PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

signifikan pada p 0,05 2-tailed signifikan pada p 0,01 2-tailed Setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar pFN di antara enderita yang splenomegali dibandingkan pada pasien yang liennya berukuran normal ji korelasi dan ternyata kadar pFN berkorelasi negatif tidak bermak efek dan disfungsi sejumlah sistem imun Tubuh 20 21 7 dikutip dari 7 14 juga menyebabkan penurunan pFN pada penderita penyakit hati, sedang 14 rat dibandingkan kadarnya pada sirosis ringan. Kadar p p p 0,02, dilakukan u na dengan panjang lien . Tabel 5.

4.1. PEMBAHASAN

Pada SH yang sudah lanjut terjadi d , peningkatan kerentanan penderita SH terhadap infeksi berkaitan dengan tingkat disfungsi hati. Dalam mekanisme pertahanan tubuh, fibronectin plasma merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer. 7 Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi pFN dan sebanyak 40 penderita SH mengalami gangguan fungsi sel Kuppfer. Menurut Matsuda dkk, kadar pFN berkurang signifikan pada sirosis dekompensata, yaitu sirosis dengan asites. Dikutip dari 14 Menurut Jitoku dkk, kadar pFN pada SH signifikan lebih rendah daripada subjek normal. Kemungkinan penurunan pFN ini disebabkan oleh pendamparan FN di daerah fibrotik dan nekrotik serta peningkatan katabolisme FN, peningkatan konsumsi FN sebagai opsonin sebagai akibat aktivasi berlebihan sistem retikuloendotel bisa kan produksi FN di sel parenkim hati hanya sedikit efeknya terhadap konsentrasi FN di dalam plasma karena albumin dan masa prothrombin tidak berkorelasi dengan penurunan pFN. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa kadar pFN signifikan lebih rendah pada penderita sirosis hati be FN ini dipengaruhi oleh beratnya penyakit, hal ini dibuktikan oleh korelasi negatif Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 antara kadar pFN dengan jumlah skor CTP semakin kuat dan bermakna di antara pasien dengan CTP berat Tabel 5. Penelitian Baracchino dkk menemukan bahwa kadar pFN pasien sirosis hati kompensata dan dekompensata lebih rendah daripada pFn kontrol normal dan kadar pFN le eningkatan aktifitas RES, karena pada studi pendah n tara variabel yang sirosis hati ringan. bih rendah di antara pasien yang asites dibandingkan dengan sirosis tanpa asites. 28 Demikian juga dengan penelitian ini yang menemukan bahwa penderita sirosis hati yang asites juga lebih rendah kadar pFNnya dibandingkan dengan yang tidak asites, namun perbedaannya tidak bermakna p 0,58. Penelitian Carter dkk menemukan bahwa kadar pFN lebih rendah signifikan di antara penderita yang mengalami perdarahan varises esofagus. 29 Menurut Carter, rendahnya kadar pFN di antara pasien yang mengalami perdarahan varises esofagus kemungkinan merupakan akibat dari p uluannya Carter membuktikan terjadinya endotoksemia pada sejumlah pasien setelah 48 jam mengalami perdarahan varises esofagus. 29 Pada penelitian ini, rerata kadar pFN pada pasien yang PSMBA lebih rendah namun tidak bermakna dibandingka dengan pasien tanpa PSMBA p 0,64. Pada penelitian ini dijumpai perbedaan yang bermakna p 0,02 di antara kadar pFN pasien yang splenomegali dibandingkan dengan pasien yang normal ukuran liennya dan tampak bahwa kadar pFN lebih rendah pada pasien yang splenomegali. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui bagaimana korelasi an diteliti dalam penelitian ini untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perbedaan kadar pFN di antara kelompok sirosis berat dengan yang ringan. Dalam analisa statistik, diuji korelasi antara kadar pFN dengan komponen hasil pemeriksaan laboratorium bilirubin, albumin serum elektroforesis, waktu prothrombin, dan INR. Pada penelitian ini kadar pFn berkorelasi negatif namun tidak bermakna dengan kadar bilirubin, baik di antara pasien sirosis hati berat maupun pasien Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 Hal ini ak memiliki korelasi yang bermakna dengan kadar a gkan pada penelitian ini kadar pFN b jang lien ternyata tidak signifikanTabel 5, sehingga penelitian ini tidak bisa terjadi karena keterbatasan penggunaan skor CTP yang tetap memberikan skor 3 walaupun kadar bilirubin sudah sangat tinggi, sedangkan dalam kelompok MELD berat tampak bahwa sebenarnya korelasi negatif antara pFN dengan bilirubin jauh lebih kuat dibandingkan dengan korelasinya pada kelompok CTP berat. 30 Pada penelitian ini kadar pFN tid lbumin serum, hal ini serupa dengan hasil penelitian Barracchino dkk yang juga tidak menemukan korelasi antara pFN dengan albumin di antara penderita sirosis hati. Di samping itu, Barrachino juga tidak menemukan korelasi antara pFN dengan pembesaran lien dalam penelitiannya. 31 Dalam penelitiannya Angelis dkk menemukan bahwa pFN berkorelasi lemah dengan albumin serum dan waktu prothrombin, sedan erkorelasi negatif tidak bermakna dengan waktu prothrombin dan INR pada saat sirosis hati masih ringan, dan korelasi negatif ini menjadi kuat bermakna sesudah sirosis hati menjadi berat. Tabel 4. Hal ini mengesankan bahwa kadar pFN dipengaruhi oleh kemampuan sintesis hati maupun keparahan penyakit. Menurut penelitian Angelis reduksi pFN tidak dipengaruhi oleh kegagalan fungsi hati. Angelis menduga ada hubungan antara metabolisme fibronektin dengan pembesaran lien dalam keadaan hipertensi porta. 32 Menurut Angelis kadar pFN tidak berhubungan dengan keparahan penyakit yang dikelompokkan menurut kriteria Child, dan pFN tidak berkorelasi dengan aliran darah hepatik yang merupakan indeks reliabel volume residual hati. 32 Menurut Bowen dkk, rendahnya kadar pFN di antara sirosis hati dengan hipertensi porta dan splenomegali kemungkinan disebabkan oleh konsumsi yang meningkat oleh lien yang membesar. 33 Pada penelitian ini ditemukan bahwa kadar pFN penderita yang mengalami splenomegali lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan pasien yang normal ukuran liennya, namun korelasi antara kadar pFN dengan pan Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 mendu erlihatkan kadar kreatinin serum normal. Menurut penelitian, blood urea nitrogen BUN merupakan indikator yang lebih sensitif ndingkan kreatinin serum untuk menilai fungsi ginjal pada sirosis hati yang telah lanjut, dan evaluasi klinis dengan kreatinin serum saja menyebabkan prevalensi sindroma hepatorenal menjadi lebih rendah. dikutip dari 35 kung dugaan bahwa konsumsi pFN oleh lien yang membesar sebagai penyebab uatam kadar pFN berkurang pada sirosis hati. Di samping itu, menurut Forbes dkk dalam penelitiannya, menyebutkan bahwa pengaruh splenektomi terhadap kadar pFN tidaklah kuat. 34 Pada penelitian ini kadar pFN tidak berkorelasi dengan kadar kreatinin pasien SH ringan serta SH berat. Merujuk pada The International Ascites Club mengenai diagnosis sindroma hepatorenal pada sirosis hati yang menggunakan batasan kadar kreatinin serum 1,5 mgdl atau laju filtrasi glomerulus LFG 40 mlmenit, ternyata banyak pasien dengan LFG 40 mlmenit masih memp diba Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 5.1.1. Kadar fibronectin plasma pada pasien sirosis hati berat lebih rendah dibandingkan kadarnya pada penderita sirosis hati ringan. .1.2. Kadar fibronectin plasma berkorelasi negatif signifikan dengan waktu in dan INR pada pasien sirosis berat. .2.1. Perlu penelitian lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan nilai normal yang dapat digunakan sebagai standar pada pasien sirosis hati. .2.2. Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk pemanfaatan pemeriksaan kadar fibronectin plasma bagi stratifikasi keparahan sirosis hati. 5 prothromb

5.1.3. Rendahnya kadar fibronektin plasma lebih relevan disebabkan oleh gangguan

kemampuan sintesis oleh hati.

5.2. Saran 5

5 Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008