5
asupan energi yang sebenarnya bervariasi dalam rentang ini. Sebagian besar peneliti melaporkan asupan bayi sehat rata-rata 107 kkalkghari pada usia 1 bulan
tetapi kemudian turun menjadi 85 kkalkghari pada usia 6 bulan Rudolph, 2007.
Kategori anak bayi usia 0,0 sampai 0,5 tahun rata-rata normalnya memiliki berat badan 6 kg dengan tinggi 60 cm, maka kecukupan energi rata-rata per
kilogram adalah 108 kkal dan perhari 650 kkal Rudolph,2007.
2.1.3.3. Karbohidrat
ASI menyediakan sekitar 40 dari kalorinya dalam bentuk laktosa yang mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa. Buah dan sayuran
mengandung gula sederhana, termaksud glukosa dan fruktosa. Sukrosa gula pasir adalah kombinasi glukosa dan fruktosa. Pada anak dan dewasa, sebagian
besar karbohidrat makanan dikomsumsi dalam bentuk polisakarida. Makanan Amerika rata-rata mengandung karbohidrat 35 sampai 60. Asupan karbohidrat
murni refined yang berlebihan meningkatkan resiko karies gigi Rudolph, 2007.
2.1.3.4. Protein
ASI memiliki kandungan protein rata-rata 9 gL. Sebagian dari protein ini tidak disediakan untuk tujuan nutrisional. Tiga perempat IgA dalam ASI
disekresikan utuh melalui tinja. Selain itu, baik laktoferin maupun lisozim mungkin tidak dicerna atau diserap. Ketiga protein ini mungkin membentuk
sampai 30 dari semua protein didalam ASI, sehingga jumlah protein ASI yang tersedia untuk nutrisi mungkin serendah 7,2 gL atau 1,3 gkghari. RDA untuk
bayi didasarkan pada jumlah protein total yang tersedia dalam ASI. Angka tersebut diperkirakan adalah 2,0 sampai 2,4 gkghari selama bulan pertama
kehidupan dan secara bertahap turun menjadi sekitar 1,5 gkghari pada usia 6 bulan untuk kemudian menetap sepanjang tahun pertama kehidupan. Susu formula
saat ini diizinkan oleh peraturan federal untuk mengandung antara 1,8 sampai 4,5 g protein per 100 kkal, yang akan menyediakan rata-rata asupan protein antara
2,0 dan 5,4 gkg.hari. Sebagian besar ahli gizi menganjurkan asupan kurang dari 3,5 gkghari pada bayi sehat Rudolph, 2007.
Universitas Sumatera Utara
6
2.1.3.5. Vitamin
Vitamin merupakan substansi organik dalam jumlah kecil pada makan yang esensial untuk metabolisme normal Potter dan Perry, 2005. Vitamin
berfungsi sebagai kofaktor dalam berbagai reaksi metabolik penting Rudolph, 2007. Berikut dijelaskan tabel mengenai kerja biokimia vitamin, efek defisiensi,
toksisitas dan sumber makanan :
Tabel 2.1 Kerja Biokimia Vitamin, Efek Defisiensi, Toksisitas Dan Sumber Makanan
Vitamin Kerja Biokimia
Efek Defisiensi
Efek Toksisitas
Sumber Makanan
Vitamin A
Komponen pigmen retina dan rodopsin
untuk penglihatan dalam cahaya,
perkembangan tulang dan gigi,
mempertahankan integritas sel
epitel,penyembuha n luka dan
pertumbuhan Rabun senja,
fotofobia, konjungtiviti,
keratomalaisia Karotenemia
diserati xantosis kutis,
keringat malam, kulit
kering, vertigo, hepatomegali,
peningkatan cairan
serebrospinalis Hati,
minyak, susu,
kuning telur,
mentega, sayur –
sayuran hijau
Vitamin D
Mengatur penyerapan dan
pengendapan kalsium dan fosfor,
pembentukan protein pengangkut
kalsium dimukosa deudonum, sintesis
protein pengikat kalsium di sel
epitel Pada bayi dan
anak : rakitis Pada bayi dan
anak – anak : hiperkalasemi,
aneroksia, gangguan
pertumbuhan Susu,telur,
hati, mentega
Vitamin E
Antioksidan berperan dalam
fragilitas darah merah,
menstabilkan membran sel
mencegah peroksida asam
lemak tidak jenuh Anemia
hemolitik pada bayi prematur,
gangguan integriras
saraf, lesi otot Tidak
diketahui Minyak
nabati, hati sapi,
kacang tanah,
susu, telur, mentega,
sayuran
Vitamin K
Memfasilitasi sintesis protombin,
faktor pembekuan II, VII, IX, X
Kelainan perdarahan
Kernikterus Minyak
nabati, babi,
sayuran
Universitas Sumatera Utara
7
hijau,
2.1.3.6. Mineral Utama