Pengertian Motivasi Belajar Siswa dan Tipe-Tipe Motivasi.
1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa dan Tipe-Tipe Motivasi.
Sebelum dibahas mengenai motivasi belajar, terlebih dahulu akan dipaparkan pandangan tentang arti dari belajar. Pemaparan tentang belajar
dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan persepsi terhadap belajar, selanjutnya dikaitkan dengan motivasi.
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti perpustakaan, museum, taman, dan lain sebagainya.
Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong dirancang dalam desain instruksional. Kegiatan belajar yang termasuk rancangan guru, bila siswa belajar di tempat-tempat tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas belajar sekolah. Disamping itu, ada juga yang bukan rancangan dari guru yaitu
siswa belajar karena berdasarkan keinginannya sendiri. 42
42 Dimyati dan Mudjiono, op.cit, hal. 78
Thorndike, salah seorang pendiri dari aliran teori belajar tingkah laku mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (termasuk pikiran, perasaan atau gerakan) dan respons (yang juga bisa pikiran, perasaan atau
gerakan). 43
Winkel juga berpendapat bahwa belajar pada manusia bisa dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental-psikis yang berinteraksi aktif dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap. Perubahan tersebut bersifat relative konstan dan
berbekas. 44
Menurut Uno, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 45
Dari beberapa teori yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya secara formal, informal dan nonformal. Belajar menunjukkan suatu proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman tertentu.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya-Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2007), hal. 11
45 Uno, op.cit, hal. 22 Ibid 45 Uno, op.cit, hal. 22 Ibid
Motivasi belajar terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan belajar yang keduanya mempunyai makna sendiri-sendiri namun apabila dijadikan satu akan mempunyai satu arti kata, oleh karenanya sebelum membahas mengenai motivasi belajar penulis akan membahas pengertian kedua kata tersebut.
Sebelum membahas kata motivasi perlu difahami terlebih dahulu mengenai makna dari kata motif, kata motif muncul terlebih dahulu sebelum kata motivasi,”motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktifitas-aktivitas tertentu guna mencapai satu tujuan” 46
Pendapat ini sejalan degan pendapar Sardirman A.M beliau mengartikan motif sebagai berikut, “ Kata motif diartikan sebagi daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan)”. 47
Untuk lebih lengkapnya pengertian motif yang dipakai dalam pembahasan skripsi ini penulis mengambil satu pendapat dari Jamaludin wafal, beliau mengemukakan bahwa, “motif adalah sesuatu yang abstrak yaitu suatu dorongan kekuatan dari dalam diri manusia sebagai perantara pada tingkah lakunya untuk
47 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, rajawali Pers, 1991, hlm 70 Jamalul Wafal, Psikologi Dakwah, edisi I 1993 hlm 59 47 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, rajawali Pers, 1991, hlm 70 Jamalul Wafal, Psikologi Dakwah, edisi I 1993 hlm 59
Jadi motif disini adalah penggerak seseorang dalam melakukan sebuah aktivitas dalam hidupnya, aktivitas tersebut ada yang mengarah pada hal yang positif dan ada pula yang mengarah pada hal yang negatif, dorongan yang positif seperti dorongan untuk belajar, membantu orang lain, menyelamatkan diri dan sebagainya sedangkan dorongan yang negatif seperti dorongan untuk malas belajar, manipu, mencuri dan sebagianya. “Sir Verston menganggap motif merupakan tahap awal dari proses motivasi, karena itu Wis Winkel menanamkan ini baru merupakan suatu kondisi kesiapsiagaan saja, sebab motif-motif ini tidak
selamanya aktif. Motif ini hanya aktif pada saat-saat tertentu saja”. 49
Berawal dari kata motif tersebut muncul kata motifasi yang dalam pengambilan pengertian tersebut penulis juga mengambil beberapa pemikiran beberapa ahi, hal ini dikarenakan pengertian motifasi yang diungkapkan disesuaikan dengan ilmu yang sedang dipelajari, ini sesuai dengan pendapat dari Martin Handoko yang mengatakan “Dikalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang motivasi masing-masing ahli memberikan pengertian dengan
titik berat yang berbeda sesuai dengan hasil penelitian yang mereka pelajari”. 50
49 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2001, hlm 71 50 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta, 1993 hlm 128 Martin Handoko, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta, Kanisius, 2002 hlm 9
Jadi secara etimologi motivasi berarti dorongan daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan secara terminology motivasi mempunyai beberapa pengertian yang disampaikan oleh para ahli berdasarkan sudut pandang masing-masing.
1. Sudjono Trimo memberikan pengertian bahwa
“Motivasi adalah merupakan suatu kekuatan penggerak dalam perilaku individu bik yang akan menentukan arah maupun daya tahan tiap perilak manusia yang didalamnya terkandung pula insur-unsur emosional insane
yang bersangkutan” 51
2. Menurut Saartain,
“Motivasi adalah suatu pernyataan yang komplek didalam suatu organisasi yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang” 52
3. Menurut Cliffort T. Morgan,
“Motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek dari pada motivasi. Ketiga aspek tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh tingkah laku tersebut (motivation behavior) dan tujuan dari pada tingkah laku
tersebut (goal or endsoft such behavior). 53 ”
52 Sudjono Trimo, Pengantar Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 86, hlm 173 53 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 1988, hlm 70 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Karya, 1993, hlm 69
4. Menurut Mc. Donald yang dikutip dari Sardiman
“Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. 54
Dari definisi tersebut yang disapaikan oleh Sardiman tersebut ada tiga elemen penting yang ada dalam motivasi yaitu :
1. Motivasi mengawali perubahan energy pada individu, perubahan energy
tersebut akan Nampak dalam aktivitas yang dilakukan.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan dari individu, dalam hal ini
motivasi banyak berhubungan dengan persoalan kejiwaan dan emosi dalam menentukan tingkah laku seseorang.
3. Motivasi akan dipengaruhi karena adanya tujuan yang menyangkut masalah
kebutuhanya. Dari beberapa definisi diatas motivasi dapat dipandang dari 2 segi yaitu segi
fungsi dan dari segi proses, dari segi fungsi motivasi adalah sebagai daya penggerak untuk melakukan aktivitas demi mencapai tujuan yang akan dicapai. Jika seseorang punya keimanan untuk belajar dan ingin sukses maka itu akan termotivasi untuk mencapainya. Sedangkan dari segi proses berarti motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi timbul didalam diri seseorang seuah proses untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, disini motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa
54 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, rajawali Pers, 2001 54 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, rajawali Pers, 2001
Sedangkan pengertian belajar dapat didefinisikan menurut beberapa ahli antara lain
1. Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Learning mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seorang terhadap suatu situasi-situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perbuatan tingkah laku itu dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan sesaat seorang misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagianya..
2. Morgan dalam buku Introduction to Psycology berpendapat bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah lak yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.
3. Witherington dalambukunya Educational Psycology mengemukakan bahwa, “Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap,
kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”. 55 Dari banyaknya deinisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku individu baik fisik seperti berjalan, bicara, bekerja dan sebagainya maupun psikis yang berjalan relative menetap dan terjadi setelah melalui pengalaman, latihan serta interaksi dengan lingkngan sehingga melibatkan proses kognitif.
55 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 1988, hlm 81-82
Walaupun dalam pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku namun perubahan yang timbul akibat proses kematangan, lelah dan jenuh tidak dapat disebut sebagai belajar karena perubahan tersebut terjadi secara alamiah, perubahantersebut dicontohkan pada seorang bayi dimana perkembangan yang dialaminya adalah sesuatu yang pasti terjadi pada bayi lain.
Dari definisi belajar diatas dapat dikemukakan bahwa cirri-ciri belajar antara lain :
1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahanitu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang melalui latihan dan pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebaban oleh pertumbuhan dan kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang terjadi pada seorang bayi.
3. Untuk dapat disebut sebagai beajar maka perubahan itu harus merupakan akhir dari suatu periode yang cukup panjang.
4. Mengenai lama belajar tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti, disini berart harus dikesampingkan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian kepekaan seseorang yang hanya bersifat sementara.
Hal tersebut juga dapat kita lihat dalam bagan mengenai motivasi,
yaitu:
Motif A Tingkah Laku Tujuan
Sumber: Psikologi untuk Membimbing, (1988, hal: 107)
GAMBAR 2.1 Bagan Motivasi
Dalam membahas masalah penggertian masalah motivasi belajar siswa penulis mengambil beberapa pendapat dari beberapa para ahli. Menurut tadjab motivasi belajar adalah,
“Keseluruhan daya pengerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan”. 56
Pengertian motivasi belajar tersebut juga diperjelas dengan pendapat dari Amier Dien Indrakusuma, beliau berpendapat, “Motivasi belajar adalah kekuatan tenaga pengerak yang memberikan dorongan terhadap kegiatan belajar
mengajar”. 57
Dari beberapa pengertian motivasi dan belajar diatas dapatdiambil sebuah kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah segala tenaga yang dapat
57 Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya, Karya aditama, 1993, hlm 102 Amier Dien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1973 hlm
Uraian diatas menunjukkan pentingnya motivasi dalam memberikan semangat belajar, sehingga siswa dapat termotivasi dengan memiliki energy yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar serta dapat memberikan arah yang sama untuk kegiatanya demi mencapai tujuan akhir belajar.