Pengertian Pendidikan Menurut Al-quran

A. Pengertian Pendidikan Menurut Al-quran

Berkaitan dengan istilah pendidikan dapat dipahami yaitu tarbiyah, tazkiyah, tafaqquh, tadris, ta’lim, tadabur, 61 dan mau’idzah.

Istilah-istilah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

. Al-Tarbiyah, Istilah ini adalah termasuk istilah yang paling populer, karena istilah ini termasuk yang paling banyak digunakan oleh para ahli pendidikan. Kata al-Tarbiyah yang berasal dari kata rabb ini menurut al- Raghib al-Asfahaniy adalah Huwa insya al-syai halan fi halan ila hadd al- tamam yang berarti menumbuhkan/ membina sesuatu dengan setahap demi setahap hingga mencapai batas yang sempurna.

. Al- Tazkiyah, kata al-tazkiyah adalah isim masdar dari kata zakka yuzakki

tazkiyatan di dalam Al-Qur’an ayat yang berbunyi: öΝÍκŽÏj.t“ãƒuρ Ï=ÏG≈tƒ#u öΝÍκöŽn=tã (#θè=÷Ftƒ öΝåκ÷]ÏiΒ Zωθß™u‘ z↵Íh‹ÏiΒW{$# ’Îû y]yèt/ “Ï%©!$# uθèδ ∩⊄∪ &Î7•Β 9≅≈n=|Ê ’Å∀s9 ã≅ö6s% ÏΒ (#θçΡ%x. βÎ)uρ sπyϑõ3Ïtø:$#uρ |=≈tGÅ3ø9$# ãΝßγßϑÏk=yèãƒuρ

Artinya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab

61 Abudin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press: 2005) cet. 1, h. 9 61 Abudin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press: 2005) cet. 1, h. 9

Menurut Quraish Shihab, bahwa mensucikan dapat diidentikkan dengan mendidik, sedangkan mengajar tidak lain kecuali mengisi benak anak didik dengan pengetahuan yang berkaitan dengan alam metafisika dan fisika.

. Al-Tafaqquh, di dalam al-Qur’an, kata tafaqquh diulang sebanyak 20 kali dengan pengertian untuk arti memahami. Sebagaimana terdapat dipotongan ayat yang berbunyi:

$ZVƒÏ‰tn tβθßγs)ø tƒ tβρߊ%s3tƒ Ÿω ÏΘöθs)ø9$# ÏIωàσ‾≈yδ ÉΑ$yϑsù

Artinya: Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun. Yang dimaksud dengan pembicaraan pada ayat tersebut adalah pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan. Berdasarkan dari ayat tersebut terlihat bahwa kata at-tafaqqahun mengandung arti memahami, mengetahui, mengerti dan memperdalam. Pengertian ini erat kaitannya dengan kegiatan memperoleh ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan sebagainya.

. al-Tadris, istilah al-tadris. Menurut al-Raghib al-Ashafani bahwa kata darasa berarti baqiya atsaruha wa baqiya al-atsar yaqtadli inmihauhu fi nafsihi fa lizalika fussura al-durus bi al-inmiha, wa kazalika darasa al- kitab wa darastu al-ilm tanawaltu atsaruhu fi al-hifdz. Wa lima tanawulu dzalima bi al-mudawamah al-qira’ah ubbiria an idamah al-qira’ah bi al- dars, yang artinya tersisa bekas, dan tersisa bekasnya ini mengharuskan adanya usaha sungguh-sungguh, oleh karena pelajaran-pelajaran dijelaskan dengan cara tuntas. Demikian pula mempelajari al-kitab dan mempelajari ilmu akan tercapai dengan menghapal.

. Al-Ta’lim, kata al-ta’lim adalah isim mashdar dari kata allama yu’allimu ta’liman . Menurut al-Raghib al-Asfahani, kata al-ta’lim adalah al-tanbih al-nafs litashawwur al-ma’aniy, yang artinya memperingatkan jiwa untuk menggambar berbagai pengertian. Kata al-ta’lim terkait erat dengan proses . Al-Ta’lim, kata al-ta’lim adalah isim mashdar dari kata allama yu’allimu ta’liman . Menurut al-Raghib al-Asfahani, kata al-ta’lim adalah al-tanbih al-nafs litashawwur al-ma’aniy, yang artinya memperingatkan jiwa untuk menggambar berbagai pengertian. Kata al-ta’lim terkait erat dengan proses

. At-Tadabbur, Kata tadabbura berasal dari kata dubura yang berarti lawan dari kata menerima, yang berarti pula membelakangi. Kata al-tadabbur juga serumpun dengan kata yudabbiru yang di dalam Al-Qur’an terkadang berarti menciptakan, mengatur, memikir, dan merenungkan.

. Al-Mau’idzah, istilah ini berasal dari kata al-wa’dz yang berarti khutbah, nasehat, ucapan, dan setelah menjadi kata al-mau’idzah jamaknya mawa’idz berarti pengajaran atau nasehat. Dalam Mu’jam Mufradat li Alfadz al-Qur’an , al-Raghib al-Asfahani mengatakan “jazru muqtarinun bitakhwif, qa al-khalil huwa al-tadzkir bi al-khair fima yariqqu luha al- qalb, artinya: peringatan atau pencegahan yang dosertai menakut-nakuti. Menurut al-Khalil al-wa’dzu berarti peringatan untuk berbuat baik yang

dapat menggetarkan hati nurani. 62

Dengan demikian, berbagai istilah yang terdapat di dalam Al-Qur’an itu menghimpun berbagai jenis kegiatan pendidikan, pengajaran, pembelajaran, penanaman dan sebagainya. Dengan demikian terlihat jelas bahwa Al-Qur’an telah menghimpun berbagai istilah yang berkaitan dengan pendidikan.

Pendidikan dalam perspektif Alquran dapat dilihat bagaimana Luqman Al-Hakim memberikan pendidikan yang mendasar kepada putranya, sekaligus memberikan contohnya, juga menunjukkan perbuatannya lewat pengamalan dan sikap mental yang dilakukannya sehari-hari dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Diantara wasiat pendidikan 'monumental' yang dicontohkan Luqman lewat materi billisan dan dilakukannya lewat bilamal terlebih dahulu adalah: Jangan sekali-kali menyekutukan Allah, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, jangan mengikuti seruan syirik, ingatlah bahwa manusia itu pasti mati, hendaklah kita tetap merasa diawasi oleh Allah,

62 Abudin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press: 2005) cet. 1, h. 88 62 Abudin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press: 2005) cet. 1, h. 88

Walaupun sederhana materi dan metode yang diajarkan Luqman Al- Hakim kepada putranya termasuk kepada kita semua yang hidup di jaman modern ini, namun betapa cermat dan mendalam filosofi pendidikan serta hikmah yang dimiliki Luqman untuk dapat dipelajari oleh generasi berikutnya sampai akhir jaman.

Jadi pendidikan dalam al-Quran sangat penting bagi kita umat Islam, berarti berkaitan dengan mensucikan, membentuk prilaku dengan adap sopan satun, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi pada umatnya.