PENDAHULUAN Dr.R.Tunggul Ch.,SpPD-KGH 6. Dr.Dairion Gatot,SpPD

BAB I PENDAHULUAN

Sirosis hati SH adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodulus regeneratif. 1 Penderita SH merupakan 4,1-5,2 dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam. 2 Di Medan, penderita penyakit hati merupakan 5 dari penderita yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam, sebanyak 72,7 di antaranya menderita SH. 3 Sebanyak 25-50 kematian penderita SH disebabkan oleh infeksi. 4,5 Mortalitas pasien SH yang mengalami infeksi 2 kali lebih besar daripada pasien tanpa infeksi. 5 Infeksi yang paling sering terjadi pada SH ialah peritonitis bakterialis spontan PBS, infeksi saluran kemih ISK, infeksi saluran nafas, serta bakteremia. 5 Fibronectin FN adalah famili glikoprotein fungsional yang berperanan penting pada proses fundamental yang berhubungan dengan sifat migrasi dan adesi sel-sel, misalnya embriogenesis, keganasan, homeostasis dan penyembuhan luka. Fibronectin terdapat dalam dua bentuk, yaitu sebagai fibronectin plasma pFN dan fibronectin seluler cFN. 6 Fibronectin plasma merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer. 7 Fibronectin ini adalah glikoprotein dimerik 8 yang memiliki bentuk terlarut di dalam darah dan cairan jaringan tubuh. dikutip dari 9 FN opsonik berfungsi memodulasi klirens partikel nonbakterial, monomer fibrin, sejumlah spesies bakteri dan debris sel serta opsonisasi sebelum proses fagositosis. 10,11 Opsonisasi adalah molekul besar yang diikat permukaan mikroba dan dapat dikenal oleh reseptor permukaan netrofil dan makrofag, sehingga meningkatkan efisiensi fagositosis. 12 Fibronectin opsonik mengaugmentasi fagositosis oleh netrofil dan makrofag peritoneal. 10 Deplesi FN berkorelasi dengan penekanan klirens oleh fagositik retikuloendotel, sedangkan pemulihan kadar FN berhubungan dengan pemulihan fungsi retikuloendotel. 10 Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi pFN. 7 Berkurangnya availabilitas FN merupakan faktor penting kegagalan sel-sel Kuppfer dan menyebabkan endotoxemia karena hati gagal membersihkan endotoksin yang berasal dari usus dan dari darah porta. dikutip dari: 13 Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 Berbagai penelitian terhadap pFN pada berbagai penyakit hati telah dilakukan. Rerata kadar pFN pada SH nilai ± 2SD menurut Jitoku dkk ialah 246,7 ± 90,0 μgml. 14 Pada penelitian Jitoku dkk, kadar pFN pada SH signifikan lebih rendah daripada subjek normal, sedangkan menurut Matsuda dkk, kadar pFN meningkat signifikan pada SH dan berkurang signifikan pada sirosis dekompensata seperti asites. Dikutip dari 14 Menurut Fountas dkk, kadar FN plasma ini tidak dipengaruhi oleh sumber kanker dan tidak ada perbedaan signifikan kadar FN di antara penderita kanker dengan kontrol yang matching , namun kadarnya berkurang pada kasus yang mengalami metastasis luas neoplasma pada hati. 15 Rerata kadar FN plasma pFN pada gagal hati fulminan lebih rendah, yaitu 117,9 ± 19,4 μgmL Fok dkk. 13 Keparahan serta prognosis sirosis hati dapat diprediksi dengan Skor Child-Turcotte Pugh CTP dan Skor Model for End Stage Liver Disease MELD, namun bagaimana kadar pFN pada SH yang berbeda keparahannya berdasarkan sistem skor CTP serta sistem skor MELD sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sebelumnya, sehingga peneliti ingin meneliti mengenai gambaran fibronectin plasma pada penderita SH berdasarkan tingkat keparahannya. Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA