Pembahasan Penelitian

C. Pembahasan Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini akan mengupas analisis data berdasarkan pada hasil wawancara, analisa dokumen, dan hasil observasi dengan menggunakan triangulasi sumber data. Di samping itu pemaknaan hasil penelitian juga akan menampilkan interpretasi peneliti, sebagaimana penelitian kualitatif tidak sekedar sajian data berupa angka atau tulisan, akan tetapi lebih dari itu akan mengungkap pemaknaan yang penuh nuansa.

1. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan.

Perencanaan pembelajaran yang baik hendaknya mengandung tiga komponen yang disebut anchor point, yaitu : tujuan pengajaran, materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan dan Perencanaan pembelajaran yang baik hendaknya mengandung tiga komponen yang disebut anchor point, yaitu : tujuan pengajaran, materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan dan

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

Perencanaan

proses

memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

yang

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memo- tivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

a. Perencanaan Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris.

pembelajaran harus berdasarkan pada karakteristik peserta didik.

Tujuan

diharapkan mampu mengidentifikasi

Guru

menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya. Pada tahapan

dan dan

harus mampu menyesuaikannya dengan SK dan KD , dengan menggunakan cakupan rumusan yg operasional.

guru

Berdasarkan hasil analisis data informasi tentang Penyusunan RPP Bahasa Inggris di SMP N 1 Pabelan peneliti menyimpulkan bahwa Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX di SMPN 1 Pabelan sudah menyusun tujuan pembelajaran dan menuangkannya dalam dokumen penyusunan silabus dan RPP yang disesuaikan pada karakteristik peserta didik. Dengan melihat kemampuan sumber daya dan daya dukung siswa yang berbeda- beda dalam menerima pembela-jaran guru menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran dengan berdasarkan pada SK dan KD. Hal ini terlihat dalam hasil wawancara peneliti dengan responden, juga dari pengamatan dan dokumentasi yang tertuang dalam dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh guru bahasa Inggris (Lihat lampiran Gambar 2).

b. Perencanaan media dan sumber belajar Bahasa Inggris

pembelajaran perlu memperhatikan keadaan sekolah tempat pembelajaran ini berlangsung. Terutama ketersediaan

Perencanaan

dan prasarana, kelengkapan dan alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar peserta didik. Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan pembela- jaran menggunakan bak pasir jika di sekolah tersebut tidak tersedia bak pasir yang diperlukan tersebut. Guru juga tiak akan mungkin meminta peserta didik untuk mengamati tanaman jika di sekolah tersebut tidak ada kebun sekolah.

sarana

Perencanaan pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Oleh sebab itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya perlu dipertimbangkan.

Dalam merencanakan media dan sumber belajar guru harus bisa menentukan alat/bahan pembelajaran yang sesuai materi dan tujuan pembelajaran, menentukan media yang tepat, menentukan sumber Dalam merencanakan media dan sumber belajar guru harus bisa menentukan alat/bahan pembelajaran yang sesuai materi dan tujuan pembelajaran, menentukan media yang tepat, menentukan sumber

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pabelan, peneliti menganalisa bahwa Sumber belajar maupun media belajar sudah dipilih sesuai dengan

anak serta mempertimbangkan kondisi anak sebagai- mana telah di rencanakan sebelumnya didalam RPP, pendekatan yang paling mendasar dalam menerapkan sumber belajar diantaranya dari

karakteristik

pendekatan tekstual diantaranya guru menyuguhkan materi yang telah tertuang didalam LKS, Buku paket, maupun kajian kepustakaan. Melalui pendekatan moral (Moral force) seperti cerita narasi yang memiliki nilai moral baik bagi siswa maupun bagi dunia kependidikan.

itu, melalui pendekatan studi kasus (eksperimen) lain yang berdasarkan anak, seperti materi recount dimana siswa melihat kecelakaan, untuk kelas unggulan maka mereka dapat membuat text recount hanya dengan sedikit bantuan dari guru, tapi untuk kelas reguler bila diberi perlakuan yang sama maka tidak akan jalan. Serta yang terakhir melalui pendekatan tematik yaitu siswa mencari di internet melalui tema-tema yang telah ditentukan oleh guru.

Selain

Guru SMP Negeri 1 Pabelan telah mengembangkan

pembelajaran bahasa Inggris melalui pembelajaran elektronik berbasis kamus elektronik bahasa inggris untuk platform android. Latar belakang pengembangan aplikasi ini karena belum optimalnya penggunaan kamus elektronik dengan menggunakan handphone

media

sebagai media pembelajaran

(HP)

Inggris. Pada umumnya kamus hanya digunakan siswa pada mata pelajaran bahasa Inggis saja. Jika dalam hari tertentu tidak ada jadwal bahasa inggris, siswa tidak membawa kamus. Padahal bila digunakan dengan maksimal, kamus elektronik memiliki manfaat yang besar untuk pembelajaran bahasa Inggris terutama diusia pemula setara SMP. Kamus elektronik dapat membantu mengingatkan siswa dan memahami vocabulary secara lebih efektif, misalnya ketika ada tuga tentang menyanyikan lagu berbahasa Inggris tersebut dapat membantu mengem- bangkan pronunciation dengan intonasi yang alami. Apalagi dengan fakta tingginya penggunaan

bahasa

di Indonesia, kombinasi kamus eletronik dengan sistem android layak dijadikan pendamping buku konvensional sebagai media pembelajaran. Dengan aplikasinya ini, user dapat memainkan musik baik dari mp3 maupun

android android

melihat halaman information, dan lainya. (Lihat dokumentasi gambar 4).

dictionary,

Perencanaan media dan sumber belajar Bahasa Inggris yang berlangsung di kelas diantaranya dengan lebih menekan- kan pada perencanaan variasi penggunaan media an sumber belajar baik dikelas maupun di luar kelas untuk mengurangi tingkat kebosanan siswa dalam belajar serta menghindari

perencanaan pola pembelajaran tradisional serta monoton. Perencanaan yang di maksud menurut peneliti dan narasumber harus terpusat pada siswa (Student Oriented). Misalnya mendesain agar siswa yang aktif seperti menggunakan mediabenda-benda nyata dalam pembelajaran teks procedure agar siswa mampu menyampaikan langkah dalam teks itu secara langsung dan dapat mempraktekannya dengan mudah. (Lihat Gambar 3).

dari

c. Perencanaan metode dan strategi belajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris

perencanaan pembelajaran komponen peserta didik perlu mendapat perhatian yang memadai. Agar bahan dan cara belajar ini sesuai dengan

Dalam

menyusun menyusun

Data atau informasi tentang peserta didik

dimanfaatkan untuk penyusunan dan perencanaan penyempur- naan pengajaran. Pengajaran yang baik hendaknya disusun dengan berpedoman kepada keadaan, kemampuan, minat dan kebutuahan peserta didik. Hal ini secara nyata dapat diketahui melalui proses dan hasil

dapat

data. Sebelum menyiapkan rencana pelajaran, atau satuan pelajaran guru hendaknya mempelajari dulu record peserta didik. Melalui pemanfaatan record tersebut, guru akan memperoleh gambaran umum tentang kondisi dari masalah peserta didik, dengan mengetaui kondisi tersebut guru dapat mengadakan berbagai usaha penyesuaian pelajaran dengan perbedaan individu. Tiap peserta didik mempunyai kemampuan, kondisi kecepatan belajar, dan lain-lain yang berbeda.

pengumpulan pengumpulan

Peran

penting

dan strategi pembelajaran akan mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan serta siswa bisa aktif mengembangkan potensinya sendiri. Dalam penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang terjadi adalah diskusi, penugasan, dan permainan, bukan lagi metode

metode

menyampaikan materi pembelajaran.

guru

dan strategi dilakukan oleh guru agar murid melakukan aktivitas interaktif yang menyenangkan dan menantang

metode

siswa serta membebaskan tumbuhnya prakarsa dan kreativitas murid menjadi manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan.

potensi

hasil wawancara, observasi dokumen, dan hasil angket dengan guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pabelan, peneliti menganalisa bahwa perencanaan metode dan strategi belajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris sudah dilakukan

Berdasarkan

memperhatikan karakteristik peserta didik, misalnya melalui pendekatan moral (Moral force) seperti cerita narasi yang memiliki nilai moral baik bagi siswa maupun bagi dunia kependidikan.

dengan

Selain

itu, melalui itu, melalui

d. Perencanaan evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka

penjaminandan penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen

pengendalian,

pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam tiga ranah yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penilain disetiap mata pelajaran harus melakukan ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk

Dalam RPP guru harus membuat rencana penilaian secara terpadu dengan silabus dan rencana pembelajarannya. Perencanaan penilaian setidak-tidaknya meliputi komponen yang akan dinilai, teknik yang akan digunakan serta kriteria pencapaian kompetensi,

guru harus mengembangkan

kriteria pencapaian kompetensi dasar (KD) sebagai dasar untuk penilaian, guru juga harus menentukan teknik dan instrumen penilaiannya sesuai indikator pencapaian KD.

hasil wawancara, observasi dokumen, dan hasil angket dengan guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pabelan, dapat disimpulkan bahwa guru sudah merencanakan evaluasi pembela- jaran di SMP N 1 Pabelan cukup baik. Dalam RPP Guru sudah merencanakan evaluasi ulangan harian, ulangan tengah semester, maupun ulangan akhir semester. Teknik evaluasi juga sudah dilakukan dengan cukup variatif, misalnya dengan tes tulis, tes praktik

Berdasarkan

prosedur, tes mendengarkan untuk

dalam

teks

skill listening.

Instrumen penilaian sudah didasarkan berdasarkan SK dan KD yang ada dalam silabus.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMP Negeri 1 Pabelan, sudah

silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Guru pada satuan pendidikan ini sudah menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

dijabarkan dari

pembelajaran berlangsung secara interaktif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP kemudian disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

inspiratif,

RPP Rencana pembelajaran dengan memperhatikan tiga komponen utama yang disebut anchor point, yaitu: 1) tujuan pengajaran; 2) materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar; dan 3) evaluasi keberhasilan untuk setiap pertemuan yang disesuaikan

Guru

merancang

Sebagaimana prinsip Penyusunan RPP yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional RI Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, RPP sudah dirancang dengan memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan

menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan hasil pengambilan data melalui angket pada guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan dapat diperoleh 78% bahwa perencaan

dan

pembelajaran telah tersusun berjalan dengan baik. (Lihat lampiran hasil angket penelitian). Hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi melalui dokumen fisik RPP melalui IPKG-1 oleh guru bahasa inggris di SMP N1 Pabelan dengan nilai rata-rata 85.14 dengan nilai kualitatif baik.

Hal tersebut diatas dapat di simpulkan bahwa

pengambilan data penelitian baik dokumentasi, observasi maupun angket memperlihatkan hasil yang signifikan terhadap penyusunan rencana pembelajaran yang tertuang dalam dokumen fisik RPP dan silabus mata pelajaran bahasa inggris.

berdasarkan

2. Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

menyenangkan,

a. Kegiatan

Pembelajaran dikelas. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan menfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan guru; menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

Pendahuluan

pembelajaran, mengkondisikan peserta didik tentang apa yang

proses

dipelajari, bagaimana mempelajarinya dan apa yang akan didapatkan sebagai hasil belajar yang akan mereka ikuti.

akan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan Peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan

Berdasarkan hasil analisis data informasi diperoleh kesimpulan bahwa guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri

1 Pabelan telah melakukan proses pembelajaran dengan cukup baik.

Dalam Langkah kegiatan membuka pembelajaran dikelas, guru telah melakukan langka-langkah sebahgaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN), diantaranya dengan mengucapkan salam dengan lantang dan tegas diikuti dengan pengucapan greetings kemudian mengecek kehadiran siswa (absensi). Langkah selanjutnya adalah mengecek kondisi ruangan baik meja, tempat duduk maupun buku pelajaran. Langkah selanjutnya adalah apresepsi ataupun motivasi seperti memperkenalkan atau menjelaskan materi apa yang akan dipelajari

menyampaikan atau mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari di pertemuan lalu dengan tanya jawab secara lisan dan memberikan site plan (gambaran umum) tentang materi yang akan di perolehnya.

atau

b. Kegiatan inti

Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang memotivasi

didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

peserta

Dalam kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran menggunakan berbagai pendekatan/strategi pembelaja- ran, memanfaatkan Sumber/media dalam pembelajaran Bahasa Inggris, dengan menyesuaikan karakteristik peserat didik dan materi pembelajaran yang dapat meliputi

kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Berdasarkan pada data yang berhasil dikumpulkan,

proses

menyim-pulkan bahwa pada kegiatan inti, guru sudah melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang

peneliti

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

cukup

bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik dengan cara :

dengan

1. Menggunakan berbagai pendekatan/ strategi pembelajaran. Pendekatan atau strategi yang efektif bagi guru bahasa inggris di SMP N

1 Pabelan dalam pembelajaran bahasa inggris

diantaranya strategi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan karakteristik belajar siswa, sehingga siswa lebih nyaman dalam pembelajaran (student oriented). Sebagai contoh, bila ada siswa yang ketika pembelajaran lebih mudah dengan visual maka strategi yang akan saya terapkan adalah dengan menggunakan benda nyata atau vidio atau gambar dari pada hanya ceramah,

mengakomodasikan gender dan karakteristik siswa satu dengan yang lain. Banyak menggunakan model yang bervariasi sehingga tidak monoton.

dan

(Lihat

lampiran Foto

Dokumentasi Gambar 5).

2. Memanfaatan Sumber/media dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran guru dapat menggunakan VCD, LCD atau Tape Recorder dilaboratorium bahasa, selain itu pemanfaatan internet dalam pembelajaran juga dilakukan seperti meminta siswa mencari cerita narasi di internet dan lain-lain.

c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/ kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial atau pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, menyampaikan pembelajaran tahap berikutnya.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dokumen, dan hasil angket dengan guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pabelan , dapat disimpulkan bahwa dalam proses kegiatan akhir, pertama guru bersama siswa membuat simpulan atau summary tentang materi yang telah di pelajari kemudian ada tanya jawab atau menanyakan kepada siswa perihal pemahaman mereka atas materi saat itu. Kedua, menanyakan kesulitan yang dihadapi saat pembelajaran dengan membuat rangkuman pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian di beri tugas dirumah. Terakhir, menyampaikan pembelajaran yang akan datang dan meminta Berdasarkan hasil wawancara, observasi dokumen, dan hasil angket dengan guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pabelan , dapat disimpulkan bahwa dalam proses kegiatan akhir, pertama guru bersama siswa membuat simpulan atau summary tentang materi yang telah di pelajari kemudian ada tanya jawab atau menanyakan kepada siswa perihal pemahaman mereka atas materi saat itu. Kedua, menanyakan kesulitan yang dihadapi saat pembelajaran dengan membuat rangkuman pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian di beri tugas dirumah. Terakhir, menyampaikan pembelajaran yang akan datang dan meminta

Berdasarkan analisis diatas dapat ditarik kesimpulan

proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan mencangkup kegiatan pendahuluan diawali dengan membuka pembelajaran dengan salam kemudian melakukan langkah apersepsi (menghubungan materi sebelumnya dengan yang akan dipelajari) dan motivasi (memberikan dorongan belajar). Selanjutnya melaksanakan kegiatan inti dengan pendekatan berbasis siswa (student oriented), metode dan strategi yang kooperatif,

bahwa

menggunakan media pembelajaran

dan

pembelajaran lebih bermakna. Langkah yang terakhir mencangkup pembelajaran akhir dengan memberikan evaluasi, simpulan dan tindak lanjut. Secara umum proses pelaksanaan pembelajara Bahasa Inggis melalui pendekatan KTSP di SMP Negeri

agar

1 Pabelan berlangsung cukup baik (rata-rata 67,25%) sebagaimana lampiran hasil analisis data angket penelitian dan rata-rata 64.20% berdasarkan data observasi melalui Instrumen penilaian kinerja guru (IPKG-2).

3. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan.

a. Penilaian Pengetahuan (Kognitif), Praktik (Psikomotorik), Penilaian sikap (Afektif) dan penilaian penugasan (PT/KMTT).

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penilain disetiap mata pelajaran harus melakukan ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda. Ketiga ranah penilaian itu dilakukan dengan teknik penilaian yang berbeda.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau

kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Teknik penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan ranah penilaian masing-masing.

proses,

Berdasarkan hasil analisis data penelitian secara umum tentang evaluasi pembelajaran KTSP mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan dapat disimpulkan

guru sudah melaksanakan kegiatan evaluasi dengan sudah memuat ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

bahwa

juga sudah menggunakan berbagai strategi dan metode

Guru Guru

Namun begitu berdasarkan dari data yang diperoleh peneliti baik dari wawancara, observasi data, maupun angket, ditemukan bahwa kegiatan evaluasi belum dilakukan secara maksimal . Dari data observasi dokumen penilaian diperoleh hasil rata-rata 62,50,

kualifikasi cukup. Sedangkan hasil data angket ditemukan bahwa kualifikasi pelaksanaan evaluasi di SMP Negeri 1Pabelan cukup dengan skor rata-rata 67% .

dengan

Dari data yang ditemukan, dalam kegiatan evaluasi, guru lebih banyak melakukanya dalam ranah penilaian kognitif,

penilaian ranah psikomotor dan afektif jarang dilakukan.

sedangkan

b. Analisis penilaian hasil belajar Seorang guru harus melakukan analisa hasil penilaian belajar untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar yangtelah ditetapkan.

analisis ini kompetensi dasar apa yang belum dikuasai untuk kemudian mendapatkan manfaat

Dari

hasil hasil

Analisis penilaian hasil belajar meliputi analisis nilai kognitif, dan praktik. Dalam melaksanakan analisis penilaian pengetahuan , guru harus memiliki format analisis hasil penilaian pengetahuan, melaksanakan

analisis penilaian pengetahuan

UTS, UAS/UKK), memiliki daftar siswa yang sudah dan belum tuntas, dan memiliki catatan tentang pencapaian IPK bagi siswa yang belum mencapai KKM. Sedangkan untuk analisis nilai

(UH,

melaksanakan analisis penilaian praktik (UH, UTS, UAS/UKK), memiliki daftar siswa yang sudah dan belum tuntas, dan memiliki catatan tentang pencapaian IPK praktik bagi siswa yang belum mencapai KKM.

praktik

Berdasarkan pada pengumpulan data yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan analisis dari hasil penilaian sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1Pabelan, namun begitu kegiatan analisis yang dilakukan belum maksimal. Hampir semua guru baru melakukan kegiatan analisis pada kegiatan ulangan harian saja , sedangkan untk kegiatan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester belum dilakukan . Kecuali itu , kegiatan analisis Berdasarkan pada pengumpulan data yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan analisis dari hasil penilaian sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1Pabelan, namun begitu kegiatan analisis yang dilakukan belum maksimal. Hampir semua guru baru melakukan kegiatan analisis pada kegiatan ulangan harian saja , sedangkan untk kegiatan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester belum dilakukan . Kecuali itu , kegiatan analisis

c. Program tindak lanjut Dalam kegiatan penilaian, setelah melakukan analisa , guru akan mengetahui kompetensi apa yang sudah dikuasai peserta didik dan kemampuan apa saja yang belum mereka kuasai. Baik siswa yang sudah menguasai atau belum menguasai kompetensi pembelajaran harus dilakukan tindak lanjut . Bagi peserta didik yang belum menguasai kompetensi akan dilakukan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah

kompetensi akan dilakukan pengayaan. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan pada kegiatan tindak lanjut ini antara lain : pada komponen Perbaikan (remedial), guru memiliki daftar sisiwa yang mengikuti program perbaikan, memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program remedial, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

menguasai

perbaikan (RPPPb), melaksanakan

pembelajaran remedial (remedial teaching), memiliki soal ulangan perbaikan,

melaksanakan ulangan perbaikan/tes ulang dan memiliki daftar nilai hasil ulangan perbaikan. Sedangkan melaksanakan ulangan perbaikan/tes ulang dan memiliki daftar nilai hasil ulangan perbaikan. Sedangkan

pengayaan, memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program pengayaan,

menyususn rencana pelaksanaan

pembelajaran pengayaan (RPPPy),

pembelajaran pengayaan (enrichment teaching), memilki dokumen

melaksanakan

program pengayaan (portofolio), dan memiliki nilai hasil penilaian pengayaan.

hasil

Berdasarkan pada pengumpulan data yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan tindak lanjut dari hasil penilaian sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1Pabelan, namun begitu sebagaimana pada kegiatan analisis, kegiatan tindak lanjut juga belum dilakukan secara maksimal. Hampir semua guru baru melakukan kegiatan tindak lanjut pada kegiatan ulangan harian saja, sedangkan untk kegiatan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester belum dilakukan tindak lanjut . Kegiatan tindak lanjut juga lebih banyak dilakukan pada kegiatan penilaian kognitif saja, sedangkan ranah penilaian psikomotor belum dilakukan analisis dan tindak lanjut secara maksimal.

Berdasarkan data tabel evaluasi pembelajaran tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum penilaian hasil belajar yang mencangkup penilaian, analisis dan tindak lanjut sudah dilakukan namun belum maksimal.

Jika dibandingkan dengan penelitian tentang implementasi KTSP sebelumnya, hasil penelitian ini menghasilkan temuan yang cukup berbeda, kalau penelitian sebelumnya menghasilkan kesimpulan bahwa

dalam proses pembelajaran di sekolah masih mengalami kegagalan, dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa implementasi KTSP dalam proses

implementasi

KTSP

dilaksanakan, meskipun

pembelajaran

sudah

belum maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan. Keberhasilan dalam mengimplementasikan KTSP dalam

pelaksanaanya

pembelajaran sangat dibutuhkan guru dalam rangka melaksanakan kurikulum baru yang sudah mulai diberlakukan dibeberapa sekolah pada tahun pelajaran 2013/2014 dan akan serentak dilaksanakan di semua sekolah secara bertahap.

proses

Sekolah yang sudah mengimplementasikan KTSP sesuai dengan prosedur pelaksanaan KTSP tidak akan mengalami kendala dalam menghadapi pemberlakuan kurikulum 2013, karena proses pembelajaran dan penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013 merupakan pembenahan dari kurikulum 2006 yang dikenal dengan KTSP.

Dalam Permendikbud No 67 tahun 2013 disebutkan bahwa Kurikulum 2013 dikembang- kan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan- pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

2. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru peserta didik)menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

3. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

5. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;

7. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); dan

9. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis Sebagaimana disebutkan diatas bahwa bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir, yang dimaksudkan pola pikir disini adalah pola pikir di kurikulum 2016, dengan kata lain bahwa pola pikir inipun sudah ada di kurikulum 2006.

Dalam pembahasan implementasi kurikulum 2006 dihalaman sebelumnya dijelaskan bahwa dalam kegiatan proses pembelajaran, sebagaimana yang dikehendaki dalam kurikulum 2013, guru jug harus menggunakan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, pola pembelajaran dilakukan secara interaktif baik antara peserta didikdengan guru, dengan lingkungan alam, ataupun dengan sumber/ media lainnya, guru harus menggunakan berbagai macam sumber belajar ,misalnya dengan menggunakan internet, menggunakan

pembelajaran aktif, menggunakan pola belajar belajar kelompok, menggunakan media .

pola

Sebagaimana yang ada di standar proses pendidikan Dasar Dasar dan Menengah di kurikulum 2006, dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dasar dan Menengah juga dijelaskan bahwa sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, Sebagaimana yang ada di standar proses pendidikan Dasar Dasar dan Menengah di kurikulum 2006, dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dasar dan Menengah juga dijelaskan bahwa sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,

Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran dilakukan dengan diawali penyusunan RPP, Pelaksanaan, dan evaluasi .

Pembelajaran dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, RPP disusun berdasarkanKD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Rencana

Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada kegiatan pertama, yaitu kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

Langkah dan kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pendahuluan dalam kegiatan kurikulum 2013 sama dengan kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum 2006, dimana dalam kurikulum 20016 , pada kegiatan pendahuluan guru juga harus menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi belajar siswa, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan yang akan dicapai, dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Pada kegiatan kedua, yaitu kegiatan Inti, kurikulum

mengamanatkan untuk melaksanakan tahapan kegiatan ini dengan menggunakan pendekatan scientific approach, atau lebih dikenal dengan 5 M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengaso- siasi, dan mengkomunikasikan.

Dalam kegiatan mengamati, siswa diajak untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing

untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang

peserta

didik didik

semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

Kegiatan Mengumpulkan informasi dan mengasosiasikan, siswa diajak untuk memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

terakhir, yaitu mengkomunikasikan hasil, siswa menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari

Dalam

kegiatan

informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Jika kegiatan-kegiatan inti ini dibandingkan dengankegiatan inti pada kurikulum 2006, maka bisa dilihat kesamaan-kesamaan langkah dan tujuan di masing-masing langkah.

Pada kurikulum 2006, kegiatan inti dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada tahapan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang dan belajar dari aneka sumber.

Pada tahapan elaborasi, guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna, memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut,

didik dalam pembelajaran

memfasilitasi

peserta

dan kolaboratif, memfasilitasi peserta didik berkom-petensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan, memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

kooperatif

konfirmasi, guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun

Dalam

kegiatan kegiatan

Jika kita menganalisa kegiatan-kegiatan inti yang dilakukan guru dan peserta didik pada kedua kurikulum diatas, bisa kita tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam tahapan mengamati, menanya, dan mencari informasi dikurikulum 2013 juga dilakukan dalam tahapan kegiatan kegiatan-kegiatan eksplorasi dalam kurikulum 2006.

2. Kegiatan mengasosiasi dalam kurikulum 2013 juga dilakukan guru dan peserta didik pada tahapan kegiatan elaborasi di kurikulum 2006.

3. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam tahapan terakhir dalam kurikulum 2013, yaitu mengkomunikasi juga dilakukan dalam tahapan kegiatan konfirmasi dalam kurikulum 2006.

dalam proses pembelajaran, yaitu kegiatan penutup,kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 mengagihkan kegiatan- kegiatan yang sama, yaitu guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok

Pada kegiatan

ketiga ketiga

mengevaluasi, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, dan menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

refleksi

untuk

Penilaian merupakan kegiatan akhir pada proses pembelajaran baik dalam kurikulum 2013 maupun kurikulum 2006.

Sebagaiman dijelaskan pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilain di kurikulum 2013 mencakup penilaian yang dilakukan berdasarkan uraian sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang .

2. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut :

Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian

“teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik

kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

menilai

Penilaian Kompetensi Keterampilan melalui penilaian kinerja, dengan menggunakan tes praktik,projek, dan penilaian portofolio.

3. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksana- kan oleh pendidik, satuan pendidikan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan.

Uraian penilaian dalam kurikulum 2013 diatas juga sudah dilakukan dalam penilaian pada kurikulum 2006. Pada kurikulum 2006, penilaian juga mencakup 3 kompetensi, yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian juga bervariasi, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal, tes tulis, tes lisan, penugasan, tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.

Penilaian dilakukan dalam ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir Penilaian dilakukan dalam ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

Hasil ulangan diinformasikan kepada peserta didik dan dianalisa serta dilakukan tindak lanjut. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remedial yang diawali dengan pembelajaran remedial, sedangkan peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan.

penjelasan diatas bisa disimpulkan

Dari

uraian

implementasi kurikulum 2006 sudah dilaksanakan dengan maksimal, maka guru tidak akan mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013, baik dalam merencanakan

bahwa

apabila

melaksanakan proses pembelajaran, maupun

pembelajaran,

pada saat melakukan evaluasi pembelajaran, karena pada dasarnya kurikulum 2013 bukanlah perubahan dari

melainkan sebuah penyempurnaan dari kurikulum 2006 .

kurikulum

2006

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 136

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 10

BAB II KERANGKA TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi KTSP dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 9

BAB II TELAAH PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi KTSP dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 130

BAB III METODE PANELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi KTSP dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 12