ANALISA HUKUM ISLAM ATAS PROBLEMATIKA MUAMALAH YANG TERJADI PADA MASYARAKAT PERBATASAN JAGOI BABANG, BADAU DAN ENTIK

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM ATAS PROBLEMATIKA MUAMALAH YANG TERJADI PADA MASYARAKAT PERBATASAN JAGOI BABANG, BADAU DAN ENTIK

Jual Beli Komoditi Ilegal Dari Negara Malaysia

Jual beli komoditi ilegal dari Negara Malaysia terjadi di tiga kawasan border perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia, baik Jagoi Babang, Nanga Badau dan Entikong. Berdasarkan Pasal 1337 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”) Perdagangan yang resmi diperbolehkan berlaku di wilayah hukum Indonesia adalah perdagangan yang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum.

Cakupan istilah ini cukup luas, selama perdagangan tersebut melanggar hukum dan dilakukan di luar jalur resmi, maka dapat disebut dengan black market, pasar bebas ilegal,

atau penyelundupan. 1 bussinessdictionary.com memberi definisi Black Market, yaitu:

“The Ilegal free market which flourishes in economies where consumer goods are scarce or are heavily taxed. In the first kind, black market prices are higher than the ‘official’ or controlled prices. In the second kind, prices

1 Dalam salah satu amar putusan Mahkamah Agung, yaitu Putusan Mahkamah Agung No. 527 K/Pdt/2006, perdagangan yang tidak resmi oleh

Mahkamah Agung disebut dengan istilah black market. Sedangkan dalam Undang- undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan, perdagangan yang tidak resmi disebut dengan istilah penyelundupan.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 29 Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 29

“Pasar yang tumbuh subur di suatu negara yang yang barang-barangnya sangat langka atau mahal karena dikenakan pajak. Pada jenis pertama, harga pasar gelap bisa jadi lebih tinggi dari harga resmi atau yang dikendalikan oleh negara. Pada jenis kedua, harga jadi lebih rendah dari harga resmi atau yang dikenakan pajak, karena penggelapan pajak.”

Edwin Seligman menjelaskan definisi penyelundupan, yaitu: “The ilegal transportation of things or persons into or out of country in avoidance of payment or an impost or in violation

of an absolute prohibition” 3 yaitu “Perpindahan barang atau orang secara tidak sah ke dalam atau ke luar suatu Negara untuk menghindari suatu pembayaran atau pajak atau untuk melanggar peraturan-peraturan yang dilarang”.

Sedangkan menurut Baharuddin Lopa, penyelundupan yaitu mengimpor, mengekspor, mengantarpulaukan barang dengan tidak memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau tidak memenuhi formalitas pabean yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. 4

Berdasarkan pada definisi perdagangan ilegal serta melihat realitas yang terjadi pada masyarakat Jagoi Babang,

Nanga Badau maupun di Entikong, praktik perdagangan atau jual beli antara masyarakat perbatasan Indonesia dan Malaysia tidak termasuk pada kategori perdagangan ilegal, black market, atau penyelundupan. Karena seperti

dikemukakan diatas, bahwa pada 26 Mei 1967 antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani Border Crossing Arrangement atau Overland Border Trade.

2 http://www.businessdictionary.com/definition/black-market.html (diakses pada : Jum’at, 14 Nopember 2014)

3 Edwin Seligman, 1957, Encyclopedia of Social Science, Vol.24. (New York: The Mac Millah Company)

4 Baharuddin Lopa, 1984, Tindak Pidana Ekonomi, Pembahasan Tindak Pidana Penyelundupan (Jakarta: Pradnya Paramitha), hlm. 76.

30 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

ﺔﻳرﻮﺘﺳﺪﻟا مﺎﻜﺣﻻا Dari permufakatan tersebut, masyarakat di perbatasan )

2 negara diperbolehkan melakukan transaksi jual beli komoditi

dengan maksimal harga 600 MYR atau Rp. 2.125.800,-(1 MYR ( ﺔﻴﻟوﺪﻟا مﺎﻜﺣﻻا )

= 3.543) per bulan dengan syarat membawa Kartu Identitas

Lintas Batas atau lebih dikenal dengan pass biru. Dengan ( ﺔﻴﻟﺎﳌاو ﺔﻳدﺎﺼﺘﻗﻻا مﺎﻜﺣﻻا )

kata lain, transaksi jual beli masyarakat secara langsung ke perbatasan di Jagoi Babang, Nanga Badau dan Entikong ﻪﳝﺮﲢ ﻰﻠﻋ ﻞﻴﻟﺪﻟا لﺪﻳ نا ﻻا ﺔﺣﺎﺑﻻا تﻼﻣﺎﻌﳌا ﰲ ﻞﺻﻻا yang harganya masih dibawah Rp. 2.125.800,- sah dan legal

( menurut konsep negara. نﻮﻤﻠﻈﺗ ﻻو نﻮﻤﻠﻈﺗ ﻻ )

daruri dalam kehidupan manusia, artinya manusia tidak  dapat hidup tanpa kegiatan jual beli. Pemenuhan kebutuhan

Dalam Islam, transaksi jual beli merupakan maslahah

daruri dalam bentuk transaksi jual beli itu dilegitimasi oleh ﺔﻴﺼﻌﲟ ﺮﻣا نﺎﻓ ﺔﻴﺼﻌﲟ ﺮﻣﺆﻳ نا ﻻا ﻩﺮﻛو ﺐﺣا ﺎﻤﻴﻓ ﺔﻋﺎﻄﻟاو ﻊﻤﺴﻟا ﻢﻠﺴﳌا ءﺮﳌا ﻰﻠﻋ

Allah SWT dalam al-Quran: ﺔﻋﺎﻃ ﻻو ﻊﲰ ﻼﻓ         

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak

dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang نَﻼْﻄ�ﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞْﻴ�ﻟﱠﺪﻟا َمْﻮ�ﻘَـﻳ ﱠﱴَﺣ �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟَا �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﳌْاَو �دْﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﰲ �ﻞْﺻَْﻻا

yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 31

( تﺎﻌﻓاﺮﳌا مﺎﻜﺣﻻا larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. )

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

orang yang kembali (mengambil riba), maka orang

itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya

( 5 (QS. al-Baqarah: 275). ﺔﻴﻟوﺪﻟا مﺎﻜﺣﻻا

ﺔﻴﻟﺎﳌاو ﺔﻳدﺎﺼﺘﻗﻻا مﺎﻜﺣﻻا Terhadap muamalah, al-Quran tidak menjelaskan )

secara rinci dan hanya menjelaskan tentang dasar-dasarnya saja. yang paling utama adalah melakukan jual beli secara suka ﻪﳝﺮﲢ ﻰﻠﻋ ﻞﻴﻟﺪﻟا لﺪﻳ نا ﻻا ﺔﺣﺎﺑﻻا تﻼﻣﺎﻌﳌا ﰲ ﻞﺻﻻا sama suka (‘an taradhin) dan tidak boleh memakan hartanya

orang lain. Sikap al-Quran tersebut memberikan ruang yang ( نﻮﻤﻠﻈﺗ ﻻو نﻮﻤﻠﻈﺗ ﻻ )

luas dalam bermuamalah, Imam Syafi’i membuat suatu statemen bahwa pada dasarnya dalam perihal bertransaksi 

dan bermu’amalah adalah sah sampai pada ditemukannya dalil yang bisa membatalkannya dan mengharamkannya. ﺔﻴﺼﻌﲟ ﺮﻣا نﺎﻓ ﺔﻴﺼﻌﲟ ﺮﻣﺆﻳ نا ﻻا ﻩﺮﻛو ﺐﺣا ﺎﻤﻴﻓ ﺔﻋﺎﻄﻟاو ﻊﻤﺴﻟا ﻢﻠﺴﳌا ءﺮﳌا ﻰﻠﻋ 6 Hal-hal dapat yang menyebabkan batal dan haramnya jual ﺔﻋﺎﻃ ﻻو ﻊﲰ ﻼﻓ beli adalah tidak terpenuhinya syarat rukun jual beli. Syaikh Wahbah Al-Zuhaily mengupas tuntas kajian jual beli dengan

memaparkan tentang rukun jual beli. Disebutkan bahwa          menurut mayoritas ulama, terdapat empat rukun jual beli,

yaitu penjual, pembeli, barang yang dijual, ijab qabul. 7            Sahnya jual beli tidak otomatis terjadi karena masih

tergantung kepada syarat-syarat yang lain, yaitu jual beli itu 

terhindar dari enam hal: pertama, ketidak jelasan (jahalah),  

   yaituadanya ketidakjelasan yang berlebihan dalam jual beli,

 5 Menurut para mufassir ayat ini adalah ayat yang bersifat umum,           

kemudian ada ayat dan hadist yang mentahsis ayat tersebut. Lihat dalam Said Hawa, al-Asas fi at-Tafsir, Juz. 1 (Mesir: Dar al-Salam, 1985), hlm. 644, Abu Abdillah

Muhammad bin Ahmad al-Qurtubi, al-Jami’ li Ahkamil Quran,   hlm. 356, Ahmad bin    

‘Ali bin Abu Bakar al-Razi al-Jashas, Ahkam al-Quran , hlm. 568.

Statemen ini berbeda dengan statemen Abu Hanifah yang mengatakan bahwa asal segala sesuatu adalah haram, selama tidak ada dalil-dalil yang menunjukkan kebolehannya. Kedua Mujtahid Mazhab ini mengukuhkan pendapatnya masing-masing dengan berbagai argumentasi dari Al-Qur’an dan Hadits. Jalaludin Abdurrahman ibn Abu Bakar al-Suyuti menjelaskan kontradiksi ini dengan tuntas dalam Asybah wa al- Nazho’ir (Jakarta: Al-Syirkah Nur Al-

Tsaqofah Al-Islamiyah, tth.), hlm.43 7 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 4, (Damaskus: Dar

Al-fikr, 1998) hlm. 347. 32 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia Al-fikr, 1998) hlm. 347. 32 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

Berdasarkan pada konsep fiqh di atas, jual beli yang dilakukan masyarakat perbatasan yang sudah terpenuhi

semua rukun jual beli, dan tidak adanya enam hal yang bisa membatalkan jual beli, serta jumlah transaksi yang dilakukan

tidak melebihi 600 MYR, maka jual beli seperti itu tentu sah- sah saja. Sedangkan syarat yang ditentukan oleh pemerintah mengenai jual beli jual beli diatas 600 MYR, jika tidak

bertentangan dengan nash maka syarat tersebut secara fiqh tidak dipermasalahkan dan tidak termasuk dalam kategori

syarat yang merusak (al-syurut al-mufsidah).

ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو

Artinya: “Setiap syarat yang urfi dalam segala bentuk akad,

selama syarat itu tidak bertentangan dengan dalil �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا syara’, maka syarat itu adalah syarat yang sah”. ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ syara’, maka syarat itu adalah syarat yang sah”. �ﺟ ْﻦ�ﻣ ْﻞَﺑ ، ﺎًﻌْـﻴَـﺑ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ�ﺟ ْﻦ�ﻣ َﻻ �ﻪْﻨَﻋ َﻲ��� �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ ؛ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ءاَﺪ�ﻧ َﺪْﻌَـﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟَا

�ﺢْﻳ�ﺮْﺼﱠﺘﻟا َﺪ�ﺟ�و ْن Karena syarat tersebut adalah legal secara fiqh, �إَو ، اًﺪ�ﺳﺎَﻓ �ﻪَﻧْﻮ�ﻠَﻌَْﳚَو ، �عْﻮ�ـﻗ�ﻮْﻟا َﺪْﻌَـﺑ َﻊْﻴَـﺒْﻟا َنْو�ﺰْـﻴ�ﺠ�ﻴَـﻓ ، �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �رْﻮ�ﻀ�ﺣ ْﻦ�ﻣ

َﻚ�ﻟﺬ�ﺑَو ، �ﻩ�ر�وﺎَ�ﳚ ٍﺮْﻣ 8 Wahbah Zuhaili, َأ ﱃ�إ ْﻞَﺑ ، �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٍﻊ�ﺟاَﺮ�ﺑ َﺲْﻴَﻟ َﻲْﻬﱠـﻨﻟا ﱠنﺄ�ﺑ �ﻢْﻠ�ﻌْﻠ�ﻟ ، �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻲْﻬﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 4 (Damaskus: Dar

َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ 9 Abdullah bin Yusuf al-Juday‘, ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ Taysir ‘Ilm Usul al-Fiqh, Juz. I (Beirut:

Al-fikr, 1998) hlm. 379

Mu’assasah al-Rayyan, 1997), hlm. 40. �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ �ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ

�ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ 33

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim

�ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا

maka praktik jual beli yang melewati syarat 600 MYR harus ditimbang aspek maslahah atau mudharat-nya. Maslahahnya

tentu masyarakat bisa mendapatkan harga barang yang murah dengan kualitas barang yang lebih bagus. Namun Mudharatnya jika itu dibiarkan terus menerus terjadi dan semakin marak dilakukan sehingga volumenya semakin besar dan meluas, dampaknya produksi dalam negeri akan terganggu, penghasilan produsen bisa menurun dan yang pasti pendapatan Negara juga semakin berkurang. Oleh karena itu, demi menjaga kepentingan rakyat (maslahah al- ‘ammah) pemerintah perlu menetapkan syarat-syarat dalam peredaran komoditi melalui bea cukai/ pajak komoditi. Atas

pertimbangan ini, maka berlaku kaidah fiqhiyyah: ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا

Artinya: Kemaslahatan publik lebih didahulukan daripada

ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ kemaslahatan individu. �ﺟ ْﻦ�ﻣ ْﻞَﺑ ، ﺎًﻌْـﻴَـﺑ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ�ﺟ ْﻦ�ﻣ َﻻ �ﻪْﻨَﻋ َﻲ��� �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ ؛ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ءاَﺪ�ﻧ َﺪْﻌَـﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟَا

10

�ﺢْﻳ�ﺮْﺼﱠﺘﻟا َﺪ�ﺟ�و ْن �إَو ، اًﺪ�ﺳﺎَﻓ �ﻪَﻧْﻮ�ﻠَﻌَْﳚَو ، �عْﻮ�ـﻗ�ﻮْﻟا َﺪْﻌَـﺑ َﻊْﻴَـﺒْﻟا َنْو�ﺰْـﻴ�ﺠ�ﻴَـﻓ ، �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �رْﻮ�ﻀ�ﺣ ْﻦ�ﻣ

perbatasan yang telah memenuhi semua rukun jual beli serta َﻚ�ﻟﺬ�ﺑَو ، �ﻩ�ر�وﺎَ�ﳚ ٍﺮْﻣ َأ ﱃ�إ ْﻞَﺑ ، �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٍﻊ�ﺟاَﺮ�ﺑ َﺲْﻴَﻟ َﻲْﻬﱠـﻨﻟا ﱠنﺄ�ﺑ �ﻢْﻠ�ﻌْﻠ�ﻟ ، �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻲْﻬﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ

Dengan demikian, praktik jual beli masyarakat

terhindar dari enam hal yang bisa membatalkan jual beli tetapi

nilai dari jual beli tersebut telah melewati batas ketetapan َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ harga maksimal yang disepakati kedua negara, maka praktik �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ

jual beli tersebut adalah jual beli yang sah tetapi haram

dilakukan (yashihhu walakin yahrumu) �ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ 11 karena melanggar َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ

�ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا

10

ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا Izzuddin bin Abdi al-Salam, �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, Juz.

�ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ Jum’at berkumandang bagi orang yang berkewajiban melaksanakan shalat jum’at. �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا

11 Hal ini dianalogikan ( qiyas) dengan pelarangan jual beli saat adzan

2 (Beirut: Dar al-Jail, 1980), hlm. 79.

ًاﺮ�ﻫﺎَﻈَﻓ ﱠﻻ�إَو ًﺎﻨ�ﻃﺎَﺑَو ًاﺮ�ﻫﺎَﻇ َﺐَﺟَو ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪْﻴ�ﻓ َنﺎَﻛ ْن�إ �ﻩاَﺪَﻋ ﺎَﻣَو ،ْﻂَﻘَـﻓ ًاﺮ�ﻫَﺎﻇ ْﻦ�ﻜَﻟ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ َﻻ �ﻪﱠﻧَأ ًاﺮ�ﻫﺎَﻇ Abu Isyhaq al-Syatibi, Al-I’tishom, Juz. 1 (Tk: Maktabah al-Tauhid, tth), ْﻢ��ﳍْﻮَـﻗ َﲎْﻌَﻣَو ،�رْﻮ�ﻣْﺄَﻤْﻟا �ةَﺪْﻴ�ﻘَﻌ�ﺑ �حﺎَﺒ�ﻤْﻟاَو �بْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �ﰲ �ةَﺮْـﺒ�ﻌْﻟاَو ،ًﺎﻀْﻳَأ ْﻂَﻘَـﻓ

34 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

terhadap peraturan Negara yang telah ditetapkan yang jelas ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ �ﺟ ْﻦ�ﻣ ْﻞَﺑ ، ﺎًﻌْـﻴَـﺑ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ�ﺟ ْﻦ�ﻣ َﻻ �ﻪْﻨَﻋ َﻲ��� �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ ؛ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ءاَﺪ�ﻧ َﺪْﻌَـﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟَا ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو

Islam dalam Al-Qur’an dan Haditsnya telah mewajibkan �ﺢْﻳ�ﺮْﺼﱠﺘﻟا َﺪ�ﺟ�و ْن �إَو ، اًﺪ�ﺳﺎَﻓ �ﻪَﻧْﻮ�ﻠَﻌَْﳚَو ، �عْﻮ�ـﻗ�ﻮْﻟا َﺪْﻌَـﺑ َﻊْﻴَـﺒْﻟا َنْو�ﺰْـﻴ�ﺠ�ﻴَـﻓ ، �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �رْﻮ�ﻀ�ﺣ �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا ْﻦ�ﻣ

nyata untuk mewujudkan maslahah bagi rakyat 12 , dimana

umatnya untuk taat kepada peraturan atau kebijakan �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو

pemerintah bila peraturan atau kebijakan itu ditetapkan َﻚ�ﻟﺬ�ﺑَو ، �ﻩ�ر�وﺎَ�ﳚ ٍﺮْﻣ ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ �ﺟ ْﻦ�ﻣ ْﻞَﺑ ، ﺎًﻌْـﻴَـﺑ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ�ﺟ ْﻦ�ﻣ َﻻ �ﻪْﻨَﻋ َﻲ��� �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ ؛ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ءاَﺪ�ﻧ َﺪْﻌَـﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟَا َأ ﱃ�إ ْﻞَﺑ ، �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٍﻊ�ﺟاَﺮ�ﺑ َﺲْﻴَﻟ َﻲْﻬﱠـﻨﻟا ﱠنﺄ�ﺑ �ﻢْﻠ�ﻌْﻠ�ﻟ ، �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻲْﻬﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ

َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ �ﺢْﻳ�ﺮْﺼﱠﺘﻟا َﺪ�ﺟ�و ْن ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا �إَو ، اًﺪ�ﺳﺎَﻓ �ﻪَﻧْﻮ�ﻠَﻌَْﳚَو ، �عْﻮ�ـﻗ�ﻮْﻟا َﺪْﻌَـﺑ َﻊْﻴَـﺒْﻟا َنْو�ﺰْـﻴ�ﺠ�ﻴَـﻓ ، �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �رْﻮ�ﻀ�ﺣ tahqiq al-maslahah). Dengan

demi terwujudnya maslahah ( 13

hlm. 412-413. ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ

Sulaiman al-Bujairimi, Khasyiyahal-Bujairami ‘ala Syarhi al-Khotib, Juz II �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ َﻚ�ﻟﺬ�ﺑَو ، �ﻩ�ر�وﺎَ�ﳚ ٍﺮْﻣ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا (Tk: Tp: Tth). َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ َأ ﱃ�إ ْﻞَﺑ ، �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٍﻊ�ﺟاَﺮ�ﺑ َﺲْﻴَﻟ َﻲْﻬﱠـﻨﻟا ﱠنﺄ�ﺑ �ﻢْﻠ�ﻌْﻠ�ﻟ ، �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻲْﻬﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ

�ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ 12 Menurut hemat penulis, perjanjian Border Crossing Arrangement �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ

adalah langkah tepat yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kemaslahatan َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ

rakyat dan hal itu merupakan salah satu aplikasi dari ka’idah. �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ْﻦ�ﻜَﺗ َْﱂ ْن�ﺈَﻓ ، �ﺮ�ﻫﺎﱠﻈﻟا �لﺎَﻤْﻟا �ةﺎَﻛَز �ﻊْﻓَﺪَﻛ ٌﺔَﻳَﻻ�و �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ﺎَﻣ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ ّ�ﻞ�ﻛ ْ�ﰲ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ﺮْﻣَأ �لﺎَﺜ�ﺘْﻣ�ا �ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ �ﰲ �ﻪ�ﻓْﺮَﺼ �ﺑ �لَﻼْﻘ�ﺘْﺳ�ﻻْاَو �ﻪْﻴَﻟ�إ �ﻊْﻓﱠﺪﻟا َزﺎَﺟ �ﺔَﺑْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �وَأ �ﺔَﺒ�ﺟاَﻮْﻟا �قْﻮ�ﻘ�ْﳊا َﻦ�ﻣ َﻮ�ﻫَو ٌﺔَﻳَﻻ�و �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ Artinya: “Suatu tindakan (peraturan) pemerintah, berintikan terjaminnya �ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ

ﺎَﻤَﻛ �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻩ�ﺮْﻣَأ �لﺎ kepentingan dan kemaslahatan rakyatnya.”

�ﻣْﺄَﻤْﻟا َنﺎَﻛ ْن�إَو ،�ﻪ�ﻓ�رﺎَﺼَﻣ �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ْﻦ�ﻜَﺗ َْﱂ ْن�ﺈَﻓ ، 13 Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar, Bughyah al- َﺜ�ﺘْﻣ�ا ْﺐ�َﳚ َْﱂ ًﺎﻣاَﺮَﺣ ْوَأ ًﺎﻫْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَأ ًﺎﺣﺎَﺒ�ﻣ �ﻪ�ﺑ �رْﻮ �ﺮ�ﻫﺎﱠﻈﻟا �لﺎَﻤْﻟا �ةﺎَﻛَز �ﻊْﻓَﺪَﻛ ٌﺔَﻳَﻻ�و �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ﺎَﻣ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻊَﻣ ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ �ﻪﱠﻧﺈَﻓ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا ّ�ﻞ�ﻛ ْ�ﰲ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ﺮْﻣَأ �لﺎَﺜ�ﺘْﻣ�ا

Mustaghsyidin ًﺎﻣﱠﺮَ�ﳏ ْﻮَﻟَو �مﺎَﻣ�ﻹ �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ

�ﰲ �ﻪ�ﻓْﺮَﺼ �ﺑ �لَﻼْﻘ�ﺘْﺳ�ﻻْاَو �ﻪْﻴَﻟ�إ �ﻊْﻓﱠﺪﻟا َزﺎَﺟ �ﺔَﺑْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �وَأ �ﺔَﺒ�ﺟاَﻮْﻟا �قْﻮ�ﻘ�ْﳊا َﻦ�ﻣ َﻮ�ﻫَو ٌﺔَﻳَﻻ�و ْا �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ّ�ﻞ�ﻛ �ﰲ �بْﻮ�ﺟ�ﻮْﻟا َﱃ�إ َلﺎَﻣ ﱠ�ﰒ ،�ﺔَﻔْﺤﱡﺘﻟا �ﰲ �ﻪْﻴ�ﻓ َدﱠدَﺮَـﺗَو �ر م� �ﻪَﻟﺎَﻗ (Tk: Tp, Tth), hlm. 126

َﻦ�ﻣ �ﻪ�ﺑ �ﻪْﻴ�ﻓ َن َﻻ �ﻪﱠﻧَأ ًاﺮ�ﻫﺎَﻇ َﺎﻛ ْن�ﺈَﻓ ٍحﺎَﺒ��ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،َﺐَﺟَو ٍبْو�ﺪْﻨَ�ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،�ﻪ�ﺑْﻮ�ﺟ�و َﺪﱠﻛَﺄَﺗ ٍﺐ�ﺟاَﻮ�ﺑ َﺮَﻣَأ اَذ�إ َﺮ�ﻣ�أ ﺎَﻣ َنﺎَﻛ اَذ�إ �ﻪ�ﺘَﻋﺎَﻃ �ﺐ�َﲡ ٍبْو�ﺪْﻨَﻣ ْوَأ ٍحﺎَﺒ��ﲟ َﺮَﻣَأ اَذ�إ �مﺎَﻣ�ﻹْا �نْﻮَﻛ ﱠﻞََﳏ ﱠنَأ ْﻢَﻠْﻋاَو ْﻢ��ﳍْﻮَـﻗ َﲎْﻌَﻣَو ،�رْﻮ�ﻣْﺄَﻤْﻟا �ةَﺪْﻴ�ﻘَﻌ�ﺑ �حﺎَﺒ�ﻤْﻟاَو �بْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �ﰲ �ةَﺮْـﺒ�ﻌْﻟاَو ،ًﺎﻀْﻳَأ ْﻂَﻘَـﻓ .ـﻫا ��ﰒْﺄَﻳ �ﻪﱠﻧَأ ًﺎﻨ�ﻃﺎَﺑ َﲎْﻌَﻣَو ، �لﺎَﺜ �ﺘْﻣ�ﻻْا �مَﺪَﻌ�ﺑ ��ﰒْﺄَﻳ .ٌﺔَﻣﺎَﻋ �ﻪْﻴ�ﻓ َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ َﻻ ٍحﺎ Lihat juga pendapat Muhammad bin Uman bin Ali bin Nawawi al-Jawi َﺒ�ﻣ ْو َأ ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَأ ٍمَﺮْﺤ��ﲟ َﺮَﻣَأ اَذ�إ ﺎَﻣ �فَﻼ��ﲞ ،َﺐَﺟَو ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﺔﱠﻣﺎَﻌْﻟا �ﺢ�ﻟﺎَﺼَﻤْﻟا dalam Nihayatuz Zain, Juz. 1 (Bairut: Dar al-Fikr), hlm. 112. .ـﻫا ��ﰒْﺄَﻳ �ﻪﱠﻧَأ ًﺎﻨ�ﻃﺎَﺑ َﲎْﻌَﻣَو ، �لﺎَﺜ �ﺘْﻣ�ﻻْا �مَﺪَﻌ�ﺑ ��ﰒْﺄَﻳ �ﻪْﻴ�ﻓ َن َﺎﻛ ْن�ﺈَﻓ ٍحﺎَﺒ��ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،َﺐَﺟَو ٍبْو�ﺪْﻨَ�ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،�ﻪ�ﺑْﻮ�ﺟ�و َﺪﱠﻛَﺄَﺗ ٍﺐ�ﺟاَﻮ�ﺑ َﺮَﻣَأ اَذ�إ

َﻊﻴ�ﺑَأ ْنَأ ، َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر ��ﺎَﻬَـﻧ َﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ : Lihat juga Ad-Dasuqy, dalam Hasyiyah ad-Dasuqy ala al-Syarhi al-Kabir, َلﺎَﻗ ، ٍماَﺰ�ﺣ �ﻦْﺑ �ﻢﻴ�ﻜَﺣ ْﻦَﻋ َﻊﻴ�ﺑَأ ْنَأ ، َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر ��ﺎَﻬَـﻧ َﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ : َلﺎَﻗ ، ٍماَﺰ�ﺣ �ﻦْﺑ �ﻢﻴ�ﻜَﺣ ْﻦَﻋ ي�ﺪْﻨ�ﻋ ْﺖَﺴْﻴَﻟ ًﺔَﻌْﻠ�ﺳ َﻊﻴ�ﺑَأ ْوَأ ، ي�ﺪْﻨ�ﻋ

Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam ي�ﺪْﻨ�ﻋ ْﺖَﺴْﻴَﻟ ًﺔَﻌْﻠ�ﺳ َﻊﻴ�ﺑَأ ْوَأ ، ي�ﺪْﻨ�ﻋ 35

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim

ٌﺢْﻴ�ﺤَﺻ ٌطْﺮَﺷ َﻮ�ﻬَـﻓ �عْﺮﱠﺸﻟا �ﰲ ٍﻞْﻴ�ﻟَﺪ�ﻟ ﺎًﺿ�رﺎَﻌ�ﻣ َﺲْﻴَﻟ ٍﺪْﻘَﻋ �ّيَأ �ﰲ ٍّﰲْﺮ�ﻋ ٍطْﺮَﺷ ﱡﻞ�ﻛ َﻚ�ﻟﺬَﻛَو kata lain, jual beli tersebut dilarang oleh agama, tetapi sah �ﺔﱠﺻﺎَْﳋا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻣﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺔَﻣﺎَﻌْﻟا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﻤْﻟَا

hukumnya namun mendapatkan dosa atas transaksi jual beli

tersebut. ﺎًﻌ�ﻧﺎَﻣ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ �ﺟ ْﻦ�ﻣ ْﻞَﺑ ، ﺎًﻌْـﻴَـﺑ �ﻪ�ﻧْﻮَﻛ �ﺔَﻬ�ﺟ ْﻦ�ﻣ َﻻ �ﻪْﻨَﻋ َﻲ��� �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ ؛ �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �ءاَﺪ�ﻧ َﺪْﻌَـﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟَا

situasi dan kondisi Negara saat ini. Kecuali jika kebijakan- �إَو ، اًﺪ�ﺳﺎَﻓ �ﻪَﻧْﻮ�ﻠَﻌَْﳚَو ، �عْﻮ�ـﻗ�ﻮْﻟا َﺪْﻌَـﺑ َﻊْﻴَـﺒْﻟا َنْو�ﺰْـﻴ�ﺠ�ﻴَـﻓ ، �ﺔَﻌْﻤ�ْﳉا �رْﻮ�ﻀ�ﺣ ْﻦ�ﻣ

�ﺢْﻳ�ﺮْﺼﱠﺘﻟا َﺪ�ﺟ�و ْن Diktum ini relevan ketika dihadapkan dengan

kebijakan ekonomi dilakukan secara sungguh-sungguh untuk َﻚ�ﻟﺬ�ﺑَو ، �ﻩ�ر�وﺎَ�ﳚ ٍﺮْﻣ َأ ﱃ�إ ْﻞَﺑ ، �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٍﻊ�ﺟاَﺮ�ﺑ َﺲْﻴَﻟ َﻲْﻬﱠـﻨﻟا ﱠنﺄ�ﺑ �ﻢْﻠ�ﻌْﻠ�ﻟ ، �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻲْﻬﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ

mewujudkan maslahah, seperti kebijakan Asean Free Trade

Area َﺲْﻴَﻠَـﻓ ، �ﻪْﻨَﻋ �ﻲْﻬﱠـﻨ

14 , di mana seluruh kawasan Asia sudah menjadi pasar ﻟا �ﻞْﺟَﻷ�ﻻ ، �ْﲔَﻌ�ﻳﺎَﺒَﺘ�ﻤْﻠ�ﻟ ٌﺮْﺟَز �ﻪﱠﻧَﻷ � ؛ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺦْﺴَﻔ�ﺑ َلﺎَﻗ ْﻦﱠ�ﳑ ٌﺔَﻋﺎََﲨ �ﻞّ�ﻠَﻌ�ـﻳ bebas dan tidak perlu lagi ada bea cukai, maka tidak ada lagi �ﻊْﻴَـﺒْﻟا �ﺲْﻔَـﻧ ﱃ�إ ٌﻊ�ﺟاَر �ﻲْﻬﱠـﻨﻟا َﻻو َ ، ﺎًﻀْﻳَأ ٍﺪ�ﺳﺎَﻓ ٍﻊْﻴَـﺒ�ﺑ �ءَﻻ�ﺆَﻫ َﺪْﻨ�ﻋ

istilah lakin yuhramu. Dengan demikian, pasti tidak ada lagi

yang namanya barang selundupan karena bea cukai sudah �ءاَﺪ�ﻧ َﺖْﻗَو �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �ﺔﱠﺤّ�ﺼﻟا �مَﺪَﻋ �ﺔَﻣْﺮ�ْﳊا َﻦ�ﻣ �مَﺰْﻠَـﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ا �م�ﺮَْﳛ َو �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ ْﻦ�ﻣ َﱃْوَأ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ

tidak lagi dikenakan.

Kategori ilegal yang perlu juga untuk dikaji dan dilihat

dari perspektif hukum Islam adalah fenomena motor/mobil �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ

baik itu di perbatasan Entikong, Jagai Babang, maupun Nanga �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ْﻦ�ﻜَﺗ َْﱂ ْن�ﺈَﻓ ، �ﺮ�ﻫﺎﱠﻈﻟا �لﺎَﻤْﻟا �ةﺎَﻛَز �ﻊْﻓَﺪَﻛ ٌﺔَﻳَﻻ�و �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻪَﻟ ﺎَﻣ ّ�ﻞ�ﻛ ْ�ﰲ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ﺮْﻣَأ �لﺎَﺜ�ﺘْﻣ�ا Badau. Motor/mobil bodong bisa didapat dengan mudah dan �ﰲ �ﻪ�ﻓْﺮَﺼ bahkan dengan harga yang murah meriah karena motor/ �ﺑ �لَﻼْﻘ�ﺘْﺳ�ﻻْاَو �ﻪْﻴَﻟ�إ �ﻊْﻓﱠﺪﻟا َزﺎَﺟ �ﺔَﺑْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �وَأ �ﺔَﺒ�ﺟاَﻮْﻟا �قْﻮ�ﻘ�ْﳊا َﻦ�ﻣ َﻮ�ﻫَو ٌﺔَﻳَﻻ�و mobil tersebut tidak dilengkapi dengan STNK/BPKB. ﺎَﻤَﻛ �ﻪْﻴ�ﻓ �ﻩ�ﺮْﻣَأ �لﺎ َﺜ�ﺘْﻣ�ا ْﺐ�َﳚ َْﱂ ًﺎﻣاَﺮَﺣ ْوَأ ًﺎﻫْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَأ ًﺎﺣﺎَﺒ�ﻣ �ﻪ�ﺑ �رْﻮ �ﻣْﺄَﻤْﻟا َنﺎَﻛ ْن�إَو ،�ﻪ�ﻓ�رﺎَﺼَﻣ

bodong. Fenomena ini jamak terjadi pada semua perbatasan,

ًﺎﻣﱠﺮَ�ﳏ ْﻮَﻟَو �مﺎَﻣ�ﻹ Secara konsepsi fiqh, jual beli memiliki empat rukun, ْا �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ّ�ﻞ�ﻛ �ﰲ �بْﻮ�ﺟ�ﻮْﻟا َﱃ�إ َلﺎَﻣ ﱠ�ﰒ ،�ﺔَﻔْﺤﱡﺘﻟا �ﰲ �ﻪْﻴ�ﻓ َدﱠدَﺮَـﺗَو �ر م� �ﻪَﻟﺎَﻗ

yaitu penjual, pembeli, ijab qabul, dan barang. Sedangkan jika

dilihat dari aspek objek jual belinya ( ًاﺮ�ﻫﺎَﻈَﻓ ﱠﻻ�إَو ًﺎﻨ�ﻃﺎَﺑَو ًاﺮ�ﻫﺎَﻇ َﺐَﺟَو ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪْﻴ�ﻓ َنﺎَﻛ ْن�إ �ﻩاَﺪَﻋ ﺎَﻣَو ma’qud alaih/mabi’), ،ْﻂَﻘَـﻓ ًاﺮ�ﻫَﺎﻇ ْﻦ�ﻜَﻟ Wahbah Zuhaili menyebutkan empat macam syarat terjadinya َﻻ �ﻪﱠﻧَأ ًاﺮ�ﻫﺎَﻇ ْﻢ��ﳍْﻮَـﻗ َﲎْﻌَﻣَو ،�رْﻮ�ﻣْﺄَﻤْﻟا �ةَﺪْﻴ�ﻘَﻌ�ﺑ �حﺎَﺒ�ﻤْﻟاَو �بْو�ﺪْﻨَﻤْﻟا �ﰲ �ةَﺮْـﺒ�ﻌْﻟاَو ،ًﺎﻀْﻳَأ ْﻂَﻘَـﻓ

jual beli ( syuruth In’iqod), yaitu: pertama, barang itu harus

ada; kedua, objek jual belinya harus mempunyai nilai, artinya .ـﻫا ��ﰒْﺄَﻳ �ﻪﱠﻧَأ ًﺎﻨ�ﻃﺎَﺑ َﲎْﻌَﻣَو ، �لﺎَﺜ �ﺘْﻣ�ﻻْا �مَﺪَﻌ�ﺑ ��ﰒْﺄَﻳ

objek jual beli tersebut harus disukai oleh tabiat manusia

dan bias disimpan sampai dalam jangka waktu tertentu; �ﻪْﻴ�ﻓ َن َﺎﻛ ْن�ﺈَﻓ ٍحﺎَﺒ��ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،َﺐَﺟَو ٍبْو�ﺪْﻨَ�ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،�ﻪ�ﺑْﻮ�ﺟ�و َﺪﱠﻛَﺄَﺗ ٍﺐ�ﺟاَﻮ�ﺑ َﺮَﻣَأ اَذ�إ

(Bairut, Dar al-Fikr), Juz I, hlm. 407. .ٌﺔَﻣﺎَﻋ �ﻪْﻴ�ﻓ َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ َﻻ ٍحﺎ َﺒ�ﻣ ْو َأ ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَأ ٍمَﺮْﺤ��ﲟ َﺮَﻣَأ اَذ�إ ﺎَﻣ �فَﻼ��ﲞ ،َﺐَﺟَو ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ

14 Pada bulan Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

َﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ َﻊﻴ�ﺑَأ ْنَأ ، َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر ��ﺎَﻬَـﻧ : َلﺎَﻗ ، ٍماَﺰ�ﺣ �ﻦْﺑ �ﻢﻴ�ﻜَﺣ Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang merupakan wujud dari ْﻦَﻋ

kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan ي�ﺪْﻨ�ﻋ ْﺖَﺴْﻴَﻟ ًﺔَﻌْﻠ�ﺳ َﻊﻴ�ﺑَأ ْوَأ ، ي�ﺪْﻨ�ﻋ

bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN IV di Singapura 1992.

36 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia 36 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

Selain rukun jual beli dan syarat terjadinya jual beli, Wahbah Zuhaily juga menjelaskan tentang syarat berlakunya jual beli (syuruth al-nafadz), yaitu: pertama, hak pemilikan dan hak wewenang. Artinya hanya orang yang memiliki kuasa penuh atas barang tersebut yang boleh melakukan jual beli. Kedua, terhadap objek yang akan dijualbelikan tidak ada hak milik orang lain selain penjual, jika pada objek tersebut ada hak orang lain, maka jual-belinya tertangguhkan (belum terlaksana) dan tidak boleh diserahterimakan kepada pembelinya hingga mendapatkan izin atau kerelaan dari orang tersebut. Dan bagi pembeli mempunyai hak untuk memilik antara membatalkan jual beli atau menunggu sampai adanya izin atau kerelaan dari pemilik yang lain. Syarat berlakunya jual beli (syuruth al-Nafadz) ini selain berhubungan dengan objek (mabi’), juga bisa jadi berhubungan dengan transaksi itu sendiri, seperti jual beli yang dilakukan anak kecil. 16

Berdasarkan ketentuan tersebut, jual beli kendaraan bodong masyarakat perbatasan jika kendaraan itu memang dibeli dari pemilik aslinya, walaupun tidak dilengkapi dengan syarat formal administrasi seperti BPKB/STNK, jual belinya tersebut termasuk dalam kategori yang berlaku/terjadi ( nafidz), dan sah secara hukum Islam karena telah memenuhi rukun jual beli, syarat-syarat terjadinya jual beli serta syarat berlakunya jual beli. Akan tetapi, jika kendaraan bodong itu dibeli dari pemiliknya yang mana kendaraan tersebut masih dalam proses pelunasan (kredit), maka transaksi jual beli itu termasuk dalam kategori bai’ al-Fudhuly yang menurut ulama

Hanafiyah dan Malikiyah jual beli tersebut adalah jual beli sah tapi tertangguhkan ( mauquf) karena masih menunggu

izin/ kerelaan pihak lain yang juga mempunyai kewenangan.

15 Wahbah Zuhaili, 1998, Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 5,(Damaskus: Dar Al-fikr) hlm. 78

16 Ibid.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 37

Bahkan menurut ulama Syafi’iyah dan ulama Dzahiriyah, jual

beli seperti ini batal secara mutlak dan seharusnya tidak �ﻪْﻴ�ﻓ َن َﺎﻛ ْن�ﺈَﻓ ٍحﺎَﺒ��ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،َﺐَﺟَو ٍبْو�ﺪْﻨَ�ﲟ َﺮَﻣَأ ْن�إَو ،�ﻪ�ﺑْﻮ�ﺟ�و َﺪﱠﻛَﺄَﺗ ٍﺐ�ﺟاَﻮ�ﺑ َﺮَﻣَأ اَذ�إ boleh dilakukan serah terima barang sampai adanya kerelaan .ٌﺔَﻣﺎَﻋ �ﻪْﻴ�ﻓ َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ َﻻ ٍحﺎ َﺒ�ﻣ ْو

dari pihak lain yang berwenang demi menjaga hak dari kedua َأ ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَأ ٍمَﺮْﺤ��ﲟ َﺮَﻣَأ اَذ�إ ﺎَﻣ �فَﻼ��ﲞ ،َﺐَﺟَو ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ

pihak tersebut. Hal ini bersandarkan pada Hadits Nabi yang

melarang untuk menjual sesuatu yang bukan miliknya. �ﺔﱠﻣﺎَﻌْﻟا �ﺢ�ﻟﺎَﺼَﻤْﻟا

Artinya: Dari Hakim bin Hizam berkata, Rasulullah SAW melarangku untuk menjual sesuatu yang bukan milikku atau menjual barang yang bukan milikku. 17

Ketentuan hukum Islam di atas berbeda jika kendaraan bodong masyarakat perbatasan itu dibeli dari seseorang yang mendapatkannya melalui pencurian, terhadap hal ini jelas jual beli tersebut adalah jual beli yang haram dan mendapatkan ancaman dari nabi Muhammad SAW.

ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ Artinya: Barang siapa yang membeli barang curian sedang ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : dia tahu bahwa barang itu barang curian, maka ia َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ

turut serta mendapatkan dosa dan kejelekannya. 18 " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ Namun apabila masyarakat perbatasan tidak tahu �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

maka harus dilihat terlebih dahulu orang yang menjual barang �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

status barang yang akan dibeli apakah hasil curian atau bukan, �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا

tersebut. Jika orang yang menjual secara zhahir adalah orang ﻰﻬﺘﻧا

yang baik, maka boleh diterima dan halal menggunakannya.

Tapi jika secara zhahir penjualnya bukan orang yang baik, ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

Hambal nomor 15015, Kitab al-Mu’jam al-Ausath li al-Thobary nomor 2530, kitab َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ

17 Hadits ini secara lengkap bisa dilihat di Kitab Musnad Ahmad bin

Hadits Abi Fadhol al-Zuhry nomor 583, kitab Amaly al-Jurjany nomor 245.

18 Hadits ini secara lengkap bisa dilihat di Kitab al-Mustadrok ala al- ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ

Shohihain nomor 2190, Kitab al-Sunan al-Kubro li al-Bayhaqi nomor 10018, Kitab

Musnad Ishad bin Rohawiyah nomor 357, Kitab Mushonnaf ibn Abi Syaibah nomor اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ 21467.. ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ

38 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia 38 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

dibeli adalah barang hasil curian. 19 Dan jika di kemudian hari ternyata ada pemilik asli yang mengklaim terhadap barang yang telah dibeli oleh masyarakat perbatasan tersebut, maka masyarakat perbatasan yang telah membelinya wajib mengembalikan barang tersebut kepada pemilik aslinya dan pembeli bisa menuntut ganti rugi kepada penjual. Hal ini

berdasarkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ

" �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا

menemukan barangnya ada pada orang lain, maka �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو �ماَﺮَْﳊا orang tersebut lebih berhak terhadapnya, dan si �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

pembeli mengambil (uangnya) dari si penjual”. 20 ﻰﻬﺘﻧا Ala kulli hal, sebaiknya masyarakat perbatasan tidak

membeli kendaraan bodong, selain karena beresiko melanggar ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

aturan negara, juga beresiko mendapatkan ancaman Allah

kelak di akhirat. َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal

Manusia adalah makhluk yang utuh yang harus اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya demi ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ

kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat. Jika kebutuhan

rohani untuk kebahagiaan kehidupan dunia dipenuhi dengan ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ ٌﲔ�ﺒﱡﻣ

19 Jalaluddin Abd Rahman al-Suyuthi, 1979, al-Asybah wa al-Nadza’ir fi " Qowa’id wa Furu’ Fiqh al-Syafi’ie, (Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyyah), hlm. 54 �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

�ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا َﻊَﻣ �ﻖﱡﻘََﲢ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �مَﺪَﻋَو ﺎَﻤَﻛ �لَﻼَْﳊا �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﻊَﻣ �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا

ﻰﻬﺘﻧا

ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ 20 Hadits ini secara lengkap bisa dilihat di Kitab Sunan Abi Dawud nomor َﺘ ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ

3067, Kitab Sunan Ahmad bin Hambal nomor 6948, Kitab Sunan al-Dar Quthny

Nomor 2541, Kitab Musnad Abi Ya’la ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ Nomor 6433. �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ اًﺪْﺒَﻋ ْوَا َنﺎَﻛ ا�ﺮ�ﺣ �ّﺢَﺻَﻷْا َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد

Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 39 ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا

ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ

، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ

melaksanakan ibadah, maka kebutuhan jasmani untuk

kebahagiaan kehidupan dunia dan sarana kebahagiaan

kehidupan akhirat bisa dipenuhi dengan bekerja. Secara " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو

manusia ( huquq al-insan), Islam tidak memaksa manusia ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

konseptual, Islam sangat menghormati hak-hak dasar �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ

untuk bekerja dengan pekerjaan tertentu. Kebebasan tersebut �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 84

ﻰﻬﺘﻧا

ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

Artinya: Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ

keadaannya masing-masing.” Maka Tuhanmu lebih

mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. (QS al- ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ

Isra’ : 84)

اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

para Nabi. Seperti Nabi Daud yang bekerja sebagai pembuat ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ ﺎَﻬ ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ baju besi 21 atau Nabi Zakariya a.s yang bekerja sebagai tukang ٌﲔ�ﺒﱡﻣ ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : kayu 22 . Islam melarang umatnya untuk pasif tidak bekerja َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ : ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ ﺎَﻬ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ atau hanya meminta-minta (mengemis). Itu artinya bahwa �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ

Kebebasan dalam bekerja itupun dicontohkan oleh

Islam menghargai segala bentuk pekerjaan selama pekerjaan

�م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �م atau profesi tersebut tidak keluar dari koridor halal. �ﺮَْﲢ �ْﲔَﻋ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ﺎَﻬ �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ �ْﲔَﻋ " ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا َْﱂَو ﱠنَأ ٌماَﺮَﺣ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ ْﻦَﻣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ �ماَﺮَْﳊا �ﰲ َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ Begitulah yang difirmankan oleh Allah SWT dan �ﻩ : �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ َﺮْﻜ�ﻳ ﺎًﻓْﻮَﺧ ْﻦ�ﻜﻟَو �ﻩ �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ﻖﱡﻘََﲢ �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �مَﺪَﻋَو َﻊَﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ �ﻖﱡﻘََﲢ �لَﻼَْﳊا ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �مَﺪَﻋَو ﺎَﻤَﻛ �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ �لَﻼَْﳊا �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

disabdakan oleh Nabi:

Artinya: Dari Nabi Saw pernah bersabda, “tidak ada makanan yang lebih baik dari

sendiri. Nabi Allah, Daud as, makan dari hasil keringatnya sendiri” ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا

seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن kitab Shahih Ibn Hibban َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ ٰﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠﱠﻀَﻓَو �تﺎَﺒّ�ﻴﱠﻄﻟ ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ا اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ

Hadits ini bisa ditemui di dalam kitab Shahih al-Bukhari Nomor 1940,

Nomor 6362, atau kitab Mu’jam al-Kabir Li at-Thabrany َﻦّ�ﻣ ﻢ�ﻫﺎَﻨْـﻗَزَرَو �ﺮْﺤَﺒْﻟاَو ّ�َﱪْﻟا �ﰲ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠََﲪَو َمَدآ �ﲏَﺑ ﺎَﻨْﻣﱠﺮَﻛ ْﺪَﻘَﻟَو

�ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ ٌﲔ�ﺒﱡﻣ �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ Rasulullah SAW bersabda : “Bahwa Nabi Zakariya as, adalah seorang �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ

اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ

tukang kayu”. Hadits ini hanya terdapat pada kitab Shohi al-Muslim nomor 4391

40 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia ٌﲔ�ﺒﱡﻣ �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ ﺎَﻤَﻛ َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا ﺎَﻤَﻛ َﻊَﻣ �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا �ﺪْﻘَﻌْﻟَا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ

�ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ َﺘ ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ َﺘ ﺎَﻤَﻛ َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ

kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.” (QS. al-

jiwaku, bahwa seseorang yang membawa tali dan �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد �ﺪْﻘَﻌْﻟَا ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar, kemudian َﺘ

Artinya: “Rasulullah saw bersabda: demi Dzat yang menguasai �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ ﺎَﻤَﻛ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ

memikul ke pasar, lalu menjualnya adalah lebih ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا baik daripada ia pergi mengemis pada orang lain اًﺪْﺒَﻋ ْوَا َنﺎَﻛ ا�ﺮ�ﺣ �ّﺢَﺻَﻷْا

(meminta-minta), baik diberinya atau ditolaknya.” �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا

Dalam Islam, bekerja tidak hanya memiliki nilai normatif ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا

yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasmani dan ًﻼﻴ�ﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦﱠّ�ﳑ ٍﲑ�ﺜَﻛ

ekonomi semata, tapi juga dipandang penting sebagai sebuah

instrumental (wasilah) sehingga bekerja tidak secara mutlak �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا

berada pada tingkat keutamaan yang mengalahkan ataupun

dikalahkan oleh aktivitas-aktivitas lainnya. Oleh karena

itulah, Zainuddin bin Ali mengklasifikasikan hukum bekerja ًﻼﻴ�ﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦﱠّ�ﳑ ٍﲑ�ﺜَﻛ

menjadi empat: pertama, wajib, yaitu bekerja yang tujuannya untuk mencukupi minimal kebutuhan pribadi, keluarga dan agamanya. Sehingga jika tidak bekerja maka akan mengancam kehidupan, keluarga ataupun agamanya. Kedua, sunnah, yaitu bekerja untuk keperluan diatas standar kecukupan yang hasil bekerjanya di-tasarruf -kan untuk menyantuni faqir miskin atau untuk menyambung kembali tali silaturahmi. Ketiga, mubah, yaitu bekerja diatas standart kecukupannya yang tujuannya adalah semata-mata mencari kesenangan.

23 Hadits ini bisa ditemui didalam kitab Shohih al-Bukhori Nomor 1383, kitab Sunan al-Nasa’I al-Sughro Nomor 2555, kitab al-Muwattha’ Nomor 1816, kitab al-Sunan al-Kubro li an-Nasa’i Nomor 2353.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 41

Keempat, haram, yaitu bekerja semaksimal mungkin yang tujuannya untuk memupuk kesombongan. 24

Islam tidak melarang umatnya untuk bekerja di tempat

manapun, baik itu di negerinya sendiri ataupun di Negara ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ

lain, bahkan bekerja kepada orang kafir sekalipun, Islam tidak melarangnya. 25

Berdasarkan konsep Islam tersebut, masyarakat " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو

perbatasan yang bekerja ke luar negeri (Malaysia), bukan

hanya sah secara agama, tapi juga perbuatan tersebut adalah �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ ﺎَﻬ �ْ��إَو ﺎَﻫ�رﺎَﻋ �ﰲ َ��ﺮ�ﺷ ْﺪَﻘَـﻓ ، ٌﺔَﻗ�ﺮَﺳ ﺎَﻬﱠـﻧ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ َأ �ﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻮ�ﻫَو ، ًﺔَﻗ�ﺮَﺳ �َﺮَـﺘْﺷا �ﻦَﻣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

karena Setiap muslim tidak boleh malas bekerja untuk mencari �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ rezeki dengan dalih karena sibuk beribadah atau tawakkal ﻰﻬﺘﻧا " kepada Allah, sebab langit ini tidak akan mencurahkan hujan �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو emas dan perak. 26 �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

perbuatan terpuji daripada menganggur dan tidak bekerja, �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا

Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik di

dalam atau di luar negeri adalah pilihan pribadi masing- َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

masing individu. Untuk menjaga dan melindungi rakyat yang ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ ﻰﻬﺘﻧا

bekerja di dalam negeri maka tentu tidaklah terlalu rumit

karena masih berada dalam satu payung Negara. Keadaan itu اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

berbeda bagi masyarakat yang bekerja diluar negeri karena

hal itu menyangkut hubungan antar dua Negara, bukan hanya َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ hubungan dua individu (pekerja dan majikan). ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ ٌﲔ�ﺒﱡﻣ

Syirkah Ma’arif, tth.), hlm. 12. اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

�ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ Zainuddin bin Ali bin Ahmad Asy-Syafi’I, Qomi’ al-Thughyan (Bandung: �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي

Bahkan An-Nadwi didalam kitabnya menyebutkan:

Lihat dalam Ali Ahmad Al-Nadwi, al-Qawa’id al-Fiqhiyyah (Beirut: Dar al-Qolam, tth.), hlm. 113.

�ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ 25 َﺘ ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ Bekerja yang mendapatkan gaji/bayaran didalam hukum Islam �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ disebut dengan ijaroh. Hal ini berbeda dengan budak karena budak menyebabkan �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ اًﺪْﺒَﻋ ْوَا َنﺎَﻛ ا�ﺮ�ﺣ �ّﺢَﺻَﻷْا

penguasaan, kepemilikan untuk selamanya, serta pemanfaatan secara bebas. Abu Bakr Ibn Syatha al-Dimyathi, 1999, I’anah al-Tholibin, (Beirut : Dar al-Fikr) Juz I

hlm 403, mengatakan: �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ ﺎَﻤَﻛ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا َﺘ

Yusuf al-Qordhowi, al-Halal wa al-Harom fi al-Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 1993), hlm. 43.

42 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

Hubungannya dengan status hukum Islam bagi yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara ilegal yang dilakukan oleh sebagian masyarakat perbatasan, tidak ditemukan nash yang secara langsung menyebutkan tentang TKI, maka supaya mendapatkan pijakan hukum Islam yang tepat, harus ditimbang terlebih dahulu maslahah dan mudharat dari kebijakan pemerintah yang mengatur tentang TKI.

Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (baca: TKI). TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Demi menjaga dan memberikan perlindungan TKI di luar negeri, pemerintah berkewajiban untuk mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, dimana dalam melaksanakan tugas tersebut Pemerintah dapat melimpahkan sebagai wewenangnya dan/ atau tugas perbantuan kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan demi terjaminnya pemenuhan hak-hak TKI sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja. 27 Pada dasarnya TKI mempunyai hak untuk memilih dan mendapatkan pekerjaan dimanapun mereka inginkan termasuk di luar negeri 28 serta hak untuk mendapatkan Jaminan Sosial yang merupakan hak setiap warga negara

sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 29 . Oleh karena itu sudah tepat kiranya negara mengatur tentang TKI agar Negara bisa memberi perlindungan dan jaminan sosial. Dalam konteks hukum Islam, kebijakan pemerintah yang jelas-jelas menimbulkan al-maslahah al-amah, maka wajib untuk ditaati. Oleh karena itu, menjadi TKI ilegal yang

27 Lihat Pasal 1 bagian (1), bagian (2), dan bagian (4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di Luar Negeri. 28 Pasal 31 Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003.

29 UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 28 D ayat 2.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 43 Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 43

Seringkali ditemui bahwa banyaknya TKI yang mengais rezeki di Malaysia yang mengalami pelecehan seksual, penganiayaan, perkosaan, kekerasan, pemotongan upah, dan pungutan liar bahkan pembunuhan dan Negara tidak bisa melindungi karena TKI tersebut tidak melengkapi dirinya dengan dokumen-dokumen resmi, atau menjadi TKI ilegal. Semua yang dialami oleh banyak TKI itu adalah mafasid yang akan menimbulkan mudharat dan mengancam terhadap eksistensi

maqashid al-syari’ah 30 , seperti pelecehan seksual dan perkosaan (hifzh al-nasl), kekerasan atau pembunuhan

( hifzh al-nafs, hifzh al-‘aql), pemotongan upah dan pungutan liar (hifzh al-nasl). Sebagaimana pengakuan dari salah satu masyarakat perbatasan di Nanga Badau, bahwa bekerja menjadi TKI ilegal itu bisa mendatangkan rezeki dan pendapatan yang lebih banyak dibandingkan bekerja didalam negeri.

Walaupun pendapatan yang lebih besar itu bisa dianggap sebagai suatu maslahah, namun secara hukum Islam maslahah yang muncul tidak bisa mengabsahkan praktik TKI ilegal karena yang lebih diutamakan adalah menolak mafsadah, sebab menolak mafsadah itu sudah merupakan kemaslahatan.

30 Menurut Imam Al-Ghazali, maqoshid al-syari’ah meliputi lima dasar pokok, yaitu: 1.melindungi agama (hifdu al-diin), 2.melindungi jiwa (hifdu al-nafs),

3.melindungi akal ( hifdu al-aql), 4.melindungi kelestarian manusia (hifdu al-nasl), 5.melindungi harta benda (hifdu al-mal)

Lihat dalam : Imam Al-ghozali, 1997,Al-Mustasfa, Juz 1, (Beirut : Daar Al Ihya’ Al Turats Al ‘Araby) hlm. 217

44 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

�ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا : ﱠنَأ ، �ﻪ�ﺑ ﱡﻖَﺣَأ َﻮ�ﻬَـﻓ ٍﻞ�ﺟَر َﺪْﻨ�ﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ َْﲔَﻋ َﺪَﺟَو ْﻦَﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا �لﻮ�ﺳَر َلﺎَﻗ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو Artinya: Menolak kerusakan itu lebih diutamakan dari pada ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

�ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ mencari kemaslahatan. ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ " �ﻪَﻋﺎَﺑ ْﻦَﻣ �ﻊ�ّﻴَـﺒْﻟا �ﻊ�ﺒﱠﺘَـﻳَو �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا

Selain itu, menjadi TKI ilegal bisa disebut sebagai ﻰﻬﺘﻧا

�م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ perantara (wasilah) terjadinya mafsadah, dan didalam �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو

ٰﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠﱠﻀَﻓَو �تﺎَﺒّ�ﻴﱠﻄﻟ ا َﻦّ�ﻣ ﻢ�ﻫﺎَﻨْـﻗَزَرَو �ﺮْﺤَﺒْﻟاَو ّ�َﱪْﻟا �ﰲ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠََﲪَو َمَدآ �ﲏَﺑ ﺎَﻨْﻣﱠﺮَﻛ ْﺪَﻘَﻟَو qa’idah

�ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو fiqhiyah disebutkan bahwa perantara (wasilah) kepada �لَﻼَْﳊا �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

sesuatu yang haram adalah haram juga dan segala hal yang ًﻼﻴ�ﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦﱠّ�ﳑ ٍﲑ�ﺜَﻛ

َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ ﻰﻬﺘﻧا bisa menimbulkan bahaya harus ditinggalkan 33 . Karena itu,

ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ menjadi TKI ilegal hendaknya dihentikan karena tidak ada ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ

َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ Dalam hal ini ada baiknya masyarakat perbatasan اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن yang bekerja sebagai TKI ilegal untuk berpegang pada sebuah ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ

pembenaran baik dari Hukum Islam maupun dari negara.

prinsip yang disampaikan oleh AF, salah seorang warga

perbatasan Jagoi Babang, yang mengatakan: “lebih baik �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ٌﲔ�ﺒﱡﻣ

payau di negeri sendiri, daripada silau di negeri orang”. Lebih

baik bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan

penghasilan yang cukup tapi tenang dari segala bentuk �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ ancaman keamanan daripada bekerja di negeri orang dengan ٌﲔ�ﺒﱡﻣ penghasilan yang lebih yang membuat orang silau, tapi selalu �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا �ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ ﺎَﻤَﻛ َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا

was-was dan khawatir ditangkap oleh keamanan setempat.

ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ al-Asybah wa al-Nadza’ir fi Qowa’id ﺎَﻤَﻛ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا

wa Furu’ Fiqh al-Syafi’ie (Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1979), hlm. 87. Lihat َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا

31 Jalaluddin Abd Rahman al-Suyuthi,

ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ juga dalam Abu Ishaq al-Syathibi, Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah, juz 2 (Beirut: َﺘ ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد Dar Kutub al-Ilmiyyah, 2003), hlm. 5

اًﺪْﺒَﻋ ْوَا َنﺎَﻛ ا�ﺮ�ﺣ �ّﺢَﺻَﻷْا 32 ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا . Lihat dalam Shidiq bin Ahmad al-Burnu,

Mausu’ah Al-Qawa’id al-Fiqhiyyah , juz. 12 (Beirut: Muassasah al-Risalah,

1983), hlm. 199. Sedangkan Ibnu Qayyim al-Jauzy, �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد I’lam al-Muwaqqi’in an Robb al-Alamin (Beirut: Dar al-Jail, Tth), menyebutkan bahwa wasilah pada maslahah �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا ٰﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠﱠﻀَﻓَو �تﺎَﺒّ�ﻴﱠﻄﻟ disebut dengan Fathu al-Dzari’ah (pembuka jalan), dan wasilah pada mafsadah ا َﻦّ�ﻣ ﻢ�ﻫﺎَﻨْـﻗَزَرَو �ﺮْﺤَﺒْﻟاَو ّ�َﱪْﻟا �ﰲ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠََﲪَو َمَدآ �ﲏَﺑ ﺎَﻨْﻣﱠﺮَﻛ ْﺪَﻘَﻟَو

disebut dengan Saddu al-Dzari’ah. ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا

33 ًﻼﻴ�ﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦﱠّ�ﳑ ٍﲑ�ﺜَﻛ �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا . Jalaluddin Abd Rahman al-Suyuthi, al-Asybah wa al-

Nadza’ir fi Qawa’id wa Furu’ Fiqh al-Syafi’ie, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah,

1979), hlm. 83; M. Bakar Ismail, a ٰﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠﱠﻀَﻓَو �تﺎَﺒّ�ﻴﱠﻄﻟ l-Qawa’id Al-Fiqhiyyah Bayna Al-Ashalah wa َﻦّ�ﻣ ﻢ�ﻫﺎَﻨْـﻗَزَرَو �ﺮْﺤَﺒْﻟاَو ّ�َﱪْﻟا �ﰲ ْﻢ�ﻫﺎَﻨْﻠََﲪَو َمَدآ �ﲏَﺑ ﺎَﻨْﻣﱠﺮَﻛ ْﺪَﻘَﻟَو

Al-Taujih , (Tk: Dar al-Manan, 1986), hlm. 99; Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad

Tth.), hlm. 59. ًﻼﻴ�ﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦﱠّ�ﳑ ٍﲑ�ﺜَﻛ

al-Syaukani, al-Fukhul ila Tahqiq al-Haqqi min ‘Ilm al-Ushul, (Beirut: Dar al-Fikr,

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 45

Human Trafficking

Sebelum menjelaskan bagaimana pandangan Islam

terhadap �م �ﺮَْﲢ َﻼَﻓ �ماَﺮَْﳊا human trafficking, perlu ditelusuri pengertian �ْﲔَﻋ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ ْﻦ�ﻣ َذ ْﻮ�ﺧْﺄَﳌْا ﱠنَأ ْﻖﱠﻘَﺤَﺘَـﻳ َْﱂَو ٌماَﺮَﺣ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺮَـﺜْﻛَأ ْﻦَﻣ �ﺔَﻠَﻣﺎَﻌ�ﻣ �ﺚ�ﻟﺎﱠﺜﻟاو perdagangan orang. Menurut pasal 2 Undang-Undang �ماَﺮَْﳊا �ﰲ �عْﻮ�ـﻗ�ﻮﻟْا َﻦ�ﻣ ﺎًﻓْﻮَﺧ �ﻩ َﺮْﻜ�ﻳ ْﻦ�ﻜﻟَو �ْﱘ�ﺮْﺤﱠﺘﻟا �ﻖﱡﻘََﲢ �مَﺪَﻋَو �لَﻼَْﳊا �نﺎَﻜْﻣ�ﻺ�ﻬ�ـﺘَﻌَـﻳﺎَﺒ�ﻣ

Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Tindak ﻰﻬﺘﻧا

Pidana Perdagangan Orang adalah: ًﻼﻴ�ﺒَﺳ �َﺪْﻫَأ َﻮ�ﻫ ْﻦَ�ﲟ �ﻢَﻠْﻋَأ ْﻢ�ﻜﱡﺑَﺮَـﻓ �ﻪ�ﺘَﻠ�ﻛﺎَﺷ ﻰَﻠَﻋ �ﻞَﻤْﻌَـﻳ ﱞﻞ�ﻛ ْﻞ�ﻗ َﻞ�ﻛْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ اًﺮْـﻴَﺧ ﱞﻂَﻗ ﺎًﻣﺎَﻌَﻃ ٌﺪَﺣَا َﻞَﻛَأ ﺎَﻣ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻦﻋ Setiap orang yang melakukan perekrutan,

pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemin- dahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman

kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, ،�ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ �ﻞ�ﻛْﺄَﻳ َنﺎَﻛ َد�واَد �ﷲ ﱠ �ﱯَﻧ ﱠن�اَو �ﻩ�ﺪَﻳ �ﻞَﻤَﻋ ْﻦ�ﻣ

penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan

kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang اًرﺎﱠ�ﳒ �ءﺎﱠﻳ�ﺮَﻛَز َنﺎَﻛ لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ �ﺎﯩﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

ﱞو�ﺪَﻋ ْﻢ�ﻜَﻟ �ﻪﱠﻧ�إ �ن atau memberi bayaran atau manfaat walaupun

memperoleh persetujuan dari orang yang memegang ﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا �تاَﻮ�ﻄ�ﺧ ْاﻮ�ﻌ�ﺒﱠﺘَـﺗ َﻻَو ًﺎﺒ�ّﻴَﻃ ًﻻَﻼَﺣ �ضْرَﻷا �ﰲ ﺎﱠ�ﳑ ْاﻮ�ﻠ�ﻛ �سﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ

kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi

orang tersebut di wilayah negara Republik Indonesia, ٌﲔ�ﺒﱡﻣ

�ﻪَﻠْـﺒَﺣ ْﻢ�ﻛ�ﺪَﺣَأ َﺬ�ﺧْﺄَﻳ ْنََﻷ �ﻩ�ﺪَﻴ dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3

(tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun �ﺑ ﻲ�ﺴْﻔَـﻧ ي �ﺬﱠﻟاَو َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠَﺻ �ﱠ�ا َلﻮ�ﺳَر ﱠنَأ

dan pidana denda paling sedikit Rp 120.000.000,00

(seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp �ﻪَﻌَـﻨَﻣ ْوَأ �ﻩﺎَﻄْﻋَأ �ﻪَﻟَﺄْﺴَﻴَـﻓ ًﻼ�ﺟَر َ �ﰐْﺄَﻳ ْنَأ ْﻦ�ﻣ �ﻪَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ �ﻩ�ﺮْﻬَﻇ ﻰَﻠَﻋ َﺐ�ﻄَﺘْﺤَﻴَـﻓ 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). �ﻢ�ﻠْﺴ�ﻤْﻟا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ ﺎَﻤَﻛ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﻊَﻣ ﻰَﻋْﺮ�ـﻳ �ﺪْﻘَﻌْﻟَا

temuan yang didapat oleh peneliti di perbatasan Entikong ﻰَﻠَﻋ �ﻪ�ﻨْﻴَﻌ�ﺑ �ﻩَﺮ�ﺟْﺄ َﺘ ْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚَو �ﺔﱠﻣّ�ﺬﻟا �ﰲ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎًﻤ�ﻠْﺴ�ﻣ �ﺮ�ﻓﺎَﻜﻟْا َﺮ�ﺟْﺄَﺘْﺴَﻳ ْنَا �زْﻮ�َﳚ termasuk kategori tindak pidana perdagangan orang karena اًﺪْﺒَﻋ ْوَا َنﺎَﻛ ا�ﺮ�ﺣ �ّﺢَﺻَﻷْا

Sebagaimana disampaikan oleh MR bahwa hasil

telah memenuhi beberapa unsur, yaitu pengiriman dengan

ancaman kekerasan, pemalsuan, serta penjeratan utang. �ﱀ�ﺎَﺼَﻤْﻟا �ﺐْﻠَﺟ ﻰَﻠَﻋ ٌمﱠﺪَﻘ�ﻣ �ﺪ�ﺳﺎَﻔَﻤْﻟا �ءْرَد

Dalam Islam, manusia sebagai salah satu makhluk Allah di

muka bumi ini yang dipandang sebagai makhluk yang mulia. ةﺮﳏ ماﺮﳊا ﱃا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا Hal itu Allah tegaskan secara tekstual di dalam Al-Qur’an: �لاَﺰ�ـﻳ �رَﺮﱠﻀﻟَا

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak- anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang

46 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia 46 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

Karena manusia adalah makhluk yang mulia, maka Islam sangat menentang segala bentuk kezaliman, baik yang berupa pengambilan hak orang lain, harta benda, jiwa maupun harga diri seseorang, termasuk perlakuan yang buruk, kekerasan, penindasan, penistaan.

Allah SWT berfirman dalam al-Quran:

َبﺎَﺘ�ﻜْﻟا َنﻮ�ﻐَـﺘْﺒَـﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟاَو �ﻪ�ﻠْﻀَﻓ ْﻦ�ﻣ �ﱠ�ا �ﻢ�ﻬَـﻴ�ﻨْﻐ�ـﻳ ﱠﱴَﺣ ﺎًﺣﺎَﻜ�ﻧ َنو�ﺪ�َﳚ َﻻ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا �ﻒ�ﻔْﻌَـﺘْﺴَﻴْﻟَو ْﻢ�ﻛﺎَﺗآ ي�ﺬﱠﻟا �ﱠ�ا �لﺎ َﻣ ْﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺗآَو اًﺮْـﻴَﺧ ْﻢ�ﻬﻴ�ﻓ ْﻢ�ﺘْﻤ�ﻠ َﻋ ْن�إ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺒ�ﺗﺎَﻜَﻓ ْﻢ�ﻜ�ﻧﺎَْﳝَأ ْﺖَﻜَﻠَﻣ ﺎﱠ�ﳑ ﱠﻦ�ﻬْﻫ�ﺮْﻜ�ﻳ ْﻦَﻣَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟ ا �ةﺎَﻴَْﳊا َضَﺮَﻋ اﻮ�ﻐَـﺘْﺒَﺘ�ﻟ ﺎًﻨﱡﺼََﲢ َنْدَرَأ ْن�إ �ءﺎَﻐ�ﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻜ�ﺗﺎَﻴَـﺘَـﻓ اﻮ�ﻫ�ﺮْﻜ�ﺗ َﻻَو

ٌﻢﻴ�ﺣَر ٌرﻮ �ﻔَﻏ ﱠﻦ�ﻬ�ﻫاَﺮْﻛ�إ �ﺪْﻌَـﺑ ْﻦ�ﻣ َﱠ�ا ﱠن�ﺈَﻓ Artinya: Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah ٌباَﺬَﻋ ْﻢ�َﳍ َﻚ�ﺌ

menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah َﻟو�أ �ّﻖَْﳊا �ْﲑَﻐ�ﺑ �ضْرَْﻷا �ﰲ َنﻮ�ﻐْـﺒَـﻳَو َسﺎﱠﻨﻟا َنﻮ�ﻤ�ﻠْﻈَﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞﻴ�ﺒﱠﺴﻟا ﺎَﱠﳕ�إ memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan ٌﻢﻴ�ﻟَأ

budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan

perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan �ﺪَﻴﻟْا َﺖَْﲢ �ﻞ�ﺧْﺪَﻳ َﻻ ﱡﺮ�ْﳊَا

�ﻞ�ﺼَْﳛ َﻻ َﻮ�ﻫَو �تاَﺮْـﻳ�ﺰْﻌ mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada

mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian ﱠـﺘﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌ ْﻟا �ْﲑَﻏ ْوَأ �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا َﻦ�ﻣ َنﺎَﻛ ٍفﱡﺮَﺼَﺗ ﱠﻞ�ﻛ ﱠن�إ �حﺎَﻜ�ﻧَو �ﺪَﻟَﻮْﻟا �ّم�أَو �ّﺮ�ْﳊا dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. �ﻊْﻴَـﺑ َﻊَﻨَـﺘْﻣا َﻚ�ﻟَﺬ�ﻠَﻓ ، َﻊَﻗَو ْن�إ �ﻞ�ﻄْﺒَـﻳَو �عَﺮْﺸ�ﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ �ﻩ�دْﻮ�ﺼْﻘَﻣ

untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri َ��ﺎ �ﻞ�ﺼَْﲢ َﻻ �دﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﻩ�ﺬَﻫ َﺪ�ﺻﺎَﻘَﻣ ﱠن�ﺈَﻓ �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �تاَوَذَو �مَﺮْﺤَﻤْﻟا ، ًﺎﻨََ� �ﻪ�ﻠْﻌ mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari َ�ﲜ ، �ﻪ�ﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا َﻚ�ﻟﺬَﻛَو . �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ : �ﺪْﻘَﻌْﻟا �ّﻞََﳏ �ﰲ �ﺔﱠﻴ�ﻟﺎَﻤْﻟا �ءﺎَﻔ�ﺘْﻧا �رّﻮ�ﺻ ْﻦ�ﻣَو

Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu

َبﺎَﺘ�ﻜْﻟا َنﻮ�ﻐَـﺘْﺒَـﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟاَو �ﻪ�ﻠْﻀَﻓ ْﻦ�ﻣ �ﱠ�ا �ﻢ�ﻬَـﻴ�ﻨْﻐ�ـﻳ ﱠﱴَﺣ ﺎًﺣﺎَﻜ�ﻧ َنو�ﺪ�َﳚ َﻻ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا �ﻒ�ﻔْﻌَـﺘْﺴَﻴْﻟَو َﺔ َﻘْـﻴ�ﻘَﺣ ﱠنﻷ memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah � � ﱞﺮ�ﺣ َﻮ�ﻫَو ، �مَﻼ�ﻐْﻟا اﺬَ�� َﺖْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ َﻚ�ﺘْﻌ�ﺑ : َلْﻮ�ﻘَـﻳ ْنﺄَﻛ � �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ءﺎَﺒْﻟا �لﺎَﺧْدﺈﺑ ْﻢ�ﻛﺎَﺗآ ي�ﺬﱠﻟا �ﱠ�ا �لﺎ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada َﻣ ْﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺗآَو اًﺮْـﻴَﺧ ْﻢ�ﻬﻴ�ﻓ ْﻢ�ﺘْﻤ�ﻠ َﻋ ْن�إ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺒ�ﺗﺎَﻜَﻓ ْﻢ�ﻜ�ﻧﺎَْﳝَأ ْﺖَﻜَﻠَﻣ ﺎﱠ�ﳑ

keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang

�ﺪْﻳ�ﺪﱠﺸ ﻟا �ﺪْﻴ�ﻋَﻮْﻟا �ﰲَو . ٍلﺎَ�ﲟ َﺲْﻴَﻟ �هَ◌ّ◌ّنﻷ � ، ﺎَﻨ�ﻫ ْﺪَﺟْﻮ�ـﻳ َْﱂَو . ٍلﺎَ�ﲟ ٍلﺎَﻣ �ﺔَﻟَدﺎَﺒ�ﻣ : �ﻊْﻴَـﺒْﻟا mereka) sesudah mereka dipaksa (itu) (QS. An-

ٌباَﺬَﻋ ْﻢ�َﳍ َﻚ�ﺌ َﻟو�أ �ّﻖَْﳊا �ْﲑَﻐ�ﺑ �ضْرَْﻷا �ﰲ َنﻮ�ﻐْـﺒَـﻳَو َسﺎﱠﻨﻟا َنﻮ�ﻤ�ﻠْﻈَﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞﻴ�ﺒﱠﺴﻟا ﺎَﱠﳕ�إ ٌﻞ�ﺟ َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ ٌﻢﻴ�ﻟَأ Artinya: Sesungguhya dosa itu atas orang-orang yang �ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا ًﲑ�ﺟ َأ َﺮَﺟ ﺄَﺘْﺳا ٌﻞ�ﺟَرَو �ﻪَﻨََ� َﻞَﻛَﺄَﻓاًﺮ �ﺣ َعﺎَﺑ ٌﻞ�ﺟَرَو َرَﺪَﻏ ﱠ�ﰒ �ﰊ ﻰَﻄْﻋَأ

�ﺪَﻴﻟْا َﺖَْﲢ �ﻞ�ﺧْﺪَﻳ َﻻ ﱡﺮ�ْﳊَا . �ﻩَﺮْﺟَأ

�ﻞ�ﺼَْﳛ َﻻ َﻮ�ﻫَو �تاَﺮْـﻳ�ﺰْﻌ ﱠـﺘﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌ ْﻟا �ْﲑَﻏ ْوَأ �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا َﻦ�ﻣ َنﺎَﻛ ٍفﱡﺮَﺼَﺗ ﱠﻞ�ﻛ ﱠن�إ Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 47

�نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ �حﺎَﻜ�ﻧَو �ﺪَﻟَﻮْﻟا �ّم�أَو �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ َﻊَﻨَـﺘْﻣا َﻚ�ﻟَﺬ�ﻠَﻓ ، َﻊَﻗَو ْن�إ �ﻞ�ﻄْﺒَـﻳَو �عَﺮْﺸ�ﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ �ﻩ�دْﻮ�ﺼْﻘَﻣ

َبﺎَﺘ�ﻜْﻟا َنﻮ�ﻐَـﺘْﺒَـﻳ berbuiat dholim kepada manusia dan melampai bats َﻦﻳ�ﺬﱠﻟاَو �ﻪ�ﻠْﻀَﻓ ْﻦ�ﻣ �ﱠ�ا �ﻢ�ﻬَـﻴ�ﻨْﻐ�ـﻳ ﱠﱴَﺣ ﺎًﺣﺎَﻜ�ﻧ َنو�ﺪ�َﳚ َﻻ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا �ﻒ�ﻔْﻌَـﺘْﺴَﻴْﻟَو ْﻢ�ﻛﺎَﺗآ ي�ﺬﱠﻟا �ﱠ�ا �لﺎ dimuka bumi tanpa hak, mereka itu mendaat adab َﻣ ْﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺗآَو اًﺮْـﻴَﺧ ْﻢ�ﻬﻴ�ﻓ ْﻢ�ﺘْﻤ�ﻠ َﻋ ْن�إ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺒ�ﺗﺎَﻜَﻓ ْﻢ�ﻜ�ﻧﺎَْﳝَأ ْﺖَﻜَﻠَﻣ ﺎﱠ�ﳑ

ﱠﻦ�ﻬْﻫ�ﺮْﻜ�ﻳ ْﻦَﻣَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟ yang pedih (QS. as-Syuara’:42). ا �ةﺎَﻴَْﳊا َضَﺮَﻋ اﻮ�ﻐَـﺘْﺒَﺘ�ﻟ ﺎًﻨﱡﺼََﲢ َنْدَرَأ ْن�إ �ءﺎَﻐ�ﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻜ�ﺗﺎَﻴَـﺘَـﻓ اﻮ�ﻫ�ﺮْﻜ�ﺗ َﻻَو

Setiap manusia adalah makhluk yang merdeka dan ٌﻢﻴ�ﺣَر ٌرﻮ �ﻔَﻏ ﱠﻦ�ﻬ�ﻫاَﺮْﻛ�إ �ﺪْﻌَـﺑ ْﻦ�ﻣ َﱠ�ا ﱠن�ﺈَﻓ

bebas untuk melakukan yang dikehendakinya (shultan

al-iradah). Segala bentuk penguasaan atas kebebasan itu ٌباَﺬَﻋ ْﻢ�َﳍ َﻚ�ﺌ َﻟو�أ �ّﻖَْﳊا �ْﲑَﻐ�ﺑ �ضْرَْﻷا �ﰲ َنﻮ�ﻐْـﺒَـﻳَو َسﺎﱠﻨﻟا َنﻮ�ﻤ�ﻠْﻈَﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞﻴ�ﺒﱠﺴﻟا ﺎَﱠﳕ�إ dilarang oleh syariat. Dalam hal ini berlaku kaidah fikih: ٌﻢﻴ�ﻟَأ

�ﺪَﻴﻟْا َﺖَْﲢ �ﻞ�ﺧْﺪَﻳ َﻻ ﱡﺮ�ْﳊَا Artinya: Orang merdeka tidak berada di bawah kekuasaan �ﻞ�ﺼَْﳛ َﻻ َﻮ�ﻫَو �تاَﺮْـﻳ�ﺰْﻌ siapapun ﱠـﺘﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌ ْﻟا �ْﲑَﻏ ْوَأ �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا َﻦ�ﻣ َنﺎَﻛ ٍفﱡﺮَﺼَﺗ ﱠﻞ�ﻛ ﱠن�إ

Masyarakat ideal yang diinginkan oleh hukum Islam

adalah masyarakat yang menjunjung tinggi keadilan, egaliter, َ��ﺎ �ﻞ�ﺼَْﲢ َﻻ �دﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﻩ�ﺬَﻫ َﺪ�ﺻﺎَﻘَﻣ ﱠن�ﺈَﻓ �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �تاَوَذَو �مَﺮْﺤَﻤْﻟا

serta tidak adanya kezhaliman. Ini dibuktikan oleh Rasulullah

dalam mengubah tradisi perbudakan. Rasulullah tidak ، ًﺎﻨََ� �ﻪ�ﻠْﻌ َ�ﲜ ، �ﻪ�ﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا َﻚ�ﻟﺬَﻛَو . �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ : �ﺪْﻘَﻌْﻟا �ّﻞََﳏ �ﰲ �ﺔﱠﻴ�ﻟﺎَﻤْﻟا �ءﺎَﻔ�ﺘْﻧا �رّﻮ�ﺻ ْﻦ�ﻣَو sertamerta dengan kekuasaannya menghapus dan melarang َﺔ َﻘْـﻴ�ﻘَﺣ ﱠنﻷ � � ﱞﺮ�ﺣ َﻮ�ﻫَو ، �مَﻼ�ﻐْﻟا اﺬَ�� َﺖْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ َﻚ�ﺘْﻌ�ﺑ : َلْﻮ�ﻘَـﻳ ْنﺄَﻛ � �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ءﺎَﺒْﻟا �لﺎَﺧْدﺈﺑ

perbudakan karena secara psikologis masyarakat jahiliyah

saat itu akan menentang tradisi yang sudah berlangsung �ﺪْﻳ�ﺪﱠﺸ ﻟا �ﺪْﻴ�ﻋَﻮْﻟا �ﰲَو . ٍلﺎَ�ﲟ َﺲْﻴَﻟ �هَ◌ّ◌ّنﻷ � ، ﺎَﻨ�ﻫ ْﺪَﺟْﻮ�ـﻳ َْﱂَو . ٍلﺎَ�ﲟ ٍلﺎَﻣ �ﺔَﻟَدﺎَﺒ�ﻣ : �ﻊْﻴَـﺒْﻟا berabad-abad. Masyarakat jahiliyah merasa diuntungkan . �ﻊْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ �ْﱘ�ﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ

dengan adanya perbudakan karena mereka tidak terbiasa

hidup mandiri dan mencari sumber kehidupan sendiri. �ﻪَﺒَﺴَﺘْﻛ�ا �ّﺮَﺷ ْﻦ�ﻣ �ءْﺮَﻤْﻟا �ﻪْﻴ�ﻨَْﳚ ﺎَﻣ ﱡﻞ�ﻛ ْوَا �ﺔَﻴ�ﺼْﻌَﻤْﻟا ْوَا �ﺐْﻧﱠﺬﻟا

Maka strategi yang dilakukan Rasulullah untuk menghapus

perbudakan adalah dengan: pertama, mempersempit ٌﻞ�ﺟ َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ

perekrutan budak-budak baru; dan kedua, membuka seluas-

luasnya pintu untuk memerdekakan budak. Oleh karena itu

memang banyak kita temukan dalam hukum Islam sanksi . �ﻩَﺮْﺟَأ

pembunuhan yang salah ( �نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا : qathlu al-khata’), zihar, kafarat َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ puasa, ﻻَو ٍفو�ﺮ ْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﺣّ�ﺮَﺳ ْوَأ ٍفو�ﺮْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْﻣَﺄَﻓ ﱠﻦ�ﻬَﻠَﺟَأ َﻦْﻐَﻠَـﺒَـﻓ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا �ﻢ�ﺘْﻘﱠﻠَﻃ اَذ�إَو

atas pelanggaran berbentuk memerdekakan budak, seperti

beli manusia menafikan idealitas hukum Islam karena itu tak اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ terbantahkan bahwa praktik perdagangan yang menjadikan َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو

Dari berbagai argumentasi hukum Islam di atas jual

Sutan Harahap, Pesan-pesan Universal Islam Untuk Kemanusiaan ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو

34 Sayyed Hossein Nasr, the Heart of Islam, terj. Nurasiah Fakih

(Bandung: Mizan, 1993), hlm. 218.

48 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

manusia sebagai komoditi adalah sesuatu yang terlarang ٌﻢﻴ�ﻟَأ

(haram). Imam al-Qarafy mengatakan:

َ��ﺎ �ﻞ�ﺼَْﲢ َﻻ �دﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﻩ�ﺬَﻫ َﺪ�ﺻﺎَﻘَﻣ ﱠن�ﺈَﻓ �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �تاَوَذَو �مَﺮْﺤَﻤْﻟا Artinya: Segala bentuk transaksi baik yang melibatkan orang ٌﻢﻴ�ﺣَر ٌرﻮ �ﻔَﻏ ﱠﻦ�ﻬ�ﻫاَﺮْﻛ�إ �ﺪْﻌَـﺑ ْﻦ�ﻣ َﱠ�ا ﱠن�ﺈَﻓ

، ًﺎﻨََ� �ﻪ�ﻠْﻌ َ�ﲜ ، �ﻪ�ﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا َﻚ�ﻟﺬَﻛَو . �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ : �ﺪْﻘَﻌْﻟا �ّﻞََﳏ �ﰲ �ﺔﱠﻴ�ﻟﺎَﻤْﻟا �ءﺎَﻔ�ﺘْﻧا �رّﻮ�ﺻ ْﻦ�ﻣَو lain atau tidak yang tak mungkin tercapai maksud

َﻟو�أ �ّﻖَْﳊا �ْﲑَﻐ�ﺑ �ضْرَْﻷا �ﰲ َنﻮ�ﻐْـﺒَـﻳَو َسﺎﱠﻨﻟا َنﻮ�ﻤ�ﻠْﻈَﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞﻴ�ﺒﱠﺴﻟا ﺎَﱠﳕ�إ َﻘْـﻴ�ﻘَﺣ ﱠنﻷ dan tujuannya, maka hal seperti itu tidak pernah � � ﱞﺮ�ﺣ َﻮ�ﻫَو ، �مَﻼ�ﻐْﻟا اﺬَ�� َﺖْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ َﻚ�ﺘْﻌ�ﺑ : َلْﻮ�ﻘَـﻳ ْنﺄَﻛ � �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ءﺎَﺒْﻟا �لﺎَﺧْدﺈﺑ

disyari’atkan dan batal jika terjadi, karena itu ٌﻢﻴ�ﻟَأ

�ﺪْﻳ�ﺪﱠﺸ ﻟا �ﺪْﻴ�ﻋَﻮْﻟا �ﰲَو . ٍلﺎَ�ﲟ َﺲْﻴَﻟ �هَ◌ّ◌ّنﻷ � ، ﺎَﻨ�ﻫ ْﺪَﺟْﻮ�ـﻳ َْﱂَو . ٍلﺎَ�ﲟ ٍلﺎَﻣ �ﺔَﻟَدﺎَﺒ�ﻣ : �ﻊْﻴَـﺒْﻟا dilarang menjual orang yang merdeka, budak ummi

35 �ﻊْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ �ْﱘ�ﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ �ﻞ�ﺼَْﳛ َﻻ َﻮ�ﻫَو �تاَﺮْـﻳ�ﺰْﻌ tersebut tidak akan tercapai. ﱠـﺘﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌ

al-walad, menikahi mahram, karena tujuan dari akad �ﺪَﻴﻟْا َﺖَْﲢ �ﻞ�ﺧْﺪَﻳ َﻻ ﱡﺮ�ْﳊَا .

�حﺎَﻜ�ﻧَو �ﺪَﻟَﻮْﻟا �ّم�أَو �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ َﻊَﻨَـﺘْﻣا َﻚ�ﻟَﺬ�ﻠَﻓ ، َﻊَﻗَو ْن�إ �ﻞ�ﻄْﺒَـﻳَو �عَﺮْﺸ�ﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ �ﻩ�دْﻮ�ﺼْﻘَﻣ mengharamkan jual beli manusia. ٌﻞ�ﺟ َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ َ��ﺎ �ﻞ�ﺼَْﲢ َﻻ �دﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﻩ�ﺬَﻫ َﺪ�ﺻﺎَﻘَﻣ ﱠن�ﺈَﻓ �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �تاَوَذَو �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا ًﲑ�ﺟ َأ َﺮَﺟ ﺄَﺘْﺳا ٌﻞ�ﺟَرَو �ﻪَﻨََ� َﻞَﻛَﺄَﻓاًﺮ �ﺣ َعﺎَﺑ ٌﻞ�ﺟَرَو َرَﺪَﻏ ﱠ�ﰒ �ﰊ ﻰَﻄْﻋَأ

Pemerintah Negara Kuwait juga dengan tegas

�ﻊْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ �ْﱘ�ﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ Artinya: اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ Contoh dari bentuk jual beli yang menafikan �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ

َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو kepemilikan adalah jual beli orang yang merdeka

dari jual beli adalah menukar harta dengan harta. ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ �ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا Manusia tidak termasuk harta. Disamping itu juga ًﲑ�ﺟ َأ َﺮَﺟ ﺄَﺘْﺳا ٌﻞ�ﺟَرَو �ﻪَﻨََ� َﻞَﻛَﺄَﻓاًﺮ �ﺣ َعﺎَﺑ ٌﻞ�ﺟَرَو َرَﺪَﻏ ﱠ�ﰒ �ﰊ ﻰَﻄْﻋَأ

ٌﻞ�ﺟ dengan dihargai..... karena sesungguhnya hakikat َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا

ada ancaman yang besar atas keharaman jual beli .

ini. 36

35 ﻻَو ٍفو�ﺮ ْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﺣّ�ﺮَﺳ ْوَأ ٍفو�ﺮْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْﻣَﺄَﻓ ﱠﻦ�ﻬَﻠَﺟَأ َﻦْﻐَﻠَـﺒَـﻓ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا �ﻢ�ﺘْﻘﱠﻠَﻃ اَذ�إَو Furu’ Syihabuddin Ahmad bin Idris al-Qarafi, Anwar al-Buruq fi Anwa’ al-

Al-Kuwaitiyah اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ

, Juz 6/ 197, dalam kitab digital maktabah syamilah.

Wizarah al-Awqaf wa asy-Syu’un al-Islamiyah, al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ

, Juz. 9 (Kuwait: Wizarah al-Awqaf wa asy-Syu’un al-Islamiyah, 1983), hlm. 35.

َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو

Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 49

Dari kacamata fiqh jinayah, jual beli manusia � � ﱞﺮ�ﺣ َﻮ�ﻫَو ، �مَﻼ�ﻐْﻟا اﺬَ�� َﺖْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ َﻚ�ﺘْﻌ�ﺑ : َلْﻮ�ﻘَـﻳ ْنﺄَﻛ � �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ءﺎَﺒْﻟا �لﺎَﺧْدﺈﺑ bisa dimasukkan dalam kategori jarimah. Sebagaimana �ﺪْﻳ�ﺪﱠﺸ ﻟا �ﺪْﻴ�ﻋَﻮْﻟا �ﰲَو . ٍلﺎَ�ﲟ َﺲْﻴَﻟ �هَ◌ّ◌ّنﻷ � ، ﺎَﻨ�ﻫ ْﺪَﺟْﻮ�ـﻳ َْﱂَو . ٍلﺎَ�ﲟ ٍلﺎَﻣ �ﺔَﻟَدﺎَﺒ�ﻣ : �ﻊْﻴَـﺒْﻟا

didefinisikan oleh Wahbah Zuhaili bahwa jarimah adalah: . �ﻊْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ �ْﱘ�ﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ �ﻪَﺒَﺴَﺘْﻛ�ا �ّﺮَﺷ ْﻦ�ﻣ �ءْﺮَﻤْﻟا �ﻪْﻴ�ﻨَْﳚ ﺎَﻣ ﱡﻞ�ﻛ ْوَا �ﺔَﻴ�ﺼْﻌَﻤْﻟا ْوَا �ﺐْﻧﱠﺬﻟا

Artinya: Perbuatan dosa atau ma’shiyat atau segala sesuatu ٌﻞ�ﺟ َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا

yang mengenai seseorang akibat dari perbuatan ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ

�ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا jelek yang telah dilakukannya.

Jarimah atau jinayah termasuk dalam pembahasan �ﻩَﺮْﺟَأ hukum Pidana Islam yang tujuannya adalah menjaga hak- �نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ

hak Allah ( al-Muhafazhoh ‘an Huquqi Allah), menciptakan kebaikan dan menolak kerusakan (Jalbu al-Masholih wa Dar’u

al-Mafasid), menjaga persatuan dan perpecahan masyarakat

(Himayah al-Mujtama’ min Intisyari al-Rodzilah), mewujudkan اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ

َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو Tahqiqu al-

keamanan dan menciptakan persatuan umat (

Amni wa al-Istiqroru li al-Mujtama’i). 38

Secara klasifikasi jarimah, para ulama membaginya ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو

berdasarkan aspek berat dan ringannya hukuman serta ditegaskan atau tidaknya oleh al-Qur’an atau al-Hadits menjadi tiga macam, yaitu: jarimah hudud, jarimah qisas, dan jarimah ta’zir. Jika hukumannya telah ditentukan oleh syara’ dan menjadi hak Allah (hak masyarakat) maka disebut jarimah hudud. Yang termasuk dalam jarimah hudud ini ada tujuah macam yaitu, jarimah zina, jarimah qasaf, jarimah syurbul khamr, jarimah pencurian, jarimah hirabah, jarimah riddah, jarimah al-bagyu (pemberontakan).

Jarimah Qisas ialah hukuman yang berupa pembalasan setimpal, seperti hukum balas bunuh orang yang membunuh. Hukum qisas ini merupakan hukuman-hukuman yang telah

ditentukan batasnya, dan tidak mempunyai batas terendah maupun tertinggi, tetapi manjadi hak perseorangan, dengan pengertian bahwa si korban bisa merugikan si pembuat,

37 Wahbah Zuhaili, a l-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 6 (Damaskus: Dar al-Fikr, 1998), hlm. 215.

38 Talhah bin Muhammad bin Abdur Rahman Ghouts, Al-Addi’a’ al-‘Am wa Ahkamuhu fi Al-Fiqh wa an-Nizhom, (Tk: Kunuz Isbilia, tt), hlm. 87-90

50 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

َبﺎَﺘ�ﻜْﻟا َنﻮ�ﻐَـﺘْﺒَـﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟاَو �ﻪ�ﻠْﻀَﻓ ْﻦ�ﻣ �ﱠ�ا �ﻢ�ﻬَـﻴ�ﻨْﻐ�ـﻳ ﱠﱴَﺣ ﺎًﺣﺎَﻜ�ﻧ َنو�ﺪ�َﳚ َﻻ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا �ﻒ�ﻔْﻌَـﺘْﺴَﻴْﻟَو dan apabila dimaafkan maka hukuman tersebut menjadi ْﻢ�ﻛﺎَﺗآ ي�ﺬﱠﻟا �ﱠ�ا �لﺎ َﻣ ْﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺗآَو اًﺮْـﻴَﺧ ْﻢ�ﻬﻴ�ﻓ ْﻢ�ﺘْﻤ�ﻠ َﻋ ْن�إ ْﻢ�ﻫﻮ�ﺒ�ﺗﺎَﻜَﻓ ْﻢ�ﻜ�ﻧﺎَْﳝَأ ْﺖَﻜَﻠَﻣ ﺎﱠ�ﳑ

hapus. Perbuatan yang termasuk dalam jarimah qisas ini ada ﱠﻦ�ﻬْﻫ�ﺮْﻜ�ﻳ ْﻦَﻣَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟ ا �ةﺎَﻴَْﳊا َضَﺮَﻋ اﻮ�ﻐَـﺘْﺒَﺘ�ﻟ ﺎًﻨﱡﺼََﲢ َنْدَرَأ ْن�إ �ءﺎَﻐ�ﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ ْﻢ�ﻜ�ﺗﺎَﻴَـﺘَـﻓ اﻮ�ﻫ�ﺮْﻜ�ﺗ َﻻَو

amdu); kedua, pembunuhan semi sengaja ( ٌﻢﻴ�ﺣَر ٌرﻮ �ﻔَﻏ ﱠﻦ�ﻬ�ﻫاَﺮْﻛ�إ �ﺪْﻌَـﺑ ْﻦ�ﻣ َﱠ�ا ﱠن�ﺈَﻓ al-qatlu syibhul

5 macam, yaitu: pertama, pembunuhan sengaja ( al-qatlul-

amdi), ketiga, pembunuhan karena kesalahan (tidak sengaja, ٌباَﺬَﻋ ْﻢ�َﳍ َﻚ�ﺌ َﻟو�أ �ّﻖَْﳊا �ْﲑَﻐ�ﺑ �ضْرَْﻷا �ﰲ َنﻮ�ﻐْـﺒَـﻳَو َسﺎﱠﻨﻟا َنﻮ�ﻤ�ﻠْﻈَﻳ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﻰَﻠَﻋ �ﻞﻴ�ﺒﱠﺴﻟا ﺎَﱠﳕ�إ

al-qatlul khata’); keempat, penganiayaan sengaja (al-jarhul

amdu); kelima, penganiayaan tidak sengaja (al-jarhul-khata’). ٌﻢﻴ�ﻟَأ

Adapun yang dimaksud dengan arti ta’zir menurut terminologi

fiqih Islam adalah hukuman yang bersifat edukatif yang �ﺪَﻴﻟْا َﺖَْﲢ �ﻞ�ﺧْﺪَﻳ َﻻ ﱡﺮ�ْﳊَا

ditentukan oleh hakim atas pelaku tindak pidana/pelaku

perbuatan maksiat yang hukumannya belum ditentukan oleh �ﻞ�ﺼَْﳛ َﻻ َﻮ�ﻫَو �تاَﺮْـﻳ�ﺰْﻌ ﱠـﺘﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌ ْﻟا �ْﲑَﻏ ْوَأ �ﻊْﻴَـﺒْﻟﺎَﻛ �دْﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا َﻦ�ﻣ َنﺎَﻛ ٍفﱡﺮَﺼَﺗ ﱠﻞ�ﻛ ﱠن�إ syari’ah atau kepastian hukumnya belum ada. 39 �حﺎَﻜ�ﻧَو �ﺪَﻟَﻮْﻟا �ّم�أَو �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ َﻊَﻨَـﺘْﻣا َﻚ�ﻟَﺬ�ﻠَﻓ ، َﻊَﻗَو ْن�إ �ﻞ�ﻄْﺒَـﻳَو �عَﺮْﺸ�ﻳ َﻻ �ﻪﱠﻧ�ﺈَﻓ �ﻩ�دْﻮ�ﺼْﻘَﻣ

beli manusia tidak dibenarkan karena minimal jual beli َ��ﺎ �ﻞ�ﺼَْﲢ َﻻ �دﻮ�ﻘ�ﻌْﻟا �ﻩ�ﺬَﻫ َﺪ�ﺻﺎَﻘَﻣ ﱠن�ﺈَﻓ �مَﺮْﺤَﻤْﻟا �تاَوَذَو �مَﺮْﺤَﻤْﻟا manusia bisa dikategorikan jinayah qishas. Oleh karena itu ، ًﺎﻨََ� �ﻪ�ﻠْﻌ َ�ﲜ ، �ﻪ�ﺑ �ﻊْﻴَـﺒْﻟا َﻚ�ﻟﺬَﻛَو . �ّﺮ�ْﳊا �ﻊْﻴَـﺑ : �ﺪْﻘَﻌْﻟا �ّﻞََﳏ �ﰲ �ﺔﱠﻴ�ﻟﺎَﻤْﻟا �ءﺎَﻔ�ﺘْﻧا �رّﻮ�ﺻ ْﻦ�ﻣَو

Berdasarkan konsepsi fiqh jinayah pun, praktik jual

jual beli manusia dilihat dari seluruh konsepsi Islam, adalah

suatu kejahatan (jarimah) yang haram dan harus dicari segala َﺔ َﻘْـﻴ�ﻘَﺣ ﱠنﻷ � � ﱞﺮ�ﺣ َﻮ�ﻫَو ، �مَﻼ�ﻐْﻟا اﺬَ�� َﺖْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ َﻚ�ﺘْﻌ�ﺑ : َلْﻮ�ﻘَـﻳ ْنﺄَﻛ � �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ءﺎَﺒْﻟا �لﺎَﺧْدﺈﺑ cara untuk menghentikannya, sebab bagaimanapun juga, jual �ﺪْﻳ�ﺪﱠﺸ beli manusia sangat tidak manusiawi dan pelakunya secara ﻟا �ﺪْﻴ�ﻋَﻮْﻟا �ﰲَو . ٍلﺎَ�ﲟ َﺲْﻴَﻟ �هَ◌ّ◌ّنﻷ � ، ﺎَﻨ�ﻫ ْﺪَﺟْﻮ�ـﻳ َْﱂَو . ٍلﺎَ�ﲟ ٍلﺎَﻣ �ﺔَﻟَدﺎَﺒ�ﻣ : �ﻊْﻴَـﺒْﻟا

tidak langsung menancapkan bendera permusuhan kepada . �ﻊْﻴَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ �ْﱘ�ﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ Allah dan Rasul-Nya Saw. �ﻪَﺒَﺴَﺘْﻛ�ا �ّﺮَﺷ ْﻦ�ﻣ �ءْﺮَﻤْﻟا �ﻪْﻴ�ﻨَْﳚ ﺎَﻣ ﱡﻞ�ﻛ ْوَا �ﺔَﻴ�ﺼْﻌَﻤْﻟا ْوَا �ﺐْﻧﱠﺬﻟا

ٌﻞ�ﺟ َر �ﺔَﻣ ﺎَﻴ�ﻘْﻟا َمﻮَﻳ ْﻢ�ﻬ�ﻤْﺼَﺧ ﺎَﻧَأ ٌﺔَﺛَﻼَﺛ : ﱠ�ا َلﺎَﻗ : َلَﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ّ�ا ﻰﻠﺻ �ّ�ﱯﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ �ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا ًﲑ�ﺟ َأ َﺮَﺟ ﺄَﺘْﺳا ٌﻞ�ﺟَرَو �ﻪَﻨََ� َﻞَﻛَﺄَﻓاًﺮ �ﺣ َعﺎَﺑ ٌﻞ�ﺟَرَو َرَﺪَﻏ ﱠ�ﰒ �ﰊ ﻰَﻄْﻋَأ . �ﻩَﺮْﺟَأ Artinya: Dari Nabi Saw berkata: “Allah SWT berfirman: ada �نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا

tiga kelompok yang dihari kiamat nanti yang akan : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ ﻻَو ٍفو�ﺮ menjadi musuh besar saya. Pertama, orang yang ْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﺣّ�ﺮَﺳ ْوَأ ٍفو�ﺮْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْﻣَﺄَﻓ ﱠﻦ�ﻬَﻠَﺟَأ َﻦْﻐَﻠَـﺒَـﻓ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا �ﻢ�ﺘْﻘﱠﻠَﻃ اَذ�إَو

telah mengadakan yang setia kepadaku kemudian

اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ merusaknya. Kedua, orang yang menjual orang �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا merdeka kemudian memakan harganya. Dan ketiga, َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو

orag yang tidak memberikan upah pada buruh yang

telah menjelaskan pekerjaanya” ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ 40 َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو

39 Mahmud Salthut, Al-Islam Aqidah wa Syari’ah (Tk: Dar al-Syuruq, 2001), hlm. 288-289.

40 Hadits ini bisa ditemui pada kitab Shahih al-Bukhari Nomor 2085, Kitab

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 51

Perkawinan Lintas Negara

Perkawinan sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan melalui perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan wanita terjalin secara terhormat sesuai dengan kedudukan manusiasebagai makhluk yang mulia dan terhormat. Setiap agama juga mengakui bahwa perkawinan sebagai suatu perbuatan yang suci, oleh karena itu setiap agama mengatur dan menjunjung tinggi lembaga perkawinan ini. Hidup berpasang-pasangan adalah merupakan pembawaan naluriah manusia dan makhluk hidup lainnya, bahkan segala sesuatu di dunia ini diciptakan oleh Tuhan berpasang-pasangan. 41

Problematika masyarakat perbatasan yang perlu mendapatkan kejelasan hukum Islam adalah perkawinan yang terjadi di masyarakat perbatasan Jagoi Babang dengan seorang laki-laki warga Negara Malaysia, dimana setelah menikah lebih dari 3 tahun dan tinggal di perbatasan wilayah Indonesia, sang suami meminta izin untuk pulang ke kampong halamannya namun hingga saat ini tak kunjung kembali dan tak ada kabar berita.

Sebagai sunnatullah yang berlaku pada semua makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan maupun tumbuh- tumbuhan, 42 perkawinan masyarakat perbatasan Jagoi babang tersebut merupakan sesuatu yang legal secara syar’i jika semua syarat rukun perkawinan telah terpenuhi. 43 Di dalam syarat rukun pernikahan sesuai konsepsi hukum Islam, perbedaan kewarganegaraan bukanlah sesuatu yang menghalangi absahnya perkawinan. Maka hukum Islam merasa tidak perlu panjang lebar membahas tentang perkawinan beda Negara ini. Hal ini berbeda dengan aturan dan ketentuan Negara, dimana perkawinan antara dua orang

Sunan Ibn Majah Nomor 2435, Kitab Musnad Ahmad Ibn Hambal Nomor 8491. 41 QS al-Zariyat (51) ayat 49. 42 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Jilid. 2 (Beirut: Dari al-Fikr, 1983), hlm.

48-49. 43 Jumhur ulama sepakat bahwa rukun perkawinan itu terdiri atas:

pertama, calon suami dan calon istri; kedua, wali dari calon istri; ketiga, adanya 2 orang saksi; dan empat, ijab qabul. Lihat dalam Muwaffiq al-Din Abi Muhammad bin Ahmad bin Qudamah, Al-Mughni, Juz. 7 (Beirut: Dar al-Fikr, 1984), hlm. 337

52 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia 52 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

tentang perkawinan lintas negara tersebut. Negara perlu mengatur tata cara serta prosedur perkawinan campuran agar bisa dianggap legal oleh negara. Aturan dan tata cara itu ditetapkan karena perkawinan campuran juga berkaitan hubungan antar dua negara. Jika salah satu pihak dari laki-laki atau perempuan yang melakukan perkawinan campuran bermasalah, maka tak menutup kemungkinan kedua negara asal dari laki-laki dan perempuan tersebut akan terganggu hubungannya. 45 Adapun kajian secara hukum Islam atas perkawinan campuran masyarakat Jagoi babang adalah realita bahwa sang suami pergi tidak kunjung pulang sejak 3 tahun yang lalu dan hingga saat ini tidak ada kepastian kabar dan keberadaannya.

Dalam konsepsi hukum Islam, suami dalam kehidupan rumah tangga adalah tulang punggung yang harus bertanggung jawab atas keutuhan dan kehidupan rumah tangganya. Saat suami tidak mendampingi istri dalam kehidupan rumah tangga, maka banyak hal yang akan terganggu. Suami yang pergi tidak kunjung pulang seperti yang dialami masyarakat

perbatasan Jagoi Babang disebut dengan mafqud. 46 Yaitu suatu keadaan dimana sang suami hilang, tidak diketahui apakah masihhidup yang bisa diharapkan kehadirannya ataukah sudah matiberada dalam kubur.

Terhadap status istri yang tidak jelas keberadaan suaminya ( mafqud), nabi menganjurkan agar tetap bersabar

44 Perkawinan campuran bukanlah perkawinan beda agama, sebagaimana dipersepsikan oleh banyak orang selama ini, tapi perkawinan campuran adalah

perkawinan beda negara. Pasal 57 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan: ” Yang di maksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.”

45 Undang-undang Negara yang mengatur tentang perkawinan campuran adalah Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan beserta dengan

peraturan pelaksanaanya yaitu Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan.

46 Wahbah Zuhaili, 1998, Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 9,(Damaskus: Dar Al-fikr) hlm. 7187

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 53

hingga datang berita tentang suaminya tersebut.

. �ﻩَﺮْﺟَأ �نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ Artinya: Rasulullah Saw bersabda: istri orang yang hilang ﻻَو ٍفو�ﺮ ْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﺣّ�ﺮَﺳ ْوَأ ٍفو�ﺮْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْﻣَﺄَﻓ ﱠﻦ�ﻬَﻠَﺟَأ َﻦْﻐَﻠَـﺒَـﻓ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا �ﻢ�ﺘْﻘﱠﻠَﻃ اَذ�إَو

tetap sebagai istrinya sampai ia mendapat berita (tentang kematiannya). 47

اًو�ﺰ�ﻫ �ﱠ�ا �تﺎَﻳآ او�ﺬ �ﺨﱠﺘَـﺗ ﻻَو �ﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻢَﻠَﻇ ْﺪَﻘَـﻓ َﻚ�ﻟَذ ْﻞَﻌْﻔَـﻳ ْﻦَﻣَو او�ﺪَﺘْﻌَـﺘ�ﻟ اًراَﺮ�ﺿ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْ�ﲤ َﱠ�ا اﻮ�ﻘﱠـﺗا َو �ﻪ�ﺑ ْﻢ�ﻜ�ﻈ�ﻌَﻳ �ﺔَﻤْﻜ�ْﳊاَو �بﺎَﺘ�ﻜْﻟا َﻦ�ﻣ ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ َلَﺰْـﻧَأ ﺎَﻣَو ْﻢ�ﻜْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا َﺔَﻤْﻌ�ﻧ او�ﺮ�ﻛْذاَو

Atas dasar hadits ini, madzhab Hanafiyah berpendapat

istri yang suaminya mafqud tidak boleh menikah dengan laki- ٌﻢﻴ�ﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ّ�ﻞ�ﻜ�ﺑ َﱠ�ا ﱠنَأ اﻮ�ﻤَﻠْﻋاَو

laki lain karena pernikahan antara kedua masih berlangsung hingga didapati keterangan yang menjelaskan keberadaan suaminya. Dan pihak yang berhak untuk nenetapkan keberadaan suaminya adalah hakim yang dalam hal ini adalah pemerintah/Pengadilan Agama. 48 Pendapat ini juga disandarkan pada istishab, dimana hukum yang berlaku adalah hukum yang semula (terjadinya pernikahan) hingga ada dalil yang menunjukan hukum lain ( talaq/ mati).

Akan tetapi, seorang istri dalam keadaan sendirian dalam waktu yang lama, biasanya sangat sulit untuk untuk bersabar menunggu informasi dari suaminya yang mafqud, atau sulit untuk menjaga dirinya dari fitnah, maka boleh

baginya untuk meminta cerai dan menikah dengan lelaki lain. Apalagi jika istri tersebut merasa dirugikan secara batin, seperti suami tidak meninggalkan apapun yang menjadi haq bagi istrinya. Pendapat inilah yang dipegang oleh Mazhab

Hanabilah dan Malikiyah. 49 Jika suami yang mafqud masih meninggalkan harta sebagai nafkah bagi istrinya, maka istri tidak boleh menuntut cerai. 50 Argumentasi itu dianalogikan

dengan masalah al-ila’ (suami yang bersumpah untuk tidak menyetubuhi istrinya dalam jangka waktu tertentu) dan

47 Hadits ini bisa ditemukan di kitab Sunan Al-Kubra li al-Bayhaqi Nomor 14312, kitab al-Juz al-Tsani min Hadits Abi Bakri al-Daqqaq Nomor 35.

48 Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh, Juz 9 (Damaskus: Dar al-Fikr, 1989) hlm. 7187.

49 Muhammad Abu Zahrah, al-Ahwal al-Syakhsiyyah (Kairo: Dar Al Fikr Al ‘Arabi, Tth), hlm. 428.

50 Zainuddin bin ‘Abdul Aziz Al-Malibary, Fathu al-Mu’in (Surabaya: Al- Hidayat, Tth), hlm. 90.

54 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

al-unnah (suami yang impoten), ketika menghadapi dua �ﻂْﻌ�ـﻳ َْﱂَو �ﻪْﻨ�ﻤﯩَﻓ ْﻮَـﺘْﺴَﻓ ا ًﲑ�ﺟ َأ َﺮَﺟ ﺄَﺘْﺳا ٌﻞ�ﺟَرَو �ﻪَﻨََ� َﻞَﻛَﺄَﻓاًﺮ �ﺣ َعﺎَﺑ ٌﻞ�ﺟَرَو َرَﺪَﻏ ﱠ�ﰒ �ﰊ ﻰَﻄْﻋَأ

keadaan tersebut, sang istri diperbolehkan menuntut cerai. . 51 �ﻩَﺮْﺟَأ

Dan diperkuat oleh Al-Qur’an: �نﺎَﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻬَـﻴ�ﺗْﺄَﻳ ﱠﱴَﺣ �ﻪ�ﺗَأَﺮْﻣا �دﻮ�ﻘْﻔَﻤْﻟا �ةَأَﺮْﻣا : َﻢﱠﻠَﺳَو �ﻪْﻴَﻠَﻋ �ﱠ�ا ﻰﱠﻠﺻ �ﱠ�ا �لﻮ �ﺳَر َلﺎَﻗ ﻻَو ٍفو�ﺮ ْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﺣّ�ﺮَﺳ ْوَأ ٍفو�ﺮْﻌَ�ﲟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻜ�ﺴْﻣَﺄَﻓ ﱠﻦ�ﻬَﻠَﺟَأ َﻦْﻐَﻠَـﺒَـﻓ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا �ﻢ�ﺘْﻘﱠﻠَﻃ اَذ�إَو

Artinya: Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka

dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat lalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As Sunah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. al-Baqoroh:231)

. اًﲑ�ﺜَﻛ اًﺮْـﻴَﺧ �ﻪﻴ�ﻓ �ﱠ�ا َﻞَﻌَْﳚَو ﺎًﺌْﻴَﺷ اﻮ�ﻫَﺮْﻜَﺗ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi ًﻼ�ﺟَر ﱠنَأ ْةَﺪْﻌ

kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa َﺟ ْﻦ�ﺑ َﲕَْﳛ ْﻦَﻋ ٍرﺎَﻨْـﻳ�د �ﻦْﺑ �ﺮَﻤ�ﻋ �َوَر ﺎَﻤ�ﻟ َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ َحﺎَﻜّ�ﻨﻟا َﺦَﺴْﻔَـﺗ ْنَأ ﺎََﳍ ﱠنَأ

َﺚَﻜَْﲤ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَﺄَﻓ �ﻪْﻨَﻋ �ﷲ َﻲ�ﺿَر �بﺎﱠﻄَْﳋا َﻦْﺑ َﺮَﻤ�ﻋ ْﺖَﺗَﺄَﻓ �ﻪ�ﺗَأَﺮ ْﻣ�ا ْﻦَﻋ َبﺎَﻐَـﻓ ﱡﻦ�ْﳉا �ﻪْﺗَﻮْﻬَـﺘْﺳ�ا َو �ْﲔ�ﻨْﻌﱠـﺘﻟﺎ�ﺑ �ءْطَﻮْﻟا �ر 51 Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Jilid 2 (Beirut : Daral-Fikr, 2005), ﱡﺬَﻌَـﺘ�ﻟ �ﺦْﺴَﻔْﻟا َزﺎَﺟ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � َو َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ ﱠﺪَﺘْﻌَـﺗ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَأ ﱠ�ﰒ َْﲔ�ﻨ�ﺳ َﻊَﺑْرَأ

dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

hlm. 514.

�ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮَ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ �َﳚ َْﱂ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ﺦْﺴَﻔْﻟا ﺎََﳍ َﺲْﻴَﻟ �ﻪﱠﻧَأ �ﺢْﻴ�ﺤﱠﺼﻟا َﻮ�ﻫ َو �ﺪْﻳ�ﺪَْﳉا �ﰲ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ َﻮ�ﻫَو Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim 55

tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (QS.An-Nisa’:19).

Kebolehan Istri yang suaminya mafqud menuntut cerai dibatasi oleh syarat mafqudnya suami harus mencapai batas

waktu tertentu. Dalam batas waktu mafqudnya suami di mana ﺎَﻣ ��ْﻌَـﺒ�ﺑ اﻮ�ﺒ َﻫْﺬَﺘ�ﻟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻠ�ﻀْﻌَـﺗ ﻻَو ﺎًﻫْﺮَﻛ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا اﻮ�ﺛ�ﺮَﺗ ْنَأ ْﻢ�ﻜَﻟ ﱡﻞ�َﳛ ﻻ اﻮ�ﻨَﻣآ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ

ْنَأ ﻰَﺴَﻌَـﻓ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ �ﺘْﻫ�ﺮَﻛ ْن�ﺈَﻓ �فو�ﺮْﻌَﻤْﻟﺎ�ﺑ ﱠﻦ�ﻫو�ﺮ�ﺷﺎَﻋَو ٍﺔَﻨّ�ﻴَﺒ�ﻣ ٍﺔَﺸ�ﺣﺎَﻔ�ﺑ َﲔ�ﺗْﺄَﻳ ْنَأ ﻻ�إ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ�ﺘْﻴَـﺗآ qaul qodimnya,

istri diperboleh menuntut cerai, di dalam

Imam Syafi‘i menyatakan:

َﱃْوَأ �ﻊْﻴ�ﻤَْﳉا َرﱠﺬَﻌَـﺗ ْﺪَﻗ َو ﺎَﻨ�ﻬَﻫ َزْﻮ�َﳚ ْنََﻸَﻓ �رﺎَﺴْﻋْﻹ ﺎ�ﺑ �ﺔَﻘَﻔﱠـﻨﻟا �رﱡﺬَﻌَـﺗ Artinya: Bahwa istri berhak melakukan tuntutan cerai lalu �ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮَ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ

menikah menikah dengan laki-laki lain. pendapat ini �َﳚ َْﱂ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ﺦْﺴَﻔْﻟا ﺎََﳍ َﺲْﻴَﻟ �ﻪﱠﻧَأ �ﺢْﻴ�ﺤﱠﺼﻟا َﻮ�ﻫ َو �ﺪْﻳ�ﺪَْﳉا �ﰲ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ َﻮ�ﻫَو berdasarkan riwayat dari Umar bin Dinar dari yahya �ﻪ�ﺘَﺟْوَز �حﺎَﻜ�ﻧ �ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮ َ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ�َﳚ َْﱂ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺔَﻤْﺴ�ﻗ

َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ bin Ju’dah, bahwa ada seorang laki-laki yang disukai َو �داَﺮْـﻓَﻷْا َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ ﱡﺲََﳝ ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �ﻊْﻳ�ﺮْﺸﱠﺘﻟا ﱠﻖَﺣ �ﺮْﻣَﻷْا �ﱄو�ﻷ � ﻲ�ﻄْﻌ�ـﺗ َﺔَﻌْـﻳ�ﺮﱠﺸﻟا ﱠنَﻷ

oleh Jin, lantas dia hilang meninggalkan istrinya. Lalu

si istri mendatangi Umar bin Khottob. Dan Umar bin

Khottab menyuruh si istri untuk menunggunya selama �ﻊْﻔﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ �ﺔَﻋﺎَﻤَْﳉا

4 (empat) tahun ditambah ‘iddah wafat (4 bulan �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ

10 hari), setelah itu diperbolehkan menikah. Umar ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَا ٍما

berijtihad seperti ini dengan alasan (menggunakan

qiyas awlawi) bahwa ketika seorang istri dibolehkan

�ﻪﻴ�ﻓ ﺎَﻣ �ف َﻼ menuntut cerai karena kondisi mandulnya suami ��ﲞ ْﻂَﻘَـﻓ اًﺮ�ﻫﺎَﻇ ﱠﻻإ �ﻪ�ﻟﺎَﺜ�ﺘْﻣا �ﺐ�َﳚ َﻻ ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪﻴ�ﻓ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ﱠنَأ

atau karena tidak mampuan suami memberi nafkah, ﺎًﻀْﻳَأ ﺎًﻨ�ﻃﺎ َﺑ �ﺐ�َﳚ َﻚ�ﻟَذ

maka kondisi mafqud (hilangnya suami) jelas lebih memungkinkan untuk menuntut cerai. 52

52 Imam Al-Nawawi, Imam al-Subki, dan Syekh Najib Al-Muthi’i,

56 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

َﺚَﻜَْﲤ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَﺄَﻓ �ﻪْﻨَﻋ Qaul qadim ini dianulir sendiri oleh Imam Syafi‘i �ﷲ َﻲ�ﺿَر �بﺎﱠﻄَْﳋا َﻦْﺑ َﺮَﻤ�ﻋ ْﺖَﺗَﺄَﻓ �ﻪ�ﺗَأَﺮ ْﻣ�ا ْﻦَﻋ َبﺎَﻐَـﻓ ﱡﻦ�ْﳉا �ﻪْﺗَﻮْﻬَـﺘْﺳ�ا

َو �ْﲔ�ﻨْﻌﱠـﺘﻟﺎ�ﺑ �ءْطَﻮْﻟا �ر qaul jaded-nya yang dianggap lebih shahih, beliau ﱡﺬَﻌَـﺘ�ﻟ �ﺦْﺴَﻔْﻟا َزﺎَﺟ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � َو َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ ﱠﺪَﺘْﻌَـﺗ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَأ ﱠ�ﰒ َْﲔ�ﻨ�ﺳ َﻊَﺑْرَأ

melalui

menyatakan bahwa: َﱃْوَأ �ﻊْﻴ�ﻤَْﳉا َرﱠﺬَﻌَـﺗ ْﺪَﻗ َو ﺎَﻨ�ﻬَﻫ َزْﻮ�َﳚ ْنََﻸَﻓ �رﺎَﺴْﻋْﻹ ﺎ�ﺑ �ﺔَﻘَﻔﱠـﻨﻟا �رﱡﺬَﻌَـﺗ

�ﻪ�ﺘَﺟْوَز �حﺎَﻜ�ﻧ �ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮ َ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ�َﳚ َْﱂ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺔَﻤْﺴ�ﻗ Artinya: Istri tidak boleh menuntut cerai, karena dalam َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ َو �داَﺮْـﻓَﻷْا َﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ ﱡﺲََﳝ ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �ﻊْﻳ�ﺮْﺸﱠﺘﻟا ﱠﻖَﺣ �ﺮْﻣَﻷْا �ﱄو�ﻷ � ﻲ�ﻄْﻌ�ـﺗ َﺔَﻌْـﻳ�ﺮﱠﺸﻟا ﱠنَﻷ

hal harta suami ketika si suami belum dipastikan

kematiannya maka hartanya tidak bisa dibagikan �ﻊْﻔﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ �ﺔَﻋﺎَﻤَْﳉا

tidak boleh pula menghukumi si suami telah �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ meninggal sebagai alasan untuk bisa menikah. 53 ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَا ٍما َﺮَ�ﲝ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ ﺎًﻨ�ﻃﺎَﺑَواًﺮ�ﻫﺎَﻇ �ﻪ�ﺑ َﺮ�ﻣ�ا ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �مﺎَﻣ�ﻻْا �ﺔَﻋﺎَﻃ �ﺐ�َﲡ �ﻪﱠﻧَا �ﻞ�ﺻﺎَْﳊاَو

sebagai warisan (dijadikan tirkah), yang karenanya

masyarakat perbatasan yang suaminya pergi sejak tiga tahun �ﻪﻴ�ﻓ ﺎَﻣ �ف َﻼ ��ﲞ ْﻂَﻘَـﻓ اًﺮ�ﻫﺎَﻇ ﱠﻻإ �ﻪ�ﻟﺎَﺜ�ﺘْﻣا �ﺐ�َﳚ َﻻ ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪﻴ�ﻓ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ﱠنَأ lalu dan tak pernah kembali lagi serta tidak bisa dideteksi ﺎًﻀْﻳَأ ﺎًﻨ�ﻃﺎ َﺑ �ﺐ�َﳚ َﻚ�ﻟَذ

Berdasarkan konsepsi hukum Islam tersebut,

keberadaannya, jika mengikuti qoul qodim-nya Imam Syafi’i, sang istri baru bisa menuntut cerai dan menikah lagi jika suaminya hilang tanpa kabar selama 4 tahun 4 bulan 10 hari. Bahkan jika mengikuti qoul jadid, sang istri dituntut harus sabar hingga ada berita kepastian tentang keberadaan suaminya. Namun jika tetap berpegang mengikuti qaul jadid

imam Syafi’i keadaan seperti itu akan menyulitkan kehidupan si istri, sebab istri membutuhkan keberadaan suami untuk melindunginya dan mencukupi nafkah sebagaimana

diperintahkan oleh syariat. 54 Akan tetapi jika hal tersebut diabaikan terus menerus,

maka berarti suami itu telah berdosa. Sebab selain tidak taat melaksanakan perintah agama untuk melindungi dan menafkahi istrinya, juga membuat keadaan istri itu seperti

digantung, berstatus sebagai istri tapi disia-siakan dan tidak menerima hak-haknya, dan juga ia tidak bebas untuk

Al-Majmu’ Syarh Al-Muhazzab, (Jeddah -Arab Saudi: Maktabah Al-Irsyad), Jilid 18, hlm. 155

53 Ibid 54 Lihat QS al Baqarah: 233.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 57 Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 57

Kartu Tanda Penduduk (KTP) Ganda

Problematika masyarakat perbatasan yang menarik untuk dikaji secara hukum Islam adalah perihal identitas ganda, fenomena ini terjadi pada masyarakat di perbatasan Nanga Badau. Memiliki identitas ganda itu dilakukan antara lain karena ingin berobat dan mendapat pekerjaan ke Malaysia.

Dalam Islam tidak ada aturan teknis tentang kartu identitas kebangsaan yang wajib dimiliki oleh penduduk suatu negeri. Dalam hal kepemilikan KTP ganda ini yang bisa dikaji lebih jauh adalah melakukan mengkaji apakah kebijakan Negara tentang KTP itu kebijakan itu menimbulkan maslahah atau sebaliknya justru bertentangan dengan nash syar’i.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai salah satu dokumen kependudukan adalah hak yang dimiliki setiap warga Negara, dan persyaratan untuk mendapatkan KTP bagi penduduk warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap adalah telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin. Setiap penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP. 56

Dalam Islam, Negara melalui pemerintah yang berkuasa diberikan ruang yang sebesar-besarnya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan untuk

55 Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 116 ayat 2 disebutkan bahwa perceraian dapat terjadi karena “salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama

2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya.

56 Lihat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan pasal 2, pasal 63. Lihat juga Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

58 Problematika Muamalah di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia

َﺚَﻜَْﲤ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَﺄَﻓ �ﻪْﻨَﻋ �ﷲ َﻲ�ﺿَر �بﺎﱠﻄَْﳋا َﻦْﺑ َﺮَﻤ�ﻋ ْﺖَﺗَﺄَﻓ �ﻪ�ﺗَأَﺮ ْﻣ�ا ْﻦَﻋ َبﺎَﻐَـﻓ ﱡﻦ�ْﳉا �ﻪْﺗَﻮْﻬَـﺘْﺳ�ا menegakkan Negara. Salah satu kebijakan Negara adalah َو �ْﲔ�ﻨْﻌﱠـﺘﻟﺎ�ﺑ �ءْطَﻮْﻟا �ر ﱡﺬَﻌَـﺘ�ﻟ �ﺦْﺴَﻔْﻟا َزﺎَﺟ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � َو َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ ﱠﺪَﺘْﻌَـﺗ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَأ ﱠ�ﰒ َْﲔ�ﻨ�ﺳ َﻊَﺑْرَأ menertibkan administrasi kependudukan dengan membuat َﱃْوَأ �ﻊْﻴ�ﻤَْﳉا َرﱠﺬَﻌَـﺗ ْﺪَﻗ َو ﺎَﻨ�ﻬَﻫ َزْﻮ�َﳚ ْنََﻸَﻓ �رﺎَﺴْﻋْﻹ ﺎ�ﺑ �ﺔَﻘَﻔﱠـﻨﻟا �رﱡﺬَﻌَـﺗ

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Dalam hal ini Abdul

Qadir Audah, berkata:

�ﻊْﻔﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ �ﺔَﻋﺎَﻤَْﳉا Artinya: Sesungguhnya syari’at memberikan hak kepada ﺎَﻣ ��ْﻌَـﺒ�ﺑ اﻮ�ﺒ َﻫْﺬَﺘ�ﻟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻠ�ﻀْﻌَـﺗ ﻻَو ﺎًﻫْﺮَﻛ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا اﻮ�ﺛ�ﺮَﺗ ْنَأ ْﻢ�ﻜَﻟ ﱡﻞ�َﳛ ﻻ اﻮ�ﻨَﻣآ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ

pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ ْنَأ ﻰَﺴَﻌَـﻓ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ �ﺘْﻫ�ﺮَﻛ ْن�ﺈَﻓ �فو�ﺮْﻌَﻤْﻟﺎ�ﺑ ﱠﻦ�ﻫو�ﺮ�ﺷﺎَﻋَو ٍﺔَﻨّ�ﻴَﺒ�ﻣ ٍﺔَﺸ�ﺣﺎَﻔ�ﺑ َﲔ�ﺗْﺄَﻳ ْنَأ ﻻ�إ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ�ﺘْﻴَـﺗآ

ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَا ٍما yang menyentuh kemaslahatan dan kemanfaatan bagi individu dan kelompok. َﺮَ�ﲝ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ ﺎًﻨ�ﻃﺎَﺑَواًﺮ�ﻫﺎَﻇ �ﻪ�ﺑ َﺮ�ﻣ�ا ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �مﺎَﻣ�ﻻْا �ﺔَﻋﺎَﻃ �ﺐ�َﲡ �ﻪﱠﻧَا . 57 اًﲑ�ﺜَﻛ اًﺮْـﻴَﺧ �ﻪﻴ�ﻓ �ﱠ�ا َﻞَﻌَْﳚَو ﺎًﺌْﻴَﺷ اﻮ�ﻫَﺮْﻜَﺗ �ﻞ�ﺻﺎَْﳊاَو �ﻪﻴ�ﻓ ﺎَﻣ �ف َﻼ

ًﻼ�ﺟَر ﱠنَأ ْةَﺪْﻌ ��ﲞ ْﻂَﻘَـﻓ اًﺮ�ﻫﺎَﻇ ﱠﻻإ �ﻪ�ﻟﺎَﺜ�ﺘْﻣا �ﺐ�َﳚ َﻻ ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪﻴ�ﻓ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ﱠنَأ Syatibi mengatakan bahwa tidak ada satupun dari َﺟ ْﻦ�ﺑ َﲕَْﳛ ْﻦَﻋ ٍرﺎَﻨْـﻳ�د �ﻦْﺑ �ﺮَﻤ�ﻋ �َوَر ﺎَﻤ�ﻟ َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ َحﺎَﻜّ�ﻨﻟا َﺦَﺴْﻔَـﺗ ْنَأ ﺎََﳍ ﱠنَأ

kebijakan negara yang tidak mempunyai tujuan karena jika ﺎًﻀْﻳَأ ﺎًﻨ�ﻃﺎ َﺑ �ﺐ�َﳚ َﻚ�ﻟَذ َﺚَﻜَْﲤ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَﺄَﻓ �ﻪْﻨَﻋ �ﷲ َﻲ�ﺿَر �بﺎﱠﻄَْﳋا َﻦْﺑ َﺮَﻤ�ﻋ ْﺖَﺗَﺄَﻓ �ﻪ�ﺗَأَﺮ ْﻣ�ا ْﻦَﻋ َبﺎَﻐَـﻓ ﱡﻦ�ْﳉا �ﻪْﺗَﻮْﻬَـﺘْﺳ�ا

membebankan sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan. َو �ْﲔ�ﻨْﻌﱠـﺘﻟﺎ�ﺑ �ءْطَﻮْﻟا �ر ﱡﺬَﻌَـﺘ�ﻟ �ﺦْﺴَﻔْﻟا َزﺎَﺟ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � َو َجﱠوَﺰَـﺘَـﺗ ﱠ�ﰒ ﱠﺪَﺘْﻌَـﺗ ْنَأ ﺎَﻫَﺮَﻣَأ ﱠ�ﰒ َْﲔ�ﻨ�ﺳ َﻊَﺑْرَأ 58

kebijakan itu tidak mempunyai tujuan, sama saja dengan

Kebijakan Negara mengenai administrasi kependu- َﱃْوَأ �ﻊْﻴ�ﻤَْﳉا َرﱠﺬَﻌَـﺗ ْﺪَﻗ َو ﺎَﻨ�ﻬَﻫ َزْﻮ�َﳚ ْنََﻸَﻓ �رﺎَﺴْﻋْﻹ ﺎ�ﺑ �ﺔَﻘَﻔﱠـﻨﻟا �رﱡﺬَﻌَـﺗ

dukan bertujuan untuk memberikan perlindungan dan

pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status �ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮَ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ �َﳚ َْﱂ اَذ�إ �ﻪﱠﻧَﻷ � �ﺦْﺴَﻔْﻟا ﺎََﳍ َﺲْﻴَﻟ �ﻪﱠﻧَأ �ﺢْﻴ�ﺤﱠﺼﻟا َﻮ�ﻫ َو �ﺪْﻳ�ﺪَْﳉا �ﰲ �ﻪ�ﻟْﻮَـﻗ َﻮ�ﻫَو hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa �ﻪ�ﺘَﺟْوَز �حﺎَﻜ�ﻧ �ﰲ �ﻪ�ﺗْﻮ penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia. Kebijakan َ�ﲟ �ﻢْﻜ�ْﳊَا ْﺰ�َﳚ َْﱂ �ﻪ�ﻟﺎَﻣ �ﺔَﻤْﺴ�ﻗ

dengan tujuan seperti itu sesuai idealitas yang diinginkan

oleh kaidah fiqhiyyah:

�ﻊْﻔﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ �ﺔَﻋﺎَﻤَْﳉا �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ Artinya: Suatu kebijakan (peraturan) pemerintah, ber- ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَا ٍما

orientasi pada terjaminnya kepentingan dan َﺮَ�ﲝ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ ﺎًﻨ�ﻃﺎَﺑَواًﺮ�ﻫﺎَﻇ �ﻪ�ﺑ َﺮ�ﻣ�ا ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �مﺎَﻣ�ﻻْا �ﺔَﻋﺎَﻃ �ﺐ�َﲡ �ﻪﱠﻧَا �ﻞ�ﺻﺎَْﳊاَو �ﻪﻴ�ﻓ ﺎَﻣ �ف َﻼ kemaslahatan rakyatnya. ��ﲞ ْﻂَﻘَـﻓ اًﺮ�ﻫﺎَﻇ ﱠﻻإ �ﻪ�ﻟﺎَﺜ�ﺘْﻣا �ﺐ�َﳚ َﻻ ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪﻴ�ﻓ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ﱠنَأ

Tidak ada nash syar’i, baik secara ﺎًﻀْﻳَأ ﺎًﻨ�ﻃﺎ manthuq atau َﺑ �ﺐ�َﳚ َﻚ�ﻟَذ

mafhum, yang bertentangan dengan kebijakan negara

57 Abdul Qadir Audah, at-Tasyri’ al-Jina’i al-Islamy, juz 1 (Beirut: Muassah Risalah, 1997), hlm. 181.

58 Abu Isyhaq al-Syatibi, al-Muwafaqot fi Ushul al-Syari’ah, juz. 2 (Tk: Maktabah al-Tauhid, Tth.),, hlm. 289.

Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 59 Sebuah Kajian tentang Tindakan Hukum Masyarakat Muslim Perbatasan Indonesia-Malaysia Perspektif Hukum Islam 59

Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin ‘Umar Ba’ Alawy �ﻊْﻔﱠـﻨﻟﺎ�ﺑ �ﺔَﻋﺎَﻤَْﳉا layak untuk dijadikan pertimbangan. �ﺔَﺤَﻠْﺼَﳌْﺎ�ﺑ ٌطْﻮ�ـﻨَﻣ �ﺔﱠﻴ�ﻋﱠﺮﻟ ا ﻰَﻠَﻋ �مﺎَﻣ�ﻹْا �ف ﱡﺮَﺼَﺗ

ٍﻩْو�ﺮْﻜَﻣ ْوَا ٍما َﺮَ�ﲝ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ ﺎًﻨ�ﻃﺎَﺑَواًﺮ�ﻫﺎَﻇ �ﻪ�ﺑ َﺮ�ﻣ�ا ﺎَﻤْﻴ�ﻓ �مﺎَﻣ�ﻻْا �ﺔَﻋﺎَﻃ �ﺐ�َﲡ �ﻪﱠﻧَا �ﻞ�ﺻﺎَْﳊاَو Artinya: Walhasil, sesungguhnya wajib taat terhadap �ﻪﻴ�ﻓ ﺎَﻣ �ف َﻼ ��ﲞ ْﻂَﻘَـﻓ اًﺮ�ﻫﺎَﻇ ﱠﻻإ �ﻪ�ﻟﺎَﺜ�ﺘْﻣا �ﺐ�َﳚ َﻻ ٌﺔﱠﻣﺎَﻋ ٌﺔَﺤَﻠْﺼَﻣ �ﻪﻴ�ﻓ َﺲْﻴَﻟ ﺎﱠ�ﳑ �ﻪ�ﺑ َﺮَﻣَأ ﺎَﻣ ﱠنَأ

kebijakan-kebijakan pemerintah, baik secara zhahir

maupun batin, dalam hal yang tidak diharamkan

ataupun dimakruhkan [oleh syar’i]. Jika sebaliknya, di dalam kebijakan pemerintah tidak

terdapat maslahah ammah, maka tidak ada kewajiban menta’atinya secara bathin. 60 Pendapat seperti ini pulalah

yang diputuskan oleh Majelis Ulama Indonesia melalui ﺎَﻣ ��ْﻌَـﺒ�ﺑ اﻮ�ﺒ َﻫْﺬَﺘ�ﻟ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻠ�ﻀْﻌَـﺗ ﻻَو ﺎًﻫْﺮَﻛ َءﺎَﺴّ�ﻨﻟا اﻮ�ﺛ�ﺮَﺗ ْنَأ ْﻢ�ﻜَﻟ ﱡﻞ�َﳛ ﻻ اﻮ�ﻨَﻣآ َﻦﻳ�ﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ

Keputusan Komisi A Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Majelis

Ulama Indonesia Se-Indonesia IV Tahun 2012 Tentang Masail ْنَأ ﻰَﺴَﻌَـﻓ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ �ﺘْﻫ�ﺮَﻛ ْن�ﺈَﻓ �فو�ﺮْﻌَﻤْﻟﺎ�ﺑ ﱠﻦ�ﻫو�ﺮ�ﺷﺎَﻋَو ٍﺔَﻨّ�ﻴَﺒ�ﻣ ٍﺔَﺸ�ﺣﺎَﻔ�ﺑ َﲔ�ﺗْﺄَﻳ ْنَأ ﻻ�إ ﱠﻦ�ﻫﻮ�ﻤ�ﺘْﻴَـﺗآ Asasiyyah Wathaniyyah (Masalah Strategis Kebangsaan). . اًﲑ�ﺜَﻛ اًﺮْـﻴَﺧ �ﻪﻴ�ﻓ �ﱠ�ا َﻞَﻌَْﳚَو ﺎًﺌْﻴَﺷ اﻮ�ﻫَﺮْﻜَﺗ