9
biosintesis asam lemak
kelemahan otot, mual, antibodi
2.1.3.7. Elemen Renik
Elemen renik hanya membentuk kurang dari satu persepuluh ribu berat tubuh total, tetapi banyak yang dianggap esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan
reproduksi. Elemen renik berfungsi sebagai kofaktor dalam reaksi enzim, komponen cairan tubuh, tempat untuk mengikat oksigen, dan sebagai komponen
struktural untuk makromolekul nonenzimatik. Tabel dibawah meringkaskan kerja biokimiawi efek defisiensi toksisitas dan sumber elemen renik dalam makanan.
Tabel 2.3 Kerja Biokimiawi Efek Defisiensi Toksisitas Dan Sumber Elemen Renik Dalam Makanan
Elemen Renik
Kerja Biokimiawi
Efek Defisiensi Efek
Toksisitas Sumber
Makanan
Kromium Dibutuhkan untuk
metabolisme normal glukosa
memperkuat kerja insulin
Intoleransi glukosa,
gangguan pertumbuhan,
neuropati perifer,
keseimbangan nitrogen negatif,
penurunan respiratori
quotient Tidak diketahui
Daging, keju, ragi,bir
Tembaga Penting untuk
membentuk sel darah merah dan
hemoglobin, konstituen
seruloplasmin, komponen
metaloenzim kunci
Anemia sideroplastik,
neutropenia, leukopenia,
depikmentasi ataksia disfungsi
eritropoiesis, anoreksia
Penyakit wilson, pengendapan
tembaga di kornea dan hati
menyebabkan sirosis, penurun
status neurologik
Hati, kerang, ginjal, tiram,
kismis, coklat, daging, ikan,
kacang
Fluroida Membantu melindungi gigi
terhadap pembusukan,
dapat mengurangi
penyusutan tulang
Peningkatan kecenderungan
mengalami karies gigi
Fluorosis gigi dengan bercak
dan berubah warna
Air minum, makanan laut
Iodium Komponen hormon tiroksin
dan trilodotiroin Hipotiroid,
gondok, sederhana
Gondok yang latrogenik
Gram beriodium,
makanan laut,
Universitas Sumatera Utara
10
kretinisme endemik
ganggang laut
Lanjutan … Besi Struktur
hemoglobin dan mioglobin untuk
mengangkut oksigen dan
karbondiaoksida , enzim
oksidatif, sitokrom C dan
katalase Anemia
mikrositik hipokromia,
kegagalan pertumbuhan
Hemokromatosis Hati, daging
tanpa lemak, telur, ayam
Mangan Kofaktor untuk
piruvat asetil Ko-A
karboksilase Penurunan
berat badan, dermatitis
transien, mual dan muntah,
perlambatan pertumbuhan
rambut, Kelainan
neurologik seperti yang dijumpai
pada penyakit parkinson
Tersebar luas, defisiensi
hanya dilaporkan
pada diet eksperimental
Molibdenum Kofaktor untuk xantin, aslehida
dan sulfit oksidase
Kerusakan otak yang
parah, takikardi, nyeri
kepala Sindrom mirip
gout Tersebar
luas, defisiensi
hanya dilaporkan
pada nutrisi parenteral
dan sindrom genetik
Selenium Faktor pertumbuhan
dan kofaktor untuk glutation
peroksidase dan sistem enzim
lain Kardiomiopati,
nyeri otot Kerontokan
rambut, pengecapan
metalik Tersebar
luas, defisiensi
hanya dilaporkan
pada pemberian
parenteral
Seng Kofaktor untuk
lebih dari 90 enzim
Kegagalan pertumbuhan
Muntah dan diare, dermatitis,
defisiensi tembaga
Tersebar luas,
defisiensi hanya
dilaporkan pada diare
kronik dan nutrisi
Universitas Sumatera Utara
11
parenteral
2.1.4. Makanan Formula dan Petunjuk Pemberian Makan Pada Bayi 2.1.4.1. Formula Bayi