan media plastik berwarna merah, hijau dan transparan, perangkap sintetis minyak goreng dengan
media plastik berwarna kuning, merah, hijau dan transparan 3. Jenis perangkap sintetis dan warna berpengaruh nyata terhadap persentase
serangan kutu putih pada perlakuan P1W1 chery glue, kuning 4. Pada populasi hama kutu putih B. tabaci yang terperangkap ekor rataan
yang tertinggi pada perlakuan P1W1 yaitu 35,00 pada 24 HST dan yang terendah pada perlakuan P2W2 yaitu 0,67 pada 9 HST
5. Pada persentase serangan hama kutu putih Bemisia tabaci Genn. rataan yang tertinggi pada perlakuan P2W2 yaitu 33,33 pada 2 MST dan terendah pada
perlakuan P1W1 yaitu 0 pada 3, 4, 5, 6 MST
Saran
Perangkap sintetis chery glue dengan media plastik berwarna kuning efektif digunakan untuk menekan perkembangan populasi kutu putih pada
pertanaman tembakau
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus., 2009. Jahe Rempah Yang Menghangatkan. Available at:
http:www.abaherbal.comindex.php?option=com_contentview=articlei d=89:jahe-rempah-yang-menghangatkancatid=31:khasiat-jahe
arsipItemid=57 . Diakses tanggal: 2 Mei 2009.
Berlinger, M.S., 1986. Host plant resistance to Bemisia tabaci. Hirano, K.,
Budiyanto, E and S. Winarni., 2006. Biological characteristic and forecastingoutbreak of whitefly B. tabaci a vector of virus disease in
soybean field. Available at: www.agnet.orglibrarytb135
. Diakses tanggal 3 Maret 2009.
Bohmflak, G. T., R. E. Friesbie, W. L. Sterling, R.B. Metzer, and A.E. Knutson.,
2007. Identification , biology and sampling of cotton insect. Available at: http:insects.tamu.edu