Metode Graph Bas ed Testing

3.3.2 Metode Graph Bas ed Testing

Langkah pertama pada black box testing adalah memahami obyek yang dimodelkan dalam software dan hubungan koneksi antar ob yek, kemudian definisikan serangkaian tes yang merupakan verifikasi bahwa sem ua obyek telah mempunyai hubungan dengan yang lainnya sesuai yang diharapkan. [BEI95] Langkah ini dapat dicapai dengan membuat grafik, dimana berisi kumpulan node yang mewakili obyek, penghubung / link yang mewakili hubungan antar obyek, bobot node yang menjelaskan properti dari suatu obyek, dan bobot penghubung yang menjelaskan beberapa karakteristik dari penghubung / link.

Gambar 3.14 (A) Notasi grafik; (B) Contoh sederhana

Representasi secara simbolik dari grafik terlihat seperti pada gambar 3.14A. Nodes direpresentasikan sebagai lingkaran yang dihubungkan dengan garis penghubung. Suatu hubungan langsung (digambarkan dalam bentuk anak panah) mengindikasikan suatu By Hendranet hubungan yang bergerak hanya dalam satu arah. Hubungan dua arah, juga disebut sebagai hubungan simetris, menggambarkan hubungan yang dapat bergerak dalam dua arah. Hubung an paralel digunakan bila sejumlah hubungan ditetapkan antara dua nodes .

Contoh ilustrasi

Sebagai contoh sederhana, dapat dilihat pada gambar 3.14B, suatu grafik dari aplikasi pemrosesan kata, dimana:

Obyek #1 = Memilih menu [New File]. Obyek #2 = Layar dokumen. Obyek # 3 = Teks dokumen.

Berdasarkan pada gambar, pemilihan menu [New File] akan menghasilkan ( generate ) layar dokumen. Bobot node dari layar doku men menyediakan suatu daftar atribut layar yang

diha rapkan bila layar dibuat ( generat ed ). Bobot hubungan mengindikasikan bahwa layar haru s telah dibuat dalam waktu kurang dari 1 detik. Suatu hubungan tak langsung ditetapkan sebagai hubungan simetris antara pemilihan menu [New File] dengan te ks dokumen, dan hub ungan paralel mengindikasikan hub ungan layar dokumen dan teks dokumen. Pada kenyataannya, dibutuhkan gambar grafik yang lebih detil (dari contoh di atas), yang akan digunakan untuk disain test case . Perancang software menggunakan gambar grafik ini diha rapkan bila layar dibuat ( generat ed ). Bobot hubungan mengindikasikan bahwa layar haru s telah dibuat dalam waktu kurang dari 1 detik. Suatu hubungan tak langsung ditetapkan sebagai hubungan simetris antara pemilihan menu [New File] dengan te ks dokumen, dan hub ungan paralel mengindikasikan hub ungan layar dokumen dan teks dokumen. Pada kenyataannya, dibutuhkan gambar grafik yang lebih detil (dari contoh di atas), yang akan digunakan untuk disain test case . Perancang software menggunakan gambar grafik ini

Pemodelan Alur Transaksi ,d imana node mewakili langkah-langkah transaksi (misal langkah-langkah penggunaan jasa reservasi tiket pesawat secara on-line ), dan penghubung mewakili logika koneksi antar langkah (misal masukan informasi penerbangan diikuti dengan pemrosesan validasi / keberadaan). Pemodelan Finite State , dimana node mewakili status software yang dapat diobservasi (misal tiap layar yang muncul sebagai masukan order ketika kasir menerimaa order), dan penghub ung mewakili transisi yang terjadi antar status (misal informasi order diverifikasi dengan menampilkan keberadaan inve ntori dan diikuti dengan masukan informasi penagihan pelanggan). Pemodelan Alur Data , dimana node mewakili obyek data (misal data Pajak dan Gaji Bersih), dan penghubung mewakili transformasi untuk me-translasi kan antar obyek data (misal Pajak = 0.15 x Gaji Bersih).

dimana node mewakili obyek program dan penghubung mewakili sekuensial koneksi antar obyek tersebut. Bobot penghubung digunakan untuk spesifikasi waktu eksekusi yang dibutuhkan.

Testing berbasis grafik ( graph based testing ) dimulai dengan mendefinisikan semua nodes dan bobot nodes . Dalam hal ini dapat diartikan bahwa obyek dan atribut didefinisikan terlebih dahulu. Data model dapat digunakan sebagai titik awal untuk memulai, namun perlu diingat

bahwa kebanyakan nodes merupakan obyek dari program (yang tidak secara ekspl By Hendranet isit direpresentasikan dalam data model ). Agar dapat mengetahui indikasi dari titik mulai dan akhi r grafik, akan sangat berguna bila d ilakukan pendefinisian dari masukan dan keluaran nodes. Bila nodes telah diidentifikasi, hubungan dan bobot hubungan akan dapat ditetapkan. Hub ungan ha rus diberi nama, walaupun hubungan yang merepresentasikan alur kendali antar obyek program sebenarnya tidak butuh diberi nama. Pada banyak kasus, model grafik mungkin mempunyai loops (yaitu, jalur pada grafik yang terdiri dari satu atau lebih nodes , dan diakse s lebih dari satu kali iterasi). Loop testing dapat diterapkan pada tingkat black box . Grafik akan me nuntun dalam mengidentifikasi loops yang perlu dites. Berikut ini diberikan ilustrasi dari transisivitas, dimana ada tiga obyek X, Y, dan Z, yang mempunyai hubungan sebagai berikut:

X dibutuhkan untuk menghitung Y Y dibutuhkan untuk menghitung Z Kar ena itu, hubu ngan transisivitas antara X dan Z, adalah sebagai berikut:

X dibutuhkan untuk menghitung Z

Berdasarkan pada hubungan ini, tes untuk menemukan errors dalam proses kalkulasi Z, harus memperhatikan variasi nilai baik X dan Y. Saat memulai disain test cases , obyektifitas pertama adalah untuk mencapa i pemenuhan cakupan node . Artinya tes harus didisain untuk tidak melewatkan satupun node dan bobot node (atribut obyek) adal ah benar. Kemudian, cakupan hubungan dites berdasarkan pada sifat-s ifatnya. Contoh, suatu hubungan simetri dites untuk melakukan suatu hubungan dua arah. Hubungan tran sisivitas dites untuk membuktikan keberadaan transisivitas. Hubungan refleksif dites untuk memastikan keberadaan suatu null loop . Bila bobot hubungan telah dispesifikasikan, tes dikembangkan untuk membuktikan b ahwa bobot ini valid. Dan akhirnya, loop testing

dilibatkan.