Dengan demikian, model kepemimpinan ialah pola-pola perilaku
pemimpin yang digunakan untuk mempengaruhi aktivitas orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi organisasinya yang dapat
berubah. b. Keefektifan kepemimpinan
Keefektifan kepemimpinan merupakan proses panjang kepemimpinan yang dilakukan pemimpin yang bergantung dari interaksi antara pemimpin
dengan bawahan dan situasi yang berlangsung. Keefektifan kepemimpinan dapat tercapai jika seorang pemimpin
mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para bawahan, karena dipahami bahwa bersama-sama para bawahan seorang pemimpin bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan untuk melakukan hal tersebut secara lancar, dibutuhkan kreativitas tersendiri dari sosok pemimpin, yang
semua itu terpusat pada model kepemimpinan yang dianut dan diterapkan oleh sang pemimpin tersebut.
3.2. Penentuan Populasi dan Sampel A.
Ukuran Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian Ferdinand, 2006. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud
adalah para pegawai dan karyawan yang bekerja di perusahaan surat kabar Suara Merdeka milik Budi Santoso.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi Hasan, 2002. Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian
kualitatif memakai waktu lama, maka jumlah sampel yang dipakai biasanya sangat
terbatas. Untuk mendapat informan kunci yang tepat sesuai fokus penelitian,
maka informan diambil berdasarkan purposive sampling pengambilan sampel
sesuai kebutuhan. Dengan dasar sampel yaitu karyawan Budi Santoso di Suara Merdeka yang paham kepemimpinan, sering berinteraksi dengannya
atau merasakan sentuhan langsung kepemimpinannya, sudah bekerja di Suara Merdeka minimal sejak 5 tahun, serta bisa berbicara atau menjawab
wawancara secara akurat. Peneliti akan melakukan deteksi dini terhadap pemilihan sampel yang akurat dengan penelusuran personal, misalnya
mengajukan beberapa pertanyaan sesuai kondisi nantinya, bersifat fleksibel. Adapun sumber informasi dalam penelitian,
diambil baik dari data primer maupun sekunder. Dengan dasar kriteria di atas, peneliti menetapkan
Sumber Informasi Kunci Key Informan, yaitu Budi Santoso serta Sumber
Informasi Penunjang Supportive Informan, yang terdiri dari manajer dan
karyawan, dengan perincian keseluruhan informan: I orang karyawan yang
merupakan asisten Budi Santoso di Suara Merdeka dan I orang manajer.
Sementara penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini hanya mengambil tiga orang tersebut, didasarkan dari adanya justifikasi sebagai
berikut: 1.
Budi Santoso sebagai pelaku utama dalam kepemimpinan di perusahaan Suara Merdeka dan dialah yang mengembangkan filosofi Jawa Tri
Dharma dalam gaya kepemimpinannya. 2.
Manajer dan asisten adalah orang yang paling memahami sejarah dan gaya kepemimpinan Budi Santoso karena keduanya menjadi bagian perusahaan
Suara Merdeka sejak awal pertama Budi Santoso memimpin perusahaan Suara Merdeka.
3. Karena penelitian ini mengkaji filosofi kepemimpinan, maka tidak perlu
melibatkan pandangan karyawan secara umum di tingkatan bawah. Berbeda halnya apabila penelitian ini mengkaji tentang implikasi
kepemimpinan Budi Santoso.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel sesuai kebutuhan yang sifatnya fleksibel, berdasar
deteksi awal peneliti terhadap kondisi responden sebagai sampel itu dan harus representative mewakili populasi yang akan diteliti. Namun, harus sesuai
dengan patokan yang ditetapkan sebelumnya perihal posisinya di perusahaan.
3.3. Jenis dan Sumber Data