20
Tabel 2.7 Rencana Asuhan Keperawatan untuk Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tujuan Hasil yang
diharapkan Intervensi Rasional
Klien akan kembali dalam
10 dari rentang berat-
tinggi badan yang baik
Pasien akan bertambah berat
badan rata-rata ΒΌ sampai 0.2
kgminggu Parameter
laboratorium akan menunjukkan
bukti hidrasi adekuat dan
meningkatkan parameter nutrisi
Biasakan pasien untuk diet dan
gunakan suplemen oral yang
diperlukan untuk mencapai energi
dan asupan nutrisi yang adekuat
Instruksikan pasien untuk
minum air dan minum nonkafein
pada waktu
makan dan diantara waktu
makan Nutrisi enteral
secara fisiologis lebih kuat dan lebih
murah daripada nutrisi parenteral
dan dapat memelihara struktur
dan fungsi intestin Mainous, Block
dan Dietch, 1994 Erosi yang terus
menerus dalam status nutrisi
menempatakan pasien pada resiko
komplikasi dengan malnutrisi seperti
sepsis, dehidrasi dan
ketidakseimbanng elektrolit
Williams,1993.
2.2.4. Implementasi
Implementasi yang dilakukan oleh perawat antara lain :
Menstimulasi Makan.
Perawat dapat membantu menstimulasi nafsu makan pasien dengan adaptasi lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi, ketentuan
diet khusus dan pilihan makanan, pemberian obat yang menstimulasi nafsu makan, dan konseling pasien dengan keluarga Potter dan Perry, 2005.
Lingkungan. Pasien menerima perawatan pada lingkungan yang beragam
seperti rumah mereka, fasilitas perawatan yang luas, tatanan berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
21
komunitas dan rumah sakit. Apapaun keadaan lingkungan, perawat bertanggung jawab dalam memberikan lingkungan yang kondusif untuk makan Potter dan
Perry, 2005.
Ahli gizi. Setelah makan, asupan makanan pasien dievaluasi dan dicatat.
Perawat berbagi tangggung jawab dengan ahli gizi ahli diet untuk mengevaluasi asupana makanan, pengetahuan ahli gizi akan nutrisi normal dan terapi nutrisi
membantu perawat dalam merancang suatu rencana yang memenuhi tujuan nutrisi pasien Potter dan Perry, 2005.
Diet terapeutik dan suplemen diet.
Diet yang dimodifikasi atau terapeutik menunjukkan kebutuhan khusus pada proses penyakit. Diet modifikasi
ini terdapat dalam perawatan rumah, perawatan yang diperluas, lingkungan jangka panjang. Komponen-komponen diet dimodifikasi termaksud isi nutrisi yang
spesifik, jumlah kilokalori, tekstur makanan atau bumbu makanan. Terapi diet apapun akan baik jika keinginan pasien untuk mengikutinya. Rencana makanan
pasien harus individual dan dikembangkan dalam kolaborasi dengan pasien Potter dan Perry, 2005.
Makan Sendiri. Pasien cacat yang terganggu asupan makanan secara
mandiri harus diperbolehkan, memotong makanan menjadi potongan kecil-kecil, melapisi roti dengan mentega dan menuangkan air. Alat makan khusus harus
disediakan jika pasien ingin melakukan sebisa mungkin untuk diri mereka sendiri. Pasien yang mengalami kerusakan penglihatan memerlukan bantuan
perawat untuk memberi makan. Jika kerusakan penglihatan baru terjadi atau sementara, pasien lebih memilih diberi makan. Pasien yang mengalami kerusakan
penglihatan berhasil makan sendiri dan mandiri jika perawat menyediakan dan mendeskripsikan nampan dalam jangkauan pasien, memastikan bahwa cangkir air
tidak terlalu penuh, dan mengorientasikan pasien pada lokasi tiap-tiap makanan dengan memegang tangan pasien dan membawa kelokasi makanan.
Konseling Pasien dan Keluarga.
Pasien yang keluar dari rumah sakit dengan diresepkan diet seringkali memerlukan konseling diet untuk
merencanakan makanan yang memenuhi kebutuhan diet khusus atau umum. Sama halnya pada lingkungan perawatan kesehatan lain, pasien mengalami defisit
nutrisi atau masalah khusus seperti obesitas membutuhkan bantuan dalam
Universitas Sumatera Utara
22
perencanaan menu dan kepatuhan dengan terapi yang direkomendasikan. Peranan konseling perawat termaksud keluarga dan informasi tentang sumber-sumber
komunitas Potter dan Perry, 2005. Perencanaan makan harus memperhitungkan anggaran keluarga dan
perbedaan pilihan anggota keluarga. Makanan yang spesifik dipilih berdasarkan resep diet atau standar pedoman diet seperti kelompok dasar makanan. Makanan
juga harus menyediakan variasi dalam makanan dan warna yang kontras serta konsitensinya. Untuk keluarga dengan anggaran yang terbatas, dapat
menggunakan pengganti. Misalnya buncis atau keju seringkali menggantikan daging pada makanPotter dan Perry, 2005.
Pemberian makan oral.
Membantu pasien dalam pemberian makan perawat dapat meningktakan pemberian makan pasien dalam perlindungan
martabat pasien dan secara aktif melibatkan pasien dalan proses. Material apapun yang digunakan untuk melindungi pakaian harus serbet. Perawat harus
memberikan pasien untuk mengosongkan mulutnya setelah setiap sendokan, berusaha menyelaraskan kecepatan pemberian makanan dengan kesiapan mereka
dan seringkali menanyakan apakah terlalu cepat atau lambat. Perawat juga harus memperbolehkan pasien untuk menunjukkan perintah tentang makanan pilihan
pasien yang ingin dimakan, dan percakapan dengan topik selain makanan harus menajdi bagian integral dalam proses Potter dan Perry, 2005.
Nutrisi Enteral dan Infus. Nutrisi Enteral adalah nutrisi yang diberikan
melalui saluran gastrointestinal. Hai ini termaksud makanan keseluruhan, campuran semua makanan, suplemen oral, dan formula selang pemberian makan.
Nutrisi enteral adalah metode yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jika salauran gastrointestinal pasien berfungsi dengan menyediakan dukungan
psikologi, keamanan, dan nutrisi yang ekonomis Potter dan Perry, 2005.
2.2.5. Evaluasi