PERUMUSAN MASALAH HIPOTESIS TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN KERANGKA KONSEPSIONAL BAHAN DAN CARA

kadar FN di antara penderita kanker dengan kontrol yang matching , namun kadarnya berkurang pada kasus yang mengalami metastasis luas neoplasma pada hati. 15 Rerata kadar FN plasma pFN pada gagal hati fulminan lebih rendah, yaitu 117,9 ± 19,4 μgmL Fok dkk. 13 Keparahan serta prognosis sirosis hati dapat diprediksi dengan Skor CTP dan Skor MELD, namun bagaimana kadar FN plasma pada SH yang berbeda keparahannya berdasarkan sistem skor CTP serta sistem skor MELD sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sebelumnya, hal ini menyebabkan peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gambaran fibronektin plasma pada penderita SH berdasarkan keparahannya.

3.2 PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana perbedaan kadar FN plasma di antara penderita sirosis hati parah dibandingkan dengan sirosis hati ringan.

3.3 HIPOTESIS

Kadar FN plasma pada penderita sirosis hati parah lebih rendah daripada kadarnya pada penderita sirosis hati yang ringan.

3.4 TUJUAN PENELITIAN

Untuk memperoleh data kadar FN pada penderita SH yang berbeda keparahannya menurut skor Child-Turcotte Pugh dan skor MELD.

3.5 MANFAAT PENELITIAN

Mengetahui kadar FN plasma agar dapat memperkirakan keparahan sirosis hati yang dialami penderita sirosis hati.

3.6 KERANGKA KONSEPSIONAL

Sirosis Hati Defisiensi pFN Skor CTP Skor MELD Gangguan opsonisasi pFN pFN Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008

3.7 BAHAN DAN CARA

3.7.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang. 3.7.2 Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan mulai Agustus 2007 – Maret 2008, di RS H Adam Malik- Medan, RS Dr Pringadi Medan dan Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam– Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan. 3.7.3 Subjek penelitianpopulasi terjangkau Penderita SH yang rawat jalan poliklinik ataupun rawat inap di Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Penyakit Dalam RS H Adam Malik RS Dr. Pirngadi Medan, serta pasien praktek Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan. 3.7.4 Perkiraan besar sampel Perkiraan besar sampel = 2 Z α+Zβ x S 2 X 1 – X 2 α = 5 ditetapkan peneliti å Zα hipotesis 1 arah = 1,64 β = 20 ditetapkan peneliti å Zβ = 0,84 S Simpang baku bersama = 86 X 1 – X 2 = 70 2 = 2 1,64+0,8486 å n1, n2=18,5åN= 38 70 3.7.5 Kriteria yang diikutkan dalam penelitian kriteria inklusi a. Seluruh penderita sirosis hati, laki-laki, berusia 31– 65 tahun, yang berobat jalan di poliklinik dan dirawat inap Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Penyakit Dalam RS H Adam Malik Medan dan RSU Dr Pirngadi Medan, serta pasien praktek Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan. b. Bersedia turut serta dalam penelitian dan menandatangi persetujuan tindakan medis. Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 3.7.6 Kriteria yang dikeluarkan dalam penelitian kriteria eksklusi a. Gagal ginjal kronik b. Sepsis 3.7.7 Cara Penelitian Setiap pasien sirosis hati yang datang berobat jalan di poliklinik Gastroenterohepatologi Penyakit Dalam, maupun yang dirawat inap, dianamnesis serta dilakukan pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi abdomen atas. Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium faal ginjal. Setelah memenuhi kriteria penelitian, dan diberikan penjelasan pasien ataupun keluarga dekat yang mewakilinya mengisi formulir persetujuan, kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar fibronectin plasma. Skor CTP dihitung dengan menghitung poin yang diperoleh dari pemeriksaan subjektif dan hasil laboratorium menurut tabel Child-Turcotte Pugh Tabel 1. Skor MELD dihitung dengan kalkulator skor MELD yang diperoleh dari sumber di internet. Sampel darah diambil dari vena sebanyak 3 ml dengan antikoagulan EDTA dan fibronectin plasmanya diperiksa dengan menggunakan The BTI Human Fibronectin ELISA Kit Biomedical Technologies Inc. Stoughton MA, USA di Laboratorium Prodia Medan. 3.7.8 Analisa data Untuk perbandingan data numerik yang tidak berpasangan, jika memenuhi syarat digunakan uji t tidak berpasangan, dan jika tidak memenuhi syarat digunakan uji Mann-Whitney. Untuk data numerik yang berpasangan, jika memenuhi syarat digunakan uji t berpasangan, jika tidak memenuhi syarat digunakan uji alternatifnya. Data kwalitatif dibandingkan dengan Chi square test. Manajemen data dan analisa statistik dilakukan dengan program komputer, tingkat kemaknaan p 0,05. 3.7.9 Definisi operasional Sirosis Hati : diagnosis penyakit hati yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi abdomen atas. Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008 Skor MELD : skor yang diperoleh dengan memasukkan angka objektif dari hasil pemeriksaan bilirubin, kreatinin dan International Normalized Ratio INR ke dalam perhitungan formula sebagai berikut 16 : Skor MELD= 3,8 log e bilirubin mgdL + 11,2 log e INR + 9,6 log e kreatinin mgdL + 6,4 Skor MELD ≥ 14 dikelompokkan sebagai sirosis hati parah Skor CTP : adalah skor yang ditetapkan berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif terhadap pasien SH, kemudian dihitung skornya menurut tabel 1 berikut. Tabel 1 . Child-Turcotte dengan modifikasi Pugh. 16 Skor 1 2 3 Masa prothrombin detik INR 4 detik 1,7 4-6 detik 1,7 – 2,3 6 detik 23 Bilirubin mgdL 2 2 -3 3 Albumin gdL 3,5 3,5 -2,8 2,8 Asites Tidak ada Ringan Sedang Ensefalopati 1- 2 3- 4 Skor ≥ 8 digolongkan sebagai sirosis hati parah 3.7.10 Kerangka Operasional - Anamnesis - Pemeriksaan Fisis orium - Laborat - USG Abdomen Atas Skor CTP Skor MELD FN Plasma FN Plasma Analisa Sirosis Hati Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN