g. Dukungan tokoh masyarakat adalah pendapat responden tentang dukungan tokoh
masyarakat seperti kepala desa, sekretaris desa, imam desa, dan tokoh-tokoh penting lainnya di desa berkaitan dengan pemberian imunisasi hepatitis B.
h. Penghasilan, adalah pendapatan keluarga responden setiap bulan dari hasil
pekerjaan utama maupun tambahan dalam rupiah sesuai dengan Peraturan Daerah NAD No. 67 Tahun 2007.
i. Jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan kesehatan adalah pengakuan
responden tentang jarak tempat tinggalnya dengan sarana pelayanan kesehatan puskesmas, posyandu. Jika jarak tempuh
≥ 10 menit dengan jalan kaki adalah jauh, dan jika jarak tempuh 10 menit dengan jalan kaki adalah dekat.
j. Perilaku Ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B adalah tindakan nyata
responden dalam pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 12 bulan.
3.6. Metode Pengukuran
Mengukur variabel umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, peran petugas kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, penghasilan,
jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan kesehatan, dan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B menggunakan sistem pembobotan dengan
mengkategorikan hasil ukur masing-masing variabel. Cara ukuralat ukur yang digunakan untuk variabel independen adalah
wawancara kuesioner dengan skala ukur masing-masing variabel adalah skala ordinal dan nominal, sedangkan untuk variabel dependennya adalah observasi
Alfian Helmi : Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
kuesioner. Pengukuran variabel independen diukur dengan mengacu pada Skala Guttman dan Skala Likert Riduan, 2002.
a. Umur
Pengukuran umur dengan mengkategorikan usia responden ke dalam 2 kategori, yaitu umur responden 20 tahun dan umur responden
≥ 20 tahun dengan skala ukurnya skala nominal.
b. Tingkat Pendidikan
Pengukuran tingkat pendidikan diukur dengan mengkategorikan jenjang pendidikan formal responden ke dalam 3 tingkatan jenjang pendidikan, yaitu rendah,
sedang, dan tinggi. Tingkat pendidikan dikatakan rendah bila pendidikan terakhir responden di bawah atau sama dengan SLTP. Tingkat pendidikan dikatakan sedang
bila pendidikan terakhir responden lulus atau tamat SLTA. Tingkat pendidikan dikatakan tinggi bila pendidikan terakhir responden lulus atau tamat Akademi
Perguruan Tinggi dengan skala ukur ordinal.
c. Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak baik dan baik, dengan sistem pembobotan. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan ada 10 pertanyaan dengan total skor sebesar 10, Pertanyaannya memiliki 2 pilihan dengan kriteria yaitu:
1. Jawaban Benar B diberikan skor 1 satu
2. Jawaban Salah S diberikan skor 0 nol
Alfian Helmi : Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
Berdasarkan total skor dari 10 pertanyaan, maka pengetahuan responden digolongkan dalam 2 kategori, yaitu : 1 Tidak Baik, apabila jawaban responden
memiliki total skor 61 dari 10 pertanyaan yang diajukan. 2 Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor
≥61 dari 10 pertanyaan yang diajukan. Skala ukur variabel pengetahuan ini adalah skala ordinal.
d. Sikap