Kerangka Pikir Pemilihan Informan

2.6. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Lawrence Green dimana ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu faktor predisposisi terdiri dari pengetahuan, sikap, faktor pendorong meliputi sumber informasi dan faktor pendukung meliputi petugas lain. Kerangka pikir dari penelitian ini adalah : Karakteristik  Umur  Jenis Kelamin  Pendidikan  Lama tugas Sumber Informasi  Pelatihan  Buku-buku  Petugas lain Pengetahuan Tindakan Bidan KIAKB dalam Pelaksanaan PMTCT Sikap Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam indepth interview untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan KIAKB dalam pelaksanaan PMTCT di Rumah Sakit Haji kota Medan tahun 2013. 3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Haji kota Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - September tahun 2013.

3.3. Pemilihan Informan

Informan adalah bidan KIAKB di ruangan bersalin dan pihak-pihak yang terkait dalam program PMTCT yaitu dokter serta perawat dengan bertanya kepada salah seorang petugas di Rumah Sakit yang juga menjadi bagian dari pelaksana program tersebut dan menjadi key informan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang terdiri dari 7 perempuan dan 1 laki-laki. Peneliti memulai dengan menyelesaikan administrasi untuk kelancaran penelitian ini, mulai dari surat izin penelitian dari kampus hingga surat izin penelitian dari Rumah Sakit Haji Medan. Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi informan langsung ke ruangannya masing - masing. Dimulai dengan ruang keperawatan, karena ruangan itu Universitas Sumatera Utara merupakan klinik VCT ruang layanan PMTCT tempat pasien HIV-AIDS diberi konseling dan diberi obat. Dari sini peneliti mendapat petunjuk untuk menemui informan lain yang berada di ruangan yang berbeda-beda sesuai tugas mereka dan peneliti langsung melakukan wawancara dengan informan pertama dengan lancar. Besoknya peneliti menemui responden yang kedua, namun awalnya informan tidak merespon dengan baik dan peneliti disuruh menunggu karena memang kebetulan informan sedang sibuk. Peneliti menunggu hingga satu jam di ruang tunggu dan pada akhirnya informan menyatakan bersedia di wawancara. Wawancara kedua pun berjalan lancar. Hari ketiga peneliti kembali mencari informan yang bisa diwawancara namun tidak berhasil. Karena ketika itu hari sabtu jam kerja sempit dan sedang sibuk semua. Akhirnya peneliti memutuskan kembali hari senin. Hari senin peneliti kembali mendatangi ruangan informan selanjutnya dan peneliti berhasil menemuinya. Kami membuat janji terlebih dahulu untuk wawancara dan mencapai kesepakatan yaitu waawancara dilaksanankan hari rabu. Hari rabu peneliti kembali menemui informan sesuai jadwal yang dijanjikan dan wawancara pun berlangsung. Namun wawancara kali ini sedikit terganggu karena kondisi tempat yang tidak kondusif. Untuk bertemu informan selanjutnya peneliti meminta bantuan dari key informan dengan menanyakan jadwal informan. Begitu selanjutnya hingga informan ke delapan. Setelah menimbang semua informasi yang didapat dari informan telah mencukupi dan tidak ada lagi hal yang baru maka peneliti memutuskan mengakhiri penelitian. Universitas Sumatera Utara Adapun kendala yang dihadapi peneliti adalah ketika meminta waktu informan untuk diwawancara karena responden sangat sibuk sehingga peneliti harus datang berkali-kali menemui informan hingga informan bersedia di wawancara.

3.4. Metode Pengumpulan Data