Pengelolaan Pendapatan Daerah
A. Pengelolaan Pendapatan Daerah
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
pendapatan daerah ini diusahakan dengan tidak menambah beban P
engelolaan pendapatan daerah diarahkan pada optimalisasi sumber pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah. Pada dasarnya, upaya optimalisasi sumber
masyarakat dan mengakibatkan kelesuan perekonomian daerah. Upaya tersebut lebih difokuskan pada sumber pendapatan yang belum optimal pemungutannya dan atau sumber-sumber pendapatan baru yang memungkinkan untuk digali.
Intensifikasi lebih ditujukan pada sumber pendapatan yang sudah ada namun belum optimal pemungutannya, sedangkan ekstensifikasi lebih ditujukan pada sumber-sumber pendapatan baru yang memungkinkan, yang disesuaikan dengan potensi daerah.
2. Target dan Realisasi Pendapatan
2.1 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah direncanakan sebesar Rp917.957.788.795,02 dengan realisasi sebesar Rp1.004.063.125.812,33
rencana sebesar Rp86.105.337.017,31 atau 9,38%.
a. Pajak Daerah
Pajak Daerah terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 75
Gubernur DIY Tahun 2012 LKPJ
Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, direncanakan sebesar Rp805.095.980.000,00 dan realisasinya sebesar Rp871.630.605.393,00 sehingga lebih dari rencana sebesar Rp66.534.625.393,00, atau 8,26%.
b. Retribusi Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa obyek retribusi terdiri atas:
- Retribusi Jasa Umum. - Retribusi Jasa Usaha. - Retribusi Perizinan Tertentu.
Secara keseluruhan, pendapatan dari retribusi daerah direncanakan sebesar
realisasinya sebesar Rp34.115.157.619,03. Dengan demikian, realisasinya lebih dari rencana sebesar Rp1.965.509.469,03 atau 6,11%.
Rp32.149.648.150,00,
sedangkan
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terdiri atas:
1. Bank Pembangunan Daerah. Realisasi pendapatan Bank Pembangunan Daerah DIY tahun 2012
sebesar Rp31.761.609.095,02 dari target sebesar Rp31.761.609.095,02 sehingga realisasinya 100%.
2. PD Taru Martani. Realisasi pendapatan PD Taru Martani tahun 2012 sebesar
Rp86.302.400,00 dari yang direncanakan sebesar Rp86.302.400,00 sehingga realisasinya 100%.
3. PT Anindya Mitra Internasional. Realisasi pendapatan PT Anindya Mitra Internasional tahun 2012
sebesar Rp0,00 dari yang direncanakan sebesar Rp100.000.000,00.
4. PT Yogya Indah Sejahtera (YIS). Pada tahun anggaran 2012 realisasi pendapatan PT. Yogya Indah
Sejahtera (YIS) sebesar Rp335.000.000,00 dari target sebesar Rp335.000.000,00 sehingga realisasinya 100%.
5. PT Asuransi Bangun Askrida. Realisasi pendapatan PT Asuransi Bangun Askrida tahun 2012
76 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013
LKPJ Gubernur DIY Tahun 2012
sebesar Rp92.202.606,00 dari target sebesar Rp31.088.429,00 sehingga realisasinya lebih Rp61.114.177,00 atau 296,58%.
6. Badan Usaha Kredit Perdesaan (BUKP). Badan Usaha Kredit Perdesaan didirikan oleh Pemda DIY
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1989 tentang Badan Usaha Kredit Perdesaan yang bertujuan untuk ikut serta mengembangkan perekonomian masyarakat dengan cara mendekatkan permodalan kepada masyarakat. Pada tahun 2012, BUKP
PAD sebesar Rp3.528.131.286,69 lebih sebesar Rp269.217.365,69 atau 8,26% dari target yang ditetapkan sebesar Rp3.258.913.921,00.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Penerimaan ini dimaksudkan untuk menampung penerimaan- penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah di luar Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri atas antara lain:
- Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; - Penerimaan Jasa Giro; - Pendapatan Bunga Deposito; - Tuntutan Ganti Rugi Daerah; - Pendapat Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan; - Pendapatan dari Pengembalian; - Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; - Pendapatan dari Pengelolaan BLUD; - Pendapatan dari pengelolaan BUKP; - Pendapatan dari Pengelolaan Barang Milik Daerah; - Pendapat Denda Lain-lain; - Tindak Lanjut Hasil Temuan; - Lain-Lain.
Secara keseluruhan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah direncanakan sebesar Rp45.139.246.800,00, realisasinya sebesar Rp62.824.830.237,09 sehingga lebih sebesar Rp17.685.583.437,09 atau 39,18% dari rencana.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 77
Gubernur DIY Tahun 2012 LKPJ
2.2 Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat, direncanakan sebesar Rp873.661.154.754,00 dengan realisasi sebesar Rp894.544.324.851,00 sehingga lebih dari rencana sebesar Rp20.883.170.097,00 atau 2,39%. Dana Perimbangan antara lain bersumber dari :
a. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp97.551.718.754,00, dengan realisasi sebesar Rp118.434.888.851,00 sehingga lebih dari rencana sebesar Rp20.883.170.097,00 atau 2,39%.
b. Dana Alokasi Umum, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp757.056.696.000,00 dan terealisasi sebesar Rp757.056.696.000,00 atau 100%.
c. Dana Alokasi Khusus, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp19.052.740.000,00 dan terealisasi sebesar Rp19.052.740.000,00 atau 100%.
2.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah berasal dari sumbangan dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri dan dari Pendapatan Lain-lain, secara keseluruhan direncanakan sebesar Rp286.566.807.000,00 dengan realisasi sebesar Rp273.126.857.000,00 sehingga kurang dari yang direncanakan sebesar Rp13.439.950.000,00 atau 4,69%.
3. Permasalahan dan Solusi
Peningkatan PAD dapat ditempuh dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber sumber pendapatan. Intensifikasi dikaitkan dengan usaha untuk melakukan pemungutan yang intensif, yaitu secara ketat, giat, dan teliti, sedangkan ekstensifikasi berhubungan dengan usaha untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru.
Akan tetapi, dalam usaha peningkatan pendapatan daerah tersebut masih ditemui beberapa permasalahan. Permasalahan yang paling utama antara lain:
- Pendapatan Asli Daerah yang masih bertumpu pada pajak daerah; - Belum optimalnya pemanfaatan aset daerah sebagai sumber
penerimaan retribusi ; - Dana Perimbangan yang lebih bersifat given (terberikan) dari
78 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013
LKPJ Gubernur DIY Tahun 2012
Pemerintah Pusat; - Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh kewenangan dan
kebijakan Pemerintah Pusat. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, telah dilakukan berbagai upaya, antara
lain: - Peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dengan system
online , pelayanan dengan bus Samsat Keliling, partisipasi pada kegiatan-kegiatan yang diadakan di kabupaten/kota (perayaan pasar malam Sekaten, hari jadi kabupaten), pelayanan “drive thru”, pelayanan di Outlet BPD dan perlindungan masyarakat;
- Optimalisasi/pemanfaatan aset Pemerintah Daerah sebagai sumber PAD;
- Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, POLRI, dan instansi penghasil;
- Kegiatan Pembebanan BBN-KB II dan Pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan bunga;
- Peningkatan kemampuan aparatur pajak daerah dan retribusi daerah melalui kegiatan bimbingan teknis pajak dan retribusi daerah;
- Koordinasi dalam rangka optimalisasi pendapatan untuk memecahkan pengelolaan pendapatan di masing-masing SKPD;
- Forum komunikasi antara Pemerintah Daerah DIY dengan para pengusaha dalam upaya peningkatan sumbangan pihak ketiga;
- Penyusunan Perda baru berdasarkan Peraturan Perundangan yang lebih tinggi di atasnya yaitu Perda No. 8 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha;
- Fasilitasi dana perimbangan dan koordinasi dengan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten/Kota, Perbankan dan Kas Daerah.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 79
Gubernur DIY Tahun 2012 LKPJ
Tabel III.1 Rekapitulasi Target dan Realisasi Pendapatan daerah
Tahun Anggaran 2012 (Un-Audited)
Target
No Uraian
Setelah Perubahan
Realisasi
Lebih/Kurang %
(Rp)
(Rp)
PENDAPATAN DAERAH
93.548.557.114,31 104,41 A PENDAPATAN ASLI
DAERAH ( PAD )
1. Pajak Daerah
66.534.625.393,00 108,26 2. Retribusi Daerah
1.965.509.469,03 106,11 3. Hasil Pengelolaan
(80.381.281,81) 99,77 Kekayaan Daerah 4. Lain-lain PAD yang Sah
B DANA
1 Dana Bagi Hasil Pajak/
20.883.170.097,00 121,41 Bukan Pajak 2 Dana Alokasi Umum
0,00 100,00 3 Dana Alokasi Khusus
273.125.217.000,00 (13.441.590.000,00) 95,31 PENDAPATAN YANG SAH
C LAIN-LAIN
1 Pendapatan Hibah
791.470.000,00 113,70 2 Dana Penyesuaian dan
266.557.880.000,00 (14.233.060.000,00) 94,93 Otonomi Khusus Sumber: Data DPPKA DIY