2.2. HIV- AIDS
Human Immunodeficiency Virus HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome. HIV menimpa kehidupan anak-anak
dan keluarga di seluruh dunia. Penyebaran Human Immunodeficiency Virus HIV mulai pada pertengahan hingga akhir 1970-an, tetapi dianggap ada di Afrika selama
bertahun-tahun sebelumnya. Kasus pertama diketahui di Afrika Tengah tetapi kematian disalahkan pada tuberkulosis dan penyakit lain. Penelitian epidemiologi
penyakit HIV dimulai pada 1981 setelah perjangkitan pertama suatu bentuk kanker yang jarang yaitu sarkoma kaposi, dan pneumonia pneumocystis carinii di beberapa
kota di Ameriaka Serikat. Pada 1982, Centres for Disease Control and Prevention CDC, di Atllanta, Amerika Serikat, mendefenisikan sindrom kanker dan penyakit
menular sebagai Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS: sebagaimana pengertian tentang gejala lanjutan infeksi HIV muncul dan terjadi perubahan pada
diagnosis, defenisi AIDS beberapa kali diubah. HIV memiliki keganasan yaitu merusak sistem daya pertahanan alam
kekebalan – imunitas dari penderita sehingga riskan berakibat fatal sekalipun hanya tercemar bibit penyakit yang pada orang sehat tidak mengakibatkan hal-hal yang
mematikan. Virus dapat menular melalui hubungan langsung antara cairan tubuh atau darah yang tercemar milik pengidap ke jaringan peredaran darah dari pengidap yang
baru Supari SF, 2006, Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005 – 2010, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Virus HIV terdapat di dalam darah, mani, cairan vagina, air mata, air ludah, cairan otak, air susu, dan air seni penderita HIV, namun penyakit AIDS ditularkan
hanya melalui virus HIV yang terdapat dalam darah, air mani, dan cairan vagina. HIV ditularkan melalui :
1. Hubungan seksual vagina, anal, oral yang tidak aman dengan orang yang
telah terinfeksi HIVAIDS 2.
Perempuan terinfeksi HIV positif kepada bayinya selama kehamilan, saa persalinan atau setelah melahirkan dan saat pemberian ASI .
3. Darah dari jarum suntik yang tercemar HIV, jenis jarum atau peralatan tajam
yang tercemar HIV dan tranfusi darah yang tercemar HIV . Walaupun secara umum semua orang dapat tertular AIDS namun beberapa
kelompok mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perilaku seksualnya. AIDS adalah penyakit yang berbahaya yang telah membunuh banyak
orang . Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit AIDS. Namun obat yang selama ini dikonsumsi oleh penderita HIV adalah
antiretroviral ARV dimana obat ini hanya dapat memperbaiki sistem kekebalan dan memperlambat perkembangan virus HIV menjadi AIDS. Sedangkan untuk
penyembuhan total dari AIDS itu sendiri belum ada obatnya. Perkembangan penyakit di tubuh pengidap selalu progresif yang pada awalnya
hampir-hampir tidak menimbulkan gejala yang mencurigakan. Kondisi yang tersembunyi seperti itu menjadikan HIV sebagai suatu penyakit yang tiba-tiba saja
muncul pada pasien ketika semua sudah jadi terlambat. Masalah yang menguatkan tragedi penularan adalah ketertutupan dari para pengidap yang memang tidak
Universitas Sumatera Utara
mengetahui perihal penyakit yang diidapnya, atau ia selalu menutup rapat permasalahan perilaku yang dapat menularkan penyakit HIV AIDS karena penyakit
ini dianggap aib atau perilaku tidak bermoral di kalangan masyarakat sehingga mereka malu untuk megakui penyakit ini .
2.3. Upaya Penanggulangan HIV- AIDS