Pengelolaan Belanja Daerah
B. Pengelolaan Belanja Daerah
1. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah yang tercermin dalam APBD memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasari. Asumsi yang dimaksud mempertimbangkan perkembangan ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan pemerintah.
2. Kebijakan Pengelolaan Belanja Daerah
Sebagaimana yang telah dituangkan dalam dokumen Kebijakan
80 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013
LKPJ Gubernur DIY Tahun 2012
Umum APBD (KUA) Perubahan Tahun 2012 dan dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Tahun 2012, belanja daerah diprioritaskan untuk mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan dasar yang sesuai dengan kewenangan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Mengingat kondisi kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas, Belanja Daerah Tahun 2012 diusulkan sebesar Rp2.285.140.075.734,60, terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp1.310.184.282.987,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp974.955.792.747,60.
3. Target dan Realisasi Belanja
3.a Target dan Realisasi Belanja Daerah
Belanja Tidak Langsung terdiri atas Belanja Pegawai Rp479.688.076.525,00, Belanja Hibah Rp406.004.124.000,00, Belanja Bantuan Sosial Rp24.153.330.000,00, Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Rp314.308.555.000,00, Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Rp81.669.345.362,00, dan Belanja Tidak Terduga Rp4.360.852.100,00. Adapun
Belanja Pegawai Rp124.922.323.182,60, Belanja Barang dan Jasa Rp569.954.139.741,50, dan Belanja Modal Rp280.079.329.823,50.
Realisasi belanja adalah sebesar Rp2.053.825.959.467,00 atau sebesar 89,88% dari anggaran yang tersedia, dengan rincian realisasi untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp1.239.114.375.495,00 atau sebesar 94,58%, dan untuk Belanja Langsung sebesar Rp814.711.583.972,00 atau sebesar 83,56%.
Tabel III.2 Target dan Realisasi Belanja Daerah (un-audited)
No Uraian
Realisasi (Rp) % Realisasi BELANJA DAERAH
Target (Rp)
A Belanja Tidak Langsung 1.310.184.282.987,00 1.239.114.375.495,00 94,57 B Belanja Langsung
814. 711.583.972,00 83,56 Jumlah
2.285.140.075.734,60 2.053.825.959.467,00 89,88 Sumber: Data DPPKA DIY
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 81
Gubernur DIY Tahun 2012 LKPJ
3.b Target dan Realisasi Belanja Langsung Per SKPD Tabel III.3 Realisasi Belanja Langsung Menurut SKPD Tahun
Anggaran 2012 (Un-Audited)
No
SKPD
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) %
1 Dinas Pendidikan
96.107.787.691,00 81,05 2 Dinas Kesehatan
48.281.950.643,00 58,92 3 Rumah Sakit Grhasia
12.030.416.539,00 85,89 4 Dinas PU, Perum dan Energi SDM
234.117.154.461,00 198.712.230.956,00 84,88 5 Bappeda
18.940.797.813,00 16.995.654.707,00 89,73 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
60.933.681.423,00 56.519.568.603,00 92,76 Informatika
7 Badan Lingkungan Hidup 8.038.772.400,00 7.667.267.290,00 95,38 8 Badan Pemberdayaan Perempuan dan
8.091.252.745,00 91,41 Masyarakat 9 Dinas Sosial
23.484.206.855,00 21.703.990.516,00 92,42 10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
21.564.607.825,00 19.948.002.284,00 92,50 11 Disperindagkop
13.267.885.619,00 12.091.032.100,00 91,13 12 Badan Kerjasama dan Penanaman
8.947.559.960,00 8.317.475.805,00 92,96 Modal 13 Dinas Kebudayaan
40.930.863.075,00 38.259.468.193,00 93,47 14 Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
7.370.191.520,00 7.091.708.037,00 96,22 masyarakat
15 Satuan Polisi Pamong Praja 2.576.757.585,00 2.414.224.018,00 93,69 16 Badan Penanggulangan Bencana
7.884.838.270,00 6.797.909.601,00 86,21 Daerah 17 Sekretariat Daerah
48.649.429.770,00 44.632.734.923,00 91,74 18 Sekretariat DPRD
44.755.693.540,00 32.360.504.870,00 72,30 19 Dinas Pendapatan, Pengelolaan
38.065.017.915,00 86,66 Keuangan dan Aset
20 Badan Pendidikan dan pelatihan 11.615.574.160,00 9.038.939.319,00 77,82 21 Inspektorat
6.841.874.150,00 6.352.164.281,00 92,84 22 Badan Kepegawaian Daerah
11.583.253.745,00 10.914.434.601,00 94,23 23 Badan Ketahanan pangan dan
5.239.873.200,00 4.996.983.317,00 95,36 Penyuluhan 24 Badan Perpustakaan dan Arsip
62.262.262.495,00 44.434.857.090,00 71,37 25 Dinas Pertanian DIY
19.000.748.084,00 17.194.316.703,00 90,49 26 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
11.852.918.606,00 90,90 27 Dinas Pariwisata
8.218.416.137,00 7.663.126.286,00 93,24 28 Dinas Kelautan dan Perikanan
JUMLAH 974.955.792.749,00 814.711.583.972,00 83,56
Sumber: Data DPPKA DIY
82 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013
LKPJ Gubernur DIY Tahun 2012
4. Permasalahan dan Solusi
4.1 Permasalahan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012, Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan pemda dan pemerintah kabupaten/kota, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan Belanja Daerah, antara lain sebagai berikut :
a. Pembagian kewenangan koordinasi antara SKPD Pemda dengan SKPD Kabupaten/Kota masih belum optimal dan terjadi ketidaksebandingan antara kebutuhan riil masyarakat dan pelimpahan kewenangan di tingkat Pemerintahan Kabupaten/Kota.
b. Penafsiran kewenangan dan produk-produk hukum yang belum mantap mengakibatkan antisipasi yang tidak akurat terhadap permasalahan masyarakat. Penafsiran yang berbeda terhadap subyek dan obyek belanja menimbulkan tarik ulur kepentingan dalam menentukan prioritas belanja.
c. Kesiapan sumber daya manusia dalam menterjemahkan target kinerja dari rencana belanja dan prioritas kegiatan juga masih perlu diperbaiki.
4.2 Solusi
Belanja Daerah diidentifikasikan, dianalisis, dan disusun berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang sesuai dengan kewenangan, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan anggaran belanja daerah disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah daerah dan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan sumber-sumber pendapatan untuk penyelenggaraan pemerintah
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan umum serta mengembangkan sistem jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu dalam menyusun anggaran belanja daerah harus diperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas terhadap pencapaian sasaran maupun targetnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, indikator kinerja yang terukur serta dapat dipertanggungjawabkan. Belanja Daerah juga disusun dengan
dan
pelaksanaan pembangunan.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 83
Gubernur DIY Tahun 2012 LKPJ
pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.