Motivasi Belajar Perspektif Islam
5. Motivasi Belajar Perspektif Islam
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba yang siap menjalankan risalah yang Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba yang siap menjalankan risalah yang
kemaslahatan diri dan lingkungannya. 74
Pendidikan dalam Islam memperoleh tempat dan posisi yang sangat tinggi, karena melalui pendidikan tersebut orang dapat memperoleh ilmu, dan dengan ilmu orang juga dapat mengenal Tuhannya. Karena ilmu sangat menentukan, maka pendidikan sebagai sebuah proses perolehan ilmu harus terus-menerus dilakukan, di mana pun dan kapan pun berada.
Disamping itu, pendidikan dapat mencerahkan kehidupan masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang berpengetahuan cukup dan terdidik, merupakan masyarakat yang unggul karena anggota-anggotanya dapat mencapai keunggulan dan kemakmuran.
Ilmu pengetahuan adalah kawan di waktu sendirian, sahabat di waktu sunyi, petunjuk jalan kepada agama, pendorong ketabahan di saat dalam kekurangan dan
kesukaran. 75
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Mencari ilmu pengetahuan adalah kewajiban atas setiap orang Islam” (diriwayatkan oleh Ibnu Abdilbarr). 76
74 Fahmy Alaydroes, Latar Belakang, Visi dan Format Sekolah Islam Terpadu.
www.jsit.or.id.Akses: 30 April 2010 75
Imam Alghazali, Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mukmin, (Bandung: CV.
Diponegoro:1975), hal. 22
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam memerintahkan kaum Muslimin agar menuntut ilmu dan mempunyai motivasi yang tinggi. Mengejar pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam baik laki-laki maupun wanita. Disamping itu, Islam mengajarkan kaum Muslimin agar berupaya sekuat mungkin untu mengejar pendidikan sebagai kemajuan, bahkan jika hal itu harus dilakukan dengan bepergian jauh ke negeri Cina.
Allah swt meninggikan pangkat sesuatu kaum karena ilmu pengetahuan yang dimiliki. Allah swt juga menjadikan mereka sebagai pemimpin, penghulu, dan pembimbing yang diikuti petunjuknya. Mereka juga sebagai penunjuk ke jalan kebaikan, sepak terjangnya dicontoh, kelakuannya ditiru dan diteladani.
tβθè=yϑ÷ès? yϑÎ ª!uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9 (θè?ρé tÏ©!uρ öΝä3ΖÏΒ (θãΖtΒu tÏ©! ª! Æìsùö tƒ
∩⊇⊇∪ × 'Î7yz
Artinya: “Allah swt mengangkat orang-orang yang beriman dari golonganmu semua dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu
pengetahuan hingga beberapa derajat” (QS. Mujadalah; 11). 77
Allah swt menciptakan manusia dan membekalinya dengan motivasi yang dapat menggerakkannya untuk melakukan proses pemenuhan yang nantinya akan
menjadi sarana untuk dapat mempertahankan eksistensinya agar tidak binasa. 78
77 Almath, op.cit, hal. 206-207 78 As-Syarif, op.cit, hal. 321 Muhammad Az-Za’balawi, Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa, (Jakarta:
GemaInsani Press, 2007), hal. 248
Motivasi adalah potensi fitrah yang terpendam, yang dapat mendorong manusia untuk dapat melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan kepada dirinya atau memuaskan kebutuhan primernya, atau menolak bahaya yang dapat
membawa kesakitan dan kesedihan kepadanya. 79
Motivasi menurut Najaati yaitu kekuatan penggerak, yang membangkitkan vitalitas pada diri makhluk hidup, menampilkan perilaku dan mengarahkannya ke
satu atau beberapa tujuan tertentu. 80
As-Samaaluuthy juga mengungkapkan bahwa:“Motivasi diartikan kondisi internal (fisik ataupun mental, fitrah maupun perolehan) yang merangsang perilaku, menentukan jenis dan orientasinya, serta mengantarkannya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang dapat memuaskan salah satu aspek dari
kehidupan manusia” 81
Pemahaman Islam mengenai belajar, sangat berorientasi pada motivasi internal. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa manusia ditekankan untuk menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat. Pemahaman ini kemudian dijadikan konsep untuk menggiatkan belajar seumur hidup (long life education).
Seperti yang telah di ungkapkan oleh Rosulullah SAW yang artinya“Carilah ilmu mulai dari ayunan sampai masuk liang lahat” (Hadits Tirmidzi). 82
79 Ibid,
80 hal. 191 81 Az-Za’balawi op.cit, hal. 191 82 Ibid Dhofier dkk, op.cit, hal. 45
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa suatu proses pendidikan tersebut harus dilakukan sejak anak dilahirkan (min al-mahdi) sampai ia meninggal (ila al- Lahdi ). Demikian pentingnya pendidikan itu, sehingga harus dilakukan secara terus-menerus oleh manusia sampai akhir hayatnya. Melalui pendidikan itu juga nantinya dapat memajukan kehidupan.
Selain hadits tersebut juga disebutkan dalam hadits Turmudzi yang
Artinya:”Dari Abu Darda’ r.a saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah swt akan
memudahkan jalannya menuju surga” (HR Turmudzi). 83
Dari sini dapat diketahui bahwasanya dalam ajaran Islam sangat menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu lebih tinggi, sehingga nantinya akan menjadi motivasi seseorang untuk dapat rajin dan giat dalam belajar setiap saat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam perspektif Islam yaitu kekuatan penggerak atau potensi fitrah yang terpendam (kondisi dalam diri individu), yang dapat mendorong manusia untuk melakukan sesuatu yaitu dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, Allah swt menciptakan manusia dan membekalinya dengan motivasi yang dapat menggerakkannya untuk melakukan proses pemenuhan dalam kegiatan belajar. Sehingga Allah swt akan meninggikan pangkat kaum yang mempunyai ilmu
83 Dhofier dkk, op.cit, hal. 38 83 Dhofier dkk, op.cit, hal. 38