Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Padi adalah tanaman pangan berupa rumput berumpun yang tumbuh semusim dan dibudidayakan oleh petani guna diambil hasilnya berupa bulir atau gabah yang kemudian diolah menjadi beras.

2. Petani adalah perorangan yang mengelola usaha di bidang pertanian, petani

buruh tani (Kementerian Pertanian, 2012).

3. Petani sendiri adalah petani yang menanggung segala resiko usaha taninya sendiri, terdiri dari petani pemilik penggarap dan petani penyewa.

4. Petani pemilik (pemilik penggarap) merupakan petani yang menggarap sendiri lahannya.

5. Petani penggarap merupakan petani yang menggarap lahan orang lain, terdiri dari petani penyewa dan penyakap.

6. Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/ pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya, tempat) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota, kemudian dapat disingkat menjadi poktan (Kementerian Pertanian, 2012).

7. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi yang selanjutnya disebut KKP-E, adalah kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (Kementerian Pertanian, 2012).

8. Plafon KKP-E adalah berapa besar maksimum kredit yang dapat diberikan kepada setiap anggota kelompok tani nasabah KKP-E, dinyatakan dalam rupiah.

9. Peserta KKP-E adalah calon peserta KKP-E yang disetujui oleh Bank Pelaksana sebagai penerima KKP-E, untuk kemudian disebut nasabah (Kementerian Pertanian, 2012).

10. Bank pelaksana adalah bank umum yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Menteri

menyalurkan, dan

commit to user

menatausahakan KKP-E, dalam hal ini adalah Bank Rakyat Indonesia (Kementerian Pertanian, 2012).

11. Bank Rakyat Indonesia (PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.) adalah salah satu bank milik pemerintah yang menjalankan fungsinya sebagai bank umum yakni menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

12. Mitra usaha adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta dan/atau Badan Usaha Milik Daerah, atau Koperasi yang berbadan hukum dan memiliki usaha di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan/atau industri bahan bakar nabati (Kementerian Pertanian, 2012).

13. Biaya tetap atau fixed cost (FC) adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk usaha tani yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, dinyatakan dalam satuan rupiah (Soekartawi, 2006).

14. Biaya variabel atau variabel cost (VC) adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk usaha tani yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh dan sifatnya dapat berubah-ubah, dinyatakan dalam satuan rupiah (Soekartawi, 2006).

15. Total biaya atau total cost (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), dinyatakan dalam satuan rupiah (Soekartawi, 2006).

16. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual, dinyatakan dalam satuan rupiah (Soekartawi, 2006).

17. Pendapatan petani adalah penerimaan yang diterima petani setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani, dinyatakan dengan satuan rupiah.

18. Efisiensi usaha tani adalah perbandingan antara penerimaan dengan total biaya per usaha tani, dianalisis menggunakan R/C ratio (Suratiyah, 2008).

19. Kemanfaatan usaha tani adalah tambahan manfaat yang didapatkan setiap adanya penambahan biaya, dianalisis menggunakan Incremental B/C ratio (Sutrisno, 1983).

commit to user

20. Modal adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dinyatakan dengan satuan rupiah (Bank Indonesia, 2012b).

21. Luas lahan (X 1 ) adalah lahan yang digunakan untuk usaha tani pada luasan tertentu, dinyatakan dalam satuan Hektar (Ha).

22. Tingkat pendidikan (X 2 ) adalah lama pendidikan yang ditamatkan oleh petani.

23. Jumlah anggota keluarga (X 3 ) adalah banyaknya anggota keluarga yang ada dalam satu rumah tangga petani.

24. Kepenguasaan lahan (D 1 ) adalah bentuk penguasaan petani atas lahan yang digarap, dibedakan antara petani pemilik penggarap dengan petani penggarap (penyewa dan penyakap).

25. Penggunaan kredit (D 2 ) adalah kriteria petani dalam menggunakan kredit, dalam hal ini KKP-E, dibedakan menjadi petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E.