Sikap Perilaku Makan Mahasiswa

2. Jenis Kelamin Yaitu perbedaan ciri biologis responden dalam hal ini ada dua kategori: laki-laki dan perempuan. 3. Informasi Kemudahan sesorang untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat sesorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. 4. Teman Orang-orang di luar keluarga yang berinteraksi, berkomunikasi dan bersama dengan responden yang memberikan informasi dan mengajak responden. 5. Iklan Segala sarana dalam menyampaikan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang diukur dari objek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut di atas Notoatmodjo,2012.

2.1.2 Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang Universitas Sumatera Utara merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoatmodjo, 2012. Soekadji 1983 berpendapat bahwa orang berprilaku mengonsumsi itu ditandai dengan : a. Frekuesi yaitu seberapa sering perilaku itu muncul dalam waktu tertentu. b. Lamanya berlangsung yaitu berapa lama waktu yang diperlukan seseorang untuk mengonsumsi. c. Intensitas yaitu seberapa kuat atau lemahnya tingkatan seseorang untuk mengonsumsi. Beberapa mahasiswa cenderung menabukan jenis makanan tertentu. Sikap ini terbentuk karena sifat mahasiswa memang sering mencoba hal baru. Mahasiswa belum sepenuhnya matang, baik secara fisik, dan psikososial. Dalam pencarian identitas ini mahasiswa cepat sekali terpengaruh lingkungan. Kegemaran yang tidak lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian merupakan contoh keterpengaruhan itu. Kebiasaan ini dipengaruhi oleh keluarga, teman dan media iklan televisi. Teman akrab berpengaruh besar pada mahasiswa terutama pemilihan jenis makanan. Makanan olahan, seperti yang dinyatakan dalam iklan televisi, secara berlebihan, meski dalam iklan diklaim kaya akan vitamin dan mineral, juga banyak mengandung gula serta lemak, disamping zat aditif. Konsumsi makanan jenis ini secara berlebihan dapat berakibat kekurangan zat gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat ini menyebabkan remaja mengalami perubahan patologis yang terlalu dini Arisman, 2010. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2012 pada 10 siswa di SMA Negeri 1 Medan, jumlah siswa yang mengkonsumsi makanan cepat saji 1 x seminggu seperti KFC sebanyak 4 orang 40 sedangkan sebanyak 6 siswa 60 mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari seperti burger, bakso, nugget dan mie instan karena makanan cepat saji tersebut tersedia di kantin sekolah yang selalu dikonsumsi pada jam istirahat sekolah. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek yang bersangkutan. Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata “setuju” atau “tidak setuju“ terhadap pernyataan-pernyataan terhadap objek tertentu.

2.1.3 Tindakan