Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu A. Landasan Teori

Suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut tersusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sumber daya seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengukur dan mengerahkan sumber daya tersebut, disebut manajemen. Dalam rangka menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas-tugas dan fungsi manajemen, serta dapat memberikan motivasi untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.

a.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Fairchild 1977 dalam Kartono, 1983 menyatakan, pemimpin dalam arti luas adalah seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisir, usaha atau upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan, atau posisi. Definisi ini lebih memfokuskan pada kualitas persuasif yang dimiliki pemimpin dalam memimpin dan penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya. Smit dan Zurcher 1976 dalam Kartono, 1983 menyatakan bahwa pemimpin merupakan kepala aktual dari organisasi partai di kota, desa, dusun, atau subdivisi-subdivisi lainnya. Sekalipun dia itu secara nominal pada namanya saja dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh pemlilih. Secara aktual, dia itu sering dipilih oleh satu klik kecil atau supervisor langsung dari partai. Definisi ini lebih menekankan pada aspek politisnya. Dari dua definisi di atas, dapat disimpulkan sementara bahwa “pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran tertentu”. Gibson 1997 mengemukakan tentang perspektif kepemimpinan yang terdiri dari: a. Kepemimpinan tidak sama dengan manajemen. b. Kepemimpinan adalah konsep yang rumit. c. Sifat kepemimpinan dapat dikembangkan melalui pengalaman, pelatihan, dan analisa. d. Keefektifan kepemimpinan terutama bergantung pada kecocokan antara pemimpin, pengikut, dan situasi. e. Kepemimpinan berubah-ubah dalam berbagai lingkungan. Dalam berbagai situasi kepemimpinan bukan berupa hal yang penting atau bukan suatu pengaruh yang signifikan. Krictner dan Kinicki 2001 mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pengaruh sosial, dimana pemimpin dapat membuat para pengikutnya berpartisipasi secara sukarela untuk mecapai tujuan organisasi. Sedangkan Gibson dkk 1984 mengartikan kepemimpinan sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi interpersonal lewat proses komunikasi untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan. Definisi lain tentang kepemimpinan yang dikemukakan oleh Greendberg 1996, yaitu proses dimana seseorang mempengaruhi anggota kelompoknya untuk mencapai keinginan bersama atau tujuan organisasi. Riberu 1987 mendefinisikan kepemimpinan sebagai usaha atau kegiatan memimpin, kemampuan usaha tersebut dan wibawa yang menyebabkan orang dianggap mampu memimpin. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan sementara bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan mengarahkan anggota kelompoknya agar melaksanakan perintahnya secara sukarela dalam mencapai tujuan bersama yang dikehendaki. Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan oleh Hani Handoko 1999 bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun juga, kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas manajerial. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, maka organisasi tersebut tidak menjadi kesulitan lagi di dalam menemukan formulasi manajerial yang bisa memajukan organisasinya tersebut. Jika ditelaah secara bahasa, makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Seperti halnya manajemen, kepemimpinan atau leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli. Diantaranya adalah Stoner 1990, yang mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang salain berhubungan dengan tugasnya. Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi- fungsi lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi. Kepemimpinan atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada di bawah pengawasannya. Disinilah peranan kepemimpinan berpengaruh besar dalam pembentukan perilaku bawahan.

a.2. Pendekatan Kepemimpinan