Sistem Karotis bagian anterior

a. Mulut jatuh ke satu sisi dan lidah mencong bila di julurkan. b. Kata-kata tidak dapat dipahami afasia, bicara tidak jelas , tidak lancar dan terbata-bata. c. Kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu s isi tubuh. d. Kesadaran menurun. e. Vertigo pusing atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas. f. Gangguan rasa di daerah muka atau wajah dan hanya sebelah saja, biasanya disertai gangguan rasa di lengan dan tungkai hanya sebelah saja. g. Bola mata selalu melirik ke satu sisi saja. h. Tidak dapat membedakan kiri dan kanan. 3. Gejala penyumbatan arteri serebri posterior a. Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan yang terganggu , gangguan pandangan tanpa rasa nyeri , sebagian lapangan pandang tidak terlihat dan penglihatan gelap atau ganda sesaat. b. Kesulitan memahami barang yang di lihat , namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya. c. Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh, terasa kesemutan dan m ati rasa pada salah satu sisi tubuh. d. Hilangnya kemampuan untuk mengenali dan membedakan warna. 4. Gejala penyumbatan sistem vertebrobasilar a. Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik. b. Jalan menjadi sempoyongan atau terjatuh c. Gangguan gerak bola mata d. Kedua kaki lemah sampai tidak bisa berdiri e. Mual, muntah sulit menelan, atau nyeri kepala 5. Gejala akibat gangguan fungsi luhur a. Aphasia Dibedakan atas 2 kategori yaitu ekspresif motorik dan reseptif sensorik. Ekspresif adalah kehil angan kemampuan untuk berbicara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri, sememntara kemampuannya untuk mengerti bicara orang lain tetap baik. Sedangkan reseptif sensorik adalah sulit untuk mengerti pembicaraan orang lain, namun masih mam pu untuk mengeluarkan kata-kata dengan lancar, walau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, hal ini tergantung dari luasnya kerusakan otak. b. Alexia Penderita tidak mampu membaca kata, tapi dapat membaca huruf verbal alexia, atau kebalikannya yaitu ke tidakmampuan membaca huruf, tetapi masih dapat membaca kata lateral alexia, dan gabungan dari keduanya yaitu ketidakmampuan membaca baik huruf maupun kata global alexia . c. Agraphia Kehilangan kemampuan menulis karena adanya kerusakan otak yang dibedakan menjadi 5 kategori, yaitu : pure agraphia tanpa disertai gangguan berbahasa lainnya, aphasic agraphia agraphia dengankarena aphasia, agraphia dengan alexia di jumpai pada orang sakit dengan kerusakan di lobus parietal, apraxic agraphia tidak mampu menulis dengan baik saat menulis spontan, spatial agraphia sulit untuk menulis pada garis horizontal atau menulis hanya pada sisi kanan kertas saja . d. Acalcullia Kehilangan kemampuan berhitung atau mengenal angka setelah terjadinya kerusakan otak . Dapat berhubungan dengan alexia agraphia, atau bentuk – bentuk aphasia lainnya. e. Right-left Disorientation dan Agnosia Jari Body Image